INTOKSIKASI
Disusun Oleh :
ADRIATI I4051201006
Pembimbing Klinik
197204101992032011
2. Etiologi
Penyebab keracunan ada beberapa macam dan dapat mengakibatkan gejala yang ringan
sampai yang berat. Secara umum keracunan banyak disebabkan oleh :
a. Mikroba yang dapat menyebabkan keracunan antara lain :
Escherichia coli patogen
Staphylococcus aureus
Salmonella
Bacillus parahemolyticus
Clostridium botulisme
Streptococcus
b. Bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan yaitu :
Peptisida golongan organofosfat
Organo sulfat dan karbonat
c. Toksin yang dapat menyebabkan keracunan antara lain :
Jamur
Tetrodotoxin
Toksin ciguatera (NANDA NIC NOC, 2013).
3. Faktor Resiko
Makanan yang sudah terkontaminasi
Hygien makanan yang kurang
Menghirup pestisida yang lama
4. Klasifikasi
Klasifikasi terjadinya keracunan ada dua jenis, yaitu:
5. Komplikasi
Kejang
Koma
Henti jantung
Henti napas
Syok
6. Patofisiologi
Keracunan makanan disebabkan oleh tingginya kadar histamin yang dihasilkan oleh
bakteri yang dapat mempengaruhi produksi asam lambung dan permeabilitas pembuluh
darah. Tanda dan gejala pada keracunan makanan yaitu sakit kepala, pusing, kadang disertai
mual, muntah, diare (Mustika, 2019).
Pestisida masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara, diantaranya absorpsi melalui
kulit, melalui oral baik disengaja atau kecelakaan, dan melalui pernafasan. Absorbsi lewat
kulit atau subkutan dapat terjadi jika substansi toksik menetap di kulit dalam waktu
lama. Intake melalui saluran pernafasan terjadi jika pemaparan berasal dari droplet, uap atau
serbuk halus. Pestisida meracuni manusia melalui berbagai mekanisme kerja. Mempengaruhi
kerja enzim dan hormon. Bahan racun yang masuk kedalam tubuh dapat menonaktifkan
aktivator sehingga enzim atau hormon tidak dapat bekerja. Pestisida tergolong sebagai
endocrine disrupting chemicals (EDCs), yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu sintesis,
sekresi, transport, metabolisme, pengikatan dan eliminasi hormon-hormon dalam tubuh yang
berfungsi menjaga homeostasis, reproduksi dan proses tumbuh kembang. Masuknya pestisida
menginduksi produksi serotonin dan histamin, hormon ini memicu reaksi alergi dan dapat
menimbulkan senyawa baru yang lebih toksik (Pamungkas, 2016).
7. Pathway
Gagal kardiorespirasi
kematian
8. Pemeriksaan Diagnostik
Mustika, Syifa. (2019). Keracunan Makanan: Cegah, Kenali, Atasi. Malang: UB Press
NANDA NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.
Jilid 2. Diterjemahkan oleh Amin Huda. N, Hardhi Kusuma. Yogyakarta: Mediaction
publishing.
Pamungkas, Oktofa S. (2016). Bahaya Paparan Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia.
Bioedukasi: Vol. XIV, No 1
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Interveni Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.