Anda di halaman 1dari 28

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk
merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien,
baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan
diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik
maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di
antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap
peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi penglihatan,pendengaran, dan integument
berkaitan dengan kebersihan diri.
2. Apa itu kebersihan dan perawatan diri?
3. Apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri?
4. apa tujuan kebersihan dan perawatan diri?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri?
6. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kebersihan
dan perawatan diri?
1.3. Tujuan penyusunan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi penglihatan,pendengaran, dan
integument.
2. Untuk mengetahui apa itu kebersihan dan perawatan diri.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri.
4. Untuk mengetahui tujuan dari kebersihan dan perawatan diri.

1
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan
diri,
6. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan seperti apa agar kebutuhan
kebersihan dan perawatan diri bisa terpenuhi.
1.4. Manfaat penyusunan
1. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui anatomi dan fisiologi dalam
pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
2. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui bagaimana konsep asuhan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan kebesihan dan perawatan diri.

2
BAB II

PENINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan fisiologi penglihatan

Saraf optikus atau urat saraf cranial kedua adalah saraf sensorik untuk
penglihatan. Saraf ini timbul darisel-sel ganglion dalam retina yang bergabung
membentuk saraf optikus. Saraf ini bergerak ke belakang secara medial dan
melintasi kenalis optikus memasuki rongga cranium, lantas menuju kiasma
optikum. Saraf penglihatan memliki tiga pembungkus yang serupa dengan yang ada
pada meningen di otak. Lapisan luarnya kuat dan fibrus seta bergabung dengan
sclera. Lapisan tengah halus spserti arakhoid, sementara lapisan dalam adalah
vakuler( mengandung banyak pembuluh darah).
Pada saat serabut-serabut itu mencapai kiasma optikum, separuh serabut-
serabut itu menuju ke traktus optikus sisi seberangnya, sementara separuhnya lagi
menuju traktus optikus sisi yang sama. Dengan operantara serabut-serabut ini,setiap
serabut nervus optikus dihubungkan dengan kedua sisi otak. Pusat visual terlatak
pada korteks lobus oksipitalis otak. Bola mata adalah organ penglihatan, bola mata
terletak dalam tulang orbita serta dilindungi sejumlah struktur, seperti kelopak
mata,alis,konkojungtiva, dan alat-alat lakrimal.

a. Bola mata

Umunya nata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya lonjong dan bukan
bulat seperti bola. Bola mata mempunyai garis menegah kira-kira 2,5 cm, bagian
depannya bening, serta terdiri atas tiga lapisan:

1. Lapisan luar, fibrus yang merupakan lapisan penyangga.


2. Lapisan tengah, vaskuler.
3. Lapisan dalam, lapisan sarf.

Ada enam otot penggerakan mata, empat diantaranya lurus, sementara dua
yang lainnya tegak. Otot-otot ini terletak di sebelah dalam orbita, dan bergerak dari
dinding tulang orbita untuk dikaitkan pada pembungkus sklererotik mata sebelah
belakang kornea. Otot-otot lurus terdiri atas otot rektrus mata
superior,inferior,mrdial,dan lateral. Otot –otot ini menggerakan mata ke atas,
kebawah dke dalam, dan ke sisi luar bergantian.

Sklera adalah pembungkus yang kuat dan fibrus. Sklera membentuk putih
mata dan bersambung pada bagian depan dengan sebuah jendela membrane yang

3
bening, yaitu kornea. Sklera melindungi dtruktur mata yang sangat halus, serta
membantu mempertankan bentuk biji mata.

Koroid atau lapisan tenagh berisi pembuluh darah, yang merupakan ranting-
ranting anteria oftalmika, cabang dari arteria karotis interna. Lapisan vaaskuler ini
membentuk iris yang berkubang ditengahnya, atau yang disebut pupil (manic) mata.
Selaput berpigmen sebelah belakang iris memnacrkan warnanya, dan dengan
demikian memnentukan apakah mata itu berwarna biru,coklat,kelabu, dan
seterusnya. Koroid bersambung pada bagian depan dengan iris, dan tepat di
belakang iris, selaput ini menebal guna membentuk korpus siliare , sehingga korpus
siliare tertelak antara koroid dan iris. Korpus siliare itu berisi sebuah lingkaran.
Konstraksi otot sirkular menyebabkan pupil mata juga berkontraksi.

