Anda di halaman 1dari 40

Tax Audit

For Dummies

Bisa ngaudit dalam 1 hari

Muhammad Andri
2017
Tax Audit For Dummies

TAX AUDIT FOR DUMMIES

Ketika pertama kali melihat nama saya tercantum dalam Pengumuman


Pengangkatan Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak, perasaan saya saat
itu campur aduk: takut, sedih, bingung, senang, dan deg-degan, semua jadi
satu.

Saya merasa takut untuk keluar dari comfort zone dan memasuki dunia
yang baru, dunianya para fungsional. Sedih, karena harus jauh dari
homebase dan keluarga. Bingung, karena pengetahuan saya tentang
pemeriksaan itu minim sekali, saya juga tidak tahu suasana di kantor dan
daerah baru nanti akan seperti apa. Tapi saya juga merasa senang, karena
take home pay akan naik 

Singkat cerita, butuh 1 bulan bagi saya untuk bisa mengambil hikmah dari
mutasi dan promosi menjadi Pemeriksa Pajak. Dan butuh sekitar 3 sampai
6 bulan untuk bisa memahami alur dan ritme kerja Pemeriksa Pajak. Apa
saja yang harus dilakukan? Apa saja yang dibutuhkan? Kapan jatuh
tempo? dan sebagainya. Atas dasar pengalaman pribadi itulah akhirnya
saya memberanikan diri membuat buku ini.

Buku ini bukan panduan, pedoman atau aturan yang akan membuat teman-
teman langsung bisa ngaudit dan dapat koreksi besar. Bukan… bukan..
Buku ini lebih tepatnya berisi alur kegiatan pemeriksaan, yang coba
disusun dengan sederhana, dengan harapan, ketika buku ini selesai
dibaca, teman-teman punya bayangan yang utuh, atau kalaupun tidak utuh,
setidaknya nggak buta-buta amatlah tentang alur pemeriksaan .

1
Tax Audit For Dummies

PENDAHULUAN

Ketika mendengar istilah pemeriksaan pajak, benak kita pasti langsung


membayangkan laporan keuangan, koreksi, dan SKP yang besar.
Anggapan tersebut tidak salah, namun kurang lengkap, karena pada
praktiknya, pemeriksaan juga meliputi serangkaian kegiatan administrasi
seperti membuat Surat Pemberitahuan Pemeriksaan, Surat Peminjaman
Dokumen, Surat Peringatan Pertama, Berita Acara Pemberian Keterangan
Wajib Pajak, Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Risalah
Pembahasan dan sebagainya.

Kegiatan administrasi ini tidak kalah penting dengan kegiatan utama


pemeriksaan berupa pengujian dengan menggunakan metode dan teknik
pemeriksaan, namun, jika Pemeriksa Pajak lalai dengan kegiatan
administrasi ini, maka Pemeriksa Pajak akan sangat rentan untuk digugat
oleh Wajib Pajak karena dianggap menyalahi prosedur pemeriksaan.
Walaupun sangat penting, kegiatan administrasi ini justru sering luput oleh
Pemeriksa Pajak, terutama oleh pegawai yang baru dilantik menjadi
Pemeriksa Pajak. Oleh karena itu, untuk memudahkan teman-teman
Pemeriksa Pajak dalam memahami kegiatan administrasi pemeriksaan,
penulis mencoba untuk menjelaskan gambaran besar alur pemeriksaan
pajak dengan disertai keterangan jangka waktu dan dokumen yang terkait
pada setiap kegiatan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini sangat jauh dari sempurna. Perlu
kritikan membangun dari berbagai pihak. Andai ditunggu sempurna, tentu
lah tulisan ini tidak akan pernah ada. Namun, penulis berharap, dengan
adanya tulisan sederhana ini, teman-teman Pemeriksa Pajak bisa
memperoleh pemahaman yang utuh terkait alur kegiatan pemeriksaan dan
pada akhirnya bisa memenuhi ketentuan formal kegiatan pemeriksaan.

Salam Gemuruh!

2
Tax Audit For Dummies

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

TUJUAN, RUANG LINGKUP, KRITERIA, DAN JENIS PEMERIKSAAN .. 4

ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN ........................................................... 7

DOKUMEN TERKAIT KEGIATAN PEMERIKSAAN ............................... 26

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN .......................................................... 30

APLIKASI ................................................................................................. 31

3
Tax Audit For Dummies

TUJUAN, RUANG LINGKUP, KRITERIA, DAN JENIS


PEMERIKSAAN

Pemeriksa A: Sibuk bro? Tunggakan banyak?


Pemeriksa B: Ngga juga, tinggal yang rutin-rutin aja. . .
Pemeriksa A: Oo… gue tinggal yang khusus aja, satu.

Sebagai Pemeriksa Pajak yang baru saja diangkat, terkadang kita bingung
ketika mendengar percakapan seperti diatas, dikarenakan kita tidak familiar
dengan istilah-istilah diatas.

Oleh karena itu, untuk memudahkan kita dalam memahami pemeriksaan


pajak, mari kita mulai dengan penjelasan singkat tentang Tujuan, Ruang
Lingkup, Kriteria dan Jenis Pemeriksaan.

