1958 2677 1 PB
1958 2677 1 PB
Abstrak
Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Provinsi Lampung sendiri memiliki
jumlah penderita hipertensi sebanyak 24,7% dari jumlah penduduk. Selain hipertensi, penyakit degeneratif lain
yang banyak terjadi dan diperberat oleh keadaan obesitas adalah gout arthitis. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mengontrol kedua penyakit degeneratif tersebut adalah menghilangkan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan
mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian
masalah pasien dengan pendekatan patient centred dan family approach. Studi adalah Case Report. Data primer
diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis), pemeriksaan fisik dan tes laboratorium di klinik.
Kunjungan rumah, melengkapi data keluarga dan psikososial serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis
holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif.Pasien yang memiliki derajat fungsional 2
dengan artritis gout akut dan hipertensi grade II memiliki faktor resiko internal yaitu usia 62 tahun, faktor
keturunan, pola pengobatan kuratif, tidak pernah berolahraga dan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
Lalu dilakukan edukasi terhadap pasien dan keluarganya tentang penyakit, obat, gaya hidup, serta diet yang benar.
Setelah dilakukan evaluasi didapatkan penurunan kadar asam urat daan tekanan darah pada pasien.Proses
perubahan perilaku pasien untuk mengontrol tekanan darah dan kadar asam uratnya terlihat setelah pasien
diberikan intervensi dan akhirnya mencoba mengubah gaya hidupnya dengan mengurangi makanan mengandung
tinggi purin, garam dan makanan berlemak, serta pasien juga mulai rajin untuk kontrol. Peran keluarga amat
penting dalam perawatan dan pengobatan anggota keluarga yang sakit
Prevalence of hypertension in Indonesia has increased every year. Lampung province has a number of
hypertension patients as much as 24.7% of the population. There are several factors that can cause either
modified hypertension or not. One of the risk factors of hypertension that can be modified is the state of obesity.
In addition to hypertension, other degenerative diseases that occur and aggravated by the state of obesity is
gout arthritis. One way that can be used to control both degenerative diseases is to eliminate the risk factors
that can be modified.Application ofthe familydoctor servicebasedon evidence based medicinein
patientswithidentifiedrisk factors, clinicalproblems, andpatient managementframework based on the
patient’swithproblem solvingapproach patientcentered andfamilyapproach.Case Report with primary data
obtained through anamnesis (autoanamnesis and alloanamnesis), physical examination and laboratory tests in
the clinic. Home visits, family and psychosocial complete data as well as the environment. Based on a holistic
assessment of the initial diagnosis, the process and the end of quantitative and qualitative
studies.Patientswhohad a secondfunctional degreewithacute gout arthritis and hypertension grade II
uncontrolledhadinternalrisk factorssuch as62 years aged, heredity factor, curative treatment, lack of
knowledgeabout the disease. Then we gave some education for the patient and also the family about the
disease, drugs, life style, and also about the right diet. After evaluation, there was a decreased uric acid levels
and blood pressure of the patient.Patient’s behavior changing process to control his blood pressure and uric acid
levels can be seen after the patient get some interventions, and finally she tried to change her life style by
decreasing high purin, salty and high fat food consumption. Family’s act is really important for patient’s care and
therapy.
Korespodensi :dr. Fitria Saftarina,M.Sc, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, HP, e-mail
:fitria205@gmail.com
konsumsi alkohol.Selain etiologi dari dan kaki sering terasa nyeri dan terasa
hiperurisemia, beberapa faktor risiko juga pegal – pegal pada sendinya.Nyeri
dapat membuat seseorang menjadi lebih disertai dengan bengkak pada
mudah untuk terkena penyakit artritis pergelangan kaki kiri.Nyeri dirasakan
gout.7,8Secara garis besar, terdapat dua hilang timbul. Pasien juga mengatakan
faktor risiko untuk pasien dengan sebelumnya nyeri terjadi hilang timbul
penyakit artritis gout, yaitu faktor yang pada sendi lain, tetapi tidak pernah
dapatdimodifikasi danfaktor yang tidak disertai bengkak ataupun
dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang kemerahan.Pasien masih dapat
dapat dimodifikasi adalah gaya hidup, dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti
penyakit-penyakit penyerta lain seperti biasanya dan tidak mengonsumsi obat-
Diabetes Melitus (DM), hipertensi, yang obatan untuk mengurangi keluhannya.