Retina adalah lapisan sarf pada mata, yang terdiri atas sejumlah lapisan
serabut, yaitu sel-sel saraf, batang-batangg, dan kerucut. Semua termasuk dalam
konstruksi retina, yang merupakan jaringan saraf halus dalam menghantarkan
impuls saraf dari luar menuju diskus optic, yang merupakan titik tempat saraf optic
meninggalkan biji mata. Titik ini disebut bintik buta karena tidak mempunyai
retina. Bagian yang paling peka pada retina adalah makula, yang terletak tepat
eksternal terhadap diskus optil, persisi berhadapan dengan pusat pupil.

Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris
terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris berfungsi
untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan
atau mengecilkan pupil, yaitu lubang yang terletak di tengah-tengah iris.Ketika
mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot
sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya. Iris juga
mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan jumlah dan sifat pigmen
yang terkandung di dalamnya.

Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan


memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan

4
tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh
otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang
viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan
humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.

Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar ke
dalam, yaitu :

Lapisan Terluar, terdiri dari :

a. Sklera (selaput putih)

Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, danberada pada lapisan
terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sclera dibangun oleh jaringan
fibrosa. Pada bagian sclera terdapat kornea. Sklera berfungsi untuk bagian-bagian
dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata juga untuk
melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot.

b. Kornea (Selaput Bening)

Kornea merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola mata.
Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya
pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang berkesinambungan
dengan epidermis yang disebut konjungtiva. Kornea berfungsi untuk
memungkinkan lewatnya cahaya dan merefleksikan cahaya.

b. Bagian Mata

1. Alis
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi
mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.

2. Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata. Bulu
mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.
3. Aquaeous Humor (Cairan Berair)
Aquaeous humor atau cairan berair terdapat di balik kornea. Strukturnya sama
dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas

5
dengan udara luar melalui kornea, juga berfungsi menghasilkan cairan pada mata
dan menyangga bentuk kantong depan bola mata.
4. Vitreous Humor
Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan
seperti jeli (agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi bola mata dan membuat bola
mata membulat. Fungsi viteous humor (badan bening humor) adalah untuk
meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina (selaput jala).
5. Kelenjar Lakrima (Air mata)
Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi menghasilkan air mata untuk membasahi
mata yang beguna menjaga kelembapan mata, membersihakan mata dari debu dan
membunuh bibit penyakit yang masuk kedalam mata.
6. Kelopak Mata
Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk
membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata
bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya
debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan
bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk kemata.
7. Konjungtiva Konjungtiva
Konjungtiva konjungtiva adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan)
pada mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
8. Saraf Optik (saraf mata)
Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima.
Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak.
dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga
berfungsi mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang
kuat cahaya dan warna ke otak.
9. Suspensor Ligamen
Suspensor ligamen berfungsi untuk menjaga lensa agar selalu pada tempatnya.

2.2. Anatomi dan fisiologi pendengaran


Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangn). Indera pedengaran merupakan salah satu alat
panca indera untuk mendengar, indera pendengaran berperan penting pada
partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk
perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.

6
a. Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna, yang pada binatang rendahan
berukuran besar serta dapat bergerak dan membantu mengumpulkan gelombang
suara, dan meatus auditorius externa yang menjorok kedalam menjauhi pinna, serta
menghantarkan getaran suara menuju membrane timpani. Liang ini berukuran
panjang sekitar 2.5 cm sepertiganya adalah tulang rawan sementara 2/3 dalamnya
berupa tulang. Bagian tulang rawan tidak harus serta bergerak kearah atas dan
belakang. Hal ini biasanya dilakukan bila kita hendak menyemprot telinga. Cairan
semprotan itu harus diarahkan kedinding posterior dan dinding atas dari liang
telinga. Aurikel berbentuk tidak teratur serta terdiri dari tulang rawan dan jaringan
fibrus, kecuali pada ujung paling bawah, yaitu cuping telinga, yang terutama terdiri
dari lemak. Ada 3 kelompok otot yang terletak pada bagian depan atas dan
belakang telinga, kendati demikian manusia hanya dapat menggerakkan telinga
sedikit sekali, sehingga hampir tidak kelihatan.

b. Telinga Tengah

Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara.
Rongga itu terletak sebelah dalam membrane timpani atau gendang telinga, yang
memisahkan rongga itu dengan meatus auditorius externa. Rongga ini sempit serta
memiliki dinding tulang dan dinding membranosa. Sementara pada bagian
belakangnya bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus pada
tulang temporalis melalui sebuah celah yang disebut aditus. Tuba eustakhius
bergerak kedepan dan rongga telinga tengah menuju naso-farinx, lantas terbuka.
Dengan demikian tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur
seimbang melalui meatus auditorius externa, serta melalui tuba eustakhius (faring
timpanik). Celah tuba eustakhius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan akan
terbuka setiap kali kita menelan. Dengan demikian tekanan udara dalam ruang

7
timpani dipertahankan tetap seimbang dengan tekanan udara dalam atmosfer,
sehingga cedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara, dapat
dihindarkan.

