Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

NAMA : Aisyah Nur Aprilia


NIM : G1A20028
DOSEN PENGAMPU : dr. Citra Maharani , M. Biomed

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI 2020
II. PERCOBAAN LIPID

TUJUAN

1. Mahasiwa mampu mengidentifiksi sterol (seperti kolesterol)


2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi daya larut lipid dala berbagai pelarut organik
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi zat keton

LANSADAN TEORI

Lipid adalah suatu keolompok senyawa heterogen yang berhubungan dengan asam lemak ,
secara actual maupun potensial , sifat-sifat lipid :
- Relatif tidak larut dalam air
- Larut dalam pelarut non polar

Menurut bloor lemak diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Lemak sederhana : - ester asam lemak dengan berbagai alkohol , yaitu :


1. Lemak : - ester asam lemak dengan gliserol ( trigiliserida )
- lemak dalam keadaan cair disebut minyak

b. 2. Lemak campuran : ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan yaitu :

1. fosfolipid

2. glikolipid (serebrosida : sfingosin , asam lemak dan gula sederhana )

3. lemak campuran lain : sulfolipid , lipoprotein

c. Derivat lemak : hasil hidrolisa dari golongan diatas yaitu : asam lemak , gliserol ,
steroid alkohol selain giserol , aldehida, benda keton seperti contoh steroid , karotenoid dan
vit yang larut dalam air .

karena sifat pelarut non polar yang muah menyerap dan mudah terbakar , maka
ruangan harus bebas dari api ( percobaan yang memakai pelarut-pelarut non polar segera
dikerjakan sebelum percobaan lain yang memakai api ) dan bekas pelarut harus dibuang pada
tempat khusus!
1. Uji Salkowski

Tujuan :
Identifikasi sterol tidak jenuh seperti kolestrol

Dasar :
Uji salkowski merupakan uji kualitatif untuk mengidentifikasi adanya kolestrol .
reaksi dehidrasi dan oksidasi sterol tidak jenuh oleh H2SO4 pekat dan diikuti oleh
reaksi warna . asam sulfat befungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid . apabila dalam
sampel tersebut terdapat kolestrol , maka lapisan kloroform di bagian atas menjadi
bewarna biru dan berubah menjadi merah dan ungu an lapisan asam sulfat terlihat
berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau.

Bahan :
- Larutan kolesterol 0,05% dalam kloroform
- Larutan H2SO pekat

Prosedur kerja

Siapkan 1 tabung reaksi

Masukan 1 ml larutan kolestrol


0,05% dalam kloroform kedalam
tabung reaksi

Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat


melaui dinding tabung reaksi ,
lalu tegakan .
Hasil dan pembahasan

Bahan lipid yang kegiatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan


diuji sebelum sesudah
1 ml larutan kolestrol 1 ml larutan kolestrol Larutan berwarna Lapisan kloroform
0,05% 0,05% dalam biru , setelah positif karna , lapisan
kloroform + 1 ml ditambahkan larutan tersebut berubah
larutan H2SO4 pekat H2SO4 pekat larutan warna menjadi merah
berubah warna . dan ungu , lalu
lapisan asam sulfat
juga positif karna
larutan tersebut
berubah warna
menjadi kuning
dengan flouresensi
hijau.

Kesimpulan

Fungsi dari uji coba ini untuk mengetahui kolesterol secara kuantitatif .

2. Uji Liebermann Burchard

Tujuan

Identifikasi adanya kolestrol

Dasar

Uji ii merupakan uji kuantitatif untuk kolestrol . mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah
kolesterol ( dalam koloform ) ditambahkan asam sulfat maka molekul air berpindah dari
gugus C3 kolestrol dan kolesterol akan teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena . produksi ini
dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau .
warna hijau ini menandakan hasil yang positif . reaksi positif uji in ditandai dengan adanya
perubahan warna ari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu akhirnya menjadi
hijau tua warna hijau yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi kolestrol . kecepatan
terbentuknya warna berlainan untuk macam-macam sterol . sterol tidak jenuh reksi lebih
cepat daripada jenuh . percobaan ini hanya dapat dilakukan dengan alat-alat yang kering
benar.
Bahan

- Larutan kolestrol 0,05% dalam kloroform


- Minyak kelapa
- Larutan asam asetat anhidrida
- Larutan H2SO4 pekat

Prosedur kerja

Siapkan 2 tabung reaksi, lalu Masukan larutan kedalam tabung


beri label pada masing-masing reaksi
tabung agar tidak terjadi Tabung 1 : 2 ml larutan kolestrol
kekeliruan 0,05% + 10 tetes asam asetat anhidrida
Tabung 2 : 2 ml minyak kelapa + 10
tetes asam asetat anhidrida

