Pendidikan Karakter Kel 1 1
Pendidikan Karakter Kel 1 1
“HAKIKAT MANUSIA”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter yang dibina oleh
Baiq Rina Amalia, M.Pd
OLEH
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT serta segala
rahmat, berkah,dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Hakikat Manusia”. Makalah ini disusun guna memberikan
informasi tambahan mengenai persfektif islam dan juga memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Karakter. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang sudah membantu guna penyusunan makalah ini. Penulis berharap,
semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik
dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah salah satu ciptaan Allah yang paling sempurna.
Diciptakan dari saripati tanah yang kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan
mudgah hingga akhirnya menjadi wujud yang sekarang ini.
Salah satu kesempurnaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk
lain ialah adanya akal dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat
berpikir, bertanggung jawab, serta memilih jalan hidup, kelebihan-kelebihan
ini seperti yang dijelaskan pada QS Al-Isra 70. Selain itu ada kelebihan lain
yang dimiliki oleh manusia sehingga membuat manusia berbeda dari sesama
manusia, yaitu hati.
Jika hati manusia kotor, derajatnya tentu akan sangat rendah di mata
Allah SWT. Namun sebaliknya jika hatinya bersih dari segala perbuatan yang
kotor maka tentu derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.
Sebagai makhluk Tuhan tentu manusia selain memiliki hak juga
memiliki kewajiban. Kewajiban yang utama adalah beribadah kepada Allah
SWT yang merupakan tugas pokok dalam kehidupan manusia hingga apapun
yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Allah SWT.
Adapun tanggung jawab manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia
ini adalah sebagai khalifatullah dan sebagai abdi/hamba Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hakikat manusia ?
2. Bagaimana Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan ?
3. Bagaimana manusia sebagai mahluk individu ?
4. Bagaimana manusia sebagai mahluk sosial ?
5. Bagaimana manusia sebagai mahluk yang unik dan multidimensi
(jasmani, rohani, intelek, personal, dan sosial) ?
4
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian hakikat Manusia
2. Mampu mengetahui Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan
3. Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk individu
4. Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk sosial
5. Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk yang unik dan multidimensi
(jasmani,rohani,intelek,personal,dan sosial).
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol
dan dikendalikan oleh rasio/akal (plato).
Hakikat manusia adalah mahluk yang memiliki sifat sosial,
individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan
tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan
setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifat itu pula maka setiap
manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi
dan juga selalu berintraksi dengan manusia lain untuk mencapai tujuan
hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk pertumbuhan dan
perkembangan kepribadiannya (Umar,1994).
Hakikat manusia adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu
sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain
(Thomas,2012).
Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai
dengan keberadaan kontrak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu sendiri
tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri-sendiri,sehingga harus
saling menghargai antar sesama dan saling menjaga hak-hak satu sama lain .
7
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan
kewajibannya.
1. Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan
atau bakat-bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain
sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami
yang melekat padanya.
2. Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah
nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Martabat manusia
Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia
adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat
tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan
martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat
dibandingkan dengan makhluk lainnya.
4. Hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia sebagai anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup,
hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan.
5. Kewajiban manusia
Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh
manusia. Kewajiban manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu
sebagai konsekuensi manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai
hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan sama,
artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya
sehari-hari.
C. Manusia Sebagai Makhluk Individu
8
Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia
secara keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan
terbatas, yaitu perseorangan manusia, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi
atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir
dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun,
secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apa pun. Jiwa
manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya
melakukan aktivitas atau kegiatan. Kegiatan manusia tidak semata-mata
dilakukan oleh jasmaninya, tetapi juga aspek rohaninya.
Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak
hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang
khas dengan corak kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor.
Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu:
1. Pandangan natvistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-
mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti
bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang
tuannya.
2. Pandangan empiristik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-
mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan
menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang
dengan pandangan nativistik.
3. Pandangan konvergensi, yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu
dipengaruhi oleh faktor dari individu dan lingkungan. Bakat anak
merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan diciptakannya
lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh secara optimal.
Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelumnya.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada
dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham
9
individualisme. Paham individualisme menekankan pada kekhususan,
martabat, hak, dan kebebasan orang per orang.
10
dalam masyarakat. Sejak manusia dilahirkan ia mempunyai dua keinginan
pokok, yaitu:
1. Keinginan untuk menjaid satu dengan manusia di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingya
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan
manusia adalah sosialisme. Sosialisme memberi nilai lebih pada manusia
sebagai makhluk sosial. Sosialisme amerupakan reaksi atas sitem
liberalisme yang dilahirkan oleh paham individualisme, namun sosialisme
dalam bentuk ekstern dapat berkembang ke ara komunisme. Dalam
komunisme, hak milik individu dihapuskan, diganti menjadi kepemilikan
bersama. Komunisme berpandangan bahwa semua orang mendaapatkan
apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, baik sosialisme
maupun komunisme bertujuan sama, yaitu ingin membentuk masyarakat
sosialis
11
Intelektual dalam KBBI diartikan kecerdasab, berakal, dn berfikir
jernih dalam ilmu pengetahuan. Menurut Gunarsa intelektual merupakan
suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk meperoleh ilmu
pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungan dengan lingkungan
dan maslah-maslah yang timbul.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling sempurna. Manusia adalah
makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase peristiwa kehidupan baik
sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati. Spiritual merupakan aspek non
fisik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar
hidup.
Jadi manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga
makhluk-makhluk yang lain di muka bumi ini dan setiap makhluk yang
dijadikan itu memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan ia dengan makhluk
lainnya.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk utama dalam dunia alami,
makhluk yang berkemauan bebas, makhluk yang sadar dan sadar diri, kreatif,
idealis, serta makhluk moral. Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri
karakteristik, yang secara prinsipil ( jadi bukan hanya gradual ) membedakan
manusia dari hewan.
B. Saran
Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa
memahami pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat
manusia di dunia pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto,dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar: PT Bumi Aksara; Jakarta
Timur
Lickona Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Kreasi Wawancara: Jakarta
Munib, Achmad. 2010.Pengantar Ilmu Pendikan. Semarang: Unnes Press.
Nasrul, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum.
UNP press: Padang
Tirtarahardja, Umar. 1994. Pengantar Pendidikan. Departement Pendidikan
dan Kebudayaan : Jakarta
Wattimena, Reza . 2010. Membongkar Rahasia ; Telaah Lintas peradaban
(Filsafat Timur dan Filsafat Barat). Kanisius : Yogyakarta.
14