Anda di halaman 1dari 11

PSIKIATRI KOMUNITAS

PUSKESMAS KELURAHAN RAGUNAN

Disusun Oleh

Mulyana ( 030.13.128)

Luthfi Sulistya Nugraha (030.13.236)

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KELURAHAN RAGUNAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Periode 27 Agustus - 04 November 2018
Penerapan Metode Kesehatan Jiwa Komunitas di Puskesmas Kelurahan Ragunan

Adapun penerapan langkah dalam penerapan metode jiwa komunitas di puskesmas


kelurahan Ragunan adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat berperan aktif dalam penemuan orang dengan gangguan jiwa dengan
melapor pada RT/RW atau lembaga keamanan setempat untuk di data.
2. RT/RW setempat melakukan pendataan dan edukasi kepada masyarakat atau
keluarga pasien tentang pentingnya pelaporan orang dengan gangguan jiwa,
setelah itu RT/RW melaporkan kepada kader ODGJ (komunitas perpanjangan
tangan dinas terkait) setelah itu bisa melaporkan langsung ke Dinas sosial
setempat atau ke Puskesmas (Pemegang Program) setempat untuk di data dan di
tindak lanjuti dalam upaya proses pengobatan dan terapi .
3. Puskesmas Setempat memberikan pelayanan primer kepada orang dengan
gangguan jiwa ini melalui pemeriksaan , setelah itu apabila puskesmas tidak
mampu, puskesmas merujuk pasien orang gangguan jiwa ke fasilitas kesehatan
lebih lanjut dengan memberikan edukasi kepada keluarga pasien .

A. Role Play Kesehatan Jiwa


I. IDENTITAS

Nama : Ny. I

Usia : 39 th

Alamat : Komplek polri, ampera raya jalan O Ragunan.

Pendidikan : D I ( Tekhnik Komputer )

Agama : Kristen

Pekerjaan : Tidak bekerja


II. ANAMNESIS

KU : Pasien mengeluh sering mendengar bisikan sejak kurang lebih 1 tahun.

RPS : Pasien mengeluh sering mendengar bisikan sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Bisikan tersebut seperti mengomentari pasien yaitu pasien dianggap tidak
berguna lagi. Keluhan tersebut dirasakan hilang timbul oleh pasien. Pasien juga
sering merasa lemas. Pasien masih dapat melakukan aktivitas di dalam rumah
seperti bersih-bersih rumah dan nyetrika pakaian.

RPD : Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
trauma, infeksi atau penyulit lainya disangkal.

RPK : keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien

Rsos : Pasien mengaku memiliki hubungan sosial yang baik terhadap teman-teman
maupun tetangga, sekitar rumahnya.

III. STATUS MENTAL

a. Deskripsi umum

Penampilan : Pasien seorang wanita berusia 39 tahun,


tampak sesuai dengan usianya, tampak terawat.

Kesadaran : Compos mentis

Perilaku dan psikomotor : Normoaktif

Pembicaraan : Spontan, volume dan intonasi baik, artikulasi


jelas

Sikap terhadap pemeriksa : Cukup Kooperatif

b. Alam Perasaan

Mood : Eutim
Afek : Luas

Keserasian : Serasi

c. Gangguan Persepsi

Halusinasi : Halusinasi Auditorik (+)

Ilusi : Tidak ada

Depersonalisasi : Tidak ada

Derealisasi : Tidak ada

d. Proses Pikir

Arus pikir

Produktivitas : cukup ide

Kontinuitas : Koheren

Hendaya bahasa : Tidak ada

Isi pikir

Waham : Tidak ada

Preokupasi : Tidak ada

Obsesi : Tidak ada

Fobia : Tidak ada


e. Pengendalian impuls : Baik

f. Daya nilai

Daya nilai sosial : Baik

Uji daya nilai : Baik

Daya nilai realitas : Baik

g. Tilikan :Derajat 6

h. Reabilitas :Dapat dipercaya

Diagnosis multiaksial

AKSIS I : Skizofrenia

AKSIS II : perlu observasi

AKSIS III : tidak ada

AKSIS IV : Masalah dengan primary support group dan terhadap

pekerjaan

AKSIS V : GAF current: 70-61

GAF HLPY: 90-81


Tatalaksana : Non farmakologis :

 Rawat Jalan
 Psikoedukasi
 Mengajarkan pasien untuk melakukan kesibukan atau melakukan
hal yang pasien suka, supaya pasien tidak terfokus kepada
bisikan tersebut.

