Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

REKAYASA TRAFIK

Pengertian Teknis

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Elektro W141700037 Imelda Simanjuntak ,S.T.,M.T.

05

Abstract Kompetensi
Materi ini akan membahas tentang Setelah membaca modul ini diharapkan :
Pengertian teknis 1. Mahasiswa dapat memahami tentang titik gandeng
2. Mahasiswa dapat memahami tentang berkas
sempurna
3. Mahasiswa dapat memahami tentang berkas
terbatas
SWITCHING NETWORK
5.1 PENDAHULUAN (SISTEM SWITCHING)

Sistem switching berevolusi dari sistem penyambungan yang sangat sederhana sampai ke sistem
penyambungan yang sangat kompleks. Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses proses
evolusi switching maka akan di utarakan tahapannya dengan menuangkan beberapa contoh aplikasi
di lapangan.
Dalam sistem switching yang sangat sederhana, hubungan antara terminal-terminal telepon dan
kebutuhan akan penyaluran (link) dapat dipahami lebih mudah jika kita melihat contoh-contoh
berikut:
a. Hubungan langsung (tanpa switching)

b. Hubungan tidak langsung (dengan switching)

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Dengan adanya sentral maka diperlukan :
- MDF (Main Distribution Frame) atau RPU (Rangka Pembagi Utama) untuk fleksibilitas
sambungan kabel dengan peralatan switching (sentral)
- Penandaan atau penomoran komponen secara logic dan fisik. Setiap pelanggan diterminasi
(ditambatkan) pada suatu SLTU yang mempunyai nomor fisik peralatan tertentu yang
disebut Equipment Number (EN).
- Setiap pelanggan mempunyai nomor kabel tertentu (nomor kabel primer, RK, Kabel
sekunder maupun Distribution Point/DP).
- Setiap pelanggan mempunyai nomor panggilan tertentu yang disebut dengan Directory
Number (DN) yang terlepas dari penomoran EN maupun penomoran kabel
- Translasi (penerjemahan) antara DN dan EN dilakukan secara wired logic pada sentral
elektromekanik atau secara software pada sentral Stored Programme Control (SPC).

Gambar 5.1 Sistem Sentral

5.1.1 FUNGSI SENTRAL


Fungsi sentral secara luas ( FTP Nasional 2000) adalah :
1) Fungsi Switching : Menyambungkan dan memutuskan terminal masukan dan keluran
2) Fungsi Kontrol : Mengendalikan (mengontrol) penyambungan panggilan atas dasar instruksi
pensinyalan yang datang dari luar ataupun atas data yang disimpan di dalam sentral itu.
3) Fungsi Interface : Sebagai unit akses dalam kaitannya dengan dengan akases dari pelanggan
dan interkoneksi dengan jaringan lain.
4) Fungsi Pembebanan :Untuk penghitungan dan pencatatan pemakaian panggilan

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5.1.1.1 SENTRAL LENGKAP
Bagian-bagian dari sentral lengkap
 Line Circuit : Pengamat dan pengontrol dari local loop
 Trunk Circuit : Pengamat dan pengontrol trunk network
 OAM Circuit : Pengamat dan pengontrol OAM (Operation, Administration and Maintenance)
Secara remote.
 Switching Network : Pengaturan, pembentukan dan pembubaran transfer komunikasi.
 Main Controller : Pusat pengaturan sentral
 Ancillary Function : Fungsi-fungsi selain bagian-bagian tadi, mis : Signalling dan Catu Daya

Gambar 5.2 Sentral Lengkap

5.1.1.2 SENTRAL TIDAK LENGKAP


Biasanya berupa remote untuk menangani panggilan yang secara geografis agak jauh dari sentral
induknya, tetapi secara ekonomis memiliki potensi yang positif, maka pada lokasi tersebut dibangun
remote, sehingga seakan-akan bersifat bahwa sentral tersebut tidak lengkap. Karena fungsinya sama
seperti sentral lokal, akan tetapi keterbatasan pada hal yang terkait dengan keputusan manajemen
atau tingkat CPU tidak sama sekali. Dikenal remote RLU atau RSU semuanya terhubung pada
Switching Network seperti gambar 3a. Sedangkan pada sentral lengkap seperti pada gambar 3b. kita
tidak mengenal RLU, RSU, dll, karena keberadaan sentral lengkap biasanya tidak jauh dengan pusat
perkotaan yang perkembangan transaksi bisnisnya dari waktu ke waktu meningkat.

