Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISOLOGI VETERINER I

ACARA 2 MENGUKUR TEKANAN DARAH,


KADAR HB, WAKTU PERDARAHAN, DAN
PENJENDALAN DARAH
NAMA : MUHAMAD SHIDIQ F. NIM : 20/461912/KH/10747

ASISTEN : YUNIA SARI KEL : J

1. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui Pengukuran Tekanan Darah

2. Mengetahui Pengukuran Kadar Hb dengan Metode Tallquist Adam dan Sahli

3. Mengetahui Waktu Perdarahan dan Penjendalan Darah

2. Landasan Teori

A. Pengertian

a) Tekanan darah

Merupakan kekuatan atau tenaga yang digunakan oleh darah untuk


melawan dinding pembuluh arteri dan bisa diukur dalam satuan milimeter
air raksa (mmHg). (Prasetyaningrum, 2014)

b) Systole dan diastole

Tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan darah saat fase kontraksi jantung,
dan tekanan darah diastolic adalah tekanan darah saat fase relaksasi jantung.
(Prasetyaningrum, 2014)

c) Waktu perdarahan

Merupakan waktu antara terjadinya perdarahan sama perdarahan berhenti.


SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
(Lijaya dkk, 2014)

d) Waktu penjendalan darah

Merupakan waktu yang diperlukan darah untuk membeku atau waktu yang
diperlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan.
(Kiswari, 2014)

B. Pulsus

a) Pengertian

Merupakan denyut jantung yang dipengaruhi oleh lingkungan keadaan dari


suatu organisme. (Ganong, 2003)

b) Lokasi deteksi pulsus

Untuk mengetahui kecepatan denyut nadi, pengukuran pulse rate dapat


dilakukan pada arteri karotis (daerah leher), arteri radialis (pergelangan
tangan), arteri femoralis (bagian lipat paha), arteri pupotea, arteri dorsalis
pedis (daerah dorsum pedis), dan arteri temporalis (bagian ventral daun
telinga) (Hermawan dkk., 2012).

c) Perbedaan pulsus dengan tekanan darah

-) Pulsus mengalir dengan kecepatan ±0,5 ml/detik, tekanan darah mengalir


±5 ml/detik. (Bumside dan Mc Glynn, 1995)

-) Pulsus diukur dalam satuan bpm, tekanan darah dengan satuan mmHg.
(Waterbony, 2001)

-) Denyut normal manusia ±60-100 denyut/menit, tekanan darah normal


manusia 120/80 mmHg. (Waterbony, 2001)

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
C. Hemoglobin

a) Pengertian

Merupakan suatu protein tetrametrik eritrosit yang mengikat molekul bukan


protein, yaitu senyawa porfirin besi (heme). (Gunadi dkk, 2016)

b) Kadar Hb normal hewan

-) Anjing :12-18 g/dl (Aspinall, 2011)

-) Kucing : 8-15 g/dl (Aspinall, 2011)

-) Kuda : 11-16,5 g/dl (Coumbe, 2008)

-) Sapi : 8-15 g/dl (Anton dkk, 2016)

c) Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya Hb

Menurut (Saputro, 2015), faktor yang mempengaruhi yaitu:

-) Makanan

-) Jenis kelamin

-) Usia

-) Aktivitas

-) Merokok dan aktivitas yang menyertainya

D. Hemostasis

a) Pengertian

Merupakan prosedur yang akan dilakukan oleh tubuh untuk mencegah


terjadinya pendarahan. (Handayani dan Hariwibowo, 2008)

b) Mekanisme pembentukan sumbat trombosit

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
Hal yang berperan dalam penyumbatan atau penutupan luka adalah
thrombus, yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah. Trombosit yang
terkena permukaan kasar pada pembuluh darah yang terluka akan pecah dan
menempel atau mengalami penggumpalan membentuk bekuan darah yang
disebut thrombus. Trombus ini akan menyumbat lubang/luka pada
pembuluh darah. (Handayani dan Hariwibowo, 2008)

c) Mekanisme pembekuan darah

Jika jaringan mengalami cedera, jalur ekstrinsik akan diaktivasi dengan


pelepasan substansi yang dinamakan tromboplastin. Sesuai urutan reaksi,
protombin mengalami konversi menjadi thrombin untuk mengatalisir
fibrinogen menjadi fibrin. Pembekuan darah melalui jalur intrinsic
diaktivasi saat lapisan kolagen pembuluh darah terpejan. Faktor pembekuan
kemudian diaktifkan berurutan, seperti jalur ekstrinsik, hingga terbentuk
fibrin. (Handayani dan Hariwibowo, 2008)

Gambar langkah pembekuan darah. (Handayani dan Hariwibowo, 2008)

