Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERIODE POST PARTUM

DENGAN DX. MEDIS G1P0A0 H 34 MINGGU DENGAN PPT


PADA NY. M DIRUANG ANYELIR
RS MITRA SIAGA TEGAL

Disusun Oleh :
Nama: Endah Ayu Apriliani
NIM : D0020021

Prodi Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERIODE POST PARTUM

Nama Mahasiswa : Endah Ayu Apriliani


Pengkajian : 23 Februari 2021
Ruang : Anyelir
Tanggal Praktek : 22 Februari 2021

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Babakan Rt 03/03 Kramat Kab. Tegal.
Diagnosa Medis : G1P0A0 H 39 Minggu dg PPT
II. Identitas Penanggung Jawab:
Nama : Tn.B
Umur : 21 Tahun
Alamat : Babakan Rt 03/03 Kramat Kab. Tegal.
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Suami
III. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan, pasien mengeluh
nyeri pada luka jahit post SC di bagian abdomen dengan pengkajian nyeri, O: sejak
post OP SC tanggal 14, P: Luka post SC, Q: seperti disayat- sayat, R: dibagian perut
bawah, S: skala nyeri 6 (sedang), T : setiap banyak bergerak atau beraktivitas.

b. Riwayat kehamilan sekarang


Pasien mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilannya sampai 34
minggu. Pada usia kehamilan 34 minggu, pasien sering merasakan kenceng-
kenceng dan sebelum dibawa kerumah sakit pasien sudah mengeluarkan perdarahan
beserta air ketuban melalui jalan lahir. Pasien mengatakan persalinannya secara SC
karena panggulnya sempit.
c. Riwayat kehamilan dahulu
Pasien mengatakan bayinya anak pertama.
d. Riwayat ginekologi (PMS, pembedahan ginekologi, keganasan alat reproduksi)
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki penyakit menular seksual dan tidak
pernah menjalani operasi pembedahan pada alat reproduksinya.
e. Riwayat obstetri (manarche, siklus menstruasi, darah yang keluar, masalah yang
terjadi pada saat menstruasi, persalinan terdahulu, kehamilan terdahulu) GPA.
Pasien mengatakan haid pertamanya pada usia ±12 Tahun. Pasien mengatakan
siklus haidnya lancar setiap bulan selalu haid dengan darah yang keluar berwarna
merah kecoklatan, masalah yang terjadi pada saat menstruasi yaitu pasien sering
merasakan sakit perut seperti kram pada hari 1 haid, G0P1A0
f. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan belum pernah mengikuti program keluarga berencana, setelah
nifas pasien berencana ingin mengikuti program KB suntik.
IV. Pola Fungsional
a. Pola presepsi kesehatan dan managemen
- Sebelum sakit : pasien mengatakan ketika sakit selalu berobat kebidan terdekat,
pasien mengatakan setiap pagi selalu berjalan- jalan disekitar rumahnya tanpa
menggunakan alas kaki agar aliran darahnya menjadi lancar kekita menginjak
batu-batuan.
- Selama sakit : pasien mengatakan harus bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri
karena sekarang sudah memiliki anak yang harus diurus sebagai
tanggungjawabnya.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
- Sebelum sakit : pasien makan 4x sehari dengan porsi 1 piring habis. Pasien
setiap hari makan dengan menu yang bervariasi yaitu nasi, lauk pauk ikan,
ayam, tempe, tahu dan sayuran. Pasien mengatakan selama hamil selalu minum
air putih dan susu khusus untuk ibu hamil.
- Selama sakit : pasien mengatakan makan sehari 3x dengan porsi 1 piring tidak
habis. Pasien makan setiap hari dengan nasi dan sayur.
c. Pola eliminasi
- BAK dan BAB sebelum sakit : pasien mengatakan BAK sehari 8x dengan
warna kuning jernih dan BAB 1x sehari dengan warna kuning kecoklatan dan
konstipasi keras.
- BAK dan BAB selama sakit : pasien mengatakan BAK sehari 5x dengan warna
kuning kemerahan dan belum pernah BAB selama dirawat diruang nifas.
d. Pola aktivitas dan latihan
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selama hamil masih bisa beraktivitas sehari-
hari secara mandiri, pasien mampu membuatkan sarapan untuk keluarganya.
- Selama sakit : pasien mengatakan belum bisa berpindah dari tempat tidurnya
karena kakinya terasa sangat lemas untuk berdiri. Pasien mengatakan luka jahit
post SCnya terasa sangat nyeri ketika bergerak atau beraktivitas. Pasien
mengatakan aktivitasnya selalu dibantu keluarganya termasuk ketika akan
menyusui anaknya.
e. Pola presepsi
- Sebelum sakit : pasien mengatakan orang hamil jika keluar rumah malam hari
harus membawa gunting.
f. Pola istirahat tidur
- Sebelum sakit : pasien mengatakan hamil anak pertama dan merasa mudah lelah
saat beraktivitas sehingga sering tidur siang ± 2-3 jam. Tidur pada malam hari ±
8 jam sehari, pasien mulai tidur pada jam 21.00 WIB, pasien mengatakan
sering terbangun dimalam hari untuk BAK dan minum air putih.
- Selama sakit : pasien mengatakan setelah melahirkan menjadi susah tidur
karena setiap bergerak pasien merasakan nyeri pada abdomen post op SC.
Pasien mengatakan setiap hari hanya tidur 4- 5 jam dan sering terbangun
dimalam hari karena bayinya sering terbangun dan menangis. Pasien
mengatakan baru bisa duduk dan belum bisa bangun serta berpindah dari tempat
tidur ke tempat lain.
g. Pola peran dan hubungan
- Sebelum sakit : pasien berperan sebagai anak dan istri, hubungan dengan kedua
orangtua dan keluarganya baik.
- Selama sakit : setelah melahirkan, pasien bertambah peran sebagai orang tua
bagi bayinya. Pasien selama dirawat diruang nifas selalu didampingi oleh
keluarga dan saudaranya yang bergantian menjaga dirumah sakit.
h. Pola seksual dan reproduksi
- Sebelum sakit : pasien mengatakan belum pernah mengikuti program KB,
pasien mengatakan baru memiliki 1 anak.
i. Pola mengatasi stress
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu bercerita kepada suaminya setiap ada
masalah
- Selama sakit : pasien mengatakan nyeri pada luka jahitnya sangat mengganggu