Adanya hubungan dengan naso-farinx ini, memungkinkan infeksi pada hidung


atau tenggorokan dapat menjalar masuk kedalam rongga telinga tengah. Tulang-
tulang pendengaran adalah tiga tulang keci. Yang tersusun pada rongga telinga
tengah seperti rantai yang bersambung dari membrane timpani menuju rongga
telinga dalam. Tulang sebelah luar adalah melleus, berbentuk seperti martil dengan
gagang yang terkait pada membrane timpani, sementara kepalanya menjulur
kedalam ruang timpani. Tulang yang berada ditengah adalah inkus atau landasan,
sisi luarnya bersendi dengan melleus, sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi
dalam sebuah tulang kecil, yaitu stapes. Stapes atau tulang sangkurdi, yang
dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil, sementara dasarnya yang
bulat panjang terkait pada membrane yang menutup fenestra festibula, atau tingkap
jorong. Rangkaian tulang-tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari
gendang telinga menuju rongga telinga.

c. Telinga Dalam

Rongga telinga dalam berada dalam bagian os petrosum tulang temporalis.


Rongga telinga dalam ini terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-
saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga itu disebut labirin tulang, dan
dilapisi membrane sehingga membentuk labirin branosa. Saluran-saluran membrane
ini mengandung cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan
keseimbangan. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian Vestibula yang merupakan
bagian tengah dan tempat bersambungnya bagian-bagian yang lain, ibarat sebuah
pintu yang menuju ruang tengah (vestibula) pada sebuah rumah. Saluran setengan
lingkaran bersambung dengan vestibula. Ada tiga jenis saluran-saluran itu, yaitu
superior, posterior dan lateral. Saluran lateral letaknya horizontal, sementara ketiga-
tiganya saling membuat sudut tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu ujung
setiap saluran terdapat peebalan yang disebut ampula. (Gerakan cairan yang
merangsang ujung-ujung akhir saraf khusus dalam ampula inilah yang
menyebabkan kita sadar akan kedudukan kita. Bagian telinga dalam ini berfungsi
untuk membantu serebelum dalam mengendalikan keseimbangan, serta kesadaran
kedudukan kita). Korlea adalah sebuah tabung berbentuk sepiral yang membelit
dirinya laksana sebuah rumah siput. Belitan-belitan itu melingkari sebuah sumbu
berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiulus.
Dalam setiap belitan ini terdapat slura membranosa yang mengandung ujung-ujung
saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut eindolimfe, sementara

8
cairan labirin membranosa dan dalam labirin tulang disebut perilimfe. Ada dua
tingkap dalam ruang melingkar ini :

1) Fenestra vestibule (yang juga disenut fenestra ovalis, lantaran bentuknya yang
bulat dan panjang) ditutup oleh tulang stapes.
2) Fenestra koklea (yang juga disebut fenestra rotunda, lantaran bentuknya bundar)
ditutup oleh sebuah membrane.

Kedua-duanya menghadap ketelinga dalam. Adanya tingkap-tingkap ini tulang


bertujuan agar getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengah, guna
dilangsungkan dalam perilimfe (perilimfe adalah cairan yang praktis tidak dapat
dipadatkan). Getaran dalam perilimfe dialihkan kedalam endolimfe, dan demikian
merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Nervus auditorius (saraf
pendengaran) terdiri dari dua bagian. Salah satu dari padanya pengumpulan
sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang mempunyai hubungan
dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf bergerak menuju neklus vestibularis
yang berbeda pada titik pertemuan pons dan medulla oblongata, lanytas kemudian
bergerak terus menuju serebelum. Bagian kokhlearis pada nervus auditorius
serabut-serabut sarafnya mula-mula dipancarkan kepada sebuah nucleus khusus
yang berada tepat dibelakang thalamus, lantas dari sana dipancarkan lagi menuju
pusat penerima akhir dalam kortex otak yang terletak pada bagian bawah lobus.

2.3. Anatomi dan fisiologi integument


Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu
dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga
membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya.
Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi
panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut,
kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening,
saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan
jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan
lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis),
a. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet.

