Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

“OBSERVASI KPS BERKAT DAN PERKEMBANGAN


KOPERASI DALAM 3 TAHUN TERAKHIR”

(Dosen : Andi Tenri Ampa,S.pd,M.pd)

KELOMPOK II
MUH.AGUS DIRGA PRATAMA NIM : 1994041006

DWI ANGGINI SYAFITRI NIM : 1994040001

NURHIDAYAH NIM : 1994040021

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang “OBSERVASI KPS BERKAT DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DALAM 3
TAHUN TERAKHIR”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang” OBSERVASI KPS BERKAT
DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DALAM 3 TAHUN TERAKHIR ” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 4 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………….………………........................................ i
DAFTAR ISI ……………………………………….……………….................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………….………….............……….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………....….….............................. 1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………….……………….……..
……............…............. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Managemen koperasi simpan Pinjam berkat ….................................... 2
B. Kerjasama pemerintah dengan koperasi simpan pinjam
berkat ..................................................................................................................... ...
2
C. kerjasama koperasi simpan pinjam berkat dengan antar koperasi
dan kerjasama bukan koperasi........................................................................2
D. Aspek permodalan koperasi simpan pinjam berkat ........................... 2
E. Pembagian SHU.................................................................................................... 2
F. Perkembangan koperasi secara umum dalam 3 tahun
Terakhir.................................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………........................................... 3
3.2 Saran ………………………………………………................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….............……………............ 4
ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

    Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah
merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Secara harfiah, Koerasi yang berasal dari Bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua
suku kata:“Co” berarti bersama dan “operation” berarti bekerja. Jadi koperasi
berarti bekerja sama,sehingga setiap bentuk yang bekerja sama selalu disebut dengan
koperasi. Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi : Merupakan perkumpulan
orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang
sama. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
Pengawasan dilakukan oleh anggota. Mempunyai sifat saling tolong menolong.

Salah satu koperasi yang ada di makassar dan akan kami bahas kali ini adalah KPS
BERKAT yang berada di Jl.abdullah Daeng sirua No.150 B Cabang Pembantu
Pettarani dan memiliki cabang di Jl.sultan alauddin,Jl.tamalate,Jl.BTP Raya.dan
masih banyak lagi KPS BERKAT yang berada di makassar.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana managemen koperasi tersebut?
2. Bagaimana hubungan kerjasama pemerintah dengan koperasi tersebut?
3. Bagaimana hubungan kerjasama koperasi tersebut dengan koperasi lain atau
bukan koperasi?
4. Bagaimana aspek permodalan koperasi tersebut?
5. Bagaimana pembagian SHU koperasi tersebut?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui managemen koperasi tersebut
2. Untuk mengetahui hubungan kerjasama pemerintah dengan koperasi tersebut
3. Untuk mengetahui hubungan kerjasama koperasi tersebut antar koperasi atau
bukan koperasi
4. Untuk mengetahui aspek permodalan koperasi tersebut
5. Untuk mengetahui pembagian SHU koperasi tersebut
1

BAB II PEMBAHASAN

A. Managemen Koperasi Simpan Pinjam Berkat

Berdasarkan keputusan rapat anggota KPS Berkat Nomor VII/KEP/RATKSPB/II/2012


tanggal 25 februari 2012 tentang pemilihan pengurus dan badan pengawas priode 2012-
2017,di mana sebelumnya fungsi pengawasan berada pada pengurus,maka mulai pada
tahun buku 2012 pengurus hanya berfungsi memberikan petunjuk pengelolaan
koperasi,sedangkan fungsi pengawasan beradan di bawah badan pengawas.

Struktur organisasi kelembagaan koperasi sebagai berikut:


Wakil
Ketua a.
Ketua
Ir.H.And
Drs.H.A
i
bd.
Makkas
Hamid
au, mm
Sembo
Sekreta Bendah
ris ara
H.Muh.S H.Muh.
yuaib Basri. K

Pengurus koperasi
b. Badan pengawas

Disamping tersebut di atas terdapat pula satu bidang yaitu bidang pengawasan intern
yang terdiri dari 5 wilayah pengawasan dan makassar berada dalam wilayah III terdiri
dari 4 cabang ditambah 9 cabang pembantu,yang dikepalai oleh Sdr.Syaiful Radja A,md.

B. Kerjasama koperasi simpan pinjam berkat dengan antar koperasi


dan kerjasama bukan koperasi

Kerja sama sangat perlu di lakukan dalam melakukan sesuatu untuk


memudahkan kita dalam menyelesaikan pekerjaan kita,begitu pula dengan
koperasi,kerjasama dilakukan untuk mempermudah koperasi untuk menjalankan
koperasinya.kerjasama yang dilakukan dengan bukan koperasi, Bank merupakan
tempat koperasi melakukan kerjasama dalam aspek permodalan.

