Anda di halaman 1dari 22

ANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN PRODUKSI
Prepared by: Dian Yuni Anggraeni, M.S.Ak.
Anggaran Produksi?

Pengertian:
Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan
mengontrol kegiatan produksi

Perencanaan produksi meliputi masalah-masalah yang


berkaitan dengan:
• Tingkat produksi
• Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi
• Tingkat persediaan barang jadi
Tujuan Penyusunan
Anggaran Produksi

1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga


barang dapat disediakan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya
tingkat persediaan yang tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga
biaya- biaya produksi barang yang dihasilkan akan
seminimal mungkin
Penyusunan Anggaran
Produksi

Secara garis besar, anggaran produksi disusun dengan menggunakan


rumus acuan sebagai berikut:

Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan)…………...xxx


Persediaan akhir………………………………………… ..…xxx +
Kebutuhan selama 1 tahun…………………………………..xxx
Persediaan awal………………………………………………xxx -
Jumlah yang harus diproduksi……………………………….xxx

Anggaran produksi merupakan dasar untuk penyusunan anggaran-


anggaran lain seperti anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja
langsung dan anggaran biaya overhead pabrik.
Sehingga hubungannya dapat digambarkan dalam bagan berikut:
Hubungan Tingkat Penjualan, Tingkat Produksi
dan Tingkat Persediaan

Rencana Penjualan

Tingkat Persediaan

Rencana Produksi

Anggaran Bahan Anggaran Biaya Anggaran Biaya


Mentah Tenaga Kerja Overhead Pabrik
Langsung
Langkah-langkah Utama dalam
Penyusunan Anggaran Produksi

1. Tahap Perencanaan
• Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan
bagian produksi
• Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan

2. Tahap Pelaksanaan
• Menentukan kapan barang diproduksi
• Menentukan dimana barang akan diproduksi
• Menentukan urut-urutan proses produksi
• Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk efisiensi
• Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service,
dan peralatan
• Menyusun standar biaya produksi
• Membuat perbaikan-perbaikan jika diperlukan
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan jangka waktu produksi
dan jumlah barang yang dihasilkan:

1. Fasilitas pabrik
2. Fasilitas pergudangan
3. Stabilitas tenaga kerja
4. Stabilitas bahan mentah
5. Modal yang digunakan
Contoh
(continue)
Diasumsikan Memiliki Anggaran Penjualan
seperti ini:
Q1 Q2 Q3 Q4 Total

Unit 645 774 871 935 3225

Price 3 3 3 3 3

Sales $ 1,935 $ 2,322 $2,613 $2,805 $9,675


Informasi tambahan:

Penjualan 1 tahun 3,225 unit


Persediaan Akhir Tahun 100 unit +
Kebutuhan 1 tahun 3,325 unit
Persediaan Awal 180 unit -
Jumlah yang harus diproduksi 3,145 unit

Pilihan alokasi kebijakan/metode anggaran


produksi:
a. Mengutamakan stabilitas produksi
b. Mengutamakan stabilitas persediaan
c. Kombinasi/Moderate (tk. persediaan dan
produksi berfluktuasi pada batas-batas tertentu)
a. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Pengalokasian tingkat produksi setiap masa penjualan dapat dilakukan


dengan 2 cara, yaitu:
1. Membagi tingkat produksi per tahun dengan masa penjualan (i.e 12
(jika schedule penjualan per bulan) atau 4 (jika schedule penjualan per
kuarter)), sehingga:
Apabila produksi selama 1 tahun = 3,145 unit, maka
Produksi per Q = 3,145
4
= 786,25 unit
Kelemahan cara ini adalah sering ditemukannya bilangan-
bilangan yang tidak bulat sehingga sulit melaksanakan
produksi secara tepat
2. Membagi tingkat produksi sedemikian rupa sehingga
dihasilkan bilangan-bilangan bulat dan mudah untuk
dialokasikan secara tepat. Kelebihan hasil pembagian
dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat
penjualannya tinggi.
Produksi selama 1 tahun = 3,145 unit

Dalam perhitungan sebelumnya diperoleh angka 786,25

bilangan tersebut dibulatkan menjadi angka 786 unit


Apabila produksi per Q = 786 unit, maka
kekurangannya adalah 3,145 – (4 x 786) = 1unit
Penjualan 1 tahun 3,225 unit
Persediaan Akhir Tahun 100 unit +
Kebutuhan 1 tahun 3,325 unit
Persediaan Awal 180 unit -
Jumlah yang harus diproduksi 3,145 unit

