Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENILAIAN AUTENTIK PEMBELAJARAN FISIKA

Penilaian Rekayasa Ide

Oleh :

Nama : Siti Rokhayah Damanik (4173321051)

Kelas : Pendidikan Fisika D 2017

Dosen Pengampu : Irfandi, S.Pd, M.Si.

Sabani, S.Pd, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah Mata Kuliah Penilaian Autentik Pembelajaran Fisika tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Adapun penulisan makalah ini merupakan
bentuk dari pemenuhan salah satu tugas mata kuliah Penilaian Autentik
Pembelajaran Fisika yaitu tugar rutin.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah


yaitu Bapak Irfandi, S.Pd, M.Si., yang telah memberikan dukungan serta
memberikan kepercayaan kepada penulis. Dimana dengan adanya pemberian tugas
ini penulis dapat memahami dan memperdalam pengetahuan tentang Penilaian
Rekayasa Ide. Terimakasih juga kepada orang tua yang telah membantu penulis
menyelesaikan tugas ini melalui doa dan materi yang penulis butuhkan. Dan kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan kritik sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan, untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga tugas ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan bagi pembaca.

Medan, April 2020

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN.---------------------------------------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------------------------------- 1

B. Tujuan Masalah-------------------------------------------------------------------------------------------- 2

C. Manfaat Masalah------------------------------------------------------------------------------------------ 2

BAB II PEMBAHASAN.----------------------------------------------------------------------------------------- 3

A. Penilaian Portofolio--------------------------------------------------------------------------------------- 3

B. Penilaian Project------------------------------------------------------------------------------------------- 5

BAB III PENUTUP.---------------------------------------------------------------------------------------------- 13

A. Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------------- 13

B. Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------- 13

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------------- 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu dan teknologi di era globalisasi seperti ini, memberi tuntutan yang
besar di dalam dunia pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Seorang individu dikatakan mempunyai kualitas diri terlihat pada
kemampuannya untuk menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar
yang baik. Adapun permasalahan pendidikan saat ini adalah semakin rendahnya
mahasiswa berfikir kreatif dan inovatif.
Kondisi seperti itu sering terjadi dalam pembelajaran mahasiswa, dengan pokok
bahasan “Membuat suatu Rekayasa Ide”,yaitu“Membuat Lensa Cembung Sederhana
(lup)”. Dalam pembuatan rekayasa ide ini mahasiswa diharapkan dapat berfikir kreatif-
inovatif,berinteraksi dengan temannya, dan menjelaskan ide-idenya. Dalam rekayasa ide
ini kami akan mencoba untuk membuat lensa cebung sederhana. Diharapkan setelah
percobaan ini kami dapat mengerti dan memahami cara pembuatan lensa cembung
sederhana dan cara kerjanya.
Lensa adalah benda bening yang dibatasi dua bidang lengkung. Dua bidang lengkung
yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola. Lensa silindris memusatkan
cahaya dari sumber yang jauh pada suatu garis, sedang permukaan bola yang melengkung
ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik.
Lensa dianggap tipis sehingga dapat diabaikan apa yang terjadi dengan sinar
Didalam lensa dan pembahasan hanya pada pembiasan di permukaan lensa. Ada dua jenis
lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lens acembung (konveks / convex) memiliki
bagian tengah lebih tebal dari pada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini
bersifat mengumpul (konvergen). Oleh karena itu, lensa cembung bersebut lensa
konvergen.
Ada dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensacembung (konveks
/ convex) memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias
pada lensa ini bersifat mengumpul (konvergen). Oleh karena itu, lensa cembung
bersebut lensa konvergen.
Kegunaan lensa cembung
1.    Kacamata bagi orang yang rabun dekat (hipermetropi)
2.    Lensa objektif dan okuler pada teropong bintang & teropong medan.
3.    Lensa objektif pada teropong panggung.
4.    Lensa pemfokus pada mesin fotokopi dan kamera.
5.    Lensa pada lup dan mikroskop.

1.2  Tujuan
2.    Mengetahui definisi lensa cembung.
3.    Mengetahui cara membuat lensa cembung sederhana.
4.    Mengetahui kegunaan lensa cembung sederhana.

3
5.    Mengetahui prinsip kerja lensa cembung sederhana.
6.    Membangkitkan kreatifitas mahasiswa mengenai lensa.

1.3  Manfaat
2.    Pembaca atau mahasiswa lebih mengetahui lensa cembung (lup).
3.    Mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inovatif.
4.    Mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui cara pembuatan lensa cembung sederhana.