Menurut narasumber yang telah kami wawancarai,KPS Berkat tidak bekerja


sama dengan koperasi lain secara resmi dalam hal ini tidak adanya tanda tangan
kontrak antara KPS Berkat dengan koperasi lain.

C. Kerjasama Koperasi Simpan Pinjam Berkat dengan Pemerintah

Sekretari
Ketua Anggota
s
H.Muh.S Haerud
H.Alirma
ofyan din,KL,SHI
n

Dilihat dari pembahasan di atas sudah jelas bahwa koperasi memiliki kerjasama
dengan pemerintah walaupun narasumber mengatakan bahwa KPS Berkat tidak bekerja
sama dengan pemerintah.BANK merupakan lembaga keuangan yang di buat oleh
pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam menyimpan maupun meminjam
uang,Tampa disadari bahwa koperasi telah bekerja sama dengan pemerintah walaupun
tidak ada sebuah perjanjian kontrak kerjasama yang tertulis.

D. Aspek Permodalan Koperasi Simpan Pinjam Berkat

Dalam aspek permodalan seperti halnya dengan koperasi-koperasi lain yang


menghimpun dana dari para anggotanya dan juga pemerintah seperti Bank.berikut
perincian mengenai aspek modal koperasi simpan pinjam berkat:

1. Modal sendiri,dimana modal ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu:


 Simpanan pokok
 Simpanan wajib
 Cadangan
 Cadangan resiko

 Modal penyertaan
 Donasi
 Hibah BBM atau pangkal goro
 Pungutan modal

2. Modal luar,dimana modal ini juga terbagi dalam beberaa bagian yaitu:
 Simpanan sukarela
 Simpanan khusus
 Simpanan manasuka
 Simpanan sipatuo
 Luran goro
 Pengambilan piutang dari anggota
 Pengambilan piutang dari calon anggota ddl.

E. Pembagian SHU Koperasi Simpan Pinjam Berkat

SHU(Sisa Hasil Usaha) merupakah pembagian keuntungan yang di berikan kepada


setiap anggota koperasi setiap satu tahun sekali atau pada saat koperasi tersebut mau
tutup buku. Pada koperasi simpan pinjam berkat narasumber tidak mengatakan secara
terperinci tentang pembagian SHU KPS Berkat,karena itu adalah privasi dari koperasi.
Kata narasumber SHU Berkat terdapat 2 presentasenya terhadap pembagian SHU KPS
Berkat yaitu, untuk calon anggota koperasi simpan pinjam berkat mendapatkan 3,5%
sedangkan untuk anggota koperasi simpan pinjam berkat mendapatkan 2,25% saja.

F. Perkembangan Koperasi secara umum selama 3 periode terakhir (2016,


2017, 2018 )
 Tahun 2016

Pada Tahun ini, koperasi Indonesia sudah mulai memasuki usia 68 tahun. Dari
hasil survei kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Sebanyak
27% dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak
aktif. Hal itu membahas kondisi koperasi di Indonesia saat ini yang masih

memprihatinkan. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi. Saat ini jumlah
koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak aktif mencapai 27 persen,”
Namun demikian hingga kini kementerian masih melakukan pendataan untuk mengetahui
hal tersebut. Rencananya koperasi yang tidak sehat tersebut akan dipilah sesuai
kondisinya. Namun jika tidak ada pengurusnya, koperasi yang tidak aktif ini akan
dibubarkan

 Tahun 2017

Kongres Koperasi ke-3 Makassar Juli 2017, bersamaan dengan Puncak Peringatan
Hari Koperasi Tahun 2017 Dekopin mengadakan Kongres Koperasi ke-3 di Makassar,
yang dihadiri oleh Dekopinwil Provinsi dan Dekopinda Kabupaten / Kota yang mewakili
Gerakan Koperasi seluruh Indonesia. Kongres Koperasi tersebut menghasilkan keputusan
yang terdiri dari 5 butir dan Rekomendasi yang terdiri dari internal dan eksternal
sebanyak 17 butir. Ada yang beranggapan pada keputusan Kongres yang sangat bagus itu
mukjizat dan jika dilaksanakan sepenuhnya akan berhasil memajukan koperasi. Namun,
butir-butir keputusan pada saat itu mengenai menengadahkan tangan dibawah, “krido
lumahing asta” atau meminta-meminta kepada Pemerintah yang sulit dihindari. Jika
benar Pemerintah tidak suka koperasi, dan tidak ada kepuiusan Kongres yang disetujui
atau didukung oleh Pemerintah, maka koperasi tidak akan berkembang. Apakah koperasi
“selesai”? UUD 1945 Pasal 34, yaitu “ dipelihara oleh Negara.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang PS


Brodjonegoro meminta keberadaan koperasi di Indonesia harus memberikan kontribusi
nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional.Hal itu disampaikan Bambang saat
memberikan penghargaan kepada Koperasi Penggerak Pembangunan kepada 11 koperasi
yang dinilai memberikan peran yang besar bagi pembangunan di Indonesia di Gedung
Bappenas, Jakarta, Senin (31/7/2017). Bambang mengatakan, saat ini kontribusi koperasi

terhadap pembangunan, khususnya terhadap produk domestik bruto, masih relatif kecil
yaitu sekitar 4 persen.Pengelolaan koperasi yang lebih profesional di masa depan akan
meningkatkan kontribusi koperasi pada pembangunan," kata Bambang.