aktivitasnya, sehingga ketika akan melakukan aktivitas pasien selalu meminta
bantuan kepada keluarga yang sedang menunggunya di RS. Pasien sering
meminta keluarganya untuk mendekatkan anaknya disampingnya agar pasien
merasa lebih tenang.
V. Aspek Psikologis
a. Reva rubin
- Taking in (1-2 hari)
Post SC hari 1 pasien masih terfokus pada nyeri dibagian luka jahit diperutnya,
pasien lebih banyak tiduran ditempat tidur, pasien tidak bisa beraktivitas secara
mandiri seperti duduk, mengganti baju, berjalan, berpindah, dan toileting.
Pasien terlihat kesulitan dan kesakitan saat menggendong dan menyusui
anaknya sehingga harus dibantu oleh keluarganya. Pasien mengatakan takut
banyak bergerak karena akan menimbulkan luka jahit pada perutnya terasa
sangat nyeri.
- Taking hold (2-4 hari)
Post SC hari ke 2 post SC terlihat sudah mampu duduk tetapi belum bisa
mengganti baju, berjalan, berpindah, dan toileting, pasien sudah bisa
menggendong dan menyusui anaknya dengan menahan rasa nyeri pada luka
jahitnya untuk menyusui anaknya.
- Letting go (terjadi setelah pulang dirumah)
Pasien belum mampu menggendong, menyusui bayinya secara mandiri dan
aktivitasnya masih harus dibantu oleh keluarganya, pasien belum mampu
mengganti popok bayinya pada saat BAK/ BAB. Pasien meminta diajarkan cara
membedong bayi kepada perawat yang sedang berada dikamar perawatannya.
b. Bonding attachmen
-
VI. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Vital sign
- TD :120/80 mmHg
- S : 36,5oC
- RR : 80x/mnt
- HR : 65x/mnt
b. Ukur TB dan BB
- TB : 152 cm
- BB : 55kg
c. Kepala
- Rambut
Kulit kepala tidak ada lesi, tidak ada tumor. Rambut pasien terlihat hitam
panjang dan lurus, bersih tidak berketombe dan berkutu, rambut sering terlihat
diikat, rambut terlihat rontok.
- Mata
Mata simetris kanan dan kiri, tidak ada odem pada mata, sclera anikterik,
konjungtiva tidak anemis, tidak ada lesi, pupil mata isokor, kornea bersih dan
fungsi penglihatan baik.
- Hidung
Tidak ada sinus, tidak ada sekret, tidak ada lesi, terdapat polip, hidung simetris
kanan dan kiri, indra penciuman normal.
- Mulut dan Tenggorokan
Mukosa bibir kering, tidak sianosis, dan tidak ada stomatitis, gigi berlubang dan
terdapat karies gigi, tidak terjadi pembesaran tonsil, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada keluhan saat menelan,
- Telinga
Kedua telinga simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada penurunan fungsi
pendengaran.
d. Wajah
Wajah terlihat pucat, tidak ada odem pada wajah, tidak ada lesi.
e. Leher (palpasi kelenjaar limphe nadi anterior dan superior, palpasi kelenjar thiroid).
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba kelenjar
getah bening.
f. Thorak dan paru-paru (keadaan dada, suara pernafasan, gerakan dada saat
bernapas).
Bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada lesi, retraksi dada normal kanan kiri,
bentuk dada berel chest.
Inspeksi : RR 20 x/mnt, irama napas teratur
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
Perkusi : bunyi sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara napas tambahan, suara napas vesikuler,
g. Jantung
Inspeksi : tidak ada pembengkakan jantung, dada terlihat simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan di dada kiri
Perkusi : bunyi pekak
Auskultasi : suara jantung S1-S2 normal
h. Payudara (pembesaran vena, hiperpigmentasi pada aerola mamae dan puting,
peningkatan ukuran mamae, kebersihan, keluar colostrum, keadaan puting menonjol
atau tenggelam).
Payudara pasien terlihat simetris kanan dan kiri, tidak terdapat pembesaran vena,
terdapat hiperpigmentasi hitam pada aerola mamae dan puting, puting susu
menonjol keluar, pasien dapat mengeluarkan ASI, tidak ada bengkak, terdapat
peningkatan ukuran payudara menjadi lebih padat, bagian payudara seperti areola
dan puting terlihat bersih tidak ada lesi.
i. Abdomen (Stia gravidarum, bentuk abdomen, TFU, kontraksi uterus, DRA)
Suara bising usus peristaltik 22x/mnt, terdapat luka jahit post SC ± 7cm pada perut
bagian bawah, terdapat kontraksi uterus, bentuk abdomen simetris, tidak ada stia
gravidarium, TFU ±2 jari dibawah pusat.
j. Genitalia (kebersihan, luka episiotomi, lokea: jenis, jumlah, warna, bau tanda-tanda
REEDA).
Genitalia terpasang pembalut, terdapat darah pada pembalut, tidak ada luka
episiotomi karena pasien melahirkan secara SC.
k. Anus (hemoroid, lesi, warna, discharge)
Tidak ada hemoroid, tidak ada lesi.
l. Vaskularisasi perifer ekstremitas atas dan bawah (warna, pucat, kemerahan, kapilari
refill).
CRT< 1 detik, perifer estremitas atas dan bawah sedikit pucat.
m. Ekstremitas bawah (hormon sign, varises, odema).
Tidak ada varises, tidak ada odem, pasien mengatakan kakinya masih terasa lemes
dan ketika kakinya digerakan luka jahitnya terasa sangat nyeri. Pasien mengatakan
ketika akan mencoba bangun atau berdiri sangat takut jatuh dan luka jahit post op
SC menjadi terasa sangat nyeri.
VII. Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN KETERANGAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,8 11.0-15.0 G/dL
Leukosit 7,400 4.000-10.000 10^3/uL
Trombosit 117,000 150.000-350.000 10^3/uL
Eritrosit 3,61 3.0-5.0 10^6/uL
Hematokrit 28,8 33.0- 42.0 %
MCV 79,9 82-95 fl
MCH 27,1 27-31 pg
MCHC 34,1 32-36 g/dl
Hitung Jenis Leukosit
- Granulosit 73,8 50-70 %
- Limfosit 18,9 20-40 %
- Monosit 7,3 3-9 %
IMUNOSEROLOGI
HEPATITIS
HbsAg Negatif Negatif
HEMOSTATIS
- PT 15,5 11.00-18.00 Detik
- APTT 31,2 27.00-42.00 Detik
VIII. Therapi
1. Rl + Crome I ampul
2. Dexametason 2x 5 mg/ iv
3. Asamtranexamat 3x1 ampul
4. Nutricaalin 3x1 tablet
5. Mamavit 3x1 tablet
6. New diatab 3x 2 tablet
7. Spasminal 3x1 tablet
8. Microgest 3x 200 mg
9. Bledstop 3x1 tablet
10. Clindamycin 3x1 tablet

