Anda di halaman 1dari 12

Resep 2. Remidium adjuvantia/ajuvans → bahan


obat tambahan yg mempunyai khasiat ±
sama dgn bhn obat utama, menunjang
 Lebar 10-12 cm, Panjang 15-18 cm kerjanya bahan obat utama
 Tidak boleh ditulis bolak balik, hanya di tulis 1 3. Corrigens → bahan obat tambahan untuk
sisi saja memperbaiki warna, rasa, dan bau obat
 Ditulis dalam bahasa latin utama
 Corrigens saporis (memperbaiki rasa)
 Harus dimulai dengan tanda R/ (recipe = Ex: Sirop Aurantiorum (manis), Tint.
ambillah)
Cinamomi (seperti kayu manis), aqua
menthae piperitae (menthol), dll
 Corrigens odoris (memperbaiki bau),
Bagian-Bagian Resep Ex: Oleum Rosarum (bunga mawar),
Ol. Bergamottae (minyak cengkeh /
 Inscripto adsirih adsirih), dan Ol. Cinamomi
 Nama dokter, alamat, no. telepon, no.izin (kayu manis)
praktek  Corrigens coloris (memperbaiki
 Tempat dan tanggal (kecuali) warna), misalnya Tint. Croci (kuning),
 Tanda R/ yg pertama Caramel (coklat), Carminum (merah)
 Corrigens actionis (Obat yang
memperbaiki atau menambah efek obat
 Praescripto
utama). Ex : Pulvis Doveri terdiri atas
 Nama obat & jumlahnya
pulvis opii & kalii sulfas → pulvis opii
 Bila perlu cara membuat & menyerahkannya sbg obat utama menyebabkan orang
(untuk resep obat racikan) sukar buang air besar, sedang kalii
 Dapat dibagi atas (berdasarkan fungsi sulfas sbg pencahar sekaligus
bahan obatnya): memperbaiki kerja pulvis opii
1. Remidium cardinale → bahan obat  Constituen/vehiculum/exipiens →
utama bahan-bahan obat tambahan yg
digunakan sebagai penambah volume  u.p. = usus propius = untuk pemakaian sendiri
obat/ media obat/pembawa obat/pelarut  fl. = flash = botol
obat. Ex : aquades u/obat cair, vaselin
u/ salep, saccharum lactis u/pulveres,  amp. = ampul = 1- 2.5 ml
talk u/ bedak tabur  flak. = flakon = 8, 10, 15 ml
 Cap. = capsul
 Signatura  Tab. = tablet
 Cara pemakaian obat  Capl. = caplet
 Kepada siapa obat diberikan (pro)  Inj. = injeksi

 Subscriptio
 Paraf dokter → resep biasa atau
 Tanda tangan dokter → resep yg
mengandung obat bius / narkotika. Pada ujung
penutup resep c.f. dan u.p. biasanya
digunakan untuk obat
yg digunakan untuk
Daftar Singkatan praktek atau pribadi

 m.f. = misce fac = campur & buatlah


 Potio = obat cair u/ obat dalam (diminum)
 S = signa = tandailah
 d.d. = de die = tiap hari
 C.c. = cohlear cibarium = sendok makan (15 ml)
 p.c. = post coenam = setelah makan
 a.c. = ante coenam = sebelum makan
 c.f. = cum formula = berikan dengan formulanya

