Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Komunikasi Verbal

Untuk memahami Komunikasi Verbal dan bagaimana komunikasi verbal dapat menciptakan
makna bagi para partisipan, perlu adanya pemahaman mengenai prinsip-prinsip komunikasi
verbal, yang terdiri dari:

a. Pesan bersifat dikemas (Messages are packaged)

Kita cenderung melupakan “kemasan” karena hal ini bersifat natural, namun saat
seseorang melakukan komunikasi verbal dengan gestur (kemasan) yang kontradiktif kita mulai
sadar. Itulah mengapa memahami kemasan dalam komunikasi verbal dan juga kaitannya dengan
konteks menjadi penting.

b. Makna bergantung pada orangnya (Message meanings are in people)

Interaksi antar pesan serta perasaan dan pikiran penerima pesan adalah hal yang
membentuk makna. Seseorang tidak menerima makna, melainkan menciptakan makna (Berger &
Luckmann, 1980).

c. Makna bersifat denotatif dan konotatif (Meanings are denotative and connotative)

Denotasi adalah definisi objektif dari sebuah kata, sedangkan konotasi berarti makna
yang bersifat subjektif atau emosional. Makna denotatif bersifat universal, dimana semua orang
memiliki pemahaman kolektif yang sama, sementara konotatif bersifat personal, dan hanya
segelintir orang yang akan setuju dengan definisi tepat dari sebuah kata yang bermakna
konotatif.

d. Pesan beragam sifatnya dalam abstraksi (Messages vary in abstraction)

Pesan sifatnya sangat beragam dalam konteks abstraksi. Satu kata dalam sebuah pesan
dapat memiliki banyak definisi berdasarkan tingkatan abstraksinya.

e. Pesan sifatnya beragam berdasarkan kesopanan (Messages vary in politeness)

Dalam komunikasi interpersonal, ada dua macam kesopanan yang dimaksud, kesopanan
positif dan negatif. Kesopanan sendiri dibentuk oleh kultur dan konteks dalam komunikasi
verbal. Dalam dunia bisnis, kesopanan dalam komunikasi interpersonal dipandang sebagai hal
yang sangat penting.
f. Pesan dapat disertai identitas atau tidak (Onymous and Anonymous)

Pesan tanpa identitas dipandang cenderung mendorong manusia untuk bertindak ekstrim,
dikarenakan tidak adanya konsekuensi dari mengirim pesan tanpa identitas.

g. Pesan dapat bersifat menipu (Messages can be deceiving)

Walau dalam pendekatan komunikasi interpersonal mengasumsikan semua orang berkata


jujur, namun dalam realitanya beberapa orang cenderung berbohong.

h. Pesan beragam sifatnya dalam ketegasan (Messages vary in assertiveness)

Ketegasan bermacam-macam sifatnya berdasarkan tingkatannya. Komunikasi yang tegas


menjadi penting namun tiap kultur dan budaya berbeda-beda dalam menyikapi ketegasan.

Anda mungkin juga menyukai