PKL 4 Faris Fixx
PKL 4 Faris Fixx
MUHAMMADIYAH GAMPING
Disusun Oleh :
FARIS AFIF
NIM. P1337430117088
RADIOTERAPI SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini diterima, diperiksa dan disetuji untuk memnuhi tugas Mata Kuliah
Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4 mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Radiodiagnostik
NIM : P1337430117088
KELAS : 3B
Denga judul laporan kasus “Analisa Pengulangan Foto Di Instalasi Radiologi RS PKU
Muhammadiyah Gamping”.
Menyutujui,
Sumardi, AMR
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Analisa Pengulangan Foto Di
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4.
Dalam penulisan kasus tersebut penulis menemui beberapa kendala, untuk itu penulis
1. Marsum, BE, S.Pd, M.HP selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Semarang.
2. Fatimah, S.ST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
3. Darmini, S.Si, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma III Jurusan Teknik
Semarang.
4. dr. H. Ahmad Faesol, Sp.Rad., M.Kes., MMR selaku Direktur RS PKU Muhammadiyah
Gamping.
5. dr. Dewi Mulyani, Sp.Rad selaku Kepala Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah
Gamping.
6. dr. Hj Ana Majdawati, Sp.Rad., M.Kes. dan dr. Anggita Putri Kantilaras, Sp.Rad selaku
Gamping.
Muhammadiyah Gamping.
ii
10. Bapak, ibu dan adik atas doa dan dukungan selama ini kepada saya.
Muhammadiyah Gamping.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan pelayanan adalah hal yang sangat penting bagi suatu struktur kerja
yang bergerak di bidang pelayanan jasa, khususnya bagi suatu rumah sakit. Baik atau
buruknya sistem pengelolaan pelayanan akan menentukan kualitas suatu rumah sakit.
Rumah sakit yang maju, berkualitas dan terpercaya oleh masyarakat, tentunya akan
menunjukan bahwa sistem pengelolaan pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut baik.
Instalasi radiologi merupakan salah satu komponen dari satu rumah sakit.
Keberadaan instalasi radiologi adalah salah satu penunjang medik khususnya untuk
radiograf yang berkualitas. Kualitas radiograf dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain, sistem penggambaran, kondisi, keadaan umum pasien, teknik pemeriksaan dan teknik
teknik pengolahan film yang baik. Kesalahan dalam pengolahan film dapat mengakibatkan
kualitas radiograf kurang optimal, sehingga berdampak dalam penentuan diagnosa suatu
penyakit. Untuk menghindari dan mengontrol kesalahan dalam pengolahan film, maka
penolakan radiograf atau lebih dikenal dengan Repeated or Rejected Analisys Program
(RAP).
Tujuan utama dari program analisis pengulangan dan penolakan radiograf adalah
menekan jumlah film yang ditolak (rejected) dan diulang (repeated). Sehingga juga
1
bermanfaat pada pengurangan dosis radiasi pada pasien dan dapat memastikan bahwa
film yang digunakan sekitar 800 lembar dengan total pemeriksaan di bulan Januari 2020
mencapai 1452 tindakan. Oleh karena itu sangat diperlukan analisa pengulangan dan
penolakan foto atau RAP untuk mengetahui besarnya angka pengulangan film.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha menampilkan dalam bentuk laporan
B. Rumusan Masalah
Gamping?
Muhammadiyah Gamping?
C. Tujuan Penulisan
Muhammadiyah Gamping.
Muhammadiyah Gamping.
2
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Muhammadiyah Gamping.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
pengumpulan data.
3
BAB IV Hasil dan Pembahasan
BAB V Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisa pengulangan foto adalah suatu metode yang digunakan oleh instalasi
radiologi untuk menentukan analisis film yang ditolak, efektifitas biaya, konsistensi
Salah satu aspek penting dalam program kualitas menejemen radiologi adalah
analisa pengulangan foto. Ini merupakan sebuah proses yang sistematik dari
menyediakan data yang penting tentang performa dari peralatan dan aksesoris radiologi,
prosedur departemen atau instalasi dan level keterampilan dari staff teknis (Papp, 2015).
