Laporan Praktikum Biokimia Kel 5
Laporan Praktikum Biokimia Kel 5
7. Analisis Data
Astor (Rolis Keju)
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Biru Tua Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam astor adalah amilum
Buah Naga
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Ungu Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Merah Bata Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Buah Naga adalah Glukosa (gula) Monosakarida
atau Disakarida
Singkong
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Kuning Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Biru Tua Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Singkong adalah amilum
Tomat
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Hijau Keruh Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Kekuningan Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Tomat adalah Serat, Vitmin, Beta Karoten,
Kalium, Kalsium, Likopen, Asam Klorogenik.
Ikan Mujaer
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Ungu Mengandung Protein
Reagen Lugol Putih Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Abu-abu Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Ikan Mujaer adalah Protein
8. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu
terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika
Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Astor (Rolis Keju)
Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna orange,
berarti astor tidak mengandung protein.
Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna biru tua,
berarti astor mengandung amilum.
Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi hijau, berarti
astor tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan dalaam Astor adalah amilum.
Buah Naga
• Uji Biuret ini bertujuan untuk menunjukkan adanya protein. Dari data hasil
pengamatan reaksi perubahan warna yang dihasilakan berwarna Orange maka buah
naga tidak mengandung protein
• Uji Lugol ini bertujuan untuk menunjukkan adanya polisakarida dan juga dapat
membedakan amilum dari glikogen. Dari data hasil pengamatan reaksi perubahan
warna yang dihasilakan berwarna ungu maka buah naga tidak mengandung amilum
• Reaksi benedict ini ditujukan untuk menunjukkan adanya zat-zat yang mereduksi
dalam suasana alkalis. Reaksi ini terutama untuk membedakan sakarida (gula) yang
dapat mereduksi dan sakarida yang tidak dapat mereduksi. Dari data hasil
pengamatan, jenis buah naga positif terhadap reaksi benedict ini. Hal ini ditunjukkan
oleh terbentuknya kompleks hasil reaksi yang merah bata dari hasil uji benedict pada
buah naga. Dasar reaksi ini adalah sifat mereduksi gula dalam larutan alkali. Gula
dengan gugus karbonil bebas (aldehid dan keton) di dalam larutan alkali berubah
menjadi bentuk enol yang reaktif dan mudah dioksidasi. Gula berperan sebagai
pereduksi, sedangkan zat yang direduksi misalnya Cu, Bi, Fe(CN) 6, Hg, dan Ag.
Larutan benedict berisi CuSO4, Na-Sitrat dan Na-CO3. Na-sitrat berfungsi untuk
mencegah endapan Cu(OH)2 dan Cu-karbonat, dengan terjadinya senyawa kompleks
yang larut dan sedikit terdisosiasi. Na-Karbonat berguna untuk mengubah gula
menjadi enol yang reaktif yang dapat mereduksi Cu2+ dari senyawa kompleks
dengan asam sitrat menjadi Ca+. Ion Cu+ bersama OH membentuk CuOH yang
berwarna kuning dan dengan pemanasan berubah menjadi Cu2O yang berwarna
merah bata. Mosakarida (glukosa, fruktosa, pentosa, galaktosa) dan disakarida
(maltosa dan laktosa) menunjukkan reaksi positif, sedangkan sukrosa memberikan
reaksi negatif karena tidak mempunyai gugus karbonil bebas.
• Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dimungkinkan karbohidrat yang terkandung
dalam buah naga merupakan monosakarida atau disakarida yang mempunyai
gugus karbonil bebas.
Singkong
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna
kuning, berarti singkong tidak mengandung protein.
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna
birutua, berarti singkong mengandung amilum.
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna
hijau, berarti singkong tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan dalam singkong adalah amilum. Amylum manihot ( pati singkong )
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl
( familia Euphorbiaceae ).
Tomat
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna orange,
berarti tomat tidak mengandung protein.
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna hijau
keruh, berarti tomat tidak mengandung amilum.
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna hijau
kekuningan , berarti tomat tidak mengandung glukosa.
jadi kandungan dalam tomat adalah :
1. Serat
Dalam 100 gram kandungan tomat, terdapat 1,5 gram serat di dalamnya. Sebagian
besar serat (87%) yang pada kandungan tomat adalah hemiselulosa, selulosa, dan
lignin.
Kandungan tomat yang satu ini sangat dibutuhkan oleh sistem pencernaan kita
untuk mencegah sembelit dan penyakit sistem pencernaan lainnya.
