Disusun oleh:
Muhammad Ixal Melyandy 2018120038
Nur Astuti 2018120034
Nur Fajriana Putri 2018120037
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kerukunan antar umat
beragama, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlakul Karimah ....................................................................................... 6
B. Sumber Akhlak............................................................................................................... 6
C. Tujuan Pembentukan Akhlak ........................................................................................ 7
D. Peran Agama Islam Dalam Kehidupan ......................................................................... 8
E. Implementasi Akhlakul Karimah Dalam Kehidupan ................................................... 9
F. Pengaruh Peran Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Islam ....................... 9
Akhlaqul karimah ialah semua tindakan yang terpuji atau mahmudah. Dalam akhlaqul
karimah ini terdapat beberapa konsep-konsep dan karakteristik-karakteristik.Konsep akhlaqul
karimah dalam islam merupakan suatu pedoman bagi manusia untuk menjalani kehidupanya
dengan berperilaku baik dengan tidak meninggikan dirinya sendiri maupun orang lain, sebagai
manusia yang mempunyai fitrah untuk berakhlak mulia, dan dengan berakhlak tersebut dapat
membawa manusia selamat dalam kehidupan baik didunia maupun di akherat. Kebahagiaan
tersebut dapat dicapai dengan dasar iman yang kuat, bulat, teguh, dan dilakukanya dengan
benar.Allah berfirman:
“Orang-Orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan di dunia dan di
akherat tempat mereka kembali yang baik”.(QS. Ar-Ra’d(13):29).
Fitrah manusia merupakan hidayah yang diberikan Allah kepada manusia sejak kejadian
asalnya. Sehingga fitrah tersebut dapat tertanam dalam hati nurani manusia.Setiap manusia
memiliki potensi untuk benar dan baik.
B. Rumusan Masalah
Pengertian Akhlakul Karimah
Sumber Akhlak
Tujuan Pembentukan Akhlak
Peran Agama Islam Dalam Kehidupan
Implementasi Akhlakul Karimah Dalam Kehidupan
Pengaruh Peran Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah adalah Akhlak yang baik dan terpuji yaitu suatu aturan atau norma
yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan tuhan dan alam semesta. Pengertian
akhlakul karimah lainnya adalah akhlak yang terpuji baik yang langsung terhadap Allah
dengan melaksanakan ibadah yang wajib maupun yang sunah, dan melaksanakan hubungan
yang baik terhadap sesama manusia yang meliputi antara lain :
Ikhlas yaitu melaksanak sesuatu perbuatan yang baik hanya karena Alllah SWT.
Sabar yaitu menerima pemberian dari Allah baik berupa nikmat maupun berupa cobaan.
Tasammuh yaiitu memiliki sifat tenggang rasa, lapang dada, dan memiliki sifat toleransi.
B. Sumber Akhlak
Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik-buruk
atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam. Sumber akhlak adalah 53
al-Qur'an dan al-Hadits, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat, sebagaimana
pada konsep etika dan moral.11 Dalam konsep akhlak, segala sesuatu dinilai baik-buruk,
terpuji-tercela, semata-mata karena syara‟ (al-Qur'an dan Sunnah) menilainya demikian.
Bagaimana dengan peran hati nurani, akal dan pandangan masyarakat dalam menentukan
baik dan buruk karena manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki fitrah bertauhid,
mengakui ke-Esaan-Nya sebagaimana dalam firman Allah :”Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Rum : 30)
Fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh
dari luar, misalnya pengaruh pendidikan dan lingkungan. Fitrahnya tertutup sehingga hati
nuraninya tidak dapat lagi melihat kebenaran.
Demikian juga dengan juga dengan akal pikiran, ia hanyalah salah satu kekuatan
yang dimiliki oleh manusia untuk mencari kebaikan-keburukan. Keputusannya bermula
dari pengalaman empiris kemudian diolah menurut kemampuan pengetahuannya. Oleh
karena itu keputusan yang diberikan akal hanya bersifat spekulatif dan subjektif
Pandangan masyarakat juga dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran baik-buruk.
Tetapi sangat relatif, tergantung sejauh mana kesucian hati nurani masyarakat dan
kebersihan pikiran mereka dapat terjaga. Masyarakat yang hati nuraninya telah tertutup
oleh dan akal pikiran mereka sudah dikotori oleh sikap dan tingkah laku yang tidak
terpuji tentu tidak bisa dijadikan sebagai ukuran. Hanya kebiasaan masyarakat yang
baiklah yang dapat dijadikan sebagai ukuran
Al-Qur'an dan al-Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam yang menjelaskan
baik buruknya suatu perbuatan manusia. Sekaligus menjadi pola hidup dalam
menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa sumber akhlak adalah al- Qur'an dan Sunnah. Untuk menentukan ukuran baik-
buruknya atau mulia tercela haruslah dikembalikan kepada penilaian syara‟
Pemaaf
Ikhlas
Bertawakal
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2916/1/COVER_BAB%20I_BAB
%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/download/1279/1007