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
A. Alat dan Bahan
a) Alat

-) 1 set sphygmomanometer: mengukur tekanan darah

-) stetoskop: auskultasi tekanan darah

-) Hemometer Assistant Sahli: mengukur Hb per 100cc darah

-) Tallquist Adam: mengukur Hb dengan skala warna darah

-) Object glass: meletakkan objek yang akan dianalisa

-) Jarum pentul: memeriksa terbentuknya benang ifbrin

-) Lanset: menusuk jari untuk mengeluarkan darah

-) Pipet kapiler: mengambil darah

-) Pipet air: mencampur aquades

-) Kertas saring: menghisap darah probandus hingga perdarahan berhenti

b) Bahan

-) Probandus (praktikan sendiri): subjek uji pengambilan sampel darah

-) HCl: hidrolisis hemoglobin pada metode sahli

-) Alkohol: mensterilkan jari saat akan diambil darahnya

-) Aquades: mengencerkan asam hematin


3. Materi dan Metode

Denyut Darah
HCl
Jari yang
diteteskan
yang
arteri berdarah
terustelah
didengarkan. Waktu
Warnadihitung
diteteskanJari dibersihkan darah padaDarah dihisap
B. Cara
Manset Kerja
dipasang Stetoskop Skrup dibukaPompa danudara
udara
Jari
Catatan: ditusuk Darah
Larutan ditusuk
diaduk
hingga Waktu
Darah dihitung
ditiup ke
Saat di pada
dalam
ditempelkan
suara kertas
tabung hisap
berhenti,padamanometer kertasperdarahan
kertas dengan alkohol, disesuaikan
dikeluarkan menggunakan
perlahan
hingga hingga
lengan
 Mengukur tekanan diposisi-kan
darah di kali
menggunakan berulang
perlahan berhenti. hingga
dalam terbentuk
tabung
digerakkan
pengukur.
hisap.
dilihatsebelah di bawah
lalu atasdicatat skala.
volumesebagai lalu ditusuk
dengan warnasuara pipet kapiler
skala.
Tinggi daerah fossaterdengar manometerdenyutan
lanset, lalu darah menggunakan benang-benang
pengukur hingga
diastole. menggunakan hingga
yang mencapai
menunjukkan
pada lengan gram cubitalis, pertama jantung menunjukkan dicatat
jarum.
pengaduk gelas fibrin
seluruhatau kejadian
diteteskan pada lanset. garis batas. darah
Hb tidak
yang dalam 100 cc diselipkan disebagai systole.angka 140 mmHg.
object glass. hingga warna darah menjendal.
tercampur dengan
darah.
dominan. bawah manset.
sesuai standar. HCl.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
3. Hasil Praktikum

A. Pengukuran Tekanan Darah

Probandus Berat Badan Tekanan Darah


Laki-laki 80 kg 120/80 mmHg
Perempuan 60 kg 110/80 mmHg

B. Pengukuran Kadar Hemoglobin

Probandus Tallquist Adam Sahli


Laki-laki 100% 15,6 gr/dL
Perempuan 90% 14,04 gr/dL

C. Waktu perdarahan dan penjendalan darah

Probandus Waktu perdarahan Waktu jendal darah


Laki-laki 12 detik 5 menit
Perempuan 16 detik 5 menit

4. Pembahasan
Percobaan pertama yaitu pengukuran tekanan darah yang dilakukan terhadap
probandus laki-laki yang memiliki berat badan 80kg dan tekanan darah 120/80 mmHG
serta probandus perempuan yang memiliki berat badan 60kg dengan tekanan darah
110/80 mmHg menggunakan alat sphygmomanometer dan stetoskop. Pengukuran
tekanan darah dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan penyisipan kateter tipis ke
dalam arteri yang nantinya selang kateter tersebut akan dihubungkan dengan alat
pemantau hemodinamik elektronik yang menampilkan gelomban dan bacaaan tekanan
artieri secara konstan. Sementara itu, metode tidak langsung adalah metode yang
paling umum digunakan, yaitu dengan memanfaatkan sphygmomanometer dan
stetoskop dengan teknik auskultasi dan palpasi sebagaimana yang digunakan pada

