Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SESI 8

KELOMPOK 8

DOMAIN TRANSPORTASI (GO JEK)

Gojek Indonesia atau yang memiliki nama lain PT Aplikasi Karya Anak Bangsa satu ini
merupakan layanan pemesanan ojek melalui aplikasi mobile. Aplikasi ini dapat diunduh di
Apple Store maupun Play Store dan merupakan karya putra bangsa bernama, Nadiem
Makarim. Aplikasi ini diluncurkan ke publik pertama kali pada tahun 2010 di ibukota dan
sampai sekarang telah diunduh oleh pengguna Android hingga 50 juta kali. Sampai detik ini,
perusahaan Gojek sudah tersedia di lebih dari 50 kota di Indonesia, bahkan ekspansinya sampai
ke negara-negara di Asia Tenggara semisal Thailand, Vietnam dan Singapura. Untuk tahu lebih
mendalam mengenai inovasi luar biasa yang satu ini bisa langsung saja simak uraian list super
lengkap berikut ini.

Cara kerja Gojek yaitu menggunakan aplikasi yang terhubung dengan internet. Para
pelanggan tidak perlu mencari dipinggir jalan atau mendatangi ke pangkalan ojek. Pemesanan
melalui aplikasi Gojek sesuai kebutuhan. Gojek siap untuk melayani pelanggan yang berada
dimana saja. Perusahaan yang menyediakan transportasi berbasis online tersebut memberikan
pelayanan utama yaitu GORide melayani pengantaran penumpang, selain pengantaran
penumpang, Gojek juga memberikan pelayanan seperti GO-Send melayani pengiriman barang,
GO-Food melayani pemesanan makanan, GO-Mart melayani pemesanan di outlet seperti
Indomaret, AlfaMart dan sejenisnya, GOBusway, GO-Tix melayani pemesanan tiket konser,
dan sejenisnya, GO-Box melayani pengiriman barang dengan skala yang besar, GO-Clean
melayani pembersihan rumah atau kantor, GO-Glam, serta GO-Massage melayani pemijatan.
Pada saat ini, Gojek sudah beroperasi di Jakara, Bali, Bandung, dan Surabaya. Setiap
pengendara gojek akan mendapatkan masing-masing dua buah jaket, helm, dan perlengkapan
masker serta tutup kepala untuk penumpang.

IDENTIFIKASI PERSOALAN & SOLUSI

Persoalan pertama : Kontroversi legalitas beroperasi Gojek. Krtitik yang banyak ditujukan
kepada Go-jek adalah masalah legalitas ojek [bersepeda motor], dengan pertanyaan apakah
ojek itu termasuk sebagai angkutan umum atau bukan, dengan menggunakan UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas (UULL 2009) dasar hukumnya. UULL 2009 tidak mengatur
ketentuan keberadaan hukum ojek sebagai angkutan umum. Ojek dikategorisasikan sebagai
kendaraan bermotor dengan roda dua dengan tujuan untuk perseorangan menurut Pasal 47 ayat
(2) dan (3). Kendati demikian pasal yang diduga dilanggar oleh aktivitas Go-jek adalah Pasal
137 ayat (1) dan (2) UULL 2009, yang antara menetapkan bahwa kendaraan roda dua atau
sepeda motor hanya dapat digunakan untuk angkutan orang dan barang dan tidaklah dapat
digunakan sebagai angkutan umum. Dengan tidak termasuknya Go-jek sebagai layanan
angkutan umum, maka operasionalnya menjadi ilegal.

Solusi : Menurut saya Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengakui
keberadaannya Go-jek secara legal dalam UULL/2009 dengan beberapa ketentuan mendasar,
misalnya, status hukum Go-Jek harus berubah menjadi kendaraan umum dengan berplat kuning
dan tidak lagi sebagai kendaraan perseorangan dengan plat hitam untuk dapat memenuhi
persyaratan yang diatur oleh UULL/2009. Untuk itu sudah waktunya rerivisi UULL/2009
kepada DPR harus dilakukan segera untuk dapat mengakhiri kontrovesi dan polemik yang
kontraproduktif di masyarakat. Sesungguhnya, revisi ini tidak saja untuk kepentigan Go-jek
semata-mata, tetapi juga untuk semua ojek-ojek yang ada di seluruh Indonesia.

