Anda di halaman 1dari 9

Wahana, Vol. 1, No.

10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

VARIAN-VARIAN PARADIGMA, PENDEKATAN, METODE,


DAN JENIS PENELITIAN DALAM ILMU KOMUNIKASI

Muslim12

Abstrak
Tulisan singkat ini dibuat berdasarkan pada fenomena-fenomena masih sering dijum-
painya sejumlah indikasi yang merefleksikan banyaknya peneliti yang belum menggunakan
varian-varian yang ada dalam penelitian. Tulisan ini disampaikan secara konseptual dengan
berdasar pada beberapa aspek dalam varian penelitian, di antaranya adalah: (1) Paradigma
penelitian ; (2) Pendekatan penelitian; (3)Metode penelitian; (4) dan Jenis penelitian dalam
ilmu komunikas. Tujuan tulisan ini secara umum untuk membedakan paradigma, pendeka-
tan, metode dan jenis-jenis Penelitani guna mengembangkan atau menyusun proposal/ran-
cangan usulan penelitian.

Kata kunci: Metode Penelitain Ilmu Komunikasi, Varian Penelitian

1.Pendahuluan gabungan (mixed methods approach). Pem-


Penelitian pada hakikatnya merupakan bahasan diawali dengan mengemukakan be-
sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- berapa definisi paradigma sebagai titik tolak
kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang
tersebut dapat dicapai melalui pendekatan elemen-elemen paradigma yang mendasari
yang tepat, karena pendekatan yang diguna- masing-masing pendekatan penelitian. Pada
kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- bagian akhir diuraikan faktor-faktor yang
kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. memengaruhi pemilihan suatu pendekatan.
Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene-
litian sudah harus ditentukan dengan jelas. 2.Tinjauan Pustaka
Penentuan pendekatan yang akan digunakan
sangat tergantung pada paradigma yang dianut 2.1 Pengertian Paradigma
peneliti. Makalah ini membahas konsep-kon- Menurut Harmon (dalam Moleong,
sep tentang paradigma penelitian sebagai lan- 2004: 49), paradigma adalah cara mendasar
dasan untuk memahami tiga jenis pendekatan untuk melakukan persepsi, berpikir, meni-
penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan metode lai dan melakukan yang berkaitan dengan

12
Muslim, M.Si., Staf Pengajar pada Progam Ilmu Komunikasi, FISIB, Universitas Pakuan

77
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

sesuatu secara khusus tentang realitas. Bo- dari murid dan teman-temannya antara lain
gdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, filosof Inggris John Stuart Mill (juga seorang
2006) menyatakan bahwa paradigma adalah ahli ekonomi), ia meninggal pada tahun 1857.
kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, kon- Pemikiran-pemikirannya cukup berpengaruh
sep, atau proposisi yang berhubungan secara yang dituangkan dalam tulisan-tulisannya an-
logis, yang mengarahkan cara berpikir dan tara lain Cours de Philosophie Positive (Kursus
penelitian. Sedangkan Baker (dalam Mo- filsafat positif) dan Systeme de Politique Posi-
leong, 2004: 49) mendefinisikan paradigma tive (Sistem politik positi)f. Pandangan para-
sebagai seperangkat aturan yang (1) mem- digma ini didasarkan pada hukum-hukum dan
bangun atau mendefinisikan batas-batas; dan prosedur-prosedur yang baku; ilmu dianggap
(2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus di- bersifat deduktif,berjalan dari hal yang umum
lakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan
Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & bersifat sepesifik; ilmu dianggap nomotetik,
Knipe, 2006) membatasi paradigma sebagai tu- yaitu didasarkan pada hukum-hukum yang
juan atau motif filsofis pelaksanaan suatu pene- kausal yang universal dan melibatkan sejum-
litian. Berdasarkan definisi diatas, dapat kita lah variable.Paradigma positivitis pada ak-
tarik benag merahnya bahwa paradigma ialah hirnya melahirkan pendekatan kuantitatif.
suatu konsep, metode dan kaidah-kaidah aturan
- aturan yang dijadikan suatu kerangka kerja 2.2.2 Paradigma Interpretif
pelaksanaan dalam sebuah penelitian. Pendekatan interpretif berangkat dari
upaya untuk mencari penjelasan tentang
2.2 Varian Paradigma peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang
Paradigma penelitian adalah pola pikir didasarkan pada perspektif dan pengalaman
atau cara pandang (aliran/mazhab) mengenai orang yang diteliti. Pendekatan interpretatif
keseluruhan proses, format dan hasil peneli- diadopsi dari orientasi praktis. Secara umum
tian. Ragamnya dintaranya adalah: (1) Positi- pendekatan interpretatif merupakan sebuah
vis; (2) Interpretif; dan (3) Kritis. sistem sosial yang memaknai perilaku secara
detail langsung mengobservasi. (Newman,
2.2.1 Paradigma Positivis 1997: 68). Interpretif melihat fakta sebagai
Paradigma Positivisme merupakan ali- sesuatu yang unik dan memiliki konteks dan
ran filsafat yang dinisbahkan/ bersumber dari makna yang khusus sebagai esensi dalam me-
pemikiran Auguste Comte seorang filosof mahami makna sosial. Interpretif melihat fak-
yang lahir di Montpellier Perancis pada ta- ta sebagai hal yang cair (tidak kaku) yang me-
hun 1798, ia seorang yang sangat miskin, lekat pada sistem makna dalam pendekatan
hidupnya banyak mengandalkan sumbangan interpretatif. Fakta-fakta tidaklah imparsial,