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
praktikum. Spigmomanometer terdiri atas manometer tekanan, manset oklusif yang
membungkus kantung karet yang dapat menggembung, dan balon tekanan untuk
menggembungkan manset (Novieastari dkk., 2020). Setelah manset terpasang, balon
akan dipompa untuk mengembangkan manset dengan tujuan membendung aliran darah
pada lengan atas. Pengunci manset perlahan dibuka sambil memperhatikan angka dan
menunggu timbulnya suara di stetoskop. Suara yang terdengar pertama kali di
stetoskop menunjukkan posisi angka sistolik, sedangkan angka ketika suara tidak lagi
terdengar melalui stetoskop dicatat sebagi posisi diastolik (Sumiyati dkk., 2021).
Tekanan darah kedua probandus tersebut normal. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Werner dkk. (1980) yang menyebutkan bahwa tekanan darah normal orang dewasa
mempunyai rata-rata 120/80 mmHg dan tekanan darah dalam rentang 100/60-140/90
mmHg masih dianggap normal. Selain hasil pengukuran tekanan darah, pada hasil
praktikum disebutkan juga berat badan probandus. (hubungan tekanan darah dan berat
badan). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tekanan darah probandus laki-laki
dan perempuan termasuk normal.

Percobaan kedua dilakukan untuk mengukur kadar hemoglobin yang dilakukan


menggunakan metode Tallquist-Adam dan Sahli dengan probandus laki-laki dan
perempuan sebagai subjek uji. Tallquist-Adam adalah metode pengukuran kadar
hemoglobin menggunakan buku standar Tallquist-Adam dengan mencocokkan warna
darah probandus dengan warna skala. Pada praktikum dengan metode ini, diperoleh
hasil kadar Hb probandus laki-laki 100% dan probandus perempuan 90% yang
menunjukkan bahwa kadar hemoglobin baik probandus laki-laki maupun perempuan
adalah normal. Hal ini sesuai dengan literatur dari Alsayed (2020) yang menyebutkan
bahwa kadar hemoglobin laki-laki tergolong normal jika lebih dari 85%, sedangkan
hemoglobin perempuan tergolong normal apabila lebih dari 80%. Skala hemoglobin
pada metode ini memiliki rentang 30% hingga 100% yang sesuai dengan kit Tallquist
dengan warna merah yang semakin gelap setiap kenaikan persennya. Pada tingkat
100%, kadar hemoglobin normalnya adalah 15,6 gr/dL. Oleh karena itu, penghitungan
dilakukan dengan mengalikan persentase yang didapat probandus laki-laki dan
perempuan berdasarkan kit Tallquist. Penghitungan pada probandus laki-laki yaitu 15,6
gr/dL yang didapatkan dari perhigungan 100% x 15,6 gr/dL, sedangkan probandus
SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
perempuan memiliki angka 14,04 gr/dL yang didapatkan dari hasil perhitungan 90% x
15,6 gr/dL. Sementara itu, metode Sahli dilakukan berdasarkan pengamatan visual
untuk mengukur kadar Hb per 100cc darah dengan mengencerkan darah dalam larutan
HCl agar hemoglobin berubah menjadi asam hematin yang kemudian dicampurkan
dengan aquades sehingga diperoleh warna standar (Kusumawati dkk., 2018).
Berdasarkan hasil praktikum, kadar hemoglobin yang diperoleh dari probandus laki-
laki adalah 15,9 gr/dL dan probandus perempuan adalah 14,04 gr/dL yang
menunjukkan bahwa kadar hemoglobin kedua probandus tergolong normal. Hal ini
sesuai dengan literatur dari dari Patton (2018) yang menyebutkan bahwa Hb laki-laki
tergolong normal jika berada dalam rentang 14-16,5 gr/dL, sedangkan Hb perempuan
tergolong normal jika berada dalam rentang 12-15 gr/dL. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa kadar hemoglobin probandus laki-laki dan perempuan adalah
normal.

Percobaan terakhir dilakukan untuk menentukan waktu perdarahan dan


penjendalan darah. Penghitungan waktu perdarahan dilakukan dengan menempelkan
jari yang berdarah ke kertas hisap lalu dihitung hingga darah berhenti mengalir.
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data waktu perdarahan probandus laki-laki
adalah 12 detik, sedangkan waktu perdarahan probandus perempuan adalah 16 detik.
Durasi waktu 12 detik dan 16 detik terhitung cepat jika dibandingkan dengan data dari
beberapa literatur. Pada penelitian yang dilakukan Aleem dan Wahid (2016), rata-rata
waktu perdarahan 65 sampel darah adalah 1-2.30 menit. Sementara itu, literatur dari
Kumar dkk. (2013) menyebutkan bahwa waktu perdarahan normal bisa mencapai 3-4
menit. Pada percobaan untuk menghitung waktu penjendalan darah, sampel darah
diambil menggunakan lanset lalu diteteskan pada object glass dan ditusuk-tusuk
dengan jarum hingga terbentuk benang-benang fibrin. Berdasarkan hasil praktikum,
waktu yang diperlukan untuk penjendalan darah pada probandus laki-laki dan
perempuan adalah 5 menit. Waktu 5 menit yang dibutuhkan hingga terbentuk benang
fibrin termasuk dalam durasi normal. Hal ini sesuai dengan literatur menurut Kumar
dkk. (2013) yang menyatakan bahwa rentang normal proses penjendalan darah adalah
5-8 menit. Oleh karena itu, berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa 12
detik dan 16 detik untuk waktu perdarahan merupakan waktu yang cukup singkat,
SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
sedangkan 5 menit untuk waktu penjendalan darah tergolong normal.

