Anda di halaman 1dari 53

Fina Ratih Wira Putri., M.

Sc, Apt
PROTEIN
Berasal dari bahasa Yunani
proteios
yang berarti ‘barisan
pertama’.
Johs J Berzelius
Protein adalah
senyawa makro molekul
yang tersusun atas asam
amino –asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan
peptida.
Senyawa ini juga di
sebut polipeptida
Macam &
Fungsi Protein
Rangkaian polipeptida membentuk

Struktur protein yang


didasarkan
1. Urutan linear asam amino
(struktur primer)
2. Kombinasi asam amino ini
berinteraksi satu sama lain.
Interaksi ini terjadi dalam
protein tunggal (struktur
sekunder dan tersier)
3. Interaksi asam amino antara
protein (struktur kuaterner).
Struktur Primer
Struktur primer protein di tentukan oleh
ikatan kovalen antara residu asam amino yang
berurutan yang membentuk ikatan peptida.
Residu adalah satu unit asam amino dalam
rantai polipeptida
Ikatan peptida menghubungkan asam amino
membentuk rantai polipeptida.

Satu ikatan peptida menghubungkan 2 asam amino


Ikatan peptida : ikatan antara gugus α Dua ikatan peptida (dipeptida) menghubungkan 3
karboksil (COOH) satu asam amino asam amino
dengan α amino asam amino lainnya.
Polipeptida menghubungkan banyak asam amino
Rangkaian polipeptida membentuk protein
Urutan asam amino dari rangkaian polipeptida dimulai dari
ujung α amino (N-terminal, Ujung terminal) ditulis sebelah kiri , dan diakhiri oleh
ujung α karboksil (C terminal, Ujung terminal) ditulis sebelah kanan ,
.
Struktur
Sekunder
Asam amino sudah mengalami
interaksi intermolekul, melalui
rantai samping asam amino.
Ikatan pembentuk struktur ini
didominasi oleh ikatan
hidrogen antar rantai samping
Jika C=O dan NH₂ Jika C=O dan NH₂
yang membentuk pola tertentu
berasal dari satu berasal dari
bergantung pada orientasi
polipeptida polipeptida yang
ikatan hidrogennya.
berlainan
Ditemukan di daerah protein yang
Ada dua jenis struktur sekunder, mampu menjangkau membran. Fungsi dari lembaran ini adalah
merupakan bagian dari protein menstabilkan protein atau
yaitu: D-heliks dan β-sheet membran-yang mencakup seperti berinteraksi dengan protein lain.
(lembaran) protein pori. Mereka juga dapat Asam amino dalam lembar
bertindak sebagai jangkar untuk menentukan fungsi dari
protein yang perlu dikaitkan lembaran.
dengan membran tetapi tidak harus
tertanam di dalam protein
Struktur Tersier
Struktur tersier merupakan
struktur yang dibangun oleh
struktur primer atau sekunder
dan distabilkan oleh interakasi
hidrofobik, hidrofilik, jembatan
garam, ikatan hidrogen dan
ikatan disulfida (antar atom S)
sehingga strukturnya menjadi
kompleks. Protein globular dan
protein serbut/serat atau fiber
merupakan contoh struktur
tersier.
Sejumlah protein mempunyai ikatan disulfida. Ikatan disulfida antar rantai
maupun di dalam rantai terbentuk oleh oksidasi residu sistein. Disulfida
yang dihasilkan adalah sistin.
Bentuk struktur tersier
protein yang dikenal ada dua
yaitu globular dan fibrous

Protein serabut (fibrous) : Terdiri atas beberapa


rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Protein fibrous mempunyai bentuk molekul panjang
seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air.
Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan
terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat
dalam unsur-unsur struktur tubuh.
Contoh: kolagen ; miosin ; fibrin ; dan karatin pada
rambut, kuku, dan kulit.

Protein globular : Protein Globular berbentuk


bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
Protein ini larut dalam air, berdifusi cepat dan
bersifat dinamis, mudah berubah dibawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam serta
mudah mengalami denaturasi.
Contoh meliputi enzim, hormon dan protein
darah
Struktur
Kuartener
Merupakan hasil interaksi dari
beberapa molekul protein
tersier, setiap unit molekul
tersier disebut dikenal dengan
subunit.

Setiap subunit protein struktur


tersier dapat berinteraksi dan
saling mempengaruhi satu sama
lain, interaksi tersebut dapat
mengubah struktur maupun
peran dan fungsinya.
Protein Konjugasi
Rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian
yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus
prostetik. Protein konjugasi digolongkan berdasarkan jenis
gugus prostetiknya. Diantaranya sebagai berikut:

Golongan Gugus Prostetik Contoh


Lipoprotein Lipid Lipoprotein darah

Hemoprotein Heme Hemoglobin

Glikoprotein Karbohidrat - globulin darah

Metal Protein Fe, Zn, Cu Alkohol dehidrogenase

Fosfoprotein Gugus fosfat Kasein susu


DENATURASI
PROTEIN

Denaturasi protein merupakan suatu


keadaan dimana protein mengalami
perubahan atau perusakan
struktur sekunder, tersier
dan kuartenernya.
Pemanasan dapat menyebabkan pemutusan
ikatan hidrogen yang menopang struktur
sekunder dan tersier suatu protein sehingga
menyebabkan sisi hidrofobik dari gugus
samping polipeptida akan terbuka.
Hal ini menyebabkan kelarutan protein
semakin turun dan akhirnya mengendap dan
menggumpal peristiwa ini dinamakan
koagulasi.

Perubahan pH yang sangat ekstrim akibat


penambahan asam kuat atau basa kuat akan
merusak interaksi ionik yang terbentuk antar
gugus R polar dari asam amino penyusun
protein. Hal ini juga berakibat sama pada
perusakan struktur protein.

Kehadiran ion logam berat dapat memutuskan


ikatan disulfida (S-S) yang menstabilkan
tekukan – tekukan yang dibentuk oleh
polipeptida dalam membangun struktur
protein
DEGRADASI
PROTEIN
Ketika struktur primer
protein rusak, menjadi asam
amino yang terpisah

Anda mungkin juga menyukai