1. Tujuan Pemeriksaan
Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan Pemeriksaan dengan
tujuan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Ruang Lingkup Pemeriksaan


a. Ruang lingkup Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh
jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun
tahun berjalan
b. Ruang lingkup Pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dapat meliputi penentuan, pencocokan, atau
pengumpulan materi yang berkaitan dengan tujuan Pemeriksaan.
4
Tax Audit For Dummies

3. Kriteria Pemeriksaan
Terdapat 2 (dua) kriteria yang merupakan alasan dilakukannya
pemeriksaan, yaitu:
a. Pemeriksaan Rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan
sehubungan dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak, tanpa memerlukan analisis
risiko ketidakpatuhan Wajib Pajak;
b. Pemeriksaan Khusus meliputi:
1) Pemeriksaan khusus berdasarkan keterangan lain berupa
data konkret, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap
Wajib Pajak yang berdasarkan keterangan lain berupa data
konkret menunjukkan adanya indikasi ketidakpatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan; dan
2) Pemeriksaan khusus berdasarkan analisis risiko (risk based
audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang berdasarkan hasil analisis risiko menunjukkan
adanya indikasi ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan.

4. Jenis Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan dapat dilakukan melalui 2 (dua) jenis pemeriksaan,
yaitu:
a. Pemeriksaan Lapangan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan di
tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak, tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau tempat
lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa Pajak; atau
b. Pemeriksaan Kantor, yaitu pemeriksaan yang dilakukan di kantor
Direktorat Jenderal Pajak.

5
Tax Audit For Dummies

Nah, untuk lebih memudahkan kita dalam memahami pembagian tujuan,


kriteria dan jenis pemeriksaan, kita dapat melihat gambar berikut:

PEMERIKSAAN

Menguji Kepatuhan Tujuan Lain


TUJUAN Pemenuhan Kewajiban Dalam Rangka Melaksanakan
Perpajakan Ketentuan Peraturan perundang-
undangan Perpajakan

1. Pemberian NPWP dan/atau


KRITERIA RUTIN KHUSUS pengukuhan PKP secara
jabatan.
Harus Dilakukan: 1. Tidak menyampaikan 2. Penghapusan NPWP dan/atau
1. Restitusi Pasal 17 B UU atau menyampaikan pencabutan pengukuhan
KUP. SPT melampaui jangka Pengusaha Kena Pajak.
waktu dalam Surat
Dapat Dilakukan: Teguran yang terpilih 3. Wajib Pajak mengajukan
1. SPT LB selain Pasal 17B untuk dilakukan keberatan.
UU KUP; pemeriksaan
berdasarkan analisis 4. Pengumpulan bahan guna
2. WP telah diberikan risiko; menyusunan Norma
pengembalian
Penghitungan Penghasilan
pendahuluan kelebihan 2. Wajib Pajak Neto.
pajak; menyampaikan Surat
Pemberitahuan yang 5. Pencocokan data dan/atau
3. SPT Rugi; terpilih untuk dilakukan alat keterangan.
pemeriksaan
4. Penggabungan, berdasarkan analisis 6. Penentuan Wajib Pajak
peleburan, pemekaran, risiko. berlokasi di daerah terpencil.
likuidasi, pembubaran,
atau akanmeninggalkan
7. Penentuan satu atau lebih
Indonesia untuk selama-
tempat terutang PPN.
lamanya;
8. Pemeriksaan dalam rangka
5. Wajib Pajak melakukan
penagihan pajak.
perubahan tahun buku
atau metode pembukuan
9. Penentuan saat produksi
atau karena dilakukannya
dimulai atau memperpanjang
penilaian kembali aktiva
jangka waktu kompensai
tetap.
kerugian sehubungan dengan
pemberian fasilitas
perpajakan.

10. Memenuhi permintaan


informasi dari negara mitra
P3B

JENIS Lapangan Kantor


Lapangan Kantor Lapangan

6
Tax Audit For Dummies

ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN

Setelah memahami tujuan, ruang lingkup, kriteria dan jenis pemeriksaan,


lalu bagaimana dengan alur kegiatan pemeriksaan?

Secara umum, alur kegiatan pemeriksaan, baik itu jenis pemeriksaan


lapangan ataupun pemeriksaan kantor, adalah sebagai berikut:

Penugasan / Perencanaan Penerbitan SP2


Persetujuan / Pemeriksaan &
Peminjaman
Instruksi dan Audit Pemberitahuan
Dokumen
Pemeriksaan Program Pemeriksaan

Surat Ketetapan Pelaksanaan


Nota Hitung Pajak (SKPKB, Pengujian
SKPN, SKPLB) (Metode &
Teknik
Pemeriksaan)

Pembahasan Pemberitahuan
Laporan Hasil Berita Acara Hasil Akhir Hasil
Pemeriksaan Hasil dengan WP Pemeriksaan
Pembahasan (Closing
Akhir Conference)

Pembahasan
dengan Tim QA

7
Tax Audit For Dummies

Penjelasan Alur Pemeriksaan adalah sebagai berikut:


1. Penugasan / Persetujuan / Instruksi Pemeriksaan
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) merupakan dasar bagi pemeriksa
pajak untuk melakukan pemeriksaan. Nah, SP2 ini diterbitkan
berdasarkan:
a. instruksi/persetujuan/penugasan pemeriksaan dari Kepala Kanwil
DJP atau Direktur P2;
b. persetujuan pemeriksaan dari Kepala KPP;
c. surat permintaan Pemeriksaan Lokasi oleh UP2 Domisili; atau
d. surat persetujuan pengalihan pemeriksaan.

