Anggota Kelompok
Nama NRP
1. Tantri Kartika 110116283
2. Mahfudzah Savitri 110116314
3. Inesia Putri Widiana 110116344
4. Irjie Lendriani Hendrias 110116362
5. Ronald Jonairi Dimu Radamur 110116295
6. Khusnul Rahayu 110116426
PENGANTAR
Antrakuinon merupakan golongan senyawa metabolit sekunder turunan dari antracena. Contoh
dari senyawa antrakuinon umum yaitu emodin, aloe-emodin, krisofanol, physcion dan lain
sebagainya. Pada tanaman, antrakuinon umumnya dalam bentuk glikosidanya. Hampir sebagian
besar senyawa antrakuinon sangat dikenal aktivitasnya sebagai laksan, terutama yang memiliki
struktur 1,8 dihidroksi antrakuinon, seperti yang terkandung pada daun Senna (Cassia senna L.).
Anda diminta untuk melakukan isolasi senyawa antrakuinon dari daun Senna dengan
menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP).
ALAT DAN BAHAN:
(Sebutkan secara lengkap alat dan bahan yang digunakan)
Alat :
1. Pinset
2. Pipa kapiler
3. Chamber
4. Corong kaca
5. Pereaksi semprot
6. Batang pengaduk
7. Sonikator bath
8. Vial
9. Pengerok
10. Aluminium foil
11. Kertas filter
12. Lempeng kaca
Bahan :
1. Fase diam (Silika Gel 60 GF254)
2. Fase gerak (etil asetat : methanol : air(100 :13,5 :10)
3. Pelarut (methanol)
4. Diklorometan (fraksinasi)
5. Serbuk daun Cassia senna 25 g
PROSEDUR ISOLASI ANTRAKUINON DENGAN KLTP
Isolasi senyawa antrakuinon dari daun senna dilakukan dengan menggunakan metode KLTP
dengan tahapan sebagai berikut:
A. Preparasi Sampel
The dried seeds of Cassia senna (2.0 kg) were ground to coarse powder and refluxed in three
time in MeOH for 3 h using 5 L each time. Soon after refluxing, it was filtered and the total
filtrate was dried in vacuo at 40 °C to obtain the MeOH extract (209.92 g). The obtained MeOH
extract was dissolved in distilled water and successively fractionated using CH 2Cl2. The yield of
each fractions CH2Cl2 (33.21 g) and a final H2O residue (94.28 g).
Hasil eluasi
Hasil noda
Hasil sonikasi
Setelah dilakukan eluasi sebanyak 1 kali, diperoleh hasil sebagai berikut (a) UV 254; (b)
sinar tampak (c) UV 366
Pita-pita pada tabel di atas merupakan kandidat dari senyawa antrakinon. Selanjutnya dikerok
dan dimasukkan ke dalam vial (diperoleh 13 vial). Buatlah keputusan vial manakah yang akan
anda gabungkan.
Keputusan:
Vial 1, 5, 8, dan 11 menjadi 1 vial dengan rf 0,22 ;0,21 ;0,22 dan 0,23
vial 3, 7, 10 dan 13 menjadi 1 vial dengan rf 0,89; 0,88; 0,90 dan 0,98
vial 2,6 ,9 dan 12 menjadi 1 vial dengan rf 0,34; 0,33; 0,35 dan 0,34
IDENTIFIKASI
Selanjutnya dilakukan prosedur identifikasi terhadap masing-masing vial hasil gabungan. Berikut
ini identifikasi SALAH SATU vial yang telah diperoleh.
Uji Borntrager
Kesimpulan:
KESIMPULAN AKHIR
Jawaban :
Hasil isolasi yang didapat benar antrakuinon namun belum murni
DISKUSI TAMBAHAN
1. Sebutkan senyawa antrakuinon yang terkandung dalam daun Senna:
Jawaban :
1,8-dihydroxyanthraquinone-3-carboxylic acid
2. Berdasarkan proses preparasinya, sampel yang digunakan untuk isolasi antrakuinon pada
praktikum ini disebut dengan ……..
Jawaban :
Fraksi diklorometan ekstrak metanol daun sena
Jawaba :
Metode yang dijelaskan di atas dengan menggunakan sistem bifasik untuk menghidrolisis dan
mengekstrak antrakuinon dalam satu langkah ditemukan efisien pada skala laboratorium untuk
isolasi rhein. Rhein yang diperoleh dapat digunakan untuk sintesis diacerein dan
turunan rhein lainnya. Optimalisasi lebih lanjut dari metode ini diperlukan agar sesuai untuk
ekstraksi skala besar.
3. Berdasarkan hasil di atas, apakah dapat dilakukan eluasi berganda supaya pemisahan KLTP
menjadi lebih baik?
Jawaban :
Tidak bisa