B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Agens Cedera Fisik Nyeri Akut
- Pasien mengeluh nyeri pada luka (Post OP SC)
jahit post SC di bagian abdomen
dengan pengkajian nyeri O: sejak
post OP SC tanggal 14, P: Luka
post SC, Q: seperti disayat- sayat,
R: dibagian perut bawah, S: skala
nyeri 6 (sedang), T : setiap
bergerak atau beraktivitas.
DO:
- Terdapat luka jahit post SC ± 7cm
pada perut bagian bawah
- Terdapat kontraksi uterus
- TFU ±2 jari dibawah pusat
- Pasien terlihat meringis kesakitan
saat menyusui anaknya.
- TD :120/ 80mmHg
- RR : 80x/mnt
- HR : 65x/mnt
- Irama napas teratur
- Wajah terlihat pucat
2 DS: Keengganan Hambatan Mobilitas
- Pasien mengatakan kakinya masih Memulai Pergerakan Fisik
terasa lemes dan ketika kakinya
digerakan luka jahitnya terasa
sangat nyeri.
- Pasien mengatakan ketika akan
mencoba bangun atau berdiri
sangat takut jatuh dan luka jahit
post op SC menjadi terasa sangat
nyeri.
- Pasien mengatakan baru bisa
duduk dan belum bisa bangun
serta berpindah dari tempat tidur
ke tempat lain.
- Pasien mengatakan nyeri pada
luka jahitnya sangat mengganggu
aktivitasnya, sehingga ketika akan
melakukan aktivitas pasien selalu
meminta bantuan kepada keluarga
yang sedang menunggunya di RS.
DO:
- Terdapat luka jahit post SC ± 7cm
pada perut bagian bawah
- Post SC hari 1 pasien terlihat
masih terfokus pada nyeri dibagian
luka jahit diperutnya, pasien lebih
banyak tiduran ditempat tidur,
pasien tidak bisa beraktivitas
secara mandiri seperti duduk,
mengganti baju, berjalan,
berpindah, dan toileting.
- Pasien terlihat kesulitan dan
kesakitan saat menggendong dan
menyusui anaknya sehingga harus
dibantu oleh keluarganya.
- Post SC hari 2 pasien terlihat
sudah mampu duduk tetapi belum
bisa mengganti baju, berjalan,
berpindah, dan toileting, pasien
sudah bisa menggendong dan
menyusui anaknya dengan
menahan rasa nyeri pada luka
jahitnya.
- Perifer estremitas atas dan bawah
sedikit pucat.
- Pasien terlihat mampu
menggerakan kakinya dengan cara
bergeser- geser sedikit.
- TD :120/ 80mmHg
- RR : 20x/mnt
- HR : 65x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut B/D Agens Cedera Fisik (Post OP SC)
2. Hambatan Mobilitas Fisik B/D Keengganan Memulai Pergerakan