Dasar Pemeriksaan

a. WP wajib diperiksa
berdasarkan UU
b. WP diprioritaskan untuk Penugasan /
dilakukan pemeriksaan Persetujuan /
sehubungan dengan Instruksi
Pemeriksaan
pengujian pemenuhan
hak dan/atau
pelaksanaan kewajiban
c. Data Konkret
d. Analisis Risiko

2. Perencanaan Pemeriksaan dan Audit Program


Pelaksanaan Pemeriksaan harus didahului dengan persiapan yang baik
sesuai dengan tujuan Pemeriksaan yang paling sedikit meliputi kegiatan
mengumpulkan dan mempelajari data Wajib Pajak, menyusun Rencana
Pemeriksaan (audit plan), dan menyusun Program Pemeriksaan (audit
program), serta mendapat pengawasan yang seksama.

8
Tax Audit For Dummies

Mengumpulkan
dan mempelajari
data WP

Menyusun
Audit Plan

Persiapan
Pemeriksaan
Menyusun
Audit Program

Mendapat
pengawasan
yang seksama

Rencana Pemeriksaan (Audit Plan) adalah rencana kerja


Pemeriksaan yang disusun oleh Supervisor dan harus ditelaah serta
mendapat persetujuan dari Kepala UP2 yang berisi identitas Wajib
Pajak, identitas tim Pemeriksa Pajak, dan uraian rencana.
Penyusunan Rencana Pemeriksaan (audit plan):
a. Rencana Pemeriksaan disusun oleh Supervisor.
b. Rencana Pemeriksaan disusun berdasarkan identifikasi masalah
yang dilakukan Supervisor atas data Wajib Pajak yang telah
dikumpulkan dan dipelajari.
c. Rencana Pemeriksaan harus ditelaah dan mendapat persetujuan
dari Kepala UP2 sebelum SP2 diterbitkan.
d. Rencana Pemeriksaan antara lain berisi:
1) Identitas Wajib Pajak yang memberikan gambaran umum
mengenai Wajib Pajak;
2) Identitas tim Pemeriksa Pajak yang berisi susunan tim dan
jumlah SP2 yang sedang dikerjakan tim Pemeriksa Pajak yang
bersangkutan; dan

9
Tax Audit For Dummies

3) Uraian Rencana Pemeriksaan yang berisi informasi mengenai


identifikasi masalah, perkiraan tanggal selesai Pemeriksaan,
serta pos-pos yang akan diperiksa.
4) Rencana Pemeriksaan dapat dilakukan perubahan jika
Pemeriksa Pajak menemukan kondisi yang berbeda saat
melakukan Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak dengan kondisi
awal yang dijadikan pertimbangan saat membuat Rencana
Pemeriksaan.
5) Perubahan Rencana Pemeriksaan dapat disetujui atau ditolak
berdasarkan pertimbangan Kepala UP2.
6) Perubahan Rencana Pemeriksaan harus memperhatikan
jangka waktu Pemeriksaan.

Program Pemeriksaan (Audit Program) adalah pernyataan pilihan


Metode Pemeriksaan, Teknik Pemeriksaan, dan Prosedur Pemeriksaan
yang akan dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak dalam melakukan
Pemeriksaan sesuai dengan Rencana Pemeriksaan.
Penyusunan Program Pemeriksaan (Audit Program):
a. Program Pemeriksaan disusun oleh Supervisor dan dibantu
oleh Ketua Tim berdasarkan Rencana Pemeriksaan.
b. Program Pemeriksaan sekurang-kurangnya menyatakan Metode
Pemeriksaan, Teknik Pemeriksaan, dan Prosedur Pemeriksaan
yang dilakukan oleh Pemeriksa Pajak, dan buku, catatan, dan
dokumen yang diperlukan.
c. Dalam hal terdapat perubahan Rencana Pemeriksaan berupa
penambahan pos-pos yang akan diperiksa maka harus dibuat
Perubahan Program Pemeriksaan.
d. Kepala UP2 menandatangani Program Pemeriksaan untuk
mengetahui apakah Program Pemeriksaan yang dibuat sesuai

10
Tax Audit For Dummies

dengan pos-pos yang akan diperiksa sebagaimana tercantum


dalam Rencana Pemeriksaan dan perubahannya.
e. Program Pemeriksaan harus memuat Rencana Program
Pemeriksaan dan Realisasi Program Pemeriksaan.

Audit Program
Penugasan / SP2
Persetujuan /
Instruksi Audit Plan
Pemeriksaan

Bid. P2IP / Sie.


Disusun: Kepala UP2 Supervisor Pemeriksaan

Disetujui: Kepala UP2 Kepala UP2 Kepala UP2

3. Penerbitan SP2 dan Pemberitahuan Pemeriksaan Kepada Wajib


Pajak
Kegiatan Pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Pajak dimulai sejak
diterbitkannya Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) oleh Kepala UP2.
Surat ini berisikan instruksi dari Kepala UP2 kepada Tim Pemeriksa
Pajak untuk melakukan pemeriksaan kepada Wajib Pajak yang telah
ditentukan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Selain SP2, Kepala UP2 juga akan menerbitkan Surat Pemberitahuan


Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Kepala UP2. Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan berisi informasi antara lain mengenai
identitas Tim Pemeriksa Pajak yang akan melakukan pemeriksaan,
identitas Wajib Pajak yang akan diperiksa dan tujuan pemeriksaan.

11
Tax Audit For Dummies

Dalam hal pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan


Lapangan, Tim Pemeriksa Pajak wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib Pajak.

Dalam hal pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor,


Tim Pemeriksa Pajak wajib menyampaikan Surat Panggilan Dalam
Rangka Pemeriksaan Kantor kepada Wajib Pajak.

