PENGANTAR AMDAL
“IDENTIFIKASI DAN PRAKIRAAN DAMPAK”
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah yang berjudul “Identifikasi dan
Prakiraan Dampak” ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hinggai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dampak pada hakekatnya merupakan proses lebih lanjut yang terjadi setelah ada
pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi sasaran memprakirakan atau menduga dampak adalah
mencari besar dampak terhadap setiap komponen lingkungan. Misalnya air limbah
buangan pabrik, akan mempengaruhi kulitas air dan menimbulkan dampak pada perairan
dan akan berdampak pula terhadap kondisi ekonomi masyarakat nelayan. Dampak
terhadap lingkungan tersebut berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Identifikasi Dampak?
2. Bagaimana Metode dan Teknik Identifikasi Dampak?
3. Apa Pengertian Prakiraan Dampak?
4. Apa Tujuan Prakiraan Dampak?
5. Bagaimana Metode dan Teknik Prakiraan Dampak?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Identifikasi Dampak
2. Untuk memahami Metode dan Teknik Identifikasi Dampak
3. Untuk mengetahui Pengertian Prakiraan Dampak
4. Untuk mengetahui Tujuan Prakiraan Dampak
5. Untuk memahami Metode dan Teknik Prakiraan Dampak
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak yang telah didapatkan dari proses scoping tersebut dikaji untuk
mengenali dampak tersebut merupakan dampak positif atau dampak negatif.
Setiap dampak dapat dirunut, dari muara ke arah hulunya, atau sebaliknya dari
hulu ke arah hilirnya. Orde dampak ini dapat dikenali sebagai dampak orde satu
(dampak primer), dampak orde dua (dampak sekunder), dampak orde tiga (dampak
tertier), dan dampak orde empat (dampak kuarter). Pada umumnya, dampak
mempunyai posisi atau kedudukan tertentu maka dampak yang berada pada dampak
primernya adalah komponen fisik atau biotik. Akan tetapi, dampak pada posisi
dampak tertier atau kuarter sebagian besar adalah parameter pendapatan. Muara dari
dampak atau akhir dampak adalah kesehatan atau kesejahteraan masyarakat. Dampak
yang dijabarkan dalam parameter-parameter atau dalam komponen fisik secara
bergantian dengan dampak yang masuk dalam komponen biotik. Selanjutnya dampak
primer dirunut dampaknya ke dampak sekunder, tertier, dan kuarter.
3. Sifat Dampak
Sementara itu, ada yang waktu paruh dari parameter yang terkena dampak
hanya sebentar atau sesaat Namun, ada pula waktu paruh yang lebih lama atau bahkan
permanen. Tentang waktu paruh im sering kali juga disebabkan oleh faktor-faktor
lain. Akan tetapi, setiap parameter memiliki sifat sebaran dan waktu paruh paparan
yang khas.
4. Perilaku Dampak
Kata prakiraan dampak sering diganti dengan prediksi dampak atau pendugaan
dampak. Dalam pemakaran kata prediction diberikan padanan kata estimation atau
forecasting ketiga kata tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sedikit berbeda
tetapi dalam AMDAL ketiganya diberikan terjemahan dengan prakiraan atau pendugaan
dampak, sedangkan dalam dokumen AMDAL yang banyak dipakai oleh penyusun
dokumen AMDAL disebut dengan kata prakiraan dampak.
Caranya adalah mendapatkan data /ime series beberapa waktu yang lalu, sehingga
dapat diketemukan angka koefisien perkembangannya. Adanya angka perkembangan im
akan dapat diketemukan kondisi lingkungan yang akan datang. Langkah ketiga, mencari
kondisi lingkungan yang akan datang bila proyek telah beroperasi, yaitu rona lingkungan
yang akan datang dengan proyek (RLyaddp).
Sebelum membahas lebih lanjut analisis prakiraan dampak maka perlu dipahami
terlebih dahulu analisis identifikasi dampak yang berada di depan atau sebelum analisis
prakiraan dampak Kedua analisis ini mempunyai tujuan yang berbeda. Demikian pula,
analisis sesudah prakiraan dampak, yaitu analisis evaluasi dampak. Ketiga analisis ini
mempunyai tujuan yang berbeda, meskipun prosesnya berurutan dan saling terkait.
Metode kuantitatif banyak dipergunakan karena lebih mudah. Akan sangat mudah
bila menggunakan metode analisis professional Judgment. Metode kuantitatif dilakukan
dengan mengonversi informasi data kondisi lingkungan yang kualitatif untuk dikonversi
ke skala atau skor Upaya yang harus dilakukan pada metode kuantitatif dengan skala
adalah dengan menggunakan langkah membuat tabel pertolongan.