C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Nyeri Akut B/D Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri OPQRST 1. Mengetahui secara
Agens Cedera Fisik tindakan keperawatan pasien tepat keluhan pasien
(Post OP SC) selama 1x5 jam pasien agar dapat
mampu mengontrol memberikan asuhan
nyerinya secara keperawatan yang
mandiri dengan sesuai dengan
kriteria hasil : kebutuhan pasien.
1. Kontrol Nyeri 2. Mengetahui
 160504 2. Monitor TTV pasien perkembangan
menggunakan kesehatan pasien
tindakan dengan memonitor
pengurangan nyeri perubahan tanda-
tanpa analgesik (4) tanda vital pasien.
pasien sering 3. Memberikan
menggunakan 3. Berikan lingkungan kenyamanan fisik
terapi relaksasi yang nyaman : pasien.
 160505 posisi semi fowler 4. Mendukung terapi
menggunakan pengobatan pasien
analgesik yang 4. Berikan terapi agar lebih cepat
direkomendasikan farmakologi sehat.
(4) pasien Asamtranexamat
mendapatkan resep 3x1 Ampul, RL + 5. Pasien dapat
obat 3x1 Crome 1 ampul/ iv, mengurangi keluhan
 160513 Clindamycin 3x1 rasa nyeri pada luka
melaporkan tablet. post op, kapan saja
perubahan 5. Ajarkan pasien dan dimana saja
terhadap gejala teknik distraksi dan dengan melakukan
nyeri pada relaksasi napas distraksi napas
profesionl dalam dalam secara
kesehatan (4) mandiri.
pasien sering 6. Mencegah terjadinya
melaporkan kesalahan dalam
perubahan skala pemberian terapi
nyeri yang farmakologi agar
dirasakan 6. Kolaborasi dengan asuhan keperewatan
2. Tingkat Nyeri dokter dan perawat yang diberikan tepat.
 210201 nyeri yang dalam pemberian,
dilaporkan (4) RL + Crome 1
skala 5 menjadi 3 ampul/ iv, dan