Surat
Pemberitahuan
Pemeriksaan
Lapangan Lapangan

Pemeriksaan

Surat Panggilan
Kantor
Dalam Rangka
Pemeriksaan
Kantor

Jangka Waktu:
a. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan
kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 15 (lima
belas) hari kerja setelah tanggal SP2. Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan disampaikan bersamaan dengan Surat
Panggilan kepada Wajib Pajak melalui faksimili, pos dengan bukti
pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti
pengiriman.

12
Tax Audit For Dummies

Pemberitahuan dan Pertemuan Dalam Rangka Pemeriksaan Lapangan

SP2

15 hari kerja setelah SP2 diterbitkan,


fungsional harus menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan kepada WP

Surat Surat Panggilan Daftar Buku,


Pemberitahuan Dalam Rangka Catatan dan
Pemeriksaan Pertemuan Dokumen yang
Lapangan Sehubungan harus dibawa
dengan Pemeriksa pada saat
Lapangan pertemuan

Pertemuan dilaksanakan paling lambat


5 hari kerja sejak diterbitkannya Surat
Panggilan, dengan mempertimbangkan
lokasi WP

Berita Acara
WP menghadiri Tidak Ketidakhadiran
pertemuan?

Ya

Berita Acara Pakta


Pemberian Integritas
Keterangan

*SE-06/PJ/2016
*SE-10/PJ/2016

13
Tax Audit For Dummies

b. Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor dikirimkan


kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah tanggal SP2.

5 hari kerja setelah SP2 diterbitkan,


fungsional harus menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan kepada WP
Surat Panggilan
SP2 Dalam Rangka
Pemeriksaan
Kantor

*Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-06/PJ/2016

Jangka waktu antara tanggal SP2 diterbitkan sampai dengan


tanggal penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan (15 hari kerja) atau Surat Panggilan Dalam Rangka
Pemeriksaan Kantor (5 hari kerja) ini, dapat digunakan Tim
Pemeriksa Pajak untuk:
1) Mengumpulkan dan mempelajari data WP;
2) Melakukan inventarisir dan memastikan berkas WP yang akan
dilakukan pemeriksaan telah lengkap;
3) Mempersiapkan sarana pemeriksaan antara lain kartu tanda
pengenal Pemeriksa Pajak, formulir-formulir yang diperlukan
dalam proses pemeriksaan lapangan termasuk pakta
integritas, tanda segel; dan
4) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung pemeriksaa
(audit tools).

Dokumen terkait:
 SP2
 SP2 Perubahan

14
Tax Audit For Dummies

 Surat Tugas
 Surat Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan
 Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan
 Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan / Surat
Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor
 Berita Acara Pertemuan dengan Wajib Pajak
 Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak
 Pakta Integritas
 Kuesioner Pemeriksaan

4. Peminjaman Dokumen
Dalam hal terdapat buku, catatan, dan/atau dokumen termasuk
data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang
diperlukan oleh Tim Pemeriksa Pajak, namun belum ditemukan
atau diberikan oleh Wajib Pajak, maka Tim Pemeriksa Pajak
dapat membuat Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan,
dan Dokumen kepada Wajib Pajak dengan melampirkan daftar
dokumen yang dibutuhkan dalam rangka pemeriksaan pajak.

Dokumen tersebut harus diserahkan Wajib Pajak kepada Tim


Pemeriksa Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak Surat
Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan Dokumen
disampaikan.

Dalam hal buku, catatan, dan dokumen tersebut belum dipenuhi,


dan jangka waktu 1 (satu) bulan belum terlampaui, maka Tim
Pemeriksa Pajak dapat menyampaikan peringatan secara tertulis,
yaitu:

15
Tax Audit For Dummies

a. Surat Peringatan Pertama, disampaikan setelah 2 (dua)


minggu sejak tanggal penyampaian Surat Permintaan
Peminjaman
b. Surat Peringatan Kedua, disampaikan 3 (tiga) minggu sejak
tanggal penyampaian Surat Permintaan Peminjaman

3 Minggu sejak tanggal penyampaian


Surat Permintaan Peminjaman

2 Minggu sejak tanggal


penyampaian Surat
Batas Waktu Berita Acara
Permintaan Peminjaman Pemenuhan Seluruh
Penyampaian
Dokumen Peminjaman Buku,
Catatan dan
Dokumen

Surat Permintaan Surat Peringatan Surat


Peminjaman Pertama Peringatan
Buku, Catatan, Kedua
dan Dokumen

Berita Acara Tidak


Dipenuhinya
Peminjaman Buku,
Catatan dan
Dokumen

1 bulan sejak tanggal penyampaian


Surat Permintaan Peminjaman

Dokumen Terkait:
 Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan
Dokumen dilampiri Daftar Buku, Catatan, dan Dokumen
Yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan
 Surat Peringatan I
 Surat Peringatan II

16
Tax Audit For Dummies

 Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catatan, dan


Dokumen (yang langsung dipinjam saat di tempat WP)
 Surat Pernyataan Wajib Pajak (fotokopi dan data yang
dikelola secara elektronik sesuai aslinya)
 Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku,
Catatan, dan Dokumen
 Berita Acara Tidak Dipenuhinya Peminjaman Buku,
Catatan, dan Dokumen

5. Pelaksanaan Pengujian (Metode dan Teknik Pemeriksaan)


Disinilah substansi pemeriksaan pajak, yaitu menguji kepatuhan
Wajib Pajak, apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan
perpajakan atau belum.

