Oleh :
Telah diperiksa dan disetujui atau diajukan sebagai Laporan Kasus untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja Lapangan II pada Prodi D-III Teknik
Rontgen STIKES Widya Husada Semarang.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan kasus dengan judul “TEKNIK HSG PADA KASUS INFERTILITAS DI
INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PARU Dr. ARIO WIRAWAN
SALATIGA”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna, namun penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
memenuhi kepentingan semua pihak yang bersangkutan dengan masalah yang
disajikan.
Berhasilnya penyusun ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus ini.
2. Bapak H. Nur Utama. BSc, selaku Kepala Program Studi D-III Teknik Rontgen
STIKES Widya Husada Semarang.
3. Bapak Dr. Hery Budhi Waluyo, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Paru Dr.
Ario Wirawan Salatiga.
4. Bapak Dr. Lilik Lestari, Sp.Rad, selaku Radiologi Rumah Sakit Paru Dr. Ario
Wirawan Salatiga.
5. Bapak Arwinto Nugroho, A.Md.Rad, selaku Kepala Ruangan sekaligus
Pembimbing dalam penyusunan laporan ini.
6. Seluruh Radiograf beserta staf instalasi Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan
Salatiga.
7. Segenap Dosen dan Staf Program Studi D-III Teknik Rontgen STIKES Widya
Husada Semarang.
8. Ayah dan Ibu yang memberikan dukungan moril maupun materiil.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi D-III Teknik Rontgen STIKES Widya
Husada Semarang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................
1.5 Sistematika Penulisan....................................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................
4.1 Kesimpulan....................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan :
1. Ostia Skene 8. Labium mayus
2. Pubis 9. Fossa navikulare
3. Mons veneris 10. Perimeum
4. Klitoris 11. Anus
5. Labium mayus 12. Vestibulum
6. Orifisium uretra exrenum 13. Hiatus Himenalis
7. Himen
Keterangan :
1. Miometrium 10. Infudibulum
2. Periotoneum viselare 11. Apenduks vesikulosa
3. Endometrium 12. Kavum uteri
4. Ismus tuba 13. Ostius uteri internum
5. Intersitialis tuba 14. Ostius uteri eksternum
6. Mesosalping 15. Porsio
7. Mesovarium 16. Pugae vagina
8. Ampulla tuba 17. Kolumna rugarum anterior
9. Flimbria
2.2 Infertilitas
2.2.1 Pengertian Infertilitas
Infertilitas adalah suatu keadaan dimana dua individu berpasangan
sebagai suami-isteri setelah menikag selama satu tahun atau lebih belum
mengalami kehamilan tanpa memakai pencegahan atau kontrasepsi.
Infertilitas dibagi menjadi dua yaitu :
a. Infertilitas primer
Merupakan keadaan dimana seorang isteri belum pernah hamil, meski
telah melakukan hubungan seks selama kurun waktu satu tahun.
b. Infertilitas sekunder
Merupakan keadaan dimana seorang isteri pernah hamil kemudian
memakai kontrasepsi, namun setelah dilepas selama satu tahun belum
juga hamil.
b. Foto AP pelvis
Posisi pasien : Pasien berbaring diatas meja pemeriksaan
Posisi obyek : MSP tegak lurus, kedua bahu lurus ke bawah
Arah sinar : Vertikal tegak lurus
Titik bidik : Diatas 5 cm simpisis pubis
Jarak focus film : 90 cm
Eksposi : Pasien diam dan tidak bergerak
Gambar 2.3 Proyeksi foto Antero Posterior (AP) (Ballinger, 1995)
3.1.3 Tata laksana pemeriksaan HSG di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan
Salatiga
a. Pasien datang ke ruang radiology
b. Dokter / radiograf memberikan penjelasan tentang persiapan pasien
yaitu pasien dilarang berhubungan intim dengan suami selama 10 hari
terhitung mulai dari hari pada saat menstruasi terakhir dan
membuatkan jadwal untuk pemeriksaan HSG
c. Kemudian dokter / radiograf menyuruh pasien untuk datang ke
instalasi radiology Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga pada
hari kesepuluh terhitung sejak hari pertama pada saat menstruasi
terakhir, tepatnya pada tanggal 16 Juni 2008.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Teknik pemeriksaan HSG pada kasus infertilitas ,dilakukan dengan tidak
menggunakan persiapan khusus terlebih dahulu di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.
Pemeriksaan HSG dilakukan dengan menggunakan media kontras
water-soluble non ionic yaitu iopomiro dengan jumlah 10 cc. Pemasukan
media kontras pada pemeriksaan HSG dilakukan dengan dua tahap
penyuntikan. Penyuntikan pada tahap pertama sebanyak 5 cc dilakukan
untuk melihat pengisian media kontras pada kovum uteri. Penyuntikan
tahap kedua sebanyak 5 cc dilakukan untuk melihat pengisian media
kontras pada daerah kedua tuba fallopi.
Pada pemeriksaan HSG (Histerosalpingografi) di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga tidak
menggunakan HSG set tapi menggunakan kateter. Media kontras
dimasukkan dengan menggunakan kateter yang dipasang pada rongga
uterus, karena dengan menggunakan kateter akan lebih mudah untuk
memasangnya ke dalam uterus dibandingkan dengan menggunakan HSG
set. Bentuk kateter yang kecil dan elastis ini akan membuat kateter lebih
mudah dimasukkan ke dalam uterus dan juga bisa untuk mengurangi rasa
sakit pada pasien.
Proyeksi yang digunakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Paru
Dr. Ario Wirawan Salatiga adalah Antero Posterior (AP), Right Posterior
Oblique (RPO), Left Posterior Oblique (LPO), AP post injeksi kontras.
4.1 Kesimpulan
1. Pemeriksaan yang dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Paru Dr.
Ario Wirawan Salatiga adalah AP, RPO, dan LPO.
2. Pemeriksaan HSG pada pasien infertilitas dengan menggunakan media
kontras water-soluble non ionic sebanyak 10 cc. Teknik pemasukan media
kontras dilakukan dengan dua tahap penyuntikan, penyuntikan tahap pertama
sebanyak 5 cc dan tahap kedua sebanyak 5 cc.
3. Teknik pemeriksaan HSG pada pasien infertilitas dengan media kontras
dimasukkan dengan menggunakan kateter.
4.2 Saran
Sebaiknya pada pemeriksaan HSG sebelum memasukkan media kontras,
seharusnya dibuat foto pendahuluan terlebih dahulu sehingga dapat terlihat
persiapan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce C. Evelin. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia :
Jakarta.
Syafuddin, 1195. Anatomik Fisiologi untuk Siswa Perawat Edisi 2 RGC. Jakarta.
Rasad C. Evelyn. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia :
Jakarta.
Unpad. 1983. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia : Jakarta.
Prawiroharjo. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia : Jakarta.