9
Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan
(friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di
lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-
stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan
organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :

1. Epidermis  
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit
selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis
juga tersusun atas lapisan:

1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte
stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut.
Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang
berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang
berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih
banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah
muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna
kulit . Sebagai contoh, kulit  akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau
demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan

10
melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel
Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing
atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan
sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan
dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem
saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres
dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat
tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang
secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam.

2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan
ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit
jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf,
kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah
yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum
papilare dan stratum reticular.
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.

11
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar
keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan
menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh
dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung
jaringan ikat jarang.
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan
retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus.

3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan
setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur
tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menujulapisan kulit
jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagaibantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia
menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian
tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit
akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

b. Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang
berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga
ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan
kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan
bibir.

12
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis
mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad
adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup
kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan
tumbuh menjadi rambut.Pada bulanke 5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang
sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada
daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-
rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber
:tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot,
dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala, alis dan tumbuh pada masapuber,
disebutsebagai “Terminal Hairs”.

Struktur Rambut

Ada dua macam keratin rambut, yaitu :

1) Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu
pada bagian medulla rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-sel epidermis
: mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih
(Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian
desquamasi.
2) Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya
tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi
perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin
keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung
sullfur.

Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.

1) Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang
terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
2) Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
3) Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.

c. Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku

13
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya
sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5
mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku
juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh.

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

1) Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


2) Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
3) Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5) Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
6) Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
7) Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8) Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9) Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge)
menebal.

2.4. Pengertian kebersihan dan perawatan diri


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk
merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien,
baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul,
2009).

14
Menurut Depkes (2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah salah satu
emampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahanka
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis,
2007 dala Herlina, 2013). Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya
pengobatan. Akan tetapi, tanpa perawatan penyakit itu akan tetap ada dan kondisi
sehat tidak akan tercapai (Asmadi, 2008). Jadi, perawatan diri adalah suatu
kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatannya.

2.5. Jenis-jenis kebersihan dan perawatan diri


a. Kebersihan diri (Personal hygiene)
Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa
Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto &
Wartonah, 2010). Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan
mereka disebut higiene perorangan (Potter & Perry, 2005). Secara umum
kebersihan diri/ mandi meliputi kemampuan membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air,mengatur suhu aliran mandi dan
mendapatkan perlengkapan mandi, pengeringan tubuh serta masuk dan pengeluaran
mandi.
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian
belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah
terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-ujung
syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan
bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).
Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan
tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai
pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik
danberperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilanwajah sebagian
ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan
kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko, 1984: 28).
Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, makamulut dan gigi juga
perlu perawatan yang teratur danseyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk
pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineralseperti
zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C

15
sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara
yang terbaikuntuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalamsehari
yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan
benar maka plak yang adapada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit
benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalupanas
(Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi
tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang danberwarna merah muda.
Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut.
c. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya
makin kecil. Pada bagian dalam berlubangdan berisi zat warna. Warna rambut
setiap orang tidak samatergantung zat warna yang ada didalamnaya.
Rambut dapattumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut(Depdikbud,
1986:23).
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan
hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat
perlindungan lain sepertitopi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang
lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih
dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat
akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan
yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun
demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak.
Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian
rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang
cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud, 1986:12).
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan
terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi sebagai berikut:
1. Pola kebersihan diri klien normal
2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
6. Tujuan kebersihan dan keperawatan diri.

d. Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian

16
dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk
dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah
bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).Kulit merupakan
pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan
tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung
cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melaluikulitlah
rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat
pengeluaran ampas-amps berupa zatyang tidak terpakai melalui keringat yang
keluar lewat pori-pori(Soenarko, 1984:4).Kulit yang baik akan dapat menjalankan
fungsinyadengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modernsekarang ini
tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit.
Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara
mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan
sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakankeharusan yang
mendasar (Depdikbud, 1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih,
halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel).
e. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagianpaling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun
telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang
terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).
Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi-
bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat
berguna sebagai alat keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat
dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan
infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk
mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.
f. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari
sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,
1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata ,
pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22).
Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka
harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku
jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi
sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.
g. Perawatan Mata

17
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang
menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke
luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong
lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk
mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain
yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan
sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat
meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering.
Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam
bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata
dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air
mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter.
Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata
karena dapat meyebabkan cedera kornea.