5. Kesimpulan
1. Tekanan darah probundus laki-laki: 120/80 mmHg dan perempuan: 100/80 mmHg
termasuk dalam kategori normal karena berada pada rentang normal tekanan darah
(100/60-140/90 mmHg).

2. Berdasarkan hasil uji dengan metode Tallquist-Adam, kadar hemoglobin


probandus laki-laki (100%) dan perempuan (90%) tergolong normal karena memenuhi
kualifikasi standar Hb perempuan normal yaitu di atas 80%, sedangkan Hb laki-laki
normal yaitu di atas 85%. Berdasarkan hasil uji pada metode Sahli, kadar hemoglobin
probandus laki-laki (15,9 gr/dL) dan probandus perempuan (14,04 gr/dL) karena
memenuhi kualifikasi standar Hb normal yaitu berada pada rentang 14-16,5 gr/dL
untuk laki-laki dan 12-15 gr/dL untuk perempuan.

3. Berdasarkan hasil praktikum, durasi 12 detik dan 16 detik yang dibutuhkan oleh
probandus laki-laki dan perempuan pada waktu perdarahan termasuk waktu yang
cukup singkat dibandingkan waktu normal yang bisa mencapai 3-4 menit, sedangkan
durasi 5 menit yang dibutuhkan pada waktu penjendalan darah baik probandus laki-
laki maupun perempuan termasuk durasi yang normal.

6. Daftar Pustaka

Aleem A. (2016). Correlation of blood groups, Bleeding time and Clotting time in
male and female students; an observational study. Pakistan Journal of
Pharmaceutical Research. 2 (2): 121-126.

Alsayed, A. A. (2020). Using Tallquist Haemoglobin Scale for Estimating

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
Intraoperative Blood Loss in Liposuction. Modern Plastic Surgery. 10: 17-22.

Anton, A., dkk. (2016). Perubahan Status Fisiologis dan Bobot Badan Sapi Bali.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia. 2(1): 86-95.

Aspinall, Victoria. (2011). The Complete Text Book of Veterinary Nursing. UK:
Elsevier.

Bumside dan Mc Glynn. (1995). Adams Diognosis Fisiologi. Jakarta: EGC.

Coumbe, Karen, M. (2001). The Equine Veterinary Nursing Manual. UK: Blackwell
Science.

Ganong, W.F. (2003). Review of Medical Physiology. California: Large Medical Duel
Francisco.

Gunadi, Valerie, I.R., dkk. (2006). Kardiologi Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Handayani, W., Hariwibowo, A.S. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Hermawan, L., Hadi S. S., Setya R. (2012). Pengaruh Pemberian Asupan Cairan (Air)
Terhadap Profil Denyut Jantung Pada Aktivitas Aerobik. Journal of Sport
Sciences and Fitness. 1 (2): 14-20.

Kiswari, R. (2014). Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kumar S. S. dkk. (2013). Bleeding time and Clotting Time in Healthy Male and
Female College Students of Karukutty Village, Kerala. Health Prospect Journal
of Public Health. 12 (1): 7-9.

Kusumawati, E. dkk. (2018). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)


Remaja Menggunakan Metode Sahli dan Digital (Easy Touch GCHb). Journal
of Health Science and Prevention. 2 (2): 95-98.

Lijaya, dkk. (2014). Perpanjangan Waktu Perdarahan Pada Pemberian Perasan Bawang
Merah. E-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2 (3): 1-4.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
Novietasari, E. dkk. (2020). Dasar-Dasar Keperawatan. Singapura: Elsevier.

Patton, K. T. (2018). Anatomy & Physiology Tenth Edition. New York: Elsevier.

Prasetyningrum, Yunita Indah. (2014). Hipertensi Bukan untuk Ditakuti. Jakarta:


FMedia.

Saputro, Dwi Aries, Junaidi Said. (2015). Pemberian Vitamin C Pada Latihan Fisik
Maksimal, Perubahan Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit. Journal of Sport
Science and Fitness. 4(3): 4-7

Sumiyati dkk. (2021). Anatomi Fisiologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Waterbony, L. (2001). Hematologi. Jakarta: EGC

Werner, D., Carol T., Jane M. (1980). Where There is No Doctor. USA: Hesperian
Foundation.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021

Anda mungkin juga menyukai