membuat individu tersebut memiliki risiko Pasien memiliki riwayat hipertensi
lebih besar untuk terserang penyakit sejak1 tahun yang lalu pasien mengalami
artritis gout. Sedangkan faktor yang tidak keluhan sakit kepala. Sakit kepala terasa
dapat dimodifikasi adalah usia dan jenis sangat mengganggu sehingga pasien
kelamin.4,8 memeriksakan diri ke puskesmas untuk
Salah satu cara yang dapat mendapatkan tatalaksana dan diberikan
digunakan untuk mengontrol penyakit obat antihipertensi. Namun, setelah obat
degeneratif seperti hipertensi dan OA tersebut habis dan keluhan berkurang,
adalah menghilangkan faktor risiko yang pasienterkadang tidak kontrol lagi untuk
dapat dimodifikasi. Hal ini menjadi alasan mendapatkan obat antihipertensi.Pasien
mengapa penting dilakukan pembinaan mengaku sudah mengetahui sedikit
dan penatalaksanaan secara menyeluruh mengenai hipertensi dan selama ini ia
pada pasien hipertensi dengan OA hanya datang berobat apabila ada
sehingga mencegah dampak serius yang keluhan dan saat diperiksa didapatkan
dapat timbul bagi kesehatan penderita tekanan darah yang tinggi. Pasien belum
dan akan mempengaruhi kualitas hidup mengontrol pola makan ataupun aktivitas
penderita baik dalam keluarga maupun di sehari-hari.
masyarakat.9 Pasien mengatakan bahwa
Pada kasus ini akan dibahas dikeluarganya tidak ada yang menderita
penerapan pelayanan dokter keluarga keluhan berupa bengkak dan nyeri sendi
berbasis evidence based medicine pada yang serupa seperti pasien.Namun,
pasien dengan mengidentifikasi faktor terdapat riwayat keluarga dengan
risiko, masalah klinis, serta penyakit yang sama yaitu hipertensi yang
penatalaksanaan pasien berdasarkan dialami oleh ayahpasien.Pasien biasanya
kerangka penyelesaian masalah pasien makan 2-3 kali sehari.Makanan yang
dengan pendekatan pasien centre dan dimakan cukup bervariasi.Namum pasien
family approach. Data primer diperoleh suka mengkonsumsijeroan, melinjo, dan
melalui anamnesis (autoanamnesis dan makanan bersantan.Pasienmerokok, tidak
allonanamnesis), pemeriksaan fisik, dan mengonsumsi alkohol ataupun jamuan,
tes laboratorium di Puskesmas.Kunjungan dan pasien jarang berolahraga.
rumah, melengkapi data keluarga, data Pasien adalah seorang bapak yang
okupasi dan psikososial serta lingkungan. bekerja sebagai buruh bangunan di dekat
Penilaian berdasarkan diagnosis holistik rumahnya. Namun sehubungan dengan
dari awal, proses dan akhir studi secara usianya yang sudah tua, pasien bekerja
kuantitatif dan kualitatif. hanya sesekali saja.Saat ini penghasilan
bersih yang didapatkan oleh Tn.A berkisar
Kasus Rp. 2.000.000 per bulan.Pasien tinggal
Tn.A, 63 tahun, datang ke bersama dengan anak. Pasien hanya
Puskesmas Natar dengan keluhan tangan memiliki satu anak dari pernikahannya.
Status generalis :
Kepala, mata, telinga, hidung, kesan
dalam batas normal.Paru, gerak dada dan
fremitus taktil simetris, tidak didapatkan
rhonki dan wheezing, kesan dalam batas
normal.Batas jantung tidak terdapat
pelebaran, kesan batas jantung
normal.Abdomen, datar dan supel, tidak
didapatkan organomegali ataupun ascites,
kesan dalam batas normal.