 210221 Clindamycin 3x1

menggosok area tablet.

yang terkena
dampak (4) nyeri
pasien berkurang
menjadi skala 3
(ringan)
 210217 mengerang
dan menangis (4)
nyeri post op Sc
skala 3
 210206 ekspresi
nyeri wajah (4)
pasien terlihat
lebih tenang dan
ceria
3. Tanda-Tanda Vital
 080204 tingkat
pernapasan (4)
berada pada nilai
normal 16-24x/mnt
 080210 irama
pernapasan (4)
irama pernapasan
reguler
 080205 TD sistolik
(4) berada pada
nilai normal
120mmHg
 080206 TD
diastolik (4) berada
pada nilai normal
80mmHg
 080209 tekanan
nadi berada pada
nilai normal 60-
100x/mnt

2 Hambatan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mengetahui


Fisik B/D tindakan keperawatan mobilitas pasien kemampuan
Keengganan selama 1x5 jam pasien setelah post OP SC mobilitas pasien
Memulai Pergerakan mampu beraktivitas hari ke1. secara mandiri
fisik secara mandiri 2. Monitor tingkat 2. Agar perawat dapat
dengan kriteria hasil : ketergantungan memberikan
1. Ambulasi pasien dalam asuhan
 020001 menopang melakukan aktivitas. keperawatan sesuai
berat badan (5) dengan kebutuhan
pasien mampu pasien.
berdiri dengan 3. Melatih
proposional 3. Berikan terapi kemampuan
 020002 berjalan mobilitas mobilitas pasien
dengan langkah agar dapat
yang efektif (5) melakukan
pasien mampu aktivitas seperti
berjalan tanpa ada sediakala.
gangguan 4. Ajarkan pasien 4. Agar pasien tidak
2. Kemampuan untuk latihan malas untuk
berpindah mobilitas fisik berlatih mobilisasi
 021001 berpindah secara mandiri agar fisik.
dari tempat tidur tubuhnya cepat
kekursi (5) pasien pulih. 5. Keluarga dapat
mampu berpindah 5. Kolaborasi dengan menjadi
dari tempat tidur keluarga agar ikut penyemangat dan
ketempat yang lain berperan membantu support system
tanpa adanya pasien latihan bagi pasien agar
gangguan mobilitas fisik terus berlatih
secara mandiri. mobilitas fisik.
6. Mengetahui
rencana
6. Kolaborasi dengan keperawatan
dokter tentang pasien selanjutnya
kemampuan sesuai dengan
mobilitas pasien anjuran dokter.
setelah post OP SC
hari 1.