Contoh Resep Lengkap


Analisis Resep
 pulv. = pulvis, pulveratus = serbuk, dibuat serbuk
 dtd = da tales doses = berikan sekian takaran
 no.X = sebanyak 10 (jumlah obat dituis dengan romawi)
 p = menandakan bungkusnya
 I = sebanyak 1 bungkus
 m.f. pulv. dtd. No.X = campurkanlah dan buatlah
menjadi bentuk serbuk yang dibagi dalam 10 bungkus
 S 3 d.d p.I = diminum sebanyak 3 kali sehari,
 sekali minum satu bungkus
 Apabila satuan berat dalam obat tidak ditulis berarti itu
merupakan gram
Penulisan Satuan Jenis-Jenis Resep
 Jumlah berat < 1 gram → ditulis dlm
miligram, ex : 0.00025 gram → ¼ mg
 Jumlah berat obat → gram / miligram Resep Yang Mengandung Narkotika
Bila tidak ditulis satuannya → gram
Ex : R/ Tinct. Opii 1.5 1) Harus ditandatangani dokter
artinya Tinct. Opii berat 1.5 gram 2) Ada tulisan N.I. (ne iteratur) = tidak boleh diulang
Bila yg dimaksud lain → hrs disebutkan 3) Tidak boleh ada tulisan / tanda :
cc, mg dll iter. (iteratur) = dapat diulang
m.i. (mihi ipsi) = u/ dipakai sendiri
 Persentase → % b/b = jml gram zat dlm 100
gram larutan / campuran u.c. (usus cognitus) = pemakaian diketahui
Ex : solutio acidi borici 3 % artinya 3 gram 4) Alamat pasien harus ditulis lengkap
acidium boricum dlm 100 gram campuran atau 5) Cara pemakaian obat harus tegas & jelas
dlm (100 - 3) gram = 97 gram = 97 cc air Ex: 3 x sehari 1 sdm → tidak boleh jika perlu

Kecuali
Resep Yg Memerlukan Penanganan Segera
1. Alkohol → % v/v = jml ml zat dlm 100 ml
larutan. Dokter memberi tanda di bagian kanan atas resep dgn
Ex : alkohol 70% artinya 70 ml alkohol kata-kata :
absolut dlm 100 ml larutan
2. Obat suntik → % b/v = jml gram zat dlm 100 P.I.M. (periculum in mora) = berbahaya jika
ml larutan. ditunda
Ex : Ampul 1% morfin HCL artinya 1 gram Urgent = sangat penting
morfin HCl dlm 100 ml lar.injeksi atau tiap ml Statim = penting
lar.injeksi m’andung 10 mg morfin HCL Cito = segera

Resep Yg Dapat/Tidak Dapat Diulang


Resep dapat diulang → iter / iteratie & berapa
SATUAN
kali resep boleh diulang
Ex: iter 3 x → resep dpt dilayani 1+3 kali = 4 kali
Berat Volume Resep tidak boleh diulang tanpa sepengetahuan
kilogram (kg) liter dokter → n.i. = ne iteratur ( tidak boleh diulang )
gram (g) ml (cc) u/ obat2an narkotika, psikotropika & obat keras
Analisis Resep
1. no = nomero = jumlah tota obat yg diberikan
kepada pasien harus di hitung oleh dokter
Hal-Hal Yang Harus dgn memperhatikan:
2. dosis untuk satu kali minum, ex: cap.II
Diperhatikan 3. dosis satu hari minum dpt dilihat pemakaian
obat itu berapa kali sehari. ex: 2 d.d
4. lama pemberian obat, obat diberikan untuk 5
 Jangan ditulis dengan pensil
hari, 1 hari pasien minum 4 kapsul berarti
 Perhatikan keadaan ekonomi pasien dalam 5 hari pasien meminum= 4 x5 = 20
 Idealnya : dokter menyimpan turunan (karbon kapsul berrati ditulis diresep No. XX
copy di tiap resep yg ditulis)
 Setiap permintaan u/ satu macam obat harus
didahului tanda R/ dan ditutup dgn tanda #