Lalu tambahkan 2-3 tetes


Kocoklah dengan hati-hati dan
H2SO4 pekat melalui dinding diamkan beberapa detik
tabung masing-masing

Hasil dan pembahasan

Bahan lipid yang Kegiatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan


diuji sebelum sesudah
kolesterol 2 ml Larutan Setelah larutan Larutan positif
kolesterol 0.05% + H2SO4 pekat karena terdapat
10 tetes asam asetat dicampurkan pada 2 perubahan warna
anhidrida + 2-3 tetes ml larutan kolestrol hijau tua kecoklatan
H2SO4 pekat. 0,05% + 10 tetes pada larutan
asam asetat anhidrida
, terjadi perubahan
warna pada larutan.
Minyak kelapa 2 ml minyak kelapa Setelah larutan Larutan negatif karna
0.05% + 10 tetes H2SO4 pekat tidak terdapat
asam asetat anhidrida dicampurkan pada 2 perubahan karna
+ 2-3 tetes H2SO4 ml minyak kelapa + pada larutan
pekat. 10 tetes asam asetat
anhidrida , tidak
terjadi perubahan
warna pada larutan.

Kesimpulan

Jadi dalam uji coba ini untuk mengetahui apakah suatu larutan mengandung kolesterol atau
tidak , jika mengandung maka laruatan tersebut akan berwarna hijau namun pada larutan
kolesterol kali ini dia berwarna hijau tua kecoklatan dikarnakan kadar kolesterol nya yang
begitu tinggi , sehingga mempengaruhi perubahan warna pada larutan tersebut.

3. Uji Daya Larut Lipid

Tujuan

Mengidentifikasi daya larut lipid dalam berbagai pelarut organik

Dasar

Sejumlah kecil lipid dilarutkan dalam beberapa pelarut organik . derajat kelarutan dapat
dilihat secara langsung . apabila kurang jelas , larutan dapat siluapkan perlahan-alahn dengan
penangas air (atau disaring dengan kertas saring kering) . jumlah residu menunjukan jumlah
zat yang larut dalam larutan yang diperiksa . dalam uji ini ,kelarutan lipid ditentukan oleh
sifat kepolaran pelarut . apabila lipid dilarutkan dalam pelarut polar maka hasilnya lipid
tersebut tidak akan larut . hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya
akan larut pada pelarut nonpolar
Bahan

- Minyak kelapa
- Air
- Larutan H2SO4 encer
- Larutan Na2CO3 0,5%
- Larutan alkohol dingin
- Larutan alkohol panas
- Larutan bensin
- Larutan chloroform
- Larutan eter

PROSEDUR KERJA

Siapkan 7 tabung reaksi dan berikan


label pada masing-masing tabung
reaksi agar tidak terjadi kekeliruan

Masukan larutan kedalam masing-masing


tabung :
Tabung 1 : 3 ml air
Tabung 2 : 3 ml Larutan H2SO4 encer
Tabung 3 : 3 ml Larutan alkohol dingin
Tabung 4 : 3 ml Larutan bensin
Tabung 5 : 3 ml larutan eter
Uji daya larut lipid Tabung 6 : 3 ml larutan chloroform
Tabung 7 : 3 ml larutan alkohol panas

