Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PPKN

Perbuatan yang Kurang Menunjukkan


Adanya Sikap Bela Negara

DISUSUN OLEH :

1. BAGHAS ANINDYO (06)


2. ERVAN SIDIQ P (10)
3. NAUFAL ABYAN F.D.P (28)
4. PANGESTU ASMARA D (30)

SMK NEGERI 2 SURAKARTA


Segala usaha yang dilakukan untuk membela negara, mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa merupakan hak dan kewajiban setiap
warga negara. Semua usaha tersebut dapat dilakukan di segala bidang, seperti dilakukan oleh
para pemain Timnas U-19 yang melaksanakan kewajiban membela negara dalam bidang
olahraga. Mereka berjuang di lapangan membawa nama negara Indonesia, mereka menjuarai
Piala AFF U-19 setelah pada babak final memenangi adu penalti atas Vietnam di Gelora
Delta Sidoarjo.

Sebuah prestasi yang sangat membanggakan di tengah mandeknya prestasi sepak bola
Indonesia. Jika dibandingkan dengan Timnas yang lebih senior, pasukan Garuda Muda
memiliki rasa percaya diri dan semangat juang yang jauh lebih  baik. Semangat juang tinggi
mereka pertontonkan kala menghadapi Korsel U19 yang sebenarnya jauh lebih
diunggulkan.Selain percaya diri dan semangat juang yang tinggi, satu kelebihan lain yang
dimiliki Timnas U19 dibandingkan para seniornya adalah stamina yang seolah-olah tak
pernah habis. Optimisme pun melambung di tengah keterpurukan sepak bola nasional yang
nirprestasi selama puluhan tahun. Harapan dan mimpi lalu digantungkan di pundak para
punggawa Garuda Muda.

Para pemain tim nasional U-19 mendapat fasilitas spesial berupa beasiswa untuk melanjutkan
kuliah ke jenjang Strata 1 (S-1) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Beasiswa ini sengaja
diberikan kepada murid-murid berprestasi tinggi di bidangnya. Sebuah penghargaan yang
menurut saya sangat tepat karena mereka telah berjuang dan berhasil mengharumkan nama
bangsa di dunia internasional.

Perjuangan mereka dalam turnamen tersebut merupakan salah satu bentuk bela negara sesuai
dengan keahlian mereka yaitu cabang sepak bola. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan
berbagai bentuk usaha pembelaan negara.

1. Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat
kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan
dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-
cita dan sejarah nasional.
2. Pelatihan dasar kemiliteran. Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang
mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur
mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa
(Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut mahasiswa harus mengikuti latihan
dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi
yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR),
dan organisasi lainnya.
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan
Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit
TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit
TNI dan Polri melalui syaratsyarat tertentu.
4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi. Upaya bela Negara tidak hanya
melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela Negara dapat dilakukan tanpa
cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa
dengan meraih medali emas dalam pertandingan olahraga. Selain itu, siswa yang ikut
Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan
penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela Negara. Pengabdian
sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan
negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan
oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

Beberapa contoh perbuatan yang kurang menunjukkan sikap bela negara di bidang Hukum,
Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan antara lain sebagai berikut.
No Bidang Sikap dan Perbuatan Langkah Penyelesaian
.
1. Hukum Melanggar peraturan lalu lintas Mematuhi semua peraturan
perundang-undangan yang ada.
2. Ekonomi Lebih senang menggunakan produk Berusaha selalu menggunakan
luar negeri produk dalam negeri sebagai bentuk
cinta tanah air.
3. Pendidikan Malas belajar Meningkatkan motivasi belajar,
imtaq dan iptek
4. Sosbud Tidak peduli dengan penderitaan Mengembangkan sikap saling
orang lain. mengasihi, saling menolong, saling
menghormati dan menghargai antar
anggota masyarakat
5. Hankam Tidak ikut serta dalam siskamling Giat mengikuti kegiatan menjaga
keamanan lingkungan. Siskamling
juga merupakan bentuk-bentuk bela
negara.

Upaya bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela Negara bukan lagi hanya kewajiban
dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.

Anda mungkin juga menyukai