Antibiotika termasuk golangan kausal, Analgetika merupakan golongan obat
kausal artinya obat untuk menghilangkan kausal simptomatik, artinya obat yg digunakan untuk
atau penyebab penyakit. Antibiotika digunakan menghilangkan simpton atau gejala penyakit, dalam
untuk membasmi bakteri yg menyebabkan infeksi, hal ini analgetika digunakan untuk menghilangkan
obat kausal diberikan 5-7 hari, dan yg penting obat rasa nyeri diman nyeri ini sendiri merupakan suatu
kausal diminum sampai habis untuk mencegah gejala penyakit. Biasanya diberikan kurang lebih 3
resistensi bakteri. Ex: Cyprofloxasin, amoxycillin, hari. tidak dimunum sampai habis tapi diminum
klindamisin, aminoglikosida, tetrasiklin, penisilin. sampai rasa nyerinya hilang atau tidak muncl
kembali.
Pada obat antibiotika tidak boleh dilebihkan
atau dikurngkan karena pemakaiannnya harus diminum
sampai habis jadi pemberian obatnya harus tepat,
sedangkan pada obat analgetika boleh dilebihkan
karena pemakaiannya tidak diminum sampai habis .
Analisis Resep
Resep Anti-Inflamasi ( Obat simptomatik 1) fl = flask = botol
± 3 hari  sampai gejala hilang 2) garg. = gargarisma = obat kumur
3) garg betadine = dari rongga mulut
Anti-inflamasi trmasuk gol simptomatik, sampai kerongkongan atau sampai
diminum sampai gejala inflamasinya hilang. ke faring
4) batadine mouth wash =penggunaannya hanya
terbatas di rongga mulut
5) collut = collutorium, colutio = cuci mulut,
karena pengunaannya terbatas di rongga mulut

Contoh Resep

Resep Obat Kumur

Catatan Tambahan
Tidak boleh diberikan kembali kepada pasien
setelah obat diambil → Pasien hanya mendapat
copy resep / salinan resep.
Resep harus disimpan di apotek selama 3 tahun
dgn diberi nomer urut →penelusuran kembali jika
terjadi sesuatu akibat obat.
Harus disimpan di apotek dan tidak boleh
diperlihatkan kepada orang lain kecuali diminta
o/:
 Dokter yang menulisnya atau yang
merawatnya
 Pasien yang bersangkutan
 Pegawai (kepolisian, kehakiman, kesehatan)
yang ditugaskan untuk memeriksa
 Yayasan dan lembaga lain yang
menanggung biaya pasien.

Salinan Resep (Copy Resep / Resep untuk keperluan sendiri atau


digunakan untuk praktek dan biasanya
Apograph / Exemplum) dibeli dalam jumlah besar. resep ini
memiliki perbedaan salam 2 hal yaitu :
 signa : 3 d.d tab. II menjadi c.f. cum
Salinan resep atau copy resep = merupakan
formula yaitu berikan sesuai
salinan yg diberikan oleh apotek tapi bukan foto
formulanya
kopi, salinan ini diberikan kepada pasien apabila
 pro: basanya di isi nama pasien
blum semua yg diresepkan oleh dokter diberikan ke
menjadi u.p. usus propius artinya di
pasien, hal ini bisa disebabkan ole beberapa faktor:
pakai untuk sendiri
obatnya tidak tersedia di apotek, obat tersebut tersedia
di apotek tetapi jumlahnya tidak mencukupi sesuai yg
diminta di resep, pasien tidak membawa uang yg
cukup untuk membeli semua obat yg ada di resep.
Selain memuat semua keterangan dlm resep
asli, harus memuat pula :
1. Nama & alamat apotek
2. Nama & no. SIK Apoteker Pengelola Apotek
3. Tandatangan/paraf apoteker pengelola apotek
4. Tanda “det” = detur → obat yg sudah
diserahkan
5. Tanda “nedet” = ne detur” → obat yg belum
diserahkan
6. Nomor resep & tanggal pembuatan

Resep u/ Pemakaian Sendiri

Romawi
D = 500
C = 100
L = 50
M = 1000
I=1
Contoh Copy resep Contoh Etiket 1

Cttn: Etiket terdapat 2 warna:


Etiket warna putih untuk obat dalam, diberikan
det = 10 kapsul sudah diberikan semua secara oral, atau melalui saluran pencernaan.
det VI = sudah diberikan, tetapi baru 6 tablet jadi Etiket biru untuk obat luar, seperti obat kumur,
kurang 4 tablet lagi salep.