Status lokalis :
Regio ankle joint sinistra
L : Deformitas (-/-), tidak kemerahan
F :Warm (-/-), bony tenderness (-/-), nyeri
tekan (+/-), edema (+/-)
M :Krepitasi (-/-)
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium (27 Mei 2017) Gambar1.Genogram Keluarga Tn.A
GDS: 127 mg/dl
Asam Urat: 11,2 mg/dl
II = pintu
purin. Dibutuhkan perhatian lebih pada gajih), makanan yang diolah dengan
edukasi pasien mengenai diet rendah menggunakan garam natrium (biskuit,
purin karena pengetahuan yang kurang craker, keripik dan makanan kering yang
akan memperburuk penyakit arthritis asin), makanan dan minuman dalam
gout. Diet normal biasanya mengandung kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
600-1000 mg purin per hari.Namun bagi serta buah-buahan dalam kaleng, soft
penderita arthritis gout, asupan purin drink), makanan yang diawetkan
harus dibatasi sekitar 100-150 mg purin (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
per hari. Kita sulit menghilangkan sama asin, pindang, udang kering, telur asin,
sekali asupan purin ke dalam tubuh selai kacang), sumber protein hewani
karena hampir semua bahan pangan yang tinggi kolesterol seperti daging
terutama sumber protein mengandung merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit
purin. Namun kita bisa mengontrol ayam), bumbu-bumbu seperti kecap,
asupan purin dengan cara memilih bahan terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
pangan yang rendah kandungan serta bumbu penyedap lain yang pada
purinnya.Untuk karbohidrat sebaiknya umumnya mengandung garam natrium,
dari kabohidrat komplek seperti nasi, alkohol dan makanan yang mengandung
singkong, ubi dan roti.Hindari karbohidrat alkohol seperti durian dan tape.15
sederhana seperti gula, sirup atau Pasien di edukasi dan dianjurkan
permen.Penderita asam urat harus melakukan latihan fisik berupa latihan
menjalani diet rendah protein karena fisik aerobik dan latihan fisik ringan secara
protein dapat meningkatkan asam urat, teratur.Risiko terjadinya gout lebih besar
terutama protein hewani. Sedangkan terjadi pada orang yang tidak memiliki
sumber protein yang dianjurkan adalah aktifitas fisik dan kardiorespiratori fitnes
sumber protein nabati dan protein yang dibandingkan dengan orang yang aktif
berasal dari susu, keju dan telur. Sangat secara fisik dan kardiorespiratori. Untuk
disarankan untuk membatasi konsumsi mencegah kekakuan dan nyeri sendi,
lemak.Lemak dapat menghambat ekskresi dapat dilakukan latihan fisik ringan
asam urat melalui urin.Ambang batas berupa latihan gerak sendi seperti senam,
lemak yang boleh dikonsumsi adalah 15 % bersepeda atau berenang.16
dari total kalori/hari.Dan juga disarankan Menurut American College
untuk banyak minum air putih, minimal Rheumatology (2012) serangan akut
2.5 liter/hari.Konsumsi cairan yang tinggi dapat diterapi secara farmakologi. Untuk
dapat membantu mengeluarkan asam kasus ringan hingga menengah (dengan
urat melalui urin.Sedangkan alkohol, tape nilai visual analogue scale < = 6 dari skala
dan brem harus dijauhi. Bahan pangan 0-10) direkomendasikan terapi tunggal
mengandung alkohol ini dapat dengan menggunakan antiinflamasi
meningkatkan asam laktat plasma, asam nonsteroid (OAINS), kortikosteroid
yang dapat menghambat pengeluaran sistemik atau colchine oral. Bila nyeri
asam urat dari dalam tubuh melalui dirasakan sangat berat (skor 7-10), dapat
urin.13,14,15 digunakan terapi kombinasi dari obat
Edukasi cara mengontrol tekanan diatas.Obat penurun asam urat tetap
darah, makanan yang perlu dihindari diberikan dalam keadaan akut.Penurun
untuk mengontrol hipertensi, dan asam urat yang dapat diberikan adalah
pentingnya pemeriksaan tekanan darah allopurinol dengan dosis awal tidak
dan mengendalikannya dengan melebihi 100 mg/hari. Dosis selanjutnya
obat.Adapun makanan yang harus dititrasi atau disesuaikan setiap 2-5
dihindari atau dibatasi oleh pasien yang minggu untuk mencapai target yang
disampaikan saat edukasi adalah diinginkan.15Selain dengan pengobatan
makanan yang berkadar lemak jenuh farmakologi, pengobatan pada gout akut
tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, juga dapat dilakukan secara