Tema : Religi
Judul : Tobatnya Preman Sekolah
Penokohan :
Muhaimin (kasar)
Fahmi (penasehat)
Irjan (borro)
Ahmad (sombong)
Ismail (baik hati)
Jamal (kasar)
Sinopsis
Pagi hari, dua preman sekolah bersiri di depan pintu kelas. Mereka adalah Muhaimin dan Jamal.
Hampir seluruh siswa serta guru yang ada takut pada mereka berdua. Mereka sangatlah sering
membuat onar di sekolah. Mereka sering memeras uang teman temannya. Irjan, Ahmad dan Ismail
adalah sasaran utama Muhaimin dan Jamal, karena mereka bertiga adalah anak anak orang kaya di
di sekolahan mereka.
Tidak hanya itu, selain diperas uang, mereka bertiga juga sering sekali dikerjai oleh Muhaimin dan
Jamal. Perbuatan Muhaimin dan Jamal ini membuat murid murid di sekolah membenci dirinya.
Muhaimin sebagai ketua geng sangatlah popular di sekolahnya karena saking seringnya dia keluar
dan masuk ruang BK.
Suatu hari ia berada pada pertempuran melawan 2 anak orang kaya, tetapi muhaimin dan jamal
kalah dalam pertempuran lalu datanglah seorang laki-laki yang memberikan nasehat dan akhirnya
mereka pun sadar lalu mulai berubah.
Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Muhaimin dan Jamal. Didepan
pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Muhaimin dan Jamal
jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat
tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Irjan, Ahmad dan Ismail Muhaimin dan
Jamal telah menunggu mereka dari tadi.
Muhaimin : “ Hey! Apa kabar ?(menghadang jalan mereka bertiga) buru buru ko a? moko masuk,
bayar ko dulu.
Kemudian irjan memberikan uang 10.000 kepada sepasang preman tersebut, akhirnya irjan
dibiarkan masuk kelas tetapi ismail dan ahmad tetap di luar karena tidak memiliki uang.
Dan akhirnya mereka pun bertarung habis-habisan, hingga akhirnya sepasang preman tersebut
terjatuh dan kalah dalam pertarungan.
Ismail dan ahmad pun pergi ke kelas dan meninggalkan sepasang preman tersebut, beberapa saat
kemudian datanglah seorang laki-laki bernama fahmi lalu menasehati mereka.
Fahmi : sadarlah engkau wahai cucu adam, sesungguhnya engkau telah terjerumus ke jalan
yg sesat, maka bertaubatlah sebelum terlambat.
Keesokan harinya muhaimin dan jamal bertaubat lalu pergi ke sekolah untuk belajar.