78
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

objektif dan netral. Fakta merupakan tindakan ran aliran Frankfurt disebut ciri teori kritik
yang spesifik dan kontekstual yang beragan- masyarakat “eine Kritische Theorie der
tung pada pemaknaan sebagian orang dalam Gesselschaft”. Paradigma ini mau menco-
situasi sosial. Interpretif menyatakan situasi ba memperbaharui dan merekonstruksi teori
sosial mengandung ambiguisitas yang besar. yang membebaskan manusia dari manipulasi
Perilaku dan pernyataan dapat memiliki mak- teknokrasi modern. Beberapa tokoh Teori
na yang banyak dan dapat dinterpretasikan Kritis angkatan pertama adalah Max Hork-
dengan berbagai cara. (Newman, 2000: 72). heimer, Theodor Wiesengrund Adorno (musi-
Paradigma ini menekankan pada ilmu kus, ahli sastra, psikolog dan filsuf), Fried-
bukanlah didasarkan pada hukum dan prose- rich Pollock (ekonom), Erich Fromm (ahli
dur yang baku;, setiap gejala atau peristiwa psikoanalisa Freud), Karl Wittfogel (sinolog),
bisa jadi memiliki makna yang berbeda; ilmu Leo Lowenthal (sosiolog), Walter Benjamin
bersifat induktif, berjalan dari yang sepesi- (kritikus sastra), Herbert Marcuse (murid
fik menuju ke yang umum dan abstrak. Ilmu Heidegger yang mencoba menggabungkan
bersifat idiografis, artinya ilmu mengungkap fenomenologi dan marxisme, yang juga selan-
realitas melalui simbol-simbol dalam bentuk jutnya Marcuse menjadi “nabi” gerakan New
deskriptif. Pendekatan interpretif pada ak- Left di Amerika). Ciri khas paradigma Kritis
hirnya melahirkan pendekatan kualitatif. adalah bahwa paradigma ini berbeda dengan
pemikiran filsafat dan sosiologi tradisional.
2.2.3 Paradigma Kritis Pendekatan paradigma kritis tidak bersifat
Paradigma kritis lahir tidak lepas dari kontemplatif atau spektulatif murni.
Institut penelitian sosial di Frankfurt (Insti- Teori Kritis pada titik tertentu meman-
tut für Sozialforschung) didirikan pada ta- dang dirinya sebagai pewaris ajaran Karl
hun 1923 oleh seorang kapitalis yang berna- Marx, sebagai teori yang menjadi emansipa-
ma Herman Weil, seorang pedagang grosir toris. Teori Kritis tidak hanya mau menjelas-
gandum, yang pada akhir hayat “mencoba kan, mempertimbangkan, merefleksikan dan
untuk cuci dosa” mau melakukan sesuatu menata realitas sosial tapi juga bahwa iningn
untuk mengurangi penderitaan di dunia membongkar ideologi-ideologi yang sudah
(termasuk dalam skala mikro: penderitaan ada. pandangan paradigma ini menekankan
sosial dari kerakusan kapitalisme). Para- pada ilmu bukanlah didasarkan pada hukum
digma kritis adalah anak cabang pemiki- dan prosedur yang baku, tetapi untuk mem-
ran marxis dan sekaligus cabang marxisme bongkar ideologi-ideologi yang sudah ada
yang paling jauh meninggalkan Karl Marx dalam pembebasan manusia dari segala be-
(Frankfurter Schule). Cara dan ciri pemiki- lenggu penghisapan dan penindasan.