D. IMPLEMENTASI
Hari 1
NO HARI/TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
/JAM KEPERAWATAN
1 Selasa, 23 Nyeri Akut B/D 1. Mengkaji nyeri S:
Februari Agens Cedera Fisik OPQRST pasien - Pasien
2021 (Post OP SC) mengatakan
Jam : 08.10 “nyeri kalo
WIB dibawa gerak
mba”
- O: sejak post OP
SC tanggal 14
- P: post OP SC
- Q: seperti disayat-
sayat
- R: perut bagian
bawah
- S: 4 (sedang)
- T: setiap bergerak
O:
- Wajah terlihat
2. Memonitor TTV pucat
pasien - Terdapat luka post
SC dibagian perut
kuadran bawah
- Pasien terlihat
berkeringat
berlebih
S:
3. Memberikan - Pasien
lingkungan yang mengatakan “ngga
nyaman : posisi sesak mba”
semi fowler O:
- TD: 115/70
mmHg
4. Memberikan terapi - RR: 22x/mnt
farmakologi - S: 36oC
Ketorolac 3x1 - HR: 65x/mnt
Ampul, RL: D5 S:
1:1 3x1, dan - Pasien
Clindamycin 3x1 mengatakan “ iya
tablet. mba udah lebih
nyaman”
O:
5. Mengajarkan - Pasien terlihat
pasien teknik berbaring dengan
distraksi dan posisi semi fowler
relaksasi napas S:
dalam - Pasien
mengatakan iya
mba”
O:
- Pasien terpasang
selang infus
6. Mengkolaborasika ditangan kanan
n dengan dokter dengan cairan RL
dan bidan dalam - Pasien terlihat
pemberian memegangi
Ketorolac 3x1 perutnya
Ampul, RL: D5 S:
1:1 3x1, dan - Pasien
Clindamycin 3x1 mengatakan “oh
tablet iya mba”
O:
- Pasien menarik
napas panjang
dari hidung dan
keluar lewat
mulut sebanyak
3x
S:
-
O:
- Skala nyeri 4
(sedang)
- Keterolac injeksi
3x1
- RL : D5 1: 1 3x1
- Clindamycin 3x1
tablet
2 Selasa, 23 Hambatan Mobilitas 1. Mengkaji S:
Februari Fisik B/D kemampuan - Pasien
2021 Keengganan mobilitas pasien mengatakan
Jam : 08.25 Memulai Pergerakan setelah post OP SC “belum bisa mba,
WIB hari ke1. baru bisa duduk
sedikit”
O:
- Pasien terlihat
berusaha duduk
dengan cara
mengangkat
2. Memonitor tingkat badannya sediki-
ketergantungan sedikit
pasien dalam menggunakan
melakukan kedua tangannya.
aktivitas. S:
- Pasien
mengatakan “iya
dibantu soalnya
saya belum kuat,
masih sakit banget
3. Memberikan terapi mba”
mobilitas O:
- Pasien terlihat
kesulitan saat
bangun dari
tempat tidur
S:
- Pasien
mengatakan
“sebentar mba
perut saya sakit
banget”
- Pasien
mengatakan
“astaghfirullah
yaallah sakit mba,
saya pelan- pelan
ya sus”
- “saya takut jatuh
sus, kaki saya
lemes”
O:
- Tangan kanan
pasien
berpegangan ke
pengaman bed,
4. Mengajarkan tangan kiri
pasien untuk berpegangan ke
latihan mobilitas tangan perawat.
fisik secara - Kaki pasien
mandiri agar bergeser-geser
tubuhnya cepat kepinggir tempat
pulih. tidur
- Pasien terlihat
menarik napas
dalam
5. Mengkolaborasika - Pasien duduk
n dengan keluarga menghadap
agar ikut berperan perawat dengan
membantu pasien kaki diatas tangga
latihan mobilitas pijakan kaki
fisik secara - Badan pasien
mandiri. tremor