4
BAB II
GAGASAN

2.1  KONDISI KEKINIAN    
Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia juga belum memuaskan. Hasil
kajian United Nation Development Project(UNDP) tahun 2005 menyebutkan bahwa
Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesiamenempati peringkat 110 di dunia, dan di
Asean pun Indonesia ketinggalan dari Negara-negara tetangga kita seperti Singapura,
Brunei, Malaysia, Thailand, Philipina, dan Vietnam (Hendayana, 2007).
Rendahnya hasil belajar Siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Kreativitas merupakan salah satu faktor internal yang dapat
mempengaruhi rendahnya hasil belajar mahasiswa. Kreativitas merupakan kemampuan
mahasiswa untuk membuat, melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada
yang meliputi aspek rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman, toleransi terhadap
resiko, dan penuh energi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesian Education Sector Survey
Repor, menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia hanya menekankan pada keterampilan-
keterampilan rutin dan hafalan semata. Anak biasanya tidak didorong mengajukan
pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, mengajukan masalah-masalah sendiri,
mencari jawaban-jawaban terhadap masalah atau menunjukan banyak inisiatif. Jika hal
tersebut dibiarkan, artinya apabila siswa terus dikekang oleh guru dalam proses
pembelajaran, dikhawatirkan  akan berdampak negatif terhadap pengembangan kreativitas
siswa.
Kondisi seperti itu sering terjadi dalam pembelajaran siswa, dengan pokok bahasan
“Rekayasa Ide”,yaitu“Membuat Lensa Cembung Sederhana”. Dalam penugasan Rekayasa
Ide ini bertujuan untuk melatih mahasiswa berpikir kereatif dan inovatif untuk membuat
gagasan dan membuat produk tertentu.

2.2  LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGIMPLEMENTASI GAGASAN


1.     Alat dan bahan
      Botol floridina  1 buah
      Lem UHU        1 buah
      Air secukupnya

2.     Cara pembuatan


      Siapkan sebuah botol bekas,di sarankan botol floridina karena bentuknya yang agak
sedikit cekung.
 

5
      Gambar pola lingkaran di bagian botol yang sedikit cembung,pola lingkaran dapat disesuai
kan dengan ukuran lensa cembung yang ingin dibuat.Buat pola sebanyak 4 lingkaran.
      Gunting pola lingkaran tadi, lalu tumpuk menjadi dua buah hingga berbentuk seperti
kaca cembung. Seperti ini.
 

      Lem pinggiran kedua lingkaran yang sudah disatukan tadi menggunakan lem UHU
      Setelah lem kering,celupkan kaca cembung ke dalam air,otomatis air akan masuk melalui
celah lingkaran yang tidak di lem tadi. Isi air hingga penuh lalu tutup kembali celah
tersebut menggunakan lem.
      Kaca cembung pun siap digunakan.Walaupun kualitasnya tidak sebagus kaca cembung
yang terdapat pada kacamata,namun tulisan kecil masih bisa terbaca dengan jelas.

2.3   Dokumentasi percobaan


Before                                                                         after
 

6
BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
1.    Lens acembung  (konveks / convex) adalah lensa yang memiliki bagian tengah lebih
tebal dari pada bagian tepinya yang bersifat mengumpulkan sinar.
2.    Pada rekayasa ini membuat cermin cembung sederhana dengan bahan yang cukup murah.
Dimana mengajukan pembuatan cermin cembung dengan menggunakan botol bekas yang
bersifat lengkung.
3.    Pembuatan lensa cembung sederhana yaitu dengan cara mebuat dua buah lingkaran pada
botol yang berbentuk lengkung, kemudian menyatukan kedua bagian lingkaran tersebut
dengan menggunakan lem UHU, mengisi air kedalam lensa tersebut, kemudian bekas
pengisian air dengan lem UHU agar tidak ada air yang keluar.
4.    Hasil yang diperleh dari lensa sederhana yang dibuat memiliki sifat yang sama dengan
cermin cembung sebenarnya, yaitu menghasilkan bayangan yang diperbesar.

3.2 SARAN
Dari rekayasa ide ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam
pembuatan media  pembelajaran siswa pada materi lensa. Dan diharapkan dapat membuat
lensa sederhana dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, M. (2006). Fisika. Jakarta: Erlangga
Kamajaya, Linggih, S. (1985). Penuntun Pelajaran Fisika Bandung: Ganeca Exact
Knight, J. and N. Schlager. (2002). Science Of Everyday Vol. 2. Michigan: Gale Group
Halliday, D., and R. Resnick. (1996). Fisika (terj. P. Silaban dan E. Sucipto), Jakarta: Erlangga

BAB III
PENUTUP

7
A. Kesimpulan

Penilaian berbasi portofolio (portofolio based assessment) merupakan


prosespenilaian yang berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan khususnya aspek psikomotor/unjuk kerja
peserta didik dalam satu periode tertentu. Penilaian jenis ini pada dasarnya menilai
karya-karya peserta didik secara individual dalam satu periode tertentu per mata
pelajaran.
Pada proses pembelajaran tentunya tidak semua bentuk penilaian akan cocok
dengan materi atau kompetensi yang akan dicapai. Akan tetapi sebisa mungkin bentuk
penilaian yang digunakan dapat mencakup tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan oleh guru tidak
hanya tepat tetapi juga lebih komprehensif. Salah satu jenis penilaian yang cukup
komprehensif mencakup ketiga ranah tersebut adalah penilaian proyek
B. Saran
Dari hasil penulisan makalah ini, penulis berharap agar membantu mahasiswa
sebagai calon pendidik dalam mengajar di sekolah nantinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, Hari. (2016). Pelaksaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan. Volume 20, No 2, (166-178)
Haryati, Mimin. (2010). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Gaung Persada Press.
Widoyoko, Eko Putra. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Pamungkas, Wilis Okto., Wijayanti, Nani & Sudarmin.(2016). PENILAIAN PROYEK
BERPENDEKATAN VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTHETIK DENGAN
PRODUK STORYBOARD DAN PENERAPANNYA PADA SISWA SMA. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA. Vol. 7 No. 2

Anda mungkin juga menyukai