DISUSUN OLEH:
NIM : P07134118023
KELAS :A
2020
HOMEWORK
1. Sebutkan jenis pemeriksaan eletrolit yang paling sering diminta oleh Dokter dan
jelaskan alasan mengapa permintaan elektrolit tersebut sering diminta oleh Dokter
2. Metode pemeriksaan elektrolit Na dan K manakah yang banyak dipakai saat ini,
jelaskan pendapat anda termasuk keuntungan dari pemakaian metode tersebut.
JAWABAN:
1. Jenis pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh dokter yaitu pemeriksaan
elektrolit Na, K dan Cl. Pemeliharaan homeostasis cairan tubuh adalah penting bagi
kelangsungan hidup semua organisme termasuk manusia. Pemeliharaan tekanan
osmotik dan distribusi beberapa kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi
utama empat elektrolit mayor yaitu Natrium (Na+), Kalium (K+), Klorida (Cl-) dan
bikarbonat (HCO3-). Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis
dikenal sebagai “profil elektrolit”.
Gangguan keseimbangan Natrium (Na+), Kalium (K+), dan Klorida (Cl-):
a) Gangguan keseimbangan Natrium (Na+)
Seseorang dikatakan hiponatremia bila konsentrasi natrium plasma dalam
tubuhnya turun lebih dari beberapa miliekuivalen dibawah nilai normal (135-145
mEq/L) dan hypernatremia bila konsentrasi natrium plasma meningkat diats
normal. Hiponatremia biasanya berkaitan dengan hipo-osmolalitas dan
hypernatremia berkaitan dengan hiper-osmomolalitas.
b) Gangguan keseimbangan Kalium (K+)
Bila kadar kalium kurang dari 3,5 mEq/L disebut sebagai hypokalemia dan kadar
kalium lebih dari 5,3 mEq/L disebut sebagai hiperkalemia. Kekurangan ion
kalium dapat menyebabkan frekuensi denyut jantung melambat. Peningkatan
kaium plasma 3-4 mEq/L dapat menyebabkan aritmia jantung, konsentrasi yang
lebih tinggi lagi dapat menimbulkan henti jantung atau fibrilasi jantung.
c) Gangguan keseimbangan Klorida (Cl-):
Gangguan keseimbangan klorida dapat menyebabkan hipoklorinemia dan
hiperklorinemia. Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida melebihi
pemasukan. Penyebab sama seperti hiponatremia, tetapi pada alkalosis metabolik
dengan hipoklorinemia, defisit klorida tidak disertai defisit natrium.
Hiperklorinemia terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran pada gangguan
mekanisme homeostasis dari klorida. Umumnya penyebabnya sama dengan
hipernatremia.
Faktor Analitik
- Persiapan reagen
Sebelum menggunakan reagen hendaknya diperhatikan beberapa hal yang
penting. Keadaan fisik reagen perlu diamati terlebih dahulu mengenai kemasan
dan masa kadaluwarsanya. Reagen yang kemasannya rusak dan masa
kadaluwarsanya sudah tercapai sebaiknya tidak digunakan. Suhu penyimpanan
reagen yang baik di dalam lemari pendingin dengan suhu 2-8ºC atau sesuai
dengan anjuran dari petunjuk tertulis yang ada pada kemasan atau di dalam kit
reagen yang digunakan.
- Peralatan
Sebelum menggunakan alat perlu diperhatikan beberapa hal penting. Alat yang
digunakan harus sudah terkalibrasi dengan baik. Pemeriksaan bahan control perlu
dilakukan sebelum pemeriksaan terhadap sampel. Hal penting lainnya adalah
mengikuti seluruh rangkain protap pemakaian alat yang telah dibakukan.
Faktor Pasca Analitik
Faktor pasca analitik menjadi sangat penting mengingat seluruh rangkaian
pemeriksaan akan menjadi tidak memiliki arti sama sekali apabila pencatatan dan
pelaporan hasil tidak sesuai dengan hasil riil yang didapatkan. Melaporkan hasil apa
adanya tanpa ada rekayasa hasil merupakan sebuah keharusan untuk memberikan
gambaran klinis yang sebenarnya dari pasien yang diperiksa.
4. Perbedaan serum dan plasma yaitu, serum adalah bagian cair darah yang tidak
mengandung sel-sel darah dan faktor-faktor pembekuan darah. Protein-protein
koagulasi lainnya dan protein yang tidak terkait dengan hemostasis tetap berada
dalam serum dengan kadar serupa dalam plasma. Sedangkan plasma adalah bagian
cair dari darah yang tidak mengandung sel-sel darah tetapi masih mengandung faktor-
faktor pembekuan darah. Plasma yang terbentuk memiliki komposisi faktor
pembekuan yang berbeda sesuai dengan jenis antikoagulan yang ditambahkan.
Pada pemeriksaan Kalium yg menggunakan plasma kadarnya lebih rendah
dibandingkan menggunakan serum, kadar Kalium dalam serum lebih besar 12-16 %
daripada dalam plasma hal tersebut dikarenakan pada waktu proses pembekuan
dilepaskan Kalium dari sel darah merah. Plasma masih mengandung faktor-faktor
pembekuan darah sehingga Kalium mudah dilepaskan dari sel darah merah, hasil
pemeriksaan mengakibatkan kadar Kalium lebih rendah dibandingkan dari serum
karena serum tidak mengandung faktor-faktor pembekuan darah.