Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shania Nadifa

Nim : 1178010226
Jurusan : Administrasi Publik
Kls/Semester : F / 7
Mata Kuliah : Reformasi Administrasi Publik
Dosen : Dr. H. Asep Hidayat,S.H.,M.Si
Tanggal : Senin, 17 Oktober 2020

RESUME PERTEMUAN 1
Reformasi Administrasi, Definisi dan Tujuan

 Definisi reformasi administrasi


Reformasi administrasi menurut Lee dan Samonte (Nasucha, 2004) merupakan perubahan atau
inovasi secara sengaja dibuat dan diterapkan untuk menjadikan sistem administrasi tersebut
sebagai suatu agen perubahan sosial yang lebih efektif dan sebagai suatu instrumen yang dapat
lebih menjamin adanya persamaan politik, keadaan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
Reformasi administrasi adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah:
1. Struktur dan prosedur birokrasi
2. Sikap dan perilaku birokrat, guna meningkatkan efektivitas organisasi atau terciptanya
administrasi yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dari berbagai
definisi reformasi administasi tersebut, dapat ditarik beberapa poin penting antara lain: reformasi
administrasi disinonimkan dengan perubahan ( change ), memiliki hubungan yang sangat erat
dengan inovasi ( innovation ), agar reformasi administrasi ini dapat berjalan dengan baik maka
dibutuhkan perubahan secara sistemik dan bersifat luas, faktor utama dilakukannya reformasi
administrasi adalah cepatnya perubahan lingkungan sistem administrasi, dan tujuan dari reformasi
administrasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
 Tujuan reformasi administrasi
Terdapat 6 (enam) tujuan reformasi yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
tiga tujuan reformasi bersifat intra-administrasi yang ditujukan untuk menyempurnakan
administrasi internal dan tiga tujuan reformasi lainnya berkenaan dengan peran masyarakat di
dalam sistem administrasi.Tujuan internal reformasi administrasi yang dimaksud meliputi:
1. Efisiensi administrasi, dalam arti penghematan uang, yang dapat dicapai melalui
penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghilangan duplikasi dan kegiatan organisasi
metode yang lain.
2. Penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi seperti korupsi, pilih kasih dan sistem teman
dalam sistem politik dan lain-lain.
3. Pengenalan dan penggalakan sistem merit, pemakaian PPBS, pemrosesan data melalui sistem
informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dan lain-lain.
Sedangkan tiga tujuan lain yang berkaitan dengan masyarakat adalah:
1. Menyesuaikan sistem administrasi terhadap meningkatnya keluhan masyarakat.
2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, seperti misalnya
meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada
suatu kebijaksanaan.
3. Mengubah hubungan antara sistem administrasi dan penduduk, misalnya melalui relokasi pusat-
pusat kekuasaan. Pollitt (2003) berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan untuk melakukan reformasi
antara lain:
1. Penghematan ( to save money )
2. Keinginan untuk memperbaiki kinerja sektor publik.
3. Menemukan mekanisme baru bagi akuntabilitas publik, hal ini disebabkan adanya berbagai
pola berbeda yang digunakan pejabat pemerintah dan aktor politik dalam melakukan
pertanggungjawaban terhadap publik.

RESUME PERTEMUAN 2
Pergeseran Paradigmatic dalam Disiplin Administrasi Publik

 Ide-Ide Administrasi Negara dalam NPS


1. Melayani warga negara Melayani warga negara (bukan pelanggan/customers): dialog
kepentingan publik merupakan hasil dari sebuah dialog tentang nilai-nilai yang dipegang
bersama ketimbang kumpulan dari kepentingan-kepentingan pribadi para individu. Dengan
demikian, para pelayan publik (pegawai negeri) tidak semata-mata tanggap terhadap
permintaan-permintaan “customer/pelangan” tetapi lebih memusatkan perhatian pada
pembangunan hubungan kepercayaan dan kolaborasi dengan warga negara.
2. Berusaha menemukan kepentingan Publik. Para administrator publik/pelayan publik harus
berkontribusi untuk membangun persepsi tentang berbagi kepentingan publik secara
kolektif.berbagi kepentingan publik secara kolektif. Tujuannya adalah bukanlah untuk
menemukan pemecahan masalah secara cepat yang dikendalikan oleh pilihan individu
yang cenderung untuk memaksimumkan kepentingan pribadi tetapi lebih ditekankan pada
penciptaan kepentingan bersama tangungjawab bersama
3. Menempatkan nilai “citizenship” lebih tinggi ketimbang nilai nilai “kewirausahaan/
entrepreneurship”. Kepentingan publik lebih baik dikembangkan oleh para pelayan publik
dan warganegara yang dilakukan untuk memberikan kontribusi yang “bermakna/bernilai”
bagi masyarakat ketimbang jika dilakukan oleh para manager berwasasan wirausaha yang
bertindak seolah-olah uang publik sebagai miliknya
4. Berpikir secara strategik dan bertindak secara demokratik. Kebijakan-kebijakan dan
program-program publik yang memenuhi kebutuhan pubik bisa menjadi kebijakan-
kebijakan dan program-program yang paling efektif dan bertanggung jawab yang bisa
dicapai melalui usaha-usaha bersama secara kolektif dan mealui proses kolaboratif.
Implikasi: administrasi negara perlu memberikan kesempatan dan akses partisipasi warga
negara dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan, berbagi tanggungjawab,
penghindaran adanya kooptasi mengingat partsisipasi bisa berubah menjadi kooptasi,
pembangunan manusia seutuhnya (bukan sekedar fisik-modernisasi), kepemimpinan
kolektif, menghindarifisik-modernisasi), kepemimpinan kolektif, menghindari personal
rule, pembangunan social capital.
5. Adanya pengakuan bahwa Akuntabilitas bukanlah nilai yang sederhana yang mudah
diterapkan dalam tataran praktis. Para pelayan publik seharusnya lebih banyak
perhatian/banyak membantu daripada hanya “berorientasi pada pasar”.
6. Melayanani ketimbang memberikan bimbingan/ mengontrol masyarakat.mengontrol
masyarakat.
7. Mengharagi manusia sebagai manusia
RESUME PERTEMUAN 3
Tipe – Tipe Birokrasi Dan Tipe Reformasi Administrasi Negara Di Indonesia