Tujuan utama dari analisa pengulangan foto adalah menekan jumlah film yang
ditolak dan diulang. Sehingga dapat membatasi terjadinya pengulangan dalam pembuatan
radiograf sehingga secara tidak langsung akan mengurangi dosis radiasi pada pasien.
Tujuan lain dari analisa pengulangan film atau adalah memastikan standar yang
tinggi pada teknik radiografi dan pemanfaatan film, memastikan peralatan radiografi dapat
dimanfaatkan secara konsisten dengan standar yang tinggi, memastikan bahwa bahan-
bahan yang ada digunakan secara efektif (cost effective way), menyediakan data untuk
digunakan dalam menganalisis film yang ditolak atau diulang dan aspek-aspek penyebab
5
B. Faktor-faktor Penyebab Pengulangan
Ada beberapa hal yang menyebabkan pengulangan atau pengulangan antara lain :
2. Faktor eksposi.
3. Processing film.
4. Pergerakan.
5. Artefak.
1. Meningkatkan efisiensi
Dengan jumlah pengulangan atau pengulangan yang rendah, maka lama waktu
yang digunakan untuk melayani seorang pasien dalam pelayanan diagnostik akan
menurun (lebih cepat). Hal ini juga akan meningkatkan kepuasan pasien serta
memungkinkan untuk melayani lebih banyak pasien dalam periode yang sama.
Sebuah citra radiograf yang ditolak atau dipenolakan secara otomatis akan
dibuat citra ulang terhadap pasien yang sama. Hal ini berati seorang pasien juga akan
mendapatkan eksposi (paparan) ulang dari sinar-X. Dengan demikian, pasien akan
mendapat dosis tambahan. Dengan menekan pengulangan rate, maka akan menekan
6
pengulangan eksposi terhadap pasien, sehingga dosis yang diterima pasien menjadi
Pengulangan rate pada prosedur radiografi tidak boleh melebihi 4% sampai 6% dan
7
Tabel 2.2 Form Pengulangan Foto (Papp, 2015)
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
pendekatan dekriptif.
pengambilan data dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan 4 pada tanggal 20
B. Subjek Penelitian
Subjek yang terlibat dalam pengambilan data adalah radiografer yang berhubungan
1. Observasi
dipengulangan serta jumlah film yang dipakai. Observasi dilakukan secara partisipasi
Muhammadiyah Gamping.
9
2. Dokumentasi
lapangan 4 di dapat dari data bulan Januari 2020 yang dimiliki oleh Instalasi Radiologi
3. Wawancara
10
BAB IV
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua Persyarikatan Muhammadiyah atas
inisiatif muridnya, K.H. Sudjak, yang pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada
pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad
Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina
Kesejahteraan Umat).
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke
Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun
1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H.
Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan
Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan
kemampuan masyarakat agar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih baik,
11
sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan sakinah
Pada tanggal 16 Juni 2010 rumah sakit mendapat izin operasional sementara. Pada
bulan Juni 2012, RS PKU Muhammadiyah Gamping berhasil lulus akreditasi 5 bidang
mengurus izin tetap sebagai rumah sakit tipe C. Pada akhirnya RS PKU
HK.02.03/I/1976/2013.
perkembangan ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga semakin terbukanya
berbagai langkah dari perbaikan saran prasarana dan Sumber Daya Insani, sehingga
12
menjadikan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu bersaing dengan
sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh terhadap regulasi pemerintah .
pendidikan dan riset dengan sistem jejaring dan kemitraan yang kuat pada tahun
2018”
b. Misi Pendidikan
d. Misi Dakwah
Muhammadiyah Gamping.
dan kesehatan yang berguna bagi pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan.
B. Profil Kasus
Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit tergantung dari sistem manajemen dan
13
Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gamping, maka kita akan mengetahui
digunakan departemen radiologi untuk menentukan analisa foto yang di ulang, efektivitas
biaya dan konsistensi staff serta peralatan dalam menghasilkan radiograf yang berkualitas.
Dari pengertian di atas diperoleh tujuan dari analisa pengulangan foto antara lain
memastikan standar yang tinggi pada teknik radiografi dan pemanfaatan film dapat
terjamin pada unit radiologi, memastikan peralatan radiografi dapat dimanfaatkan secara
konsisten dengan standar yang tinggi, memastikan bahan-bahan yang ada digunakan
secara efektif serta menyediakan data untuk digunakan dalam menganalisis film yang
Untuk itu dalam suatu instalasi radiologi dibutuhkan analisa pengulangan foto
untuk mengetahui seberapa besar mutu pelayanan yang telah dilaksanakan disuatu
instalasi radiologi.
C. Pembahasan
Berdasarkan profil kasus di atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai
Sedangkan untuk mengetahui besarnya angka pengulangan dan penolakan foto untuk
14
Penyebab pengulangan rate :
Muhammadiyah Gamping, penulis mengambil contoh pada laporan pemakaian film bulan
Januari 2020.
Dalam satu bulan jumlah film yang digunakan adalah sebanyak 800 lembar film
dengan pemeriksaan sebanyak 1452 tindakan, sedangkan jumlah foto yang diulang
sebanyak 69 pemeriksaan. Maka angka pengulangan untuk bulan Januari 2020 adalah
69
= x 100 %
1452
= 4,8 %
Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gamping adalah 4,8 %. Menurut Papp tahun
2015, angka pengulangan tidak boleh melebihi nilai 4 % sampai 6 %, sehingga dapat
Dari tabel didapatkan, jumlah foto yang diulang karena kesalahan pergerakan
pasien sebanyak 2, karena radiograf terpotong sebanyak 41, karena artefak sebanyak 10,
karena kesalahan faktor eksposi sebanyak 8 dan karena kesalahan lain-lain sebanyak 8,
sedangkan jumlah total pengulangan foto pada bulan Januari 2020 sebanyak 69. Maka
15
Jumlah foto yang diulang karena penyebab tertentu
= x 100 %
Semua total pengulangan pada periode tertentu
2
= x 100 %
69
= 1,4 %
41
= x 100 %
69
= 29 %
10
= x 100 %
69
= 6,9 %
8
= x 100 %
69
= 5,6 %
16
Untuk kategori lain-lain (double expose, human error dan lain-lain) :
8
= x 100 %
69
= 5,6 %
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa angka pengulangan paling banyak terjadi
di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gamping karena radiograf terpotong
sebanyak 29 % yang disebabkan adanya mahasiswa praktek yang sedang melakukan
praktek kerja lapangan. Dengan dibuat grafik analisa pengulangan foto dan persentase
pengulangan foto dapat dilihat faktor paling banyak yang mempengaruhi pengulangan foto
adalah radiograf yang terpotong karena disebabkan mahasiswa praktek.
BanyaknyaPengulangan Foto
50
40
30
20
10
0
Pergerakan Radiograf Artefak Faktor Lain-lain
Pasien Terpotong Eksposi
Banyaknya Pengulangan Foto
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
periode bulan Januari 2020 dalam batas normal yaitu sebesar 4,8 %. Sedangkan faktor
29 %.
B. Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan agar angka pengulangan dapat ditekan, dengan
pemeriksaan agar tidak terjadi pengulangan, sehingga angka pengulangan tidak melebihi
tentang standar minimal rumah sakit. Bagi para radiografer atau mahasiswa yang sedang
18
DAFTAR PUSTAKA
Jeffrey Papp. 2015. Quality Management in the Imaging Sciences. Fifth Edition. United States of
America : Elsevier Mosby
19
LAMPIRAN
20
21
22