Anda di halaman 1dari 2

Makanan segar (fresh food) merupakan makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan

yang belum diolah dengan teknologi pengawetan makanan. Makanan segar ramah lingkungan
diproduksi dan dikonsumsi dengan mengikuti hukum-hukum keberlanjutan. Herman Daly,
seorang ekonom yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan mengemukakan tiga prinsip
pembangunan berkelanjutan sebagai berikut. Pertama, penggunaan sumberdaya yang dapat
diperbarui harus dilakukan di bawah kemampuannya meregenerasi diri. Kedua, penggunaan
sumberdaya yang tidak dapat diperbarui harus dilakukan sehemat mungkin. Ketiga, jumlah
limbah yang dihasilkan harus lebih kecil dari kemampuan alam untuk memurnikan diri. Untuk
menilai keberlanjutan sistem pangan saat ini, mari kita menganalisisnya dengan menggunakan
ketiga prinsip pembangunan berkelanjutan Herman Daly tersebut.

Tentunya fresh food memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu 1) makanan segar secara
umum memberikan nutrisi yang lebih ketimbang makanan beku (frozen food). Vitamin dan
mineral yang terkandung di makan segar tidak terpengaruh dengan teknologi pengawetan
makanan sehingga lebih terjaga dalam hal kuantitas jumlah nutrisi yang ada, 2) menaruh
makanan di dalam plastik atau kemasan, serta menambahkan bahan kimia tentu akan
memengaruhi kualitas makanan tersebut. Jika kemasan yang digunakan tidak sesuai dengan food
grade maka akan berbahaya untuk kesehatan. Biasanya makanan segar tidak menggunakan
bungkus atau plastik saat dijual dan tentu tidak ada bahan kimia seperti pengawet atau pewarna
dalam makanan segar. 3) enzim membantu untuk sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi
dengan cara memecah makanan tersebut hingga bisa diserap oleh tubuh. Dalam makanan beku
atau makanan yang telah diproses, biasanya enzim tersebut dihilangkan sehingga bisa
mempunyai ketahanan yang lama. Oleh karena itu, makanan segar lebih baik untuk sistem
pencernaan tubuh. 4) Kandungan air dalam sayuran atau buah-buahan segar lebih tinggi
ketimbang makanan yang telah diproses. Tentu kandungan air tinggi tersebut sangat baik untuk
memberikan hidrasi natural yang penting bagi kesehatan sel seluler tubuh.

Frozen food sudah lama diminati banyak orang karena praktis, cara makannya cepat,
rasanya enak, dan variasinya yang banyak. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, karena
pasar terus berkembang, bisnis frozen food menjadi trend sehingga banyak orang yang tertarik
untuk menjalankan bisnis ini. Jenis frozen food juga semakin beragam, tidak hanya termasuk
makanan yang diproduksi di industry besar, seperti nugget, sosis, dan makanan olahan lainnya,
tetapi juga merambah ke dalam masakan sayur dan makanan ringan. Dalam menyimpan frozen
food ini diperlukan peralatan yang cukup termasuk didalamnya adalah refrigerator yang
memiliki sistem kompresi uap yang memiliki kelebihan nilai cop yang tinggi dan memiliki nilai
kapasitas pendingin yang besar namun tidak ramah lingkungan karena menggunakan refrigerator
atau kulkas pendingin secara terus menerus dapat merusak lapisan ozon dan membuat temperatur
tidak stabil.

Selain hal itu, mengonsumsi frozen food secara berlebihan juga dapat membahayakan
bagi kesehatan manusia. Menurut ahli nutrisi klinis, Monisa Ashokan menjelaskan bahwa
terdapat beberapa dampak negatif frozen food bagi kesehatan jangka panjang. Diantaranya yakni
: 1) Dapat Menimbulkan Diabetes. Biasanya untuk menjaga kualitas makanan produsen frozen
food menambahkan tepung pati yang dapat menambah rasa dan tekstur pada makanan. Namun,
pati adalah polimer glukosa yang apabila dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko
diabetes dan kerusakan jaringan pada tubuh. 2) Penyakit Jantung. Frozen food memiliki banyak
kandungan lemak yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung yang daoat menyumbat
pembuluh darah. Lemak bisa meningkatkan kadar kolestrol jahat dalam tubuh dan menurunkan
kolestrol baik. 3) Kanker. Mengonsumsi terlalu banyak frozen food bisa menyebabkan
peningkatan risiko kanker. Menurut penelitian mengonsumsi frozen food bisa mengakibatkan
peluang 65 persen kanker pancreas karena banyak frozen food memiliki kandungan pengawet
yang memiliki glukosa tinggi dan jika dikonsumsi terlalu banyak bisa meningkatkan risiko
kanker.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal R, Nasrulloh M, Harmiansyah J. 2016. Ecobox : Inovasi Penyimpan Makanan Non CFC
Berbasis Peltier Thermoelektrik Yang Murah, Hemat Energi dan Ramah Lingkungan.

Diandri Reyhan. 2020. (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5144239/4-alasan-makanan-


segar-lebih-baik-untuk-kesehatan)

Sulistyowati Ani. 2017. (http://proaktif-online.blogspot.com/2018/04/tips-pangan-sehat-dan-


ramah-lingkungan_20.html)

Anda mungkin juga menyukai