Persoalan kedua : Pengembalian go-pay memakan waktu atau lambat. Banyak pelanggan
setia go-jek yang menggunakan jasa pembayaran go-pay. Pelanggan go-jek yang menggunakan
go-pay sering kali mendapatkan hambatan seperti pengebalian go-pay yang cukup lambat
Ketika orderan pelanggan di cancel oleh mitra ataupun oleh pelanggan itu sendiri. Sehingga
pelanggan sulit untuk melakukan orderan berikutnya dikarenakan jumlah go-pay mereka yang
kemungkinan kurang untuk melakukan orderan berikutnya.

Solusi : Jadi menurut saya solusi yang cukup bagus untuk menangani persoalan ini adalah,
dengan melakukan potongan terhadap go-pay setelah orderan yang di lakukan pelanggan dapat
terselesaikan terlebih dahulu. Dengan begitu pelanggan tidak lagi mengalami kesulitan ketika
sedang terburu-buru untuk melakukan orderan yang sebelumnya di cancel, dengan pembayaran
yang menggunakan go-pay.

Persoalan ketiga : Banyak mitra gojek yang masih kurang tertib lalu lintas. Mitra
pengemudi ojek online pada jam sibuk seringkali menyumbat arus lalu lintas dengan berhenti
di bahu jalan. Kebiasaan ini sebenarnya telah coba dipecahkan oleh aplikator melalui arahan
kepada driver untuk berhenti di tempat yang telah ditentukan.
Solusi : Jadi solusi yang dapat di lakukan untuk mengurangi hal tersebut yaitu dengan
memperbanyak jumlah shelter, apa itu Shelter adalah tempat pemberhentian yang seharusnya
bisa dimanfaatkan untuk menciptakan ketertiban driver dalam hal mengambil dan menurunkan
penumpang. Shelter dapat di bangun pada pusat keramaian seperti pasar tradisional, swalayan,
stasiun, mall dan lain-lain. Yang nantinya di harapkan dapat menekan jumlah driver yang
sering kali parkir kendaraan di sembarang tempat. Dan pada shelter tersebut juga dapat di beri
fasilitas tambahan untuk pada mitra beristirahat seperti, warung, kamar mandi, toko pulsa dan
lain sebagainya agar menambah kenyamanan dan ketertiban pada mitra.

Persoalan keempat : Banyak mitra gojek yang sering mendapatkan Orderan Gofood
Fiktif. Order fiktif yang dialami oleh sejumlah para driver ojek online Go-Food kerap kali
membuat para driver mengalami kerugian.Apalagi order fiktif kerap kali memesan makanan
dengan nominal harga yang cukup tinggi.

Solusi : Apabila Anda telah terlanjur ‘Sudah Membeli Pesanan’ atau ‘Sudah Mengambil
Barang’ dan order telah dijalankan untuk layanan GO-FOOD silakan laporkan ke kami dengan
buka ‘Halaman Bantuan’ pada aplikasi Anda atau menghubungi call center GO-JEK.Maka
Uang driver akan kembali jika sudah di proses oleh Pihak GO-Jek. Melakukan Pembayaran
Melalui Gopay agar transksi aman bagi Driver gojek dan tidak ada lagi kerugian bagi pihak
driver gojek.

Persoalan kelima : Pelanggaran Privasi. Sering kali pelanggaran privasi ini didapat oleh
penumpang, sebagai contohnya adalah pencurian data pelanggan (Nomor Handphone). Hal ini
terjadi karena aplikasi ojek online ini memungkinkan para pengemudi driver dan penggunanya
untuk saling mengetahui nomor handphone masing-masing, tujuannya adalah untuk
memudahkan komunikasi ketika proses pemesanan, tapi oleh beberapa oknum pengemudi
malah dijadikan alat untuk melanggar privasi pelanggannya.

Solusi : Menurut pendapat saya, sebaiknya nomor handphone pelanggan tidak perlu
ditampilkan di aplikasi driver ketika menerima pesanan. Harus ada komunikasi perantara selain
nomor telepon. Misalnya, diadakannya fasilitas masking number dan seharusnya dioptimalkan
aplikasi chat yang sudah. Dan juga dibuat aturan yang tegas tentang pelanggaran privasi, jadi
jika sudah ada aturan yang mengatur tentang privasi pelanggan maupun driver, maka tidak
akan ada pelanggaran privasi lagi.

TABEL PEMBAGIAN TUGAS

Nama Persoalan
Daffa Noufalta Kontroversi legalitas beroperasi Gojek
Dimas Novandy Mitra Gojek yang kurang tertib lalu lintas
Maulana Darwis Pelanggaran Privasi
Yosua Tri Putra Orderan Gofood Fiktif
Willmart Dabukke Pengembalian go-pay yang terlambat

Anda mungkin juga menyukai