Pelaksanaan Pengujian bisa merujuk kepada aturan dibawah ini:


a. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2013
tentang Standar Pemeriksaan
b. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-65/PJ/2013
tentang Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik
Pemeriksaan

Seluruh kegiatan pelaksanaan pengujian ini harus dituangkan


dalam Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dengan format yang
sudah dibakukan melalui SE-08/PJ/2012 tentang Pedoman
Penyusunan KKP untuk Menguji kepatuhan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan.

Beruntungnya kita, karena Mas Agus Kristiyanto dan Puji Bayuaji


sudah membuatkan softcopy KKP Integrasi, jadi kita bisa langsung
input saja. Apalagi jika KPP Integrasi ini dipadukan dengan e-audit
utilities, maka pekerjaan kita dapat diselesaikan lebih cepat.

17
Tax Audit For Dummies

Jangka Waktu Pengujian:


a. Pemeriksaan Kantor

Surat Pemberitahuan 4 bulan*,


Pemeriksaan dapat diperpanjang 2 bulan Tanggal SPHP
disampaikan / WP disampaikan
datang memenuhi
panggilan

b. Pemeriksaan Lapangan

Surat Pemberitahuan Tanggal SPHP


6 bulan,*
Pemeriksaan disampaikan
dapat diperpanjang 2 bulan
disampaikan / WP
datang memenuhi
panggilan

*PMK-184/PMK.03/2015

Namun, apabila terkait:


a. WP K3S Migas;
b. WP Grup; dan
c. Indikasi Transfer Pricing / Transaksi Khusus Lain

Jangka Waktu Pengujian adalah sebagai berikut:


a. Pemeriksaan Kantor

Surat Pemberitahuan 4 bulan,


Tanggal SPHP
Pemeriksaan dapat diperpanjang 3x6 bulan
disampaikan
disampaikan / WP
datang memenuhi
panggilan

18
Tax Audit For Dummies

b. Pemeriksaan Lapangan

Surat Pemberitahuan 6 bulan, Tanggal SPHP


Pemeriksaan dapat diperpanjang 3x6 bulan disampaikan
disampaikan / WP
datang memenuhi
panggilan

Terkait jangka waktu pengujian, teman-teman perlu perhatikan juga bahwa


berdasarkan SE-06/PJ/2016 dijelaskan bahwa dalam rangka
meningkatkan produktivitas pemeriksaan, perlu dilakukan percepatan
penyelesaian pemeriksaan dengan menetapkan jangka waktu
pengujian pemeriksaan menjadi sebagai berikut:

JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN
NO KRITERIA PEMERIKSAAN (BULAN) PERPANJANGAN JANGKA WAKTU

WP
WP OP
BADAN
Pemsus Berdasarkan
1 Keterangan Lain Berupa Data 1 1 tidak dapat diperpanjang
Konkret

Pemeriksaan terhadap WP yang


2 3 4 tidak dapat diperpanjang
terdaftar di KPP Pratama

Pemeriksaan terhadap WP yang dapat diperpanjang paling lama 1


3 terdaftar di KPP selain KPP 4 4 (satu) bulan dan hanya dapat
Pratama dilakukan 1 (satu) kali

Pemsus Bea Meterai terhadap


WP yang mendapatkan izin
4 2 2 tidak dapat diperpanjang
pelunasan Bea Meterai dengan
sistem komputerisasi

19
Tax Audit For Dummies

Pemeriksaan terhadap objek


Sesuai dengan dengan ketentuan Tata Cara Pemeriksaan dan
5 PBB P-3 atas WP yang tidak
Penelitian PBB yang berlaku
mengembalikan SPOP

Selain Pemeriksaan nomor 1 Sesuai dengan dengan ketentuan Tata Cara Pemeriksaan yang
6
s.d. 4 berlaku

Jangka Waktu pengujian untuk


Pemeriksaan Lapangan yang
terkait dengan:
a. WP KKKS Migas
dapat diperpanjang
b. WP dalam satu grup
paling lama 1 (satu)
7 c. WP yang terindikasi 3 4
bulan dan hanya dapat
melakukan transaksi yang
dilakukan 2 (dua) kali
terkait transfer pricing dan/atau
rekayasa transaksi keuangan

( WP yang terdaftar di KPP)

Jangka Waktu pengujian untuk


pemeriksaan Lapangan yang
terkait dengan:
a. WP KKKS Migas
dapat diperpanjang
b. WP dalam satu grup
paling lama 1 (satu)
8 c. WP yang terindikasi 4 4
bulan dan hanya dapat
melakukan transaksi yang
dilakukan 2 (dua) kali
terkait transfer pricing dan/atau
rekayasa transaksi keuangan

(KPP selain KPP Pratama)

Pemeriksaan dengan ruang


tidak dapat
9 lingkup pemeriksaan satu atau 2 2
diperpanjang
beberapa jenis pajak

Dokumen terkait:
 KKP dan Lampiran (Lihat SE- SE-08/PJ/2012)
 Surat Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu
Pemeriksaan

20
Tax Audit For Dummies

 Surat Persetujuan/Penolakan Permohonan Perpanjangan


Jangka Waktu Pemeriksaan
 Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu
Pemeriksaan
 Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
 Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
 Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran
Pemeriksaan
 Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran
Pemeriksaan
 Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat
 Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan
Oleh Wajib Pajak
 Surat Panggilan I atau Surat Panggilan II Untuk
Memberikan Keterangan
 Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak
 Surat Permintaan Keterangan/Bukti
 Surat Peringatan I atau Surat Peringatan II Dalam Rangka
Permintaan Keterangan/Bukti
 Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan
Keterangan/Bukti
 Surat Permintaan Bantuan Tenaga Ahli

6. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan


Setelah Tim Pemeriksa Pajak selesai melakukan pengujian
kepatuhan, dan menuangkannya ke dalam KKP, maka pemeriksa
wajib menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada Wajib Pajak
melalui Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP). SPHP
ini berisikan tentang temuan pemeriksaan yang meliputi pos-pos

21
Tax Audit For Dummies

yang dikoreksi, nilai koreksi, dasar koreksi, perhitungan sementara


dari jumlah pokok pajak terutang dan perhitungan sementara dari
sanksi administrasi.

