Anda di halaman 1dari 12

LKM 7.

SISTEM URINARIA
MANUSIA

A. Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK dan Sub CPMK)


3. Menganalisis struktur dan fungsi normal tubuh dan kelainan atau gangguan
terkait sistem pertukaran zat tubuh manusia serta tindakan preventif menjaga
kesehatan tubuh manusia
Sub Capaian Pembelajaran (Sub-CPMK)
3.4. Menganalisis struktur dan fungsi normal tubuh dan kelainan atau gangguan
terkait sistem urinaria manusia serta tindakan preventif menjaga sistem
B. Indikator
urinaria
1. Menganalisis organ-organ dan fungsinya pada sistem urinaria
2. Menganalisis mekanisme proses urinaria pada manusia
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sistem urinaria
4. mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelainan atau gangguan
sistem urinaria yang terjadi di masyarakat.
5. mengembangkan rencana solusi dalam penyelesaian masalah terkait dengan
kelainan atau gangguan sistem urinaria pada manusia yang terjadi di
masyarakat dengan cara yang kreatif.
6. melaksanakan investigasi penyelidikan ilmiah terkait dengan kelainan atau
gangguan sistem urinaria pada manusia yang terjadi di masyarakat.
7. mengkomunikasikan hasil penyelidikan ilmiah dalam memecahkan
masalah tentang kelainan atau gangguan terhadap sistem urinaria.
8. menetukan tindakan preventif dalam menjaga sistem urinaria.
Sistem Urinaria Manusia 69
C. Tujuan Kegiatan:
1. melalui kegiatan resitasi mengerjakan LKM mahasiswa mampu
menganalisis organ-organ dan fungsinya pada sistem urinaria
2. melalui kegiatan resitasi mengerjakan LKM mahasiswa mampu
menganalisis mekanisme proses urinaria pada manusia
3. melalui kegiatan resitasi mengerjakan LKM mahasiswa mampu
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sistem urinaria
4. melalui kegiatan diskusi kelompok mahasiswa mampu merancang
skenario kaba (cerita) bertemakan kelainan dan gangguan pada sistem
urinaria manusia yang banyak terjadi di masyarakat
5. melalui kegiatan Reciting mahasiswa mampu menemukan masalah yang
terkait dengan kelainan dan gangguan pada sistem urinaria manusia yang
banyak terjadi di masyarakat
6. melalui kegiatan Analyzing the problem mahasiswa mampu
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan berdasarkan kaba yang
dipentaskan
7. melalui kegiatan Narrate the solution mahasiswa mampu merancang
rencana solusi melalui kegiatan investigasi
8. melalui kegiatan Doing the solution mahasiswa mampu melaksanakan
investigasi
9. melalui kegiatan Assessing the solution mahasiswa mampu
menilai/merefleksi ketepatan solusi
10. melalui kegiatan Implementing mahasiswa mampu menerapkan solusi
pada masalah lain yang sejenis

D. Materi Pendahuluan
Sistem Urinaria adalah sistem organ tubuh yang memainkan peran utama dalam
menjaga garam, air, dan homeostasis pH darah. Secara kolektif organ-organ ini melakukan

Sistem Urinaria Manusia 70


proses ekskresi, atau pembuangan limbah metabolik dari tubuh. Bahan-bahan limbah
metabolik ini adalah produk sampingan dari aktivitas normal sel dan jaringan. Urinaria
pada manusia dilakukan oleh pembentukan dan pengeluaran urin dari tubuh. Fungsi
Sistem Urin sebagai sistem kemih melakukan proses ekskresi, ia melakukan sejumlah
fungsi penting yang berkontribusi pada homeostasis.
Organ-organ Sistem Urin terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra
(Gambar 7). Sistem urinaria memiliki beberapa fungsi sesuai dengan organ penyusunnya,
diantaranya adalah:
• Ginjal mengatur volume dan komposisi darah; membantu mengatur tekanan darah,
pH, dan kadar glukosa; menghasilkan dua hormon (calcitriol dan erythropoietin); dan
membuang limbah dalam urin.
• Ureter mengangkut urin dari ginjal ke kandung kemih.
• Kandung kemih menyimpan urin dan membuangnya ke uretra.
• Uretra mengeluarkan urin dari tubuh.

Gambar 7. Sistem saluran kencing: Ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra

Sistem Urinaria Manusia 71


[ CITATION Tor14 \l 1033 ]

Sistem urinaria memiliki beberapa fungsi lain diantaranta adalah:


• mengatur volume dan komposisi darah.
• membantu mengatur tekanan darah.
• mensintesis glukosa.
• rahasia eritropoietin.
• berpartisipasi dalam sintesis vitamin D.
• ekskresi limbah dalam theurine.
• penyimpanan urine di kandung kemih.
• Saluran pengeluaran urin dari tubuh melalui uretra.
Ginjal merupakan organ primer yang melakukan pekerjaan utama dari sistem
kemih. Fungsi ginjal termasuk berikut:
• Pengaturan komposisi ionik darah. Ginjal membantu mengatur tingkat ion dalam
darah, terutama ion natrium (Na +), ion kalium (K+), ion kalsium (Ca2+), ion klorida (Cl−),
dan ion fosfat (HPO4 2−).
• Pengaturan pH darah. Ginjal mengeluarkan sejumlah variabel H ion hidrogen (H +) ke
dalam urin dan melestarikan ion bikarbonat (HCO3 −), yang merupakan penyokong
penting dari H + di dalam darah. Kedua kegiatan ini membantu mengatur pH darah.
• Pengaturan volume darah. Ginjal menyesuaikan volume darah dengan melestarikan
atau menghilangkan air dalam urin. Peningkatan volume darah meningkatkan tekanan
darah; penurunan volume darah meningkatkan tekanan darah.
• Peraturan tekanan darah. Ginjal membantu mengatur tekanan darah dengan
mensekresikan enzim renin, yang mengaktifkan jalur renin-angiotensin-aldosteron.
Peningkatan renin menyebabkan peningkatan tekanan darah.
• Produksi hormon. Ginjal menghasilkan dua hormon. Calcitriol, bentuk aktif dari
vitamin D, membantu mengatur homeostasis kalsium, dan eritropoietin merangsang
produksi sel darah merah.
• Pengaturan kadar glukosa darah. Seperti hati, ginjal saya dapat menggunakan asam
amino glutamin dalam glukoneogenesis, sintesis molekul glukosa baru. Mereka
kemudian dapat melepaskan glukosa ke dalam darah untuk membantu
mempertahankan kadar glukosa darah normal.
Sistem Urinaria Manusia 72
• Ekskresi limbah dan zat asing. Dengan membentuk urin, ginjal membantu
mengeluarkan limbah-zat yang tidak memiliki fungsi yang berguna dalam tubuh.
Beberapa limbah mengeluarkan urin akibat reaksi metabolisme dalam tubuh. Ini
termasuk amonia dan urea dari pemecahan asam amino; bilirubin dari kerusakan
hemoglobin; kreatinin dari pemecahan kreatin fosfat dalam serat-serat otot; dan asam
urat dari pemecahan asam nukleat. Sampah-sampah lain yang diekskresikan dalam urin
adalah zat-zat asing dari makanan, seperti obat-obatan dan racun-racun lingkungan.

Setelah membaca pengantar singkat ini, bagaimana pemahamanmu terhadap sistem


urinaria? Untuk menambah pemahamanmu terhadap materi ini marilah mempelajari lebih
lanjut. Eksplorasilah pengetahuanmu lebih dalam tentang sub topik yang fungsi sistem
urinaria yang meliputi organ-organ dan fungsinya pada sistem urinaria, mekanisme
pembentukan urine, karakteristik urine dan gangguan pada sistem urinaria. Sebagai
bukti dari hasil belajarmu buatlah ringkasan materi sub topik tersebut dalam bentuk
skema, main map atau peta konsep pada kolom yang telah disediakan.

 
  Organ-Organ dan Fungsinya pada System
  Urinaria
 

 
  1. Ginjal berfungsi menyaring darah, kontrol kadar asam dan
basa pada tubuh, dan membentuk urin
2. Ureter berfungsi mengantarkan urine ke kandung kemih,
mencegah kembalinya urine ke ureter, mempercepat
pergerakan urine
3. Kantung kemih berfungsi sebagai penampung urine,
membrikan rasa/sinyal ingin buang air kecil, membentu
pengeluaran urine
4. Uretra berfungsi sebagai alat penyalur urine keluar

Sistem Urinaria Manusia 73


Mekanisme Pembentukan Urine

 
Karakteristik Urine
 

 Komposisi urine yang paling utama adalah terdiri dari air, urine pada
  kondisi normal umumnya mengandung 90% air. Kandungan lainnya urea,
  asam urat dan ammonia yang merupakan zat sisa dari pembongkaran
protein, zat warna empedu yang membuat warna urine kita menjadi
kuning, bermacam-macam garam / NaCl, dan terdapat beberapa zat yang
beracun

 Jumlah urin normal rata-rata 1 sampai 2 liter sehari, tetapi berbeda-


beda sesuai jumlah cairan yang dimasukkan. Banyaknya
bertambah pula bila terlampau banyak protein yang dimakan,
sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk
melarutkan urea. Urin normal berwarna bening orange pucat tanpa
endapan, Baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus
dengan pH rata-rata 6, berat jenisnya berkisar dari 1.010 sampai
1.025. Sistem Urinaria Manusia 74
Gangguan Pada Sistem Urinaria

1. Infeksi saluran kemih


2. Batu saluran kemih (urolithiasis)
3. Inkontinensia urine
4. Uretritis
5. Sindrom nefrotik
6. Sindrom nefritik
7. Gagal ginjal

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1. Pementasan kaba (Reciting)
Setelah melakukan kegiatan eksplorasi pengetahuan awal, anda tentu sudah memiliki
bekal pengetahuan tentang materi yang akan kita bahas. Selanjutnya mari lakukan kegiatan
berikutnya. Pada kegiatan ini kelompok terpilih yang berperan sebagai Anak Randai akan
mementaskan Kaba “Melati dan sistem urinarianya”. Dengan berpegang pada prinsip
duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) duduklah dengan posisi melingkar dan
simaklah kaba tersebut dengan seksama!

Kaba : Melati dan sistem urinarianya

Dikisahkan tentang wanita yang bernama Melati, seorang karyawan Bank Nagari di Kota
Padang. Melati mengalami masalah pada bagian punggung dan perutnya.

“Ada apa denganmu nak, wajahmu pucat dan seperti orang yang manahan rasa sakit”. Ibu
Melati merasa cemas akan kondisi putrinya. “Iya bu, perut dan punggungku terasa sakit”,
ungkap Melati pada ibunya. Untuk sementara Melati telah mengalami rasa sakit di sisi
kanannya, tepat di bawah tulang rusuk dan memanjang ke arah punggungnya. Awalnya
dia berpikir bahwa itu hanya otot yang bekerja terlalu keras karena latihan cross-fit
barunya, tetapi selama beberapa hari berikutnya dia merasa perlu buang air kecil, dan
seringkali rasa sakitnya semakin buruk saat buang air kecil.

Ketika dia menyadari bahwa urinnya telah mengembangkan warna merah muda, Melati
pergi ke klinik untuk menemui dokter. Perawat di klinik itu bertanya kepada Melati
sejumlah pertanyaan, termasuk berapa banyak air dan cairan lain Urinaria
Sistem yang diminumnya
Manusia 75
setiap hari, apa yang biasanya dia makan pada hari itu, dan obat apa pun yang saat ini dia
minum. Melati memberi tahu perawat bahwa ia seorang karyawan bank yang sangat
memperhatikan postur tubuh dan baru-baru ini berubah ke diet yang lebih tinggi protein.
Kegiatan 2. Merumuskan Masalah (Analyzing the Problem)
Berdasarkan kaba yang telah ditampilkan, identifikasi dan analisislah permasalahan
yang diungkapkan dari kaba tersebut dalam bentuk rumusan masalah, misalnya: Bagaimana
peran ginjal dalam tubuh? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil
analisismu pada kolom yang telah disediakan!

Hasil identifikasi dan analisis masalah:

Rumusan masalah:

Kegiatan 3. Merancang solusi pemecahan masalah/investigasi (Narating the solution)

Sistem Urinaria Manusia 76


1) Duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi)
dalam merumuskan ide inovatif penyelesaian masalah terkait ganguan pada sistem
urinaria sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam
merancang kegiatan investigasi. Setiap anda harus barani bapandapek (berani
mengeluarkan pendapat), saling menjelaskan catatan hasil analisis dalam kelompok
bandingkan hasil analisis mana yang paling benar dan tepat?
2) Selanjutnya saliang bakarajosamo (bekerjasama) merancang model penyelesaian
masalah (solusi) atau investigasi yang dapat dijadikan sebagai solusi dalam
mengatasi masalah sistem urinaria yang telah disepakati secara bersama. Tuliskan
ringkasan gambaran rancangan kegiatan yang akan dilakuka dalam kolom yang telah
disediakan. Rancangan yang ditulis boleh dibuat lebih dari satu.

 Rencana investigasi

 Metode

 Alat dan bahan

 Langkah Kerja

Sistem Urinaria Manusia 77


Kegiatan 4. Melakukan investigasi (Doing the solution)
1) Lakukanlah kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah anda susun bersama
kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip pada nilai
saliang bakarajosamo (bekerjasama).
2) Bakarajosamo (bekerjasama) menyusun hasil investigasi. Susunlah hasil investigasimu
menjadi karya yang dapat dipresentasikan.

Kegiatan 5. Menilai hasil Investigasi (Assessing the solution)


Berdasarkan langkah kegiatan yang telah dilakukan pada Kegiatan 3 dan 4 dan
berpegang pada prinsip bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat)
Selanjutnya presentasikan rangkuman hasil investigasimu terkait masalah pada sistem
urinaria terutama masalah kebiasaan mengkonsumsi minuman pelangsing dan efeknya
terhadap organ urinaria dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah rancangan yang
direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah? Jelaskanlah keunggulan dan
kelemahan dari rancangan yang telah dilakukan.

 
Evaluasi Hasil Investigasi
 
  Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
  (Ya, kurang, atau tidak)!
 
Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk
dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Sistem Urinaria Manusia 78

Kelemahan rancangan investigasi:


Kegiatan 6. Implementing the solution for another problem
Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah yang terkait
dengan gangguan dan penyakit yang terjadi pada sistem urinaria. Bagaimana upaya prefentif
yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan dan penyakit yang terjadi pada sistem
urinaria? Menurut pendapatmu masalah apa saja yang dapat diatasi dengan langkah kerja
yang telah kamu lakukan?

F. Mari Berpikir Kritis


Setelah mempelajari materi sistem urinaria, mari kita ukur tingkat pemahamanmu dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Suatu bentuk diabetes yang mungkin tidak dikenal oleh kebanyakan orang adalah
diabetes insipidus. Ketika kata diabetes digunakan, semua orang cenderung berpikir
tentang jenis yang berhubungan dengan insulin. Bentuk diabetes itu adalah diabetes
mellitus, yang bisa menjadi tipe 1 atau tipe 2. Pada diabetes insipidus, ginjal tidak dapat
melakukan fungsi homeostasis air dan garam mereka karena kurangnya ADH dalam tubuh.

Sistem Urinaria Manusia 79


Pada kedua jenis diabetes, fungsi ginjal terpengaruh. Mengapa sering buang air kecil
menjadi gejala diabetes mellitus dan diabetes insipidus?
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Banyak pria yang menderita kanker prostat kehilangan sebagaian atau semua prostatnya.
Dokter bedah berusaha sangat keras untuk tidak merusak otot-otot sfingter yang terkait
dengan kandung kemih. Masalah apa yang mungkin dialami seorang pria jika otot sfingter
kandung kemih rusak selama operasi?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

Pojok Teknologi

Teknologi Pengobatan Batu Ginjal

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, kini penderita batu ginjal
tidak perlu melakukan operasi besar atau terbuka. Bagi penderita batu ginjal pengobatan
dapat dilakukan dengan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) yaitu pengobatan
yang dilakukan dengan cara batu ginjal ditembak dengan memberikan kejutan hingga batu
pecah menjadi bubuk dan bisa dikeluarkan.

Teknologi ESWL sekarang ini orang tidak perlu bersusah payah melakukan operasi besar.
Penderita batu ginjal hanya perlu berbaring ditempat tidur dan batu ginjal bisa ditembak
hingga menjadi bubuk lalu dikeluarkan. Penyakit yang disebabkan karena
Sistem terjadinya
Urinaria Manusia 80
sumbatan ini prinsip pengobatannya adalah dengan menghilangkan sumbatan. Dengan
adanya perkembangan teknologi pengobatan batu ginjal sekarang ini dapat dilakukan
dengan mudah dan efektif. Penderita batu ginjal juga lebih dimudahkan dengan adanya
pengobatan teknologi ESWL.

Anda mungkin juga menyukai