Dibawah Pohon Rindang
Dibawah Pohon Rindang
Perkenalkan nama ku adalah Dony Sutardi,aku adalah seorang mahasiswa jurusan jurnalistik
di sebuah universitas ternama di Indonesia. Dihari itu aku sedang bersantai di kamar kos an ku.
Memanglah nyaman rasanya jika bias bersantai di kamar disaat aku gaada kelas. Mendengarkan
kicauan burung sambil menenggak segelas teh panas sungguh sangat membuatku menjadi tenang
hari itu.
Waktu pun berjalan,berkumandang lah azan zuhur. Aku pun bergegas untuk mandi karna
memang siang itu rasanya seperti bumi di sinari oleh puluhan matahari. Setelah mandi,ponsel ku
pun berbunyi,setelah ku lihat ternyata teman ku Zidan menelfonku.
“Lo cepet kesini deh ke tongkrongan ya ada perlu penting” ucap Zidan
Aku sebenarnya sedikit kesal juga waktu santai ku harus diganggu karna Zidan menyuruhku
untuk datang ke tongkrongan. Jujur saja rencana ku hari itu hanya lah menghabiskan waktu
dengan bersantai di kamar kos an ku. Tapi apa boleh buat kalau sudah urusan teman aku sudah
tidak bisa berkata tidak,apalagi bisa saja Zidan sedang ada kesulitan makanya aku harus kesana
untuk bertemu dengan nya.
Sesampainya di tongkrongan aku sedikit kesal karna tidak ada orang sama sekali. Selintas di
pikiran ku Zidan hanya iseng kepada ku,karna memang seperti itu lah Zidan sangat suka sekali
iseng mengajak teman nya bertemu di suatu tempat tapi sesampainya di tempat itu Zidan tidak
ada,baru setelah beberapa saat Zidan mengabari teman nya tidak bisa dating dengan dalih
ketiduran atau pun sibuk. Dengan perasaan kesal aku pun memutuskan untuk pulang namun
sesaat sebelum pulang datang lah beberapa teman ku.
“Doniiiii”teriak Aisyah.
“Jadi kita semua mau naik gunung nih,lu mau ikut?”ajak Zidan
“Hah besok? Mendadak banget,gua belom ada prepare ini”ucap ku dngan kaget
“Yaudah lo prepare aja dulu,besok kita ngumpul lagi disini ya jam 7 pagi”ucap Brian
Aku pun dengan cepat menuju kerumah ku.Bagaimana tidak,aku baru saja diajak naik
gunung dengan mendadak padahal aku belum ada persiapan sama sekali. Ya walaupun sangat
mendadak tetapi aku tidak bisa menolak ajakan itu karna naik gunung adalah salah satu dari
banyak cara untuk bisa membuat ku menjadi tenang.
Dan sesampai nya dirumah pun aku mempersiapkan semuaya. Mulai dari
tas,jaket,sepatu,kompor dan lainnya. Tak lupa aku pun membawa senter untuk penerangan,karna
saat terakhir kali ku naik gunung aku lupa membawa senter sehingga perjalanan ku menjadi
sangat gelap tanpa ada bantuan senter,namun untung nya teman ku pada saat itu membawa senter
,ya walaupun senter nya tidak terlalu besar setidaknya ada sedikit penerangan.
Tas sudah,jaket sudah,sepatu sudah,kompor sudah,senter pun sudah. Aku rasa itu sudah
lebih dari cukup untuk menaiki gunung. Karna semua persiapan kurasa sudah cukup aku pun
bergegas untuk tidur karna aku tidak mau terlalu lelah pada saat aku menaiki gunung pada esok
hari.
Kukuruyukkkkk. Ayam ayam sudah mulai berkokok pertanda sang mentari akan bangkit.
Aku pun langsung mandi karna aku tidak mau ditinggal teman ku karna datang terlambat. Aku
pun langsung berangkat menuju teman teman ku setelah itu. Sepintas aku pikir aku sudah
terlambat karna sempat terhambat sedikit kemacetan saat menuju ke teman teman ku,namun
pada nyata nya aku harus menunggu selama 10 menit untuk teman temanku datang.
“Aduh gua pikir tadi gua udah telat”ucap aku dengan sedikit kesal.
“Haha iya Don maaf nih tadi kita kena macet,yaudah yuk kita berangkat”ucap Brian.
Gunung yang kita tuju adalah Gunung Pangrango,butuh waktu sekitar 2 jam untuk menuju
kesana. Namun,aku selalu menikmati setiap detik perjalanan ku menuju kesana sehinga tak
terasa aku dan teman teman ku pun sudah sampai disana. Setiba nya disana kami pun langsung
berjalan menuju gunungyang hendak kami naiki.
Seperti biasanya,menaiki gunung selalu membuatku menjadi senang dan bersyukur kepada
Tuhan. Bagaimana tidak,pemandangan yang indah nan sejuk selalu membuatku mulutku tak bisa
berhenti mengucapkan syukur karna Tuhan sudah menciptakan pemandangan yang indah seperti
ini. Dan seperti biasanya juga,aku selalu menambah teman saat menaiki gunung. Karna pendaki
gunung yang biasanya ramah membuat ku mampu berkenalan dengan orang orang yang baru.
“Emang ciptaan Tuhan tuh gaada yang mengecewakan,bukti nyata nya ya gunungini” balas
aku
“Guys pada capek ga? Istirahat aja dulu yuk,tuh dibawah pohon rindang yang disebelah
sana aja kita duduk aja dulu sebentar” ajak Rizal.
Aku pun kembali mengucapkan kalimat syukur saat istirahat dibawah pohon rindang itu.
Baru pertama kali itu aku melihat sebuah pohon yang sangat besar dengan akar nya yang sangat
besar juga.
“Guys jangan lupabawa sampah nya masing masing ya” ucap Zidan.
Karna sudah cukup kelelahan aku langsung ingin tidur saat itu. Sesaat setelah aku
memejamkan mata ku,aku seperti mencium bau khas yang dikeluarkan oleh pohon besar yang
ada di gunung tadi. Bau nya seperti getah yang sangat kental. Namun kupikir itu hanya lah bau
dari badan ku sendiri,mungkin aku mandi tidak terlalu bersih itulah yang kupikirkan. Dan karna
aku juga sudah terlalu lelah aku paksakan untuk tidur saja.