Setelah SPHP disampaikan kepada Wajib Pajak, Wajib Pajak


diberikan kesempatan untuk menanggapi isi dari SPHP tersebut
melalui penyampaian tanggapan tertulis. Tanggapan tertulis ini
berupa:
a. Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan, dalam
hal WP menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; atau
b. Surat Sanggahan, dalam hal WP tidak menyetujui sebagian
atau seluruh hasil pemeriksaan.

Tanggapan tertulis disampaikan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari


kerja sejak tanggal SPHP disampaikan, dan dapat diperpanjang 3
(tiga) hari kerja.

7 hari kerja Tanggapan


Tanggal SPHP Tertulis atas
disampaikan SPHP

3 hari kerja
Tanggapan
Permohonan
7 hari kerja Tertulis atas
Perpanjangan
SPHP

22
Tax Audit For Dummies

Dokumen terkait:
 Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
 Surat Pernyataan Penolakan Menerima Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
 Berita Acara Penolakan Menerima Surat Pemberitahuan
Hasil Pemeriksaan
 Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu
Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian
Tanggapan Hasil Pemeriksaan
 Tanggapan Wajib Pajak
 Berita Acara Tidak Disampaikannya Tanggapan Tertulis
Atas Hasil Pemeriksaan

7. Pembahasan Hasil Akhir dengan WP (Closing Conference)


Dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya tanggapan
tertulis atas SPHP atau 3 (tiga) hari sejak berakhirnya jangka waktu
penyampaian tanggapan tertulis berakhir dalam hal WP tidak
menyampaikan tanggapan tertulis, maka Tim Pemeriksa Pajak
harus membuat Surat Undangan untuk Menghadiri Pembahasan
Hasil Akhir (Undangan Pembahasan Akhir) kepada Wajib Pajak.

3 hari kerja
Tanggapan Undangan
Tertulis atas Pembahasan
SPHP Akhir

Jangka Waktu:
Seperti dijelaskan diatas, Undangan Pembahasan Akhir harus
dibuat 3 (tiga) hari setelah tanggapan tertulis diterima atau jangka
waktu penyampaian tanggapan tertulis berakhir, namun, terkait

23
Tax Audit For Dummies

pelaksanaan pembahasan akhir sendiri tidak ada ketentuan yang


menjelaskan kapan harus dilaksanakan. Namun, penting untuk
diingat bahwa terdapat jangka waktu antara pembahasan akhir
hingga pelaporan, yaitu Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) harus
diterbitkan paling lama 2 (dua) bulan sejak SPHP disampaikan.

2 bulan LHP
Tanggal SPHP
disampaikan

Pada saat closing conference, Tim Pemeriksa Pajak harus


melakukan pembahasan dengan WP dan menuangkan hasil
pembahasan tersebut dalam Berita Acara Pembahasan Akhir
dan dilampiri Ikhtisar Pembahasan Akhir yang ditandatangani
oleh Wajib Pajak dan Tim Pemeriksa Pajak.

Dalam hal Wajib Pajak merasa tidak sependapat dengan Tim


Pemeriksa Pajak dan meminta haknya untuk meminta Quality
Assurance (QA), maka Tim Pemeriksa Pajak akan membuat surat
permintaan QA. QA akan dilakukan oleh Tim dari Kanwil.

Dokumen Terkait:
 Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
 Surat Pernyataan Penolakan Menerima Undangan
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
 Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
 Berita Acara Pembahasan Akhir
 Ikhtisar Pembahasan Akhir
 Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

24
Tax Audit For Dummies

 Surat Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality


Assurance Pemeriksaan
 Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim
Quality Assurance Pemeriksaan
 Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan
 Berita Acara Ketidakhadian Wajib Pajak Dalam
Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

8. Berita Acara Pembahasan Akhir


Hasil Pembahasan Akhir akan dituangkan ke dalam Berita Acara
Pembahasan Akhir dan dilampiri Ikhtisar Pembahasan Akhir
serta ditandatangani oleh Wajib Pajak dan Tim Pemeriksa Pajak.

Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Akhir dan Ikhtisar


Pembahasan Akhir, Tim Permeriksa Pajak akan membuat Risalah
Pembahasan Akhir.

Ikhtisar
Pembahasan Akhir
Risalah
BA Pembahasan Pembahasan Akhir
Pembahasan Akhir
Akhir

Dokumen Terkait:
 Surat Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
 Risalah Pembahasan

9. Laporan Hasil Pemeriksaan


Berdasarkan Risalah Pembahasan Akhir, Tim Pemeriksa Pajak
akan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sebagai dasar
untuk penerbitan Nota Hitung SKP.