 Pengertian Birokrasi
Pengertian Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga yang terbit tahun 2002.
Di situ dikatakan bahwa birokrasi adalah (1)”Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai
bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat; (2) Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai”
(2002: 156). Disini dapat disimpulkan bahwa pegawai atau karyawan dari birokrasi tersebut
diperoleh dari penunjukkan atau di tunjuk (appointed) dan bukan dipilih (elected).
Terdapat 3 Tipe Birokrasi
a. Birokrasi Tertutup
Reformasi harus mengarah ke terbuka. Disini reformasi yang cocok adalah pogramatik, karena
disini birokrasi-birokrasi mempunyai nilai-nilai tradisional yang kuat sehingga ia harus dapat
menyesuaikan/menciptakan program sesuai kebutuhan masyarakat bukan bagaimana mencapai
program itu.
b. Birokrasi campuran
Cocok melakukan reformasi teknis dan programatik, karena disini prosedur sudah ada dan nilai-
nila tradisional mulai memudar. Jadi diperlukan bagaimana metodenya dan programnya
c. Birokrasi Terbuka
Cocok reformasi procedural karena aturan-aturan sudah mulai tidak jelas. Karena tidak ada
spesifikasi yang jelas dalam perekrutan pegawai.Kegagalan yang terjadi di Negara berkembang
karena salah mengkaitkan antara tipe birokrasi dan tipe reformasi. Apa yang diterapkan tergantung
pada kultur setempat disini tergantung pada rezim yang sedang diterapkan.
Terdapat 2 pandangan tentang birokrasi pemerintah:
a. Mutlak diperlukan sebagai penyelamat warga, peran utama dalam pembangunan suatu Negara.
b. Menunjukkan gejala yang tidak menyenangkan (ex: pelayanan yang berbelit-belit)
 Birokrasi Weber
a. Adanya spesialisasi/pembagian kerja
b. Adanya hirarki
c. Adanya suatu system, prosedur-prosedur/ aturan
d. Hubungan bersifat impersonal
e. Promosi dan jabatan berdasarkan kecakapan
 Birokrasi di Indonesia
a. Hubungan komunikasi atasan-bawahan. Bercorak patronklien; (ex: korupsi pengadaan SIM)
b. Mengandalkan loyalitas bawahan yang tinggi;
c. Ritualisme administrative yang tinggi; (ex: upacara-upacara)
d. Lebih banyak berorientasi ke atas (memenuhi perintah atasan)
e. Kuatnya kesadaran prestise dan status melebihi prestasi
f. Selalu menjega harmoni dan menghindari konflik
g. Kurang memeberi ruang gerak yang berbeda (tertutup)
ex: ketika ada pemilihan calon bupati, sekda dan bupati sama-sama mencalonkan diri, namun
ketika yang terpilih kembali adalah bupati maka sekda akan di lengser