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.3a Sentral Tidak Lengkap

Gambar 5.3b Sentral Tidak Lengkap

5.2 SWITCHING NETWORK

Elemen penyambungan Switching/Switching Network, yaitu:


1) Switching network (elemen gandeng) merupakan lintasan sinyal pembicaraan antar
pelanggan
2) Swithing network ini terdiri dari kumpulan kotak-kotak yang disebut titik gandeng
(crosspoint) yang berfungsi untuk meneruskan sambungan pada tempat gandeng.
- Semua kontak yang dikerjakan bersamaan secara paralel yang digunakan untuk
meneruskan sambungan-sambungan pada tempat gandeng

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Dalam instalasi penyambungan dilakukan oleh elemen gandeng g

Gambar 5.4 Elemen Gandeng (NE)

Gambar 5.5 g sebagai elemen gandeng

5.2.1 BENTUK-BENTUK SWITCHING NETWORK


1) Selektor
- Digunakan pada sentral step-by-step (strowger)
- Selektor mempunyai sepuluh kontak yang diatur setengah lingkaran dengan 1 kontak wiper
yang dapat berputar untuk menghubungkan inlet dengan satu dari sepuluh kontak outlet
yang dikehendaki.

Gambar 5.6 Contoh Selektor

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Reed Rele
- RelayReed relay adalah piranti yang bekerja berdasarkan arus listrik yang mengalir
melalui kumparan, sehingga menghasilkan electromagnet dengan polaritas yang
berlawanan.
- Didalam kumparan ditempatkan dua batang strip yang akan terinduksi magnet bila
kumparan tersebut dialiri listrik.
- Reed rele tersebut disusun dalam formasi matrik untuk membentuk suatu Switching
network.

Gambar 5.7 Reed Rele

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5.2.2 JENIS-JENIS MATRIK
a. Matrik Konsentrasi
Jumlah inlet lebih besar dari jumlah outlet, contoh matrik konsentrasi dengan konsentrasi 10x8

Gambar 5.8 Matrik Konsentrasi

b. Matrik Distribusi
Bila jumlah inletnya = jumlah outletnya

Gambar 5.9 Matrik Konsentrasi


c. Matrik Ekspansi
Bila jumlah inletnya lebih kecil dari jumlah ouletnya

Gambar 5.10 Matrik Ekspansi

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.11 Konfigurasi Elemen Dasar Switching

5.3 BERKAS SALURAN

Dalam suatu elemen gandeng (switching network) :


- Saluran masuk bersama-sama membentuk berkas saluran masuk
- Saluran keluar bersama-sama membentuk berkas saluran keluar
- Bila setiap saluran pada berkas keluar dapat dicapai oleh setiap saluran padaberkas masuk,
maka berkas tersebut disebut berkas sempurna.
- Bila hanya sebagian dari berkas keluar yang dapat dicapai oleh saluran-saluran masuk, maka
berkas tersebut dinamakan berkas tak sempurna atau berkas terbatas

Gambar 5.12 Elemen gandeng

5.3.1 BERKAS SEMPURNA (FULL AVAILABILITY)


- Bila setiap saluran dari berkas keluar dapat dicapai oleh setiap saluran dari berkas masuk,
maka berkas tersebut disebut berkas sempurna (full availability).

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Daya sambung (availability) = k , yaitu: jumlah dimana saluran masuk dapat mencapai
saluran keluar.

Gambar 5.13 Berkas Sempurna

Gambar 5.14 Contoh Berkas sempurna

5.3.2 BERKAS TAK SEMPURNA (LIMITED AVAILABILITY)


- Bila hanya sebagian saja dari berkas keluar yang dapat dicapai oleh saluran-saluran dari
berkas masuk.

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.15 Berkas tak sempurna

Gambar 5.16 Contoh Berkas tak sempurna

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
D. Bear, Principle of Telecommunication Traffic Engineering, 3rd edition, Peter Peregrinus,