25
Tax Audit For Dummies

LHP ini memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan pemeriksa pajak
yang didukung teuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya
penyimpangan terhadap peraturan perundanga-undangan
perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang
terkait dengan pemeriksaan.

Jangka Waktu:
Penting untuk diingat, bahwa LHP harus dibuat paling lama 2 (dua)
bulan sejak SPHP disampaikan.

2 bulan LHP
Tanggal SPHP
disampaikan

Dokumen Terkait:
 LHP Net dan Lampiran (Lihat SE-24/PJ/2015)
 LHP Konsep
 KKP

10. Nota Hitung


Setelah LHP ditanda tangani oleh Tim Pemeriksa Pajak dan Kepala
UP2, Tim Pemeriksa Pajak akan membuat Nota Hitung sebagai
dasar penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP).

26
Tax Audit For Dummies

Dokumen terkait:
 Nota Hitung
 Pengembalian Berkas SPT Wajib Pajak
 Pengembalian Buku, Catatan, dan Dokumen

11. Selanjutnya, SKP akan diterbitkan oleh Seksi Pelayanan.

::: Selesai :::

27
Tax Audit For Dummies

DOKUMEN TERKAIT KEGIATAN PEMERIKSAAN

Berikut ini adalah daftar dokumen terkait kegiatan pemeriksaan:

PROSES GROUP

NO PERENCANAAN PELAKSANAAN PELAPORAN

Dokumen Analisis Risiko Atau


1
IDLP
Nota Dinas Penunjukan
2
Supervisor

3 Audit Plan

4 Audit Program

Perubahan Rencana
5 Pemeriksaan Dan Perubahan
Rencana Program Pemeriksaan

6 Realisasi Program Pemeriksaan

7 Surat Perintah Pemeriksaan

8 SP2 Perubahan

Surat Pemberitahuan
9
Pemeriksaan Lapangan
Surat Panggilan Dalam
10
Rangka Pemeriksaan
Berita Acara Pertemuan
11
Dengan Wajib Pajak
Berita Acara Pemberian
12
Keterangan Wajib Pajak
Pakta Integritas
13 (ditandatangani Oleh Tim
FPP Dan WP)
Surat Permintaan
14
Peminjaman Buku, Catatan,

28
Tax Audit For Dummies

Dan Dokumen

15 Surat Peringatan I

16 Surat Peringatan II

Surat Pernyataan Wajib


Pajak (fotokopi Dan Data
17
Yang Dikelola Secara
Elektronik Sesuai Aslinya)
Berita Acara Pemenuhan
18 Seluruh Peminjaman Buku,
Catatan, Dan Dokumen
Berita Acara Tidak
Dipenuhinya Peminjaman
19
Buku, Catatan, Dan
Dokumen
Surat Pernyataan Penolakan
20
Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan
21
Pemeriksaan
Surat Pernyataan Penolakan
22 Membantu Kelancaran
Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan
23 Membantu Kelancaran
Pemeriksaan
Berita Acara Wajib Pajak
24
Tidak Berada Di Tempat
Berita Acara Tidak
Dipenuhinya Panggilan
25
Pemeriksaan Oleh Wajib
Pajak
Surat Panggilan I Atau Surat
26 Panggilan II Untuk
Memberikan Keterangan

29
Tax Audit For Dummies

Surat Pemberitahuan Hasil


27
Pemeriksaan
Surat Pernyataan Penolakan
Menerima Surat
28
Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan
Menerima Surat
29
Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan
Tanggapan Tertulis Wajib
30
Pajak
Berita Acara Tidak
Disampaikannya Tanggapan
31
Tertulis Atas Hasil
Pemeriksaan
Undangan Pembahasan
32
Akhir Hasil Pemeriksaan
Surat Pernyataan Penolakan
Menerima Undangan
33
Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan
Menerima Undangan
34
Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan

35 Risalah Pembahasan

Berita Acara Ketidakhadiran


Wajib Pajak Dalam Rangka
36
Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
Surat Permohonan
Pembahasan Dengan Tim
37
Quality Assurance
Pemeriksaan

30
Tax Audit For Dummies

Undangan Untuk Menghadiri


Pembahasan Dengan Tim
38
Quality Assurance
Pemeriksaan
Risalah Pembahasan Tim
39 Quality Assurance
Pemeriksaan
Surat Panggilan Untuk
Menandatangani Berita
40
Acara Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan
Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
41
Dan Ikhtiras Hasil
Pembahasan Akhir
Pengembalian Buku,
Catatan, Dan Dokumen
42 Kepada Wajib Pajak
(ditandatangani Dan Diberi
Tanggal)

43 Kertas Kerja Pemeriksaan

44 Konsep LHP

45 Net LHP

46 Nota Perhitungan
Bukti Penyampaian LHP
47 Dan Nothit Ke Seksi
Pemeriksaan

48 Laporan Perubahan KLU

Laporan Daftar Harta


49 Kekayaan Wajib Pajak
(ke Seksi Penagihan)
Laporan Produksi Data
50 (ke Seksi PDI Dan
Waskon)

31
Tax Audit For Dummies

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN

Sebagai pemeriksa pajak yang cerdas, kita harus memastikan kegiatan


pemeriksaan yang kita kerjakan sudah sesuai dengan standar pemeriksaan
dan dasar hukum yang mengatur tentang kegiatan pemeriksaan. Dasar
hukum ini juga penting untuk kita ketahui, karena didalamnya terdapat
template dokumen yang terkait dengan kegiatan pemeriksaan.