2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri

a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat
mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan
berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana
memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat
pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra
untuk meningkatkan hygiene.
b. Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
c. Status sosio-ekonomi
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini

18
merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social
klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan
hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam
mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan
yang perlu.
e. kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan
diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di
Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya
sekali dalam seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang
berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.
2.7. Tujuan kebersihan dan perawatan diri

a. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri.
b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
c. Memelihara integritas permukaan kulit.
d. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
e. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.
f. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
g. Meningkatkan percaya diri seseorang
h. Menciptakan keindahan.
i. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

2.8. Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan perawatan diri

Pengkajian

19
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan.
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam.
d) Keadaan tekstur
2) Kepala
a) Botak/alopesia
b) Ketombe
c) Berkutu
d) Adakah Eritema
e) Kebersihan
3) Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah kunjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal/mata merah
4) Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah elergi
c) Adakah pendarahan
d) Adakah perubahan penciuman
e) Kebersihan hidung
f) Bagaimana membran mukosa
g) Adakah septum deviasi
5) Mulut
a) Keadaan mukosa mulut
b) Kelembapannya
c) Adakah lesi
d) Kebersihan
6) Gigi
a) Adakah karang gigi
b) Adakah karies
c) Kelengkapan gigi
d) Pertumbuhan
e) Kebersihan

20
7) Telinga
a) Adakah kotoran
b) Adakah lesi
c) Bagaimana bentuk telinga
d) Adakah infeksi
8) Kulit
a) Kebersihan
b) Adakah lesi
c) Keadaan turgor
d) Warna kulit
e) Suhu
f) Teksturnya
g) Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
a) Bentuknya bagaimana
b) Warnanya
c) Adakah lesi
d) Pertumbuhannya
10) Genetalia
a) Kebersihan
b) Pertumbuhan rambut pubis
c) Keadaan kulit
d) Keadaan lubang uretra
e) Keadaan skrotum, testis pada pria
f) Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
a) Kebarsihan
b) Normal
c) Keadaan postur
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan berhubungan
dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik

21
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Kelelahan fisik
2) Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
1) Badan kotor dan berbaub.
2) Rambut kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Bau mulut dan kotor.

22
3. Prosedur personal hygiene
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.Tujuannya
adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit kepala ,menambaha rsa
nyaman,membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar
system peredaran darah di bawah kulit.

Alat dan Bahan

1.Handuk secukupnya
2.Perlak atau pengalas
3.Baskom berisi air hanagt
4.Sampo atau sabun dalam tempatnya
5.Kasa dan kapas
6.Sisir
7.Bengkok/nierbekken
8.Gayung
9.Ember kosong
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut:
a. Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci.
b. Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan
yang berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.
c. Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci
rambutnya.
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran

23
4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah
bagian baskom dengan pinggir di gulung
7. Tutup telinga dengan kapas
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat
,selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
10. Setelah selesai keringkan
11. Cuci tangan
b.   Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan
mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada
permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan
syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.
a. Cara merawat kulit
Alat dan Bahan :
a.Baskom cuci
b.Sabu
c.Air
d.Agen pembersih
e.Balutan
f.Pelindung kulit
g.Plester
h.Sarng tangan
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Tutup pintu ruangan
4. Atur posisi pasien

24
5. Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban
,penampilan ,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh
dengan air.
7. Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
8. Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan
pembersih ,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9. Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10. Catat hasil
11. Cuci tangan

c. Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan :
a. Cutton Bath
b. Washlap
c. Water pik
d. Hidrogen proksida
Prosedurnya :
1. Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan
mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,
dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
2. Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan
masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3. Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti
peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat
menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan
aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin
terjepit dalam kanal.
4. Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang
berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur
pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan

25
lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin
(Phipps, dkk, 1995).
5. Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar
yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau
panas dapat menyebabkan normal atau muntah.
6. Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke
sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang
terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat
digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik
seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan
terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang
melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat
menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen
yang masih tertinggal.

26
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawatan diri atau kebersihan diri
(personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Kebersihan dan
perawatan diri baik dari bagian tubuh telinga,mata,kulit dan anggota badan lainnya
harus tetap dipenuhi kebutuhan kebersihannya.

3.2. Saran
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihan dan perawatan
diri pada pasien supaya tetap sehat dan nyaman.Tindakan yang akan dilakukan
harus berdasarkan prosedur kegiatan tertentu supaya bisa mencapai tujuan dari
konsep pemenuhan kebersihan dan perawatan diri.

27

Anda mungkin juga menyukai