Tidak hanya itu. Serat juga bisa menjaga kadar kolesterol dan gula darah di dalam
tubuh.
2. Vitamin C
Satu buah tomat berukuran sedang ternyata sudah mengandung 28% rekomendasi
asupan harian (RAH) vitamin C. Kandungan tomat yang satu ini dianggap sebagai
nutrisi esensial dan antioksidan yang bisa mencegah berbagai macam penyakit.
3. Kalium
Dikenal dengan nama lain potasium, zat mineral yang dikandung oleh tomat ini
sangatlah baik untuk menjaga tekanan darah dan pencegahan penyakit jantung.
Menariknya, kandungan tomat yang satu ini lebih banyak ditemukan dalam bentuk
tomat kering. Per cangkirnya, tomat kering sudah mengandung 1.800 miligram
atau setara dengan 50% RAH kalium!
4. Vitamin K1
Vitamin K1 adalah kandungan tomat yang sangat penting untuk proses pembekuan
darah dan juga kesehatan tulang. Dalam 100 gram tomat kering, terdapat 43
mikrogram atau 36% RAH vitamin K1!
5. Folat (Vitamin B9)
Folat atau vitamin B9 adalah kandungan tomat yang tak kalah penting. Folat
dianggap sangat baik untuk pertumbuhan jaringan tubuh dan fungsi sel. Ditambah
lagi, ibu hamil juga membutuhkan folat!
Sebuah penelitian membuktikan bahwa satu tomat mentah memiliki folat sekitar
4,1-35,3 mikrogram folat.
6. Kalsium
Sebagai salah satu zat mineral terpenting yang dibutuhkan tubuh, kalsium adalah
kandungan tomat yang sepatutnya Anda cari. Sebab, manusia membutuhkan
kalsium untuk membentuk dan menjaga tulang. Tak ayal, 99% kalsium yang
disimpan dalam tubuh, terdapat pada gigi dan tulang.
7. Likopen
Likopen adalah senyawa tumbuhan yang dimiliki oleh kandungan tomat. Salah satu
jenis karotenoid ini ditemukan melimpah di kulit tomat.
Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menjaga kulit dari matahari,
meningkatkan kesehatan jantung, hingga menurunkan risiko kanker.
8. Beta karoten
Warna hijau maupun kuning pada tomat dipengaruhi oleh beta karoten, senyawa
tumbuhan yang dimiliki kandungan tomat. Saat dicerna oleh tubuh, beta karoten
akan diubah menjadi vitamin A yang memiliki segudang manfaat kesehatan.
9. Naringenin
Senyawa tumbuhan yang dimiliki kandungan tomat ini ada pada kulitnya.
Narigenin dianggap sebagai salah satu jenis flavonoid. Dalam sebuah riset pada
hewan uji, naringenin menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi peradangan
dan mencegah berbagai macam penyakit.
Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia tentunya dibutuhkan.
10. Asam klorogenik
Asam kolorogenik masuk dalam daftar antioksidan terkuat yang bisa mencegah
penyakit datang menyerang tubuh. Bahkan, kandungan tomat yang satu ini pun
berpotensi menurunkan tekanan darah pada pengidap darah tinggi.
Ikan Mujaer
Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna
ungu, berarti ikan matang mengandung protein.
Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi putih,
berarti ikan matang tidak mengandung amilum.
Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna
abu-abu , berarti ikan matang tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan yang ada dalam ikan matang adalah protein.
9. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan didapat data pengamatan , maka bahan
uji makanan yang mengandung karbohidrat dengan menggunakan regen lugol dan
benedict adalah Astor (Rolis Keju), Buah Naga, dan Singkong. Sedangkan bahan uji
makanan yang mengandung protein dengan menggunakan regen biuret adalah ikan
matang (mujaer)
10. Daftar Pustaka
Campbell, Reece, and Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta: PT Gramedia.
Lehninger, Albert. 1993. Dasar-Daasar Biokimia. Bogor: Penerbit Erlangga.
Martoharsono, Soeharsono. 2006. Biokimia I. Yogyakarta:UGM Press.
Pratiwi, Rarastoeti, dkk. 2005. Asistensi dan Petunjuk Praktikum
Biokimia. Yogyakarta : UGM Press.
Stryer, Lubert.1996. Biokimia jilid II. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
https://www.sehatq.com/artikel/kandungan-tomat-untuk-hidup-yang-lebih-sehat/amp