Berikut ini beberapa dasar hukum pemeriksaan:


1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 Tentang Tata
Cara Pemeriksaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015;
2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-07/PJ/2017 tentang
Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Pemeriksaan Untuk Menguji
Kepatuhan Kewajiban Perpajakan;
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-04/PJ/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Program Pemeriksaan Untuk Menguji
Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan;
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-08/PJ/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan Untuk Menguji
Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-24/PJ/2015 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan;
6. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ/2016 tentang
Kebijakan Pemeriksaan; dan
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-10/PJ/2017 tentang
Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan
Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.

32
Tax Audit For Dummies

APLIKASI

Pemeriksa A: Bro, ini ngecek PK-PM dari mana?


Pemeriksa B: Dari Appportal aja, tapi gue ngga tau URL nya
Pemeriksa C: Kalo Nothit, ngerekamnya dimana?
Pemeriksa A: Boro-boro Nothit, nginstal e-audit utilities aja gagal terus nih

Sangat wajar jika Pemeriksa Pajak yang baru diangkat mengalami


kebingungan seperti percakapan diatas. Dalam melakukan pemeriksaan,
Pemeriksa Pajak dapat menggunakan berbagai aplikasi, namun ada
beberapa aplikasi resmi DJP yang hampir pasti digunakan, antara lain:

1. Aplikasi Profil Berbasis Web (Approweb)


Approweb merupakan aplikasi yang sejatinya lebih sering digunakan
oleh Account Representative untuk mempermudah pengawasan dan
penggalian potensi Wajib, namun Pemeriksa Pajak juga bisa
memanfaatkannya untuk melihat profil dan memapping potensi dari
Wajib Pajak.

33
Tax Audit For Dummies

Approweb berisi informasi dari data yang diperoleh dari berbagai


sumber termasuk isian Account Representative (AR) yang
memberikan informasi seluas-luasnya tentang Wajib Pajak tersebut.
Selain itu juga terdapat informasi perkembangan penerimaan
pajak baik per jenis pajak, per Wajib Pajak, per KPP, per bulan atau
per AR dari data penerimaan.

Approweb bisa diakses melalui intranet melalui url: http://approweb/

2. Appportal
Appportal merupakan salah satu aplikasi pengawasan yang lengkap.
Didalamnya terdapat beberapa modul seperti data wajib pajak, data
penerimaan, aplikasi konfirmasi, pengawasan dan data pihak ketiga.
Appportal sangat membantu untuk equalisasi dan cross check
PK-PM.

Appportal bisa diakses melalui intranet melalui url:


http://appportal.intranet.pajak.go.id/login/

34
Tax Audit For Dummies

3. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)


Semua pegawai DJP tentu sudah familiar dengan SIDJP, aplikasi ini
membantu Pemeriksa Pajak untuk melihat profil Wajib Pajak.
Didalam SIDJP ini terdapat dua modul yang akan sering digunakan
Pemeriksa Pajak yang terkait dengan kegiatan kegiatan administrasi,
yaitu:
a. Case Management
Case management digunakan untuk memonitoring SPHP dan
permintaan persetujuan LHP dari Pemeriksa Pajak kepada
Kepala UP2.
b. Aplikasi Administrasi
Aplikasi administrasi diantaranya digunakan ketika akan merekam
Nothit.

SIDJP bisa diakses melalui intranet melalui url:


http://sidjp:7777/SIDJP/sipt_web.showlogin

4. ALPP
ALPP sebenarnya lebih sering digunakan oleh Bidang P2IP atau Seksi
Pemeriksaan untuk memonitor seluruh proses pemeriksaan yang
sedang dikerjakan oleh Pemeriksa Pajak.

35
Tax Audit For Dummies

Dengan ALPP kita dapat mengetahui:


a. Statistik Pemeriksaan;
b. Audit History Wajib Pajak;
c. Monitoring LHP yang sudah selesai, Penyelesaian LHP Per
Pemeriksa, Tunggakan Pemeriksaan, Jumlah Refund
Discrepancy, Data SKP dan sebagainya; dan
d. Ikhtisar Pemeriksaan.

ALPP bisa diakses melalui intranet melalui url:


http://10.254.4.54/default.asp

5. Document Management System (DMS)


DMS merupakan aplikasi untuk melihat dokumen yang telah
didigitalisasi. DMS ini berguna ketika kita ingin melihat SPT Wajib
Pajak.

36
Tax Audit For Dummies

DMS bisa diakses melalui intranet melalui url:


http://dmsviewerdjp.intranet.pajak.go.id/ atau
http://dms/dms/index.php?djp=oke

6. e-Audit utilities
e-Audit Utilities adalah sekumpulan tools yang banyak digunakan
dalam TABK atau CAATs, yang antara lain memiliki kegunaan sbb:
a. Menyedot data SIDJP (SPT dan lampiran2nya) tanpa perduli
berapa banyaknya
b. Merge semua SPT yang telah disedot
c. Mengimport file e-SPT PPN
d. Membuat KKP Integrasi
e. Membuat KKP Otomasi Konfirmasi PPN

37
Tax Audit For Dummies

e-Audit Utilities merupakan add-on buatan Mas Puji Bayuaji yang dapat di-
instal pada Microsoft Excel dan sangat bermanfaat untuk mempercepat
penyusunan KKP.

Untuk tahu lebih jauh tentang e-Audit, bisa langsung mengakses


http://eoditor.com dengan menggunakan jaringan internet.

38
Tax Audit For Dummies

SELAMAT NGAUDIT

39

Anda mungkin juga menyukai