Tambahkan 20 tetes minyak kelapa


kedalam tabung reaksi lalu dikocok

Lalu tambahkan 1 ml larutan Na2CO3 0,5%


dan kocok kembali.
Hasil dan Pembahasan

Bahan lipid yang Kegiatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan


diuji sebelum sesudah
Air 3 ml air + 20 tetes Setelah dicampurkan Larutan negatif karna
minyak kelapa + 1 minyak kelapa dan 1 larutan terpisah dan
ml Na2CO3 0,5% ml larutan Na2CO3 terbentuk 2 lapisan
dikocok dan diamati 0,5% dikocok an dari larutan .
pengaruh nya diamati tidak terdapat
terhadap kestabilan perubahan pada air .
emulsi .
H2SO4 encer 3 ml larutan H2SO4 Setelah dicampurkan Larutan negatif karna
encer + 20 tetes minyak kelapa dan 1 larutan terpisah dan
minyak kelapa + 1 ml larutan Na2CO3 terbentuk 2 lapisan
ml Na2CO3 0,5% 0,5% dikocok an dari larutan .
dikocok dan diamati diamati tidak terdapat
pengaruh nya perubahan pada air
terhadap kestabilan H2SO4 encer.
emulsi .
Alkohol dingin 3 ml larutan alkohol Setelah dicampurkan Larutan negatif karna
dingin + 20 tetes minyak kelapa dan 1 larutan terpisah dan
minyak kelapa + 1 ml larutan Na2CO3 terbentuk 2 lapisan
ml Na2CO3 0,5% 0,5% dikocok an dari larutan .
dikocok dan diamati diamati terdapat
pengaruh nya perubahan pada
terhadap kestabilan alkohol dingin ada
emulsi . perubahan warna
larutan yang menjadi
keruh .
Bensin 3 ml larutan bensin Setelah dicampurkan Larutan positif karna
+ 20 tetes minyak minyak kelapa dan 1 lemak teremulsi oleh
kelapa + 1 ml ml larutan Na2CO3 larutan sehingga
Na2CO3 0,5% 0,5% dikocok an larutan tidak terpisah
dikocok dan diamati diamati tidak terdapat dan tidak terbentuk 2
pengaruh nya perubahan pada lapisan dari larutan .
terhadap kestabilan bensin .
emulsi .
Eter 3 ml larutan eter + 20 Setelah dicampurkan Larutan positif karna
tetes minyak kelapa minyak kelapa dan 1 lemak teremulsi oleh
+ 1 ml Na2CO3 0,5% ml larutan Na2CO3 larutan sehingga
dikocok dan diamati 0,5% dikocok an larutan tidak terpisah
pengaruh nya diamati tidak terdapat dan tidak terbentuk 2
terhadap kestabilan perubahan pada eter . lapisan dari larutan .
emulsi .
Chlorofrom 3 ml larutan Setelah dicampurkan Larutan positif karna
chloroform + 20 minyak kelapa dan 1 lemak teremulsi oleh
tetes minyak kelapa ml larutan Na2CO3 larutan sehingga
+ 1 ml Na2CO3 0,5% 0,5% dikocok an larutan tidak terpisah
dikocok dan diamati diamati tidak terdapat dan tidak terbentuk 2
pengaruh nya perubahan pada lapisan dari larutan .
terhadap kestabilan chlorofrom .
emulsi .
Akohol panas 3 ml larutan alkohol Setelah dicampurkan Larutan negatif karna
panas + 20 tetes minyak kelapa dan 1 larutan terpisah dan
minyak kelapa + 1 ml larutan Na2CO3 terbentuk 2 lapisan
ml Na2CO3 0,5% 0,5% dikocok dan dari larutan .
dikocok dan diamati diamati terdapat
pengaruh nya perubahan pada
terhadap kestabilan alkohol panas warna
emulsi . larutan menjadi
keruh .

Kesimpulan

Pada air , larutan H2SO4 encer , larutan alkohol dingin dan larutan alkohol panas bukan
merupakan pearut non polar sehingga tidak terjadi emulsi lemak , karna lemak sendiri bersifat
nonpolar dan hanya akan larut pada pelarut non polar .

4. Uji Rothera (Nitroprussida)

Tujuan

Identifikasi benda keton

Dasar

Benda keton adalah hasil dari oksidasi asam lemak yang terjadi didalam hepar . benda keton
terdiri dari 3 senyawa yaitu aseton , asam asetat , dan asam B- hidroksibutirat yang
merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang berlebihan .benda keton yang
dijumpai diurin terutama adalah aseton dan asam aseto asetat . reaksi antara natrium
nitroprusida dengan asam aseto asetat akan membentuk cincin jingga kemerahan dan reaksi
antara natrium nitroprusida dengan aseton akan membentuk cincin bewarna ungu .

Bahan

- Kristal ammonium sulfat


- Larutan Na nitroprusida 5%
- Larutan NH4OH pekat

Prosedur kerja

Masukan 5 ml urin pada tabung


reaksi

Tambahkan kristal ammonium


sulfat pada larutan urin lalu
dikocok

Tambahkan 3 tetes Na
nitroprussida 5% yang baru
dibuat dan dicampur homogeny

Tambahkan 2ml ammonium


hidroksida (NH4OH) pekat
melalui dinding tabung lalu
tabung ditegakkan

Hasil dan Pembahasan

Bahan lipid yang Kegiatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan


diuji sebelum sesudah
Urin 5 ml urin+ kristal Setelah kristal Larutan positif
ammonium sulfat + 3 ammonium sulfat + 3 karena membentuk
tetes Na nitroprussida tetes Na nitroprussida reaksi dengan
5% + 2 ml 5% + 2 ml terbentuknya cincin
ammonium ammonium warna jingga
hidroksida (NH2OH) hidroksida (NH2OH) kemerahan pada
pekat pekat dicampurkan larutan
terdapat perubahan
pada urin

Kesimpulan :

Jika larutan bereaki antara natrium nitroprusida dan asam aseto asetat dia akan menimbulkan
cincin jingga kemerahan pada larutan

Anda mungkin juga menyukai