S:
6. Mengkolaborasika - Pasien
n dengan dokter mengatakan”iya
tentang sus”
kemampuan O:
mobilitas pasien - Pasien berkeringat
setelah post OP SC - Pasien menarik
hari 1. napas dalam 2x
- Mata merah
berkaca-kaca
S:
- Keluarga
mengatakan”
nggih sus,
terimakasih sus”
O:
- Keluarga pasien
selalu terlihat
membantu
aktivitas pasien
S:
-
O:
- Pasien terlihat
kesulitan berdiri
dari tempat
tidurnya.

E. EVALUASI
Hari 1
NO HARI/TGL DIAGNOSA EVALUASI TTD
/JAM KEPERAWATAN
1 Selasa, 23 Nyeri Akut B/D S:
Februari Agens Cedera Fisik - Pasien mengatakan “nyeri kalo dibawa gerak
2021 (Post OP SC) mba”
Jam : 08.35 - O: sejak post OP SC tanggal 14
WIB - P: post OP SC
- Q: seperti disayat- sayat
- R: perut bagian bawah
- S: 4 (sedang)
- T: setiap bergerak
O:
- Terdapat luka post SC dibagian perut
kuadran bawah
- TD: 115/70 mmHg
- RR: 22x/mnt
- HR: 65x/mnt
- Pasien terlihat berbaring dengan posisi semi
fowler
- Pasien terpasang selang infus ditangan kanan
dengan cairan RL
- Pasien menarik napas panjang dari hidung
dan keluar lewat mulut sebanyak 3x
A: Masalah Belum Teratasi
- Skala nyeri 4 (sedang)
P: Lanjutkan Intervensi
1, 2, 4, 5, 6
2 Selasa, 23 Hambatan Mobilitas S:
Februari Fisik B/D - Pasien mengatakan “sebentar mba perut saya
2021 Keengganan sakit banget”
Jam : 09.00 Memulai Pergerakan - Pasien mengatakan “astaghfirullah yaallah
WIB sakit mba, saya pelan- pelan ya sus”
- “saya takut jatuh sus, kaki saya lemes”
O:
- Tangan kanan pasien berpegangan ke
pengaman bed, tangan kiri berpegangan ke
tangan perawat.
- Kaki pasien bergeser-geser kepinggir tempat
tidur
- Pasien terlihat menarik napas dalam
- Pasien duduk menghadap perawat dengan
kaki diatas tangga pijakan kaki
- Badan pasien tremor
- Pasien berkeringat
- Pasien menarik napas dalam 2x
- Mata merah berkaca-kaca
A: Masalah belum teratasi
- Hambatan Mobilitas Fisik
P : Lanjutkan Intervensi
1,3,4,5,6