Menurutnya, dalam empat tahun terakhir, perkembangan koperasi telah menuju


arah yang positif dengan angka pertumbuhan koperasi aktif rata-rata sebesar 2,5 persen
pada periode 2012 hingga 2016. Berdasarkan data pemerintah, hingga 5 Juli 2017,
Indonesia memiliki 26,8 juta anggota koperasi dan 152.282 unit koperasi.Dengan rincian
terdiri dari koperasi konsumen sebanyak 97.931 unit, koperasi produsen 27.871 unit,
koperasi simpan pinjam 19.509 unit, koperasi jasa 3.661 unit, dan koperasi pemasaran
3.310 unit.

 Tahun 2018

Angka perkembangan koperasi tahun 2018 tidak dapat diperoleh, baik dari
Kementerian Koperasi yang dikeluarkan dari Dekopin. Validitasnya mungkin memenuhi
persyaratan tetapi reliabilitasnya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Angka jumlah
koperasi yang diragukan (kecuali yang dibubarkan oleh Kementerian Koperasi), anggota,
modal saham dan non saham, omset dan aset dan lain-lain sulit dipercaya kebenarannya.
Jumlah anggota katanya 35 juta orang dari sekitar 150 ribu koperasi atau rata-rata belum
300 orang per koperasi. Bandingkan dengan Koperasi Kredit (Kopdit) sekitar 3.000 orang
anggota per koperasi.Setelah koperasi di Indonesia, tetapi sosoknya masih setara dengan
usaha mikro dan kecil dan bernuansa kemiskinan . Masih dalam sosok kecil-lemah-sakit-
tergantung-kuno Jauh dari yang seharusnya besar-kuat-sehat-mandiri-modern . Apakah
perkembangan koperasi tahun 2018 telah menyediakan perubahan yang dapat digunakan
untuk perencanaan di masa yang akan datang. Bukan TIDAK mungkin Tiga dekade Yang
akan Datang, centennium RI, Kondisi koperasi Masih Tetap sama Dan seabad kemudian

Bukan TIDAK mungkin Semakin menurun. Koperasi semakin tidak menarik


karenakondisinya, dan semakin lama semakin populer belajar tentang TI. Atau sebaliknya
mungkin orang tak kenal lagi koperasi pada masa itu.Mungkinkah setuju, untuk dapat

memulai pengembangan koperasi primer harus mencapai minimum perizinan usaha


besar UKM, yaitu minimum aset Rp. 50 milyar. Bung Hatta mengatakan bahwa koperasi
Harus “ ulung ” Lebih Dari Yang lain. Aset minimum Rp. 50 milyar masih terlalu kecil.
Bandingkan dengan aset Unilever Indonesia sekitar Rp. 16 trilyun dan aset Indofood
sekitar Rp. 38 trilyun.

Usaha koperasi berdasarkan kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi


anggota, yaitu usaha perbankan dalam bentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) untuk
memenuhi kebutuhan uang bagi anggota guna keperluan pembiayaan usaha pertanian;
pertokoan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari; dan pabrik untuk
mengolah produk yang dihasilkan anggota atau memroduksi barang yang dibutuhkan
anggota. Yang paling banyak dilakukan adalah KSP yang mudah dan dengan modal
berapapun yang bisa dilakukan. Meskipun ada yang menentang, uangnya di ”
tilep”Pengurusnya, termasuk yang diselesaikan oleh polisi dan pengadilan. Sudah banyak
koperasi yang mulai dengan pertokoan dan belum berkembang. Kerjasama antara mereka
untuk melakukan “ pembelian bersama ” guna pengadaan barang dan usaha perkulakan
belum berjalan. Yang paling tidak berkembang adalah pembangunan dan pengembangan
pabrik. Mendirikan pabrik membutuhkan investasi, modal diperlukan yang cukup,
pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, serta kerjasama dengan perusahaan
lain. Tanpa pabrik koperasi tidak memiliki produk yang dapat dijual atau dipersaingkan
di pasar. Tanpa produk koperasi tidak membutuhkan daya saing.

Anda mungkin juga menyukai