1. Metoda Formal
Dengan input duta yang valid, penggunaan metode formal merupakan metode
yang akuntabel dan dapat ditelusuri asal muasal perhitungannya. Metode formal
terdiri dari 4 macam metode, yaitu model prakiraan cepat, model matematik, model
fisik, dan model eksperimental. Berikut adalah ciri khas dari beberapa metode formal
tersebut.
b. Model Matematik
Model matematik merupakan suatu metode yang paling banyak disukai oleh
para penilai AMDAL karcna memiliki tingkat objektivitas yang sudah teruji oleh
masing-masing bidang keilmuan. Metode ini memperlihatkan perhitungan dan
kuantifikasi dampak yang cukup jelas. Sayangnya, tidak seluruh komponen
lingkungan dapat dikuantifikasikan.
c. Model Fisik
Ketika kita membayangkan suatu maket atau prototipe sebuah gedung, itulah
yang secara langsung menggambarkan metode yang disebut model fisik. Model fisik
serupa itu adalah model miniatur yang berusaha meniru kondisi di lapangan dengan
menggunakan skala yang dikecilkan. Model miniatur ini dapat digunakan untuk
memprakirakan pencemaran udara ketika digabung dengan model eksperimen di
dalam terowongan angin misalnya. Model fisik lainnya adalah ilustrasi berupa grafik
komputer (gambar sketsa atau foto yang direkayasa) untuk menggambarkan kondisi
lingkungan jika ada kegiatan tertentu yang dibandingkan dengan kondisi tanpa
kegiatan.
2. Metoda Informal
a. Pengalaman Ahli
Karena penilaian ahli ini cenderung bersifat subjektif, maka untuk mereduksi
subjektivitas ini dapat dilakukan dengan interaksi kelompok para ahli yang berdiskusi
untuk menyepakati potensi dampak tersebut. Termasuk ke dalam metode ini adalah
metode Delphi. Masing-masing ahli yang sudah terkenal di bidang tertentu dimintai
pendapatnya untuk kemudian didiskusikan dan disimpulkan dalam suatu kesepakatan
pandangan atau konsensus terhadap potensi dampak tertentu yang mungkin terjadi.
Demikian hati-hatinya penggunaan penilaian ahli ini hingga para ahli harus
diberikan kesempatan memberikan alasan atas judgement yang diberikan bahkan pada
metode Delphi harus berdiskusi untuk menyepakati dampak tertentu. Karenanya tidak
dapat setiap orang (apalagi yang tidak memiliki reputasi ahli) untuk menggunakan
metode penilaian ahli ini dan metode ini tidak bisa digunakan sembarang untuk
seluruh dampak lingkungan.
b. Analogi
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Identifikasi dampak adalah suatu proses analisis setelah diketemukan prioritas
dampak penting sehingga identifikasi dampak mengantarkan untuk membuktikan
bahwa dampak hipotetis yang ditetapkan dalam scoping benar dan seharusnya
identifikasi dampak dilakukan setelah pengumpulan data di lapangan.
2. Proses untuk mengenal dampak atau proses pencandraan dampak yaitu
mengetahui jenis, orde, sifat, dan perilaku dampak pada setiap parameter disajikan
dalam beberapa teknik/cara yaitu dengan cara shecklist (daftar uji) dan matriks
interaksi.
3. Analisis prakiraan dampak merupakan analisis yang dilaksanakan dengan
menggunakan cara perhitungan kuantitatif atau sering juga perhitungan
matematis. Analisis ini dimaksudkan untuk mencari besar dampak yang secara
mudah dapat didefinisikan sebagai selisih perbedaan antara kondisi lingkungan
pada saat awal (disebut rona lingkungan awal dan diberi simbol RLAt0)
4. Posisi Prakiraan Dampak dalam Analisis Dampak Lingkungan Kedudukan
prakiraan dampak lingkungan berada di antara dua analisis yaitu identifikasi dan
evaluasi dampak. Analisis prakiraan dampak tujuannya adalah untuk menghitung
besarnya dampak yaitu selisih antara RLA dan RLyad yang mengalami perubahan
akibat adanya kegiatan proyek pembangunan.
5. Proses analisis prakiraan dampak lingkungan dimudahkan dengan membuat
permodelan. Pada umumnya untuk prakiraan dampak, pemodelan yang paling
banyak digunakan karena paling mudah dilakukan adalah penggunaan model
matematik atau kuantitatif Kedua metode ini bila data/variabelnya cukup banyak
maka model matematik lebih akurat dibanding dengan model kualitatif. Metode
prakiraan dampak dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, Metode Formal dan
Metode Informal.
B. Saran
Kedepannya pendidikan Indonesia sebaiknya meningkatkan kualitas
pendidikannya dengan menjadikan AMDAL sebagai mata pelajaran wajib karena di
Indonesia sendiri masih sangat kurang pengetahuan tentang dampak pembangunan
bagi lingkungan serta masih banyak yang belum tahu pentingnya AMDAL dalam
mengdentifikasi serta dalam prakiraan dampak lingkungan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Fandeli, Chafid. 2018. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Pembangunan
19–29
Utama