 Tipe Birokrasi di Indonesia yang sedang berlangsung


Birokrasi di Indonesia terbentuk dari hubungan yang sangat terbatas anatar kepentingan public
dengan kepentingan individu (cenderung ke kepentingan Individu), birokrasi terbentuk atau
terlaksana karena adanya individu yang ahli yang kemudian membuat perencanaan statistik yang
kemudian diterapkan pada satuan birokrasi bukan berawal dari bentukan demokrastis yang berwal
dari inspirasi public, yang kemudian menjadi kebijakan dan diterapkan kembali kepublik
melainkan perencanaan individu yang ahli yang berujung pada keuntungan pribadi.
Selain itu birokrasi Indonesia juga mempunyai sisi positif dimana rekruitmen pegawainya
dilakukan dengan fleksibel walaupun pada kenyataan dilapangan nantinya rekruitmen yang
fleksibel dan terbuka akan mengikuti pada kebudayaan organisasi yang hanya mencari
keuntungan semata.Dari tipe birokrasi campuran yang digunakan atau dilaksanakan oleh Negara
Indonesia dapat dibuktikan dengan beberapa factor-faktor yang mempengaruinya.
 Pengertian Reformasi Administrasi
Pada hakikatnya reformasi merupakan bagian dari dinamika masyarakat, dalam arti bahwa
perkembangan akan menyebabkan tuntutan terhadap pembaruan dan perubahan untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan tersebut. Karena itu, reformasi bagi suatu
organisasi adalah alamiah dan wajar. Hanya saja , reformasi dalam konteks Indonesia telah
dipandang sebagai suatu perubahan yang sifatnya radikal. Reformasi bahkan telah dijadikan
justifikasi terhadap berbagai perilaku anggota masyarakat yang anarkis dan melanggar hukum,
sehingga pemahaman terhadap reformasi telah dibelokkan dalam konteks yang keliru.
Terdapat 3 Tipe Reformasi (Prof. Zauhar)
a. Reformasi procedural
Terkait pembenahan terhadap prosedur, struktur, tatanan
b. Reformasi teknis
Terkait penataan, penyempurnaan metode (cara kerja)
c. Reformasi programatik
Terkait dengan penyempurnaan pada performa kerja.
 Gerakan Reformasi Administrasi
Definisi Reformasi administrasi menurut Caiden (1969:69) “ Sesuatu yang memang secara sengaja
dibuat oleh manusia terdapat proses-proses / tahap-tahap yang harus dilalui / dibuat dan disini akan
ada penolakan. Reformasi administrasi tidak harus diikuti resistensi, the artificial inducement of
administrative transformation against resistance”.
Tahun 1980-an (Kettl: 2000, 1) suatu gerakan reformasi global dimulai. Hal ini didorong 4 variabel
besar yaitu:
 Politik : keunggulan demokrasi, kekuatan politik dan keunggulan system pasar
menimbulkan tekannan politik di berbagai Negara di dunia untuk mentransformasikan
peran dan fungsi pemerintah (pasar dianggap lebih baik dari pemerintah)
 Social : perubahan mendasar dari masyarakat industry ke masyarakat informasi (sekitar
tahun 1980-an) disini nilai-nilai barat dengan mudah masuk mempengaruhi nilai-nilai
local.
 Ekonomi : krisis ekonomi tahun 1990-an (banyak Negara melakukan privatisasi dan
reformasi perpajakan). Tidak hanya Negara miskin dan Negara berkembang yang terkena
dampak tapi juga Negara maju. Disini dilakukan reformasi kebijakan salah satunya
menekan bea impor.
 Institusionalisasi : semua Negara di dunia telah menjadi bagian dari system ekonomi dan
politik global yang ditandai dengan masuknya lembaga-lembaga keuangan global ex: IMF
 Dari keempat variabel tadi maka munculah reformasi administrasi.
 Perubahan Administrasi dan Reformasi Administrasi (Caiden)
Perubahan adalah proses penyesuaian diri (tidak disengaja) terhadap kondisi yang berfluktuasi
Reformasi adalah kekuatan yang dilahirkan untuk melakukan transformasi (sengaja dilahirkan)
administrasi dan melawan kemandegan.
Ketika proses penyesuaian diri tidak berjalan maka harus dilakukan reformasi yang merupakan
tahap selanjutnya sari perubahan organisasi.
Di dalam reformasi bukan hanya ada perubahan namun juga ada perbaikan
 Pendekatan-pendekatan dalam Reformasi Administrasi di Negara sedang
Berkembang (caiden)
Negara yang tidak menganut paham reformasi administrasi dan lebih menyukai status quo, Negara
dengan pendekatan pragmatis murni terhadap reformasi administrasi artinya melakukan
pembaharuan dengan alakadarnya saja, serta tidak ada perangkat institusional untuk
mengimplementasikannya
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pendekatan reformasi administrasi:
a. Sifat kultur setempat
b. Reputasi kepemimpinan nasional
c. Jenis rezim politik
d. Kekuatan dan diversitas oposisi (seberapa banyak yang menolak demokrasi)
e. Ketersediaan sumber daya
 Model reformasi administrasi
a. Model Westminster, dikembangkan oleh Inggris & New Zealand dan berkembang ke Kanada
dan Australia. Menekankan apa yang disebut NPM.
b. Model Amerika, menekankan pada strategi yang disebut dengan reinventing
government dengan prinsipnya Work Better
Reformasi administrasi diperlukan bagi birokrasi campuran
Sejumlah birokrasi negara-negara sedang berkembang secara gradual menjadi kurang tertutup,
namun tidak sepenuhnya terbuka; dan agaknya meningkat menjadi birokrasi campuran.

Anda mungkin juga menyukai