Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021


Angkatan : 1
Agenda : Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Nama Peserta : Syafira Arieffah
Nomor Daftar Hadir : 21
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
A. POKOK PIKIRAN
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap
sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. Hal ini tidak lepas dari sejarah
pergerakan bangsa Indonesia yang diawali dengan pergerakan Boedi Oetomo yang terbentuk pada 20
Mei 1908. Soetomo menyampaikan gagasan Wahidin Soedirohoesodo tentang pentingnya membentuk
organisasi yang memajukan pendidikan dan kebudayaan di Hindia Belanda. Rapat
kecil tersebut menjadi titik awal dimulainya pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka yang
kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tahun 1928, pada tanggal 28 Oktober terjadi
Kongress Pemuda I yang semakin mengobarkan persatuan dengan “Sumpah Pemuda” nya. Puncaknya
terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 dimana Ir.Soekarno dan Moh. Hatta memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan sejarah bela negara terjadi ketika Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Pada
saat itu terbentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi kekosongan
kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta
dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela negara dalam rangka mempertahankan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Nilai dasar Bela
Negara meliputi : cinta tanah air; sadar berbangsa dan bernegara; setia pada Pancasila sebagai ideologi
negara; rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan kemampuan awal Bela Negara.

Melalui pemahaman wawasan kebangsaan dan nilai nilai bela negara, diharapkan insan ASN dapat
menjadi ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

B. PENERAPAN
Adapun contoh-contoh yang dapat diterapkan sebagai ASN, yaitu :
1. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
2. Memberikan pelayanan dengan baik, santun, dan bermanfaat
3. Meningkat kompetensi individual dan profesional dengan mengikuti berbagai macam pelatihan dan
seminar
4. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Menjalin hubungan dengan rekan kerja secara sopan, hormat, dan nondiskriminatif
LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021


Angkatan : 1
Agenda : Analisis Isu Kontemporer
Nama Peserta : Syafira Arieffah
Nomor Daftar Hadir : 21
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
A. POKOK PIKIRAN
Perubahan menandakan suatu pergerakan dan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Menurut Urie
Brofenbrenner terdapat 4 level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing- masing yakni individu, keluarga, masyarakat
pada level lokal/regional (community/culture), nasional (society) dan dunia (global). Dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis dibutuhkan 6 modal insani, yaitu modal intelektual,
modal emosional, modal social, modal ketabahan, modal etika/moral, dan modal kesehatan.
Sehingga, kita dapat memperbaiki dan mengembangkan potensi diri. Manusia dengan segala
kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan menghasilkan kinerja yang luar biasa.

Perubahan yang terjadi secara cepat dan massive menimbulakan isu isu strategis kontemporer.
Misalnya, isu korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money
laundring), proxy war, isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan
Hoax, serta isu COVID-19. Dalam menghadapi isu-isu tersebut diperlukan kemampuan berpikir
yang kritis, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka, perlu dilakukan issue scan terlebih
dahulu untuk memahami isu-isu kritikal dengan memetakan dan menganalisa semua pihak yang
terlibat secara komprehensif. Seperti halnya isu COVID-19. Covid-19 banyak diperbincangkan
dimana saja dan mendapatkan sorotan publik serta diperlukan penanganan sesegara mungkin,
menjadikannya sebagai current issue. Setelah itu, dapat dilakukan teknik tapisan isu dan tehnik
analisis isu menggunakan fish bone diagram, SWOT, maupun mind mapping.

B. PENERAPAN
Berusaha memperhatikan isu-isu yang sedang terjadi terutama di bidang kesehatan seperti tentang
mutasi virus Covid-19 dan juga vaksinnya. Informasi didapat melalui artikel, jurnal kesehatan,
maupun media lainnya. Misalnya, vaksin Covid-19, setelah menemukan isu, kemudian dilakukan
analisa isu menggunakan tehnik tapisan isu USG. Urgent, seberapa mendesak vaksin covid ini
untuk dibahas dan ditindak lanjuti, Seriousness, seberapa serius jika vaksin ditunda, kemungkinan
adanya vaksin alternatif, yang dikaitkan dengan dampak yang akan terjadi, Growth,
menggambarkan kemungkinan buruknya jika vaksin tidak dilaksanakan, kerugian terhadap
perekonomian negara, keberlangsungan rakyat untuk bertahan hidup. Dengan memahami isu
tersebut, ketika pemerintah telah memberikan solusi, sebagai ASN untuk bisa mendukung
keputusan tersebut dengan ikut serta program vaksinasi dan mensukseskan kampanye vaksinasinya.

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021


LEARNING JOURNAL
Angkatan : 1
Agenda : Kesiapsiagaan Bela Negara
Nama Peserta : Syafira Arieffah
Nomor Daftar Hadir : 21
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
A. POKOK PIKIRAN
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republilk Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara,
demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and character building.

Sebagai ASN perlu memiliki kemampuan awal bela negara, yaitu kesehatan jasmani dan mental,
kesiapsiagaan jasmani dan mental, memiliki etika dan moral, dan menjunjung kearifan lokal.
Penerapan pola hidup sehat dengan rajin olah raga teratur dan teratur, mengkonsumsi makanan
seimbang, mengelola stress dengan baik serta mendekatkan diri dengan Sang Pencipta akan
menjadikan jasmani bugar dan sehat serta mental yang kuat dan sehat. Hal ini menjadi modal kuat
untuk menahan beban kerja yang tinggi sehingga kita tetap bisa mengerjakan tugas dengan baik dan
menjadi individu yang produktif.

B. PENERAPAN
Suatu negara dapat menjadi negara yang maju bukan hanya dilihat dari berapa lama negara itu
berdiri, bukan pula dari seberapa banyak sumber daya yang dimiliki. Akan tetapi negara yang maju
merupakan negara yang memiliki karakter dan etos kerja yang baik. Sebagai ASN yang memiliki
peranan dalam menjalankan kebijakan publik, menjadi pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa haruslah memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan yang
dimiliki oleh Indonesia. Adapun penerapan kesiapsiagaan bela negara yang dapat dibangun di
tempat kerja antara lain:
1. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam lingkungan kerja
2. Memiliki keingintahuan yang tinggi untuk terus belajar dan meng-upgrade diri, kreatif dan
inovatif
3. Kesadaran untuk menaati tata tertib dan peraturan yang berlaku, seperti tidak terlambat ketika
datang.
4. Memiliki kemampuan untuk memahami topik dan isu terkini

Anda mungkin juga menyukai