DISUSUN OLEH :
Penelitian dan Dimas Agung Pambudi, Sri Widodo 2020 Mugihartadi, Mei Rika Handayani 2020
tahun penelitian
Judul Posisi Fowler Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen Pemberian terapi Oksigenasi Dalam Mengurangi
Pada Pasien (CHF) Congestive Heart Failure Yang Keitdakefektifan Pola Nafas Pada Pasien Congestive Heart
Mengalami Sesak Nafas failure (CHF) Di Ruang ICU/ICCU RSUD DR.
SOEDIRMAN Kebumen
Latar belakang & Congestive Heart Failure (CHF) merupakan kelainan Congestive Heart Failure atau Gagal Jantung yaitu
alasan diteliti fungsi jantung yang tidak mampu untuk memenuhi ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
kebutuhan metabolisme tubuh. Salah satu gejala klinis jumlah yang cukup untuk melakukan metabolisme
adalah sesak nafas merupakan kurangnya oksigen yang memenuhi kebutuhan
masuk keparu-paru. Posisi fowler sebagai salah satu jaringan terhadap oksigen dan nutrient dengan kata lain,
tidakan keperawatan yang mampu mengurangi sesak diperlukan peningkatan tekanan yang abnormal pada
nafas sehingga asupan oksigen meningkat dan sesak nafas jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.
berkurang. Masalah utama pada klien dengan gagal jantung kongestif
yaaitu ketidakefektifan pola nafas. Untuk mengatasi pola
nafas dilakukan dengan pemberian terapi oksigen.
Tujuan penelitian menganalisa pengaruh posisi fowler terhadap perubahan mengetahui penerapan pemberian terapi oksigenasi dalam
saturasi oksigen pada pasien Congestive Heart Failure mengurangi ketidakefektifan pola nafas pada pasien
(CHF) yang mengalami sesak nafas. Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang ICU/ICCU
RSUD DR. Soedirman Kebumen.
Tinjauan pustaka Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi Gambaran frekuensi nafas (RR) sebelum
dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa diberikan terapi oksigen
darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan
nutrien dan oksigen secara adekuat, salah satu gejala Menurut Padila (2012) fokus pengkajian pada klien
kilinis adalaha sesak nafas. Sesak napas hanya dapat congestive heart failure dengan keluhan utama yaitu
terjadi bila pasien berbaring datar (ortopnea) karena dyspnea atau sesak nafas, kelemahan fisik, edema sistemik.
cairan terdistribusi ke paru, mudah lelah dapat terjadi Penyebab adanya dipsnea secara umum adalah gagal
jantung kongestif karna perubahan posisi pada pasien akan
akibat cairan jantung yang kurang sehingga menghambat menyebabkan perubahan ventilasi dan perfusi
sirkulasi cairan dan sirkulasi oksigen yang normal. Salah (Djojodibroto, 2009).
satu tindakan keperawatan untuk meningkatkan saturasi
oksigen adalah salah satunya posisi fowler, posisi fowler Penyebab adanya sesak nafas pada pasien jantung biasanya
dimana pasien di posisikan 90°-60° duduk ditempat tidur karena hiperventilasi. Hiperventilasi ini terjadi karena
hal itu membantu memaksimalkan ekspansi dada dan metabolisme tubuh yang terlalu tinggi sehingga mendesak
paru dan ventilasi maksimal. Posisi fowler lebih efektif alveolus melakukan ventilasi secara berlebihan (Somantri,
untuk penurunan sesak nafas dan meningkatkan saturasi 2009).
oksigen dengan ditunjukkan rata-rata penurunan sesak
Gambaran frekuensi nafas (RR) setelah diberikan terapi
nafas 4-5x/ menit dan peningkatan saturasi oksigen
oksigen
sebesar 5-6%. Melihat dari data tersebut diatas peneliti
dapat menyimpulkan bahwa posisi fowler efektif menurut Bahtiar (2015) klien dengan gangguan system
digunakan (Zahroh. R & Susanto, 2017). pernapasan tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen secara
normal, oksigen sangat berperan dalam pernafasan,
oksigen berperan didalam tubuh dalam proses
pembentukam metabolisme sel sehingga jika kekurangan
oksigen maka akan berdampak buruk bagi tubuh, sehingga
diperlukan terapi tambahan untuk pasien yang mengalami
gangguan oksigenasi. Lalu memposisikan klien dengan
semifowler dengan data subyektif klien mengatakan lebih
nyaman posisi tersebut untuk mempermudah fungsi
pernapasan dengan adanya gravitasi (Kushariyadi, 2010).
Hasil dan Hasil studi menunjukkan bahwa pre test pasien CHF di Hasil : menunjukkan bahwa ada perubahan pola nafas
kesimpulan IGD RS Roemani mengalami sesak nafas. Pasien pertama menjadi lebih baik, tidak mengalami sesak dan frekuensi
dengan RR: 26x/menit dengan SpO2 94%. Pasien kedua pernafasan normal setelah diberikan terapi oksigenasi.
mengalamisesak nafas dengan RR: 28x/menit dan SpO2 Kesimpulan : masalah keperawatan ketidakefektifan pola
95%. Hasil post test setelah memposisikan fowler selama nafas berhubungan dengan hiperventilasi dapat teratasi
15 menit mendapatkan hasil pada responden pertama RR: dengan terapi pemberian oksigen dan peningkatan oksigen.
20x/menit, SpO2 99%, pada responden kedua hasil RR:
22x/menit, SpO2 98% Tindakan memposisikan fowler Maka, pemberian oksigen ini dapat diterapkan ke pasien di
pada pasin dengan CHF berpengaruh dalam peningkatan ruang Ruby RS Ken Saras Kabupaten Semarang, karena
saturasi oksigen bagi pasien. dimana menurut penelitian ini pemberian oksigenasi
sangatlah berpengaruh untuk mengatasi masalah
Kesimpulan bahwa memposisikan fowler pada pasien keperawatan khususnya ketidakefektifan pola nafas.
CHF dengan sesak nafas mampu meningkatkan saturasi
oksigen pada pasien. Adanya perubahan SpO2 dari kedua
responden sebesar 4-5%.
Maka, posisi fowler ini dapat diterapkan ke pasien di
ruang Ruby RS Ken Saras Kabupaten Semarang, karena
dimana menurut penelitian ini posisi fowler sangatlah
berpengaruh untuk meningkatkan oksigen atau saturasi
oksigen pasien dengan diagnosa CHF.
Saran Hasil penelitian dapat dijadikan sebagau bahan masukan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
dan memberikan informasi tentang penerapan posisi memberikan informasi tentang pemberian oksigenasi untuk
fowler untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien mengatasi masalah keperawatan khususnya ketidakefektifan
CHF yang mengalami sesak nafas. Serta terkait sampel pola nafas pada pasien CHF, dan mungkin untuk sampel
atau responden bisa lebih dari 2 agar penelitian ini lebih pasien lebih diperbanyak agar hasil/data lebih valid.
valid hasilnya, untuk membandingkan satu sama lain.
Dan dalam penelitian lebih dijelaskan terkait durasi
pemberian posisi fowler tersebut.