IMPLEMENTASI HARI KE 2
NO HARI/TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
/JAM KEPERAWATAN
1 Rabu, 24 Nyeri Akut B/D 1. Mengkaji nyeri S:
Februari Agens Cedera Fisik OPQRST pasien - Pasien mengatakan
2021 (Post OP SC) “udah mendingan
Jam : 08.00 sus”
WIB - O: sejak post OP SC
tanggal 14
- P: post OP SC
- Q: seperti ditusuk-
tusuk
- R: perut bagian
bawah
- S: 3 (ringan)
- T: saat aktivitas
terlalu berat
O:
2. Memonitor TTV - Terdapat luka post
pasien SC dibagian perut
kuadran bawah
S:
- Pasien mengatakan “
semalem bisa tidur
sus”
O:
4. Memberikan - TD: 120/80 mmHg
terapi - RR: 22x/mnt
farmakologi - S: 36oC
Ketorolac 3x1 - HR: 65x/mnt
Ampul, RL: D5 S:
1:1 3x1 dan - Pasien mengatakan
Clindamicyn 3x1. ”terimakasih sus”
O:
5. Mengajarkan - Pasien terpasang
pasien teknik selang infus ditangan
distraksi dan kanan dengan cairan
relaksasi napas RL
dalam S:
- Pasien mengatakan
“iya mba”
O:
- Pasien menarik
napas panjang dari
6. Mengkolaborasik
hidung dan keluar
an dengan dokter
lewat mulut
dan bidan dalam S:
pemberian -
Ketorolac 3x1 O:
Ampul, RL: D5 - Skala nyeri 3 (ringan)
1:1 3x1, dan - Keterolac injeksi 3x1
Clindamycin 3x1 - RL : D5 1: 1 3x1
tablet. - Clindamycin 3x1
tablet
2 Rabu, 24 Hambatan Mobilitas 1. Mengkaji S:
Februari Fisik B/D kemampuan - Pasien mengatakan
2021 Keengganan mobilitas pasien “bisa berdiri sebentar
Jam : 08.15 Memulai Pergerakan setelah post OP sus, belum bisa
WIB SC hari ke2. jalan”
O:
- Pasien terlihat duduk
3. Memberikan ditempat tidurnya.
terapi mobilitas S:
- Pasien mengatakan
“kuat mba”
- “Pegangin saya ya
sus saya takut jatuh
sus”
O:
- Pasien bisa berdiri
dengan dibantu
perawat
- Pasien melangkahkan
kaki dengan tangan
4. Mengajarkan berpegangan ke
pasien untuk perawat
latihan mobilitas - Pasien berjalan
fisik secara kearah bayinya
mandiri agar S:
tubuhnya cepat - Pasien
pulih. mengatakan”terimak
asih sus”
O:
- Pasien duduk
5. Mengkolaborasik ditempat tidur setelah
an dengan selesai latihan
keluarga agar ikut mobilitas fisik
berperan S:
membantu pasien - “Sudah boleh
latihan mobilitas pulang sus?”
fisik secara O:
mandiri. - Keluarga pasien
terlihat memberikan
6. Mengkolaborasik bayi pasien ke pasien
an dengan dokter S:
tentang -
kemampuan O:
mobilitas pasien Pasien sudah bisa
setelah post OP berjalan dari tempat
SC hari 2. tidur ke tempat bayinya.

EVALUASI Hari ke 2
NO HARI/TGL DIAGNOSA EVALUASI TTD
/JAM KEPERAWATAN
1 Rabu, 24 Nyeri Akut B/D S:
Februari Agens Cedera Fisik - Pasien mengatakan “udah mendingan sus”
2021 (Post OP SC) - O: sejak post OP SC tanggal 14
Jam : 08.30 - P: post OP SC
WIB - Q: seperti ditusuk-tusuk
- R: perut bagian bawah
- S: 3 (ringan)
- T: saat aktivitas terlalu berat
- Pasien mengatakan ”terimakasih sus”
- Pasien mengatakan “iya mba”
O:
- Terdapat luka post SC dibagian perut
kuadran bawah
- TD: 120/70 mmHg
- RR: 22x/mnt
- HR: 65x/mnt
- Pasien terpasang selang infus ditangan kanan
dengan cairan RL
- Pasien menarik napas panjang dari hidung
dan keluar lewat mulut
A: Masalah Teratasi
P : Intervensi Selesai
2 Rabu, 24 Hambatan Mobilitas S:
Februari Fisik B/D - Pasien mengatakan “kuat mba”
2021 Keengganan - “Pegangin saya ya sus saya takut jatuh sus
Jam : 08.35 Memulai Pergerakan O:
WIB - Pasien bisa berdiri dengan dibantu perawat
- Pasien melangkahkan kaki dengan tangan
berpegangan ke perawat
- Pasien berjalan kearah bayinya
A: Masalah Teratasi
P : Intervensi Selesai

Anda mungkin juga menyukai