Q1 Q2 Q3 Q4 Total

Unit 645 774 871 935 3225


Prod
786 786 786 787 3,145
uce

786 + 1 (sisa perhitungan


pada cara 2)
Di Q4 karena tingkat
penjualan tertinggi.
Alokasi Anggaran Produksi
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Q Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi

1 645 321 966 180 786


(966-645) (786+180)

2 774 333 1,107 321 786


(1,107-774) (786+321)

3 871 248 1,119 333 786


(1,119-871) (786+333)

4 935 100 1,035 248 787


(787+248)

Jumlah 3,225 3,145


b. Mengutamakan Stabilitas Persediaan
Pengendalian tingkat persediaan dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:
1. Selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir dibagi
dengan masa penjualan (Q=4) , sehingga:
Persediaan awal tahun = 180 unit
Persediaan akhir tahun = 100 unit
Selisih = 80 unit
Selisih tersebut dibagi dengan 4,  20 unit
2. Jika hasilnya bukan angka bulat, maka kita dapat
membagi tingkat produksi sedemikian rupa sehingga
dihasilkan bilangan-bilangan bulat dan mudah untuk
dialokasikan secara tepat. Kelebihan hasil pembagian
dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat penjualannya
tinggi atau sesuai kebijakan perusahaan.
Alokasi Anggaran Produksi
Penjualan 1 tahun 3,225 unit
Persediaan Akhir Tahun 100 unit +
Kebutuhan 1 tahun 3,325 unit
Persediaan Awal 180 unit -
Jumlah yang harus diproduksi 3,145 unit

Rencana Persediaan Persediaan Rencana


Q Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
160 805 625
1 645 180
(180 – 20) (645 + 160) (805-180)
140 914 754
2 774 160
(160-20) (774+140) (914-160)
120 991 851
3 871 140
(140-20) (871+120) (991-140)
915
4 935 100 1.035 120
(1.035-120)
Jumlah 3,225 3,145
c. Cara Kombinasi (Moderate)
Dengan cara ini, tingkat produksi dan persediaan dibiarkan berubah-
ubah. Meski demikian, tetap diusahakan terjadi keseimbangan
optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan produksi.
Kebijakan PT. Z ialah sebagai berikut:
 produksi Q 1 & 3  10% dibawah produksi rata-rata
 produksi Q 2 & 4  10% diatas produksi rata-rata
 Tingkat persediaan akhir tidak boleh lebih dari 350 unit dan tidak boleh
kurang dari ¼ persediaan maksimal
 Persediaan max = 350 unit
 Persediaan min = ¼ x 350 = 87.5 ~ 88 unit

Q1 Q2 Q3 Q4 Total

Unit 645 774 871 935 3225

707 865 707 866


Produc
[(1-10%) x [(1+10%) x [(1-10%) x [(1+10%) x 3,145
e
786] 786] 786] 786]
Alokasi Anggaran Produksi
Penjualan 1 tahun 3,225 unit
Persediaan Akhir Tahun 100 unit +
Kebutuhan 1 tahun 3,325 unit
Persediaan Awal 180 unit -
Jumlah yang harus diproduksi 3,145 unit

Rencana Persediaan Persediaan Rencana


Q Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
1 645 242 887 180 707
(887-645) (707+180)
2 774 333 1.107 242 865
(1.107-774) (865+242)
3 871 169 1.040 333 707
(1.040-871) (707+333)
4 935 100 1.035 169 866
(1.035-935) (866+169)
Jumlah 3,225 3,145
Latihan

(1)
Berdasarkan informasi pada soal latihan anggaran penjualan
(LATIHAN WEEK 3), diasumsikan PT. Traffor menggunakan
data peralamalan jumlah penjualan tahun 2020 dengan metode
Least square.
Jika diketahui bahwa persediaan akhir di tahun 2020 dianggarkan
sebesar 200 unit, dan pada awal tahun 2020 terdapat 150 unit
produk PT. Traffor, buatlah alokasi anggaran produksi dengan
pendekatan:
a. Stabilitas produksi
b. Stabilitas persediaan
c. Kombinasi  Kebijakan: Produksi Q 1 & 2 dibawah 10%; Q 3
& 4 diatas 10%
Latihan

(2)
Latihan 2
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Q Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
1 50 10
2 52
3 53
4 55 8
Jumlah 210

Buatlah alokasi anggaran produksi dengan pendekatan:


a. Stabilitas produksi
b. Stabilitas persediaan
c. Kombinasi  Kebijakan: Produksi Q 1 & 2 dibawah 15%; Q 3 & 4
diatas 15%

Anda mungkin juga menyukai