Farmakologis :

- Haloperidol 5 mg 2 X 1

- Trihexyphenidhyl 2 mg 2 X 1

Prognosis

Ad Vitam : Bonam

Ad Fungtionam : Bonam

Ad Sanationam : Bonam

Langkah yang akan di ambil berdasarkan sasaran :


Pasien :
1. Menegakan diagnosis kerja secara tepat, memberikan terapi baik farmako atau
non farmako, yang disesuaikan berdasarkan perbaikan atau perburukan dari
pasien.
Keluarga :

1. Melakukan home visited dan asuhan keperawatan serta edukasi keluarga


mengenai gangguan jiwa yang diderita serta cara perawatan harian secara berkala
sampai keluarga mandiri.
Masyarkat :

1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai gangguan jiwa


2. Membentuk kader peduli ODGJ yang melakukan kegiatannya secara aktif
khsususnya dalam rehabilitasi kejiwaan
3. Berkerjasama dengan lintas sektoral (komunitas, LSM, Tokoh Masyarakat,
perusahaan-perusahaan, sekolah, tempat-tempat ibadah) dalam membangun
kepedulian terhadap ODGJ
Pemangku Kepentingan :

1. Membentuk komitmen bersama dengan RT/RW/Lurah/Kecamatan untuk peduli


dengan ODGJ
2. Mengajarkan kepada RT dan RW cara memonitoring pasien ODGJ serta
menginisiasi dan pemantauan kader dalam melaksanakan kegiatannya.
KUNJUNGAN
Kasus baru POLI:

Ny. I usia 39 tahun, dengan keluhan Analisa metode 2 menit


sering mendengar bisikan sejak kurang Loket Psikopatologis sering mendengar
lebih 1 tahun, bisikan tersebut bersifat
bisikan sejak kurang lebih 1 tahun.
mengomentari pasien.
PF dalam batas normal
Poli

Analisa metode
skrinning 2 menit
1. Dokter kelurahan ragunan koordinasi dengan pihak
KPLDH Puskesmas Kecamtan Pasar Minggu  Kasus Jiwa.
Pendataan, Tindakan dan home visite Edukasi kelurga dan pasien untuk
2. Siapkan Rujukan pada Faskes yang terdapat spesialis bertemu dengan dokter di waktu
Dokter jiwa tertentu (Puskesmas Kelurahan
3. Pemegang Program di Kelurahan Ragunan melakukan Ragunan)
Home Visit setelah 2 minggu mendapatkan obat

Kasus Jiwa
(+)

Poli PTM dan


Jiwa
Puskesmas
Kelurahan
Ragunan
Melakukan rujukan untuk Koordinasi dengan Koordinasi
pengobatan lanjutan kepada KPLDH dan pemegang Lakukan dengan 1. Melakukan Edukasi
Spesialis Kedokteran Jiwa program jiwa di Kunjungan Keluarga dan pada keluarga dan
kelurahan Rutin ke RT lingkungan
Rumah pasien
2. Membantu edukasi
keluarga untuk
support proses
Melakukan Koordinasi
pengobatan
pendataan dengan Dinas
Melakukan ODGJ Sosial dan
pengobatan dan
Keamanan
Rehabilitasi Sosial

Poli PTM dan Memastikan


Kondisi pasien Jiwa keamanan warga
membaik dan stabil Puskesmas
Monitoring dan Kelurahan
perkembangan Ragunan
pasien di faskes
primer

Anda mungkin juga menyukai