79
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

Berdasarkan paradigma yang dianutnya, asumsi psikologis tentang pembentuk tuntu-


seorang peneliti akan menggunakan salah satu tan pengetahuan (knowledge claim), prosedur
dari tiga pendekatan yang diajukan Creswell umum penelitian (strategies of inquiry) dan
(dalam Emzir, 2008: 9), yaitu: kuantitatif, kuali- prosedur penjaringan dan analisis data serta
tatif, dan metode gabungan. Menurut Emzir pelaporan (research method). Creswell (dalam
(2008: 9) perbedaan perbedaan yang terdapat Emzir, 2008: 9) menggambarkan bagaimana
dalam ketiga pendekatan ini dapat ditinjau me- ketiga elemen tersebut berpadu membentuk ke-
lalui tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi- tiga pendekatan penelitian pada gambar berikut.

Gambar 1:
Tuntutan Pengetahuan, Strategi Penelitian dan Metode Menuju Pendekatan & Proses
Desain (Diadaptasi dari Emzir, 2008: 10)

3. Varian Pendekatan Penelitian Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang


Paradigma yang dianut seorang penel- ketiga jenis pendekatan penelitian tersebut.
iti tentang tuntutan pengetahuan (knowledge
claim), prosedur umum penelitian (strategies 3.1 Pendekatan Kuantitatif
of inquiry) dan prosedur penjaringan dan anal- Pendekatan kuantitatif merupakan
isis data (research method) akan menentukan pendekatan penelitian yang mendasarkan
apakah dia akan menggunakan pendekatan diri pada paradigma postpositivist dalam
kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan. mengembangkan ilmu pengetahuan. Be-

80
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

berapa ciri khas pendekatan kuantitatif 3.3 Pendekatan Metode Gabungan


adalah: bersandar pada pengumpulan dan (Mixed Methods Research)
analisis data kuantitatif (numerik), meng- Penelitian gabungan, atau lebih dike-
gunakan strategi survei dan eksperimen, nal dengan istilah multimedtodologi dalam
mengadakan pengukuran dan observasi, operations research, merupakan pendeka-
melaksanakan pengujian teori dengan uji tan penelitian yang memadukan penjaringan
statistik. dan analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan ini cenderung didasarkan pada
3.2 Pendekatan Kualitatif paradigma pragmatik (seperti orientasi kon-
Pendekatan kualitatif merupakan sekuensi, orientasi masalah, dan pluralistik).
pendekatan penelitian yang berlandas- Pendekatan metode gabungan dibeda-
kan fenomenologi dan paradigma kon- kan ke dalam dua bentuk: penelitian metode
struktivisme dalam mengembangkan gabungan (mixed method research) dan
ilmu pengetahuan. Moleong (2004: 10- penelitian model gabungan (mixed model
13) menjabarkan sebelas karakteristik research). Dalam penelitian metode gabun-
pendekatan kualitatif yaitu: menggunak- gan peneliti menggunakan strategi kualitatif
an latar alamiah, menggunakan manusia pada satu tahapan dan strategi kuantatif pada
sebagai instrumen utama, menggunakan tahapan lain, atau sebaliknya. Sebagai con-
metode kualitatif (pengamatan, wawan- toh, seorang peneliti melakukan eksperimen
cara, atau studi dokumen) untuk menjar- (kuantitatif) dan setelah itu melakukan wawa-
ing data, menganalisis data secara induk- ncara terhadap partisipan mengenai pandan-
tif, menyusun teori dari bawah ke atas gan mereka terhadap eksperimen tersbut dan
(grounded theory), menganalisis data mencari tahu apakah mereka setuju dengan
secara deskriptif, lebih mementingkan hasilnya. Dalam penelitian model gabungan
proses daripada hasil, membatasi masalah peneliti memadukan strategi kuantitatif dan
penelitian berdasarkan fokus, menggu- kualitatif dalam satu atau dua tahapan yang
nakan kriteria tersendiri (seperti trian- sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat
gulasi, pengecekan sejawat, uraian rinci, melakukan sebuah survei dan menggunakan
dan sebagainya) untuk memvalidasi data, sebuah kuesioner yang terdiri dari beberapa
menggunakan desain sementara (yang pertanyaan tertutup dengan jawaban bergan-
dapat disesuaikan dengan kenyataan di da (kuantitatif) dan beberapa pertanyaan ter-
lapangan), dan hasil penelitian dirunding- buka (kualitatif). Sebagai contoh lain, peneliti
kan dan disepakati bersama oleh manusia dapat menjaring data kualitatif yang kemu-
yang dijadikan sebagai sumber data. dian dirubah menjadi data kuantitatif.

81
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

Gambar 2:
Pemetaan Tiga Pendekatan dalam Penelitian

Sumber: Dr. Ibnu Hamad. Workshop Methodelogi Riset Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. 2005

82
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

Metodelogi membuat suatu ilmu so- atas terminologi “ilmiah” itu sendiri.
sial menjadi ilmiah, namun menjadi perde- Dari perbedaan dan perdebatan
batan ilmiah antara ilmuwan tentang apa itu yang terjadi itu maka ada berbagai cara
kriteria ilmiah, terutama ilmuan sosial. krite- memandang gejala sosial yang bersifat
ria ilmiah dari ilmuan sosial banyak memin- multi faced reality ini. Setidaknya ada tiga
jam dari ilmu alam yang bersifat eksak. Na- pendekatan utama pada penelitian sosial
mun selama berabad-abad ilmu sosial telah (Neuman 2000: 65-68) yaitu: Positivis,
berkembang juga melalui metode-metode dan Antipositivist (Interpretif dan Kritis).
yang bersifat sejarah dan filsafat. Tentu Pendekatan ini kan dijelaskan pada tablel.
pendekatan ini mempunyai kriteria berbeda A, B, dan C.

Tabel.A

83
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

Tabel.B

Tabel.C

84
Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, Tahun Akademik 2015/2016 ISSN 0853-5876

4. Penutup Hamad, Ibnu. 2006. Metodologi Riset


Dalam tulisan singkat ini penulis men-
Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Materi Workshop.
guraikan varian–varian mulai dari paradigma, Newman, LW. 2000. Social Research
pendekatan metode sampai pada jenis peneli- Methods Qualitative and Quantitative
tian dalam ranah ilmu komunikasi. Varian-vari- Approaches: Boston: Allyn And Ba-
an tersebut memaparkan tentang norma-norma con, 2000.
dan gaya-gaya yang digunakan oleh peneliti Mackenzie, N. & Knipe, S. 2006.
saat melakukan penelitiannya. Varian-varian “Research dilemmas: Paradigms, Methods
tersebut juga dapat dijadikan satu indikator dari
and Methodology.” Issues In Education-
banyak indikator yang lainnya seperti, apa pa-
al Research, 16(2), 193-205. Http://www.
radigma penelitian yang dipergunakan, pende-iier.org.au/iier16/mackenzie.html Diunduh
katan, metode dan jenis penelitiannya sehingga
pada 16 September 2006
penelitian yang dilakukan berkualitas. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidikan Kualitatif. Band-
Daftar Pustaka ung: PT Remaja Rosdakarya.
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Vardiansyah, Dani. 2005. Filsafat Ilmu
Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakar- Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Indeks
ta: PT Raja Grafindo Perkasa. Kelompok Gramedia.

85

Anda mungkin juga menyukai