Contoh Resep 2 (Kepentingan Pribadi)


Resep & Etiket Obat
Etiket obat dikeluarkan oleh apotek, dimana
pada etiket obat ini berfungsi agar pasien dapat
mengetahui cara pemakaian obatnya. Etiket
ditempel dikemasan obat

Contoh Resep 1

Contoh Etiket 2 (Kepentingan Kapsul Klindamisin 300 mg, dengan dosis 3
kali sehari satu kapsul.
Pribadi)  Tablet Panadol 500 mg, dengan dosis 3 kali
sehari satu tablet.
 Obat kumur Minosep 100 ml sebanyak 1 botol,
untuk dikumur2 tiga kali sehari.

4) Saudara sebagai dokter gigi memerlukan obat


untuk keperluan praktek. Obat yang diperlukan
adalah :
 Obat suntik Pehacain sebanyak 500 ampul.
 Obat suntik Vitamin B kompleks sebanyak
100 flakon.
 Kapsul Ampisilin 500 mg sebanyak 1000
kapsul.
 Obat kumur Betadine 100 ml sebanyak 40
botol.
Tulislah resepnya dengan lengkap !

Terdapat perbedaan antara etiket obat untuk 5) Seorang dewasa bernama Umar, 40 tahun, datang
pasiean dgn etiket obat untuk dokter untuk berobat karena giginya sakit. Setelah diperiksa
kepentingan praktek yaitu terletak di cara maka akan diberikan pengobatan dengan 3 macam
pemakaiannya obat, yaitu :
 Kapsul Cyprofloxasin 500 mg, dengan dosis
dua kali sehari satu kapsul
 Kaplet Ponstan 500 mg, dengan dosis tiga kali
sehari satu kaplet
1) Seorang pasien bernama Nina berumur 25 thn  Obat kumur Betadine 100 ml sebanyak 1
datang berobat karena giginya sakit dan akan botol, dikumur2 tiga kali sehari 10 ml setiap
diberikan pengobatan dengan : kali kumur.
 Kapsul amoksisilin 500 mg dgn dosis tiga kali Tulislah resepnya secara lengkap!
sehari satu kapsul, untuk jangka waktu lima
hari. 6) Anda sebagai dokter gigi memerlukan obat untuk
 Tablet parasetamol dgn dosis tiga kali sehari keperluan praktek sebagai berikut:
satu tablet, untuk jangka waktu tiga hari  Obat suntik Lidocain sebanyak 100 ampul.
 Obat kumur Betadine 100 ml sebanyak 1 botol  Obat suntik Vitamin B komplek sebanyak 40
dikumur-kumur tiga kali sehari. flakon.
Tulis resep secara lengkap!  Kapsul Amoksisilin 500 mg sebanyak 1000
kapsul.
2) Anda sebagai dokter gigi memerlukan obat untuk  Obat kumur Listerine 100 ml sebanyak 50
keperluan praktek sbb : botol.
 Injeksi adrenalin sebanyak 100 ampul  Alkohol Dilutus 1 liter sebanyak 25 botol.
 Injeksi piramidon sebanyak 40 flakon Tulislah resepnya secara lengkap!
 Kapsul ampisilin 500 mg sebanyak 1000
kapsul
 Alkohol dilutus sebanyak satu liter 5 botol
Tulislah resepnya yang lengkap!

3) Seorang pasien bernama Ani berumur 30 tahun


datang berobat karena giginya sakit. Tulislah
resepnya dengan lengkap, jika pasien tersebut akan
diberi obat :

Anda mungkin juga menyukai