Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi
gangguan mental organik adalah gangguan mental yang berhubungan dengan
penyakit/gangguan sistemik atau otak yang dapat didiagnosis tersendiri. gangguan
mental organik ini juga termasuk gangguan mental somatik yang berpengaruh
terhadap otak, yang merupakan akibat sekunder dari penyakit/gangguan sistemik
di luar otak (extracerebral) (Mauludiyah and Noviekayati 2019)

2. Etiologi
Gangguan mental organik merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau
nonpsikotik, disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak gangguan fungsi jaringan
otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak
(seperti, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, meningoensefalitis, dll) atau di
luar otak/tegkorak (seperti, tifus, intoxikasi, payah jantung, endomtritis, toxemia
kehamilan, dsb) (Mauludiyah and Noviekayati 2019)
Selain penyakit-penyakit seperti di atas, ada juga beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan gangguan mental organik, yaitu:
a. Cedera otak berat
b. Gangguan pernapasan yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen (hipoksia) dan
tingginya kadar karbon dioksida dalam tubuh
c. Gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti stroke, transient ischaemic
attack (TIA), endokarditis, dan miokarditis
d. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
e. Kanker otak atau kanker dari tempat lain yang menyebar ke otak
f. Infeksi, seperti HIV, infeksi otak, meningitis, dan sifilis
g. Ensefalopati, misalnya yang disebabkan oleh kelainan hati (Yusuf, Fitryasari, and
Nihayati 2015)

3. Klasifikasi
Gangguan mental organik ini memiliki beberapa gambaran utama (Maslim, 2013)
antara lain
a. Gangguan fungsi kognitif, seperti daya ingat (memori), daya pikir (intellect), daya
belajar (learning)
b. Gangguan sensorium, misalnya gangguan kesadaran (consciousness),
gangguan perhatian (attention)
c. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam hal persepsi (halusinasi),
isi pikiran (waham/delusi), suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira,
cemas). Gangguan mental organik ini dapat melemahkan atau memperburuk
fungsi mental, seperti kemampuan bahasa, gangguan ingatan, dan gangguan dalam
melakukan kegiatan sehari hari.
Di dalam buku PPDGJ III (Maslim, 2013) diuraikan tentang bentuk bentuk gangguan
mental organik, diantaranya adalah :
a. Demensia pada penyakit alzheimer (F00)
b. Demensia vaskular (F01)
c. Demensia pada penyakit lain YDK (F02)
d. Demensia YTT (F03)
e. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif
f. lainnya (F04)
g. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya (F05)
h. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
(F06)
i. Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
(F07)
j. Gangguan mental organik atau simtomatik YTT (F08) (Mauludiyah and
Noviekayati 2019)

4. Komplikasi
Efek dari gangguan mental organik ini adalah subyek mengalami interaksi sosial
yang kurang optimal. Subyek merasa setiap orang yang dijumpainya menjadi
marah kepadanya. Kondisi ini menyebabkan subyek cenderung salah mempersepsikan
maksud dari lawan bicara. Selain itu juga, menjadikan subyek tidak berani untuk
melakukan interaksi sosial dengan orang lain (Mauludiyah and Noviekayati 2019)

5. Tanda dan gejala


a. Penurunan fungsi intelektual dan ingatan.
b. Gangguan dalam berbicara dan berbahasa.
c. Disorientasi ruang, waktu, dan orang.
d. Adanya gangguan motorik.
e. Mengalami gangguuan dalam membuat keputusan.
f. Emosi dan perasaan menjadi tidak stabil.
g. Kepribadian yang berubah dan menyimpang (Azizah, Zainuri, and Akbar 2016)

6. Pemeriksaan penunjang
a. Ct Scan
b. MRI
c. PET Scan
d. Electroencephalogram (Prabowo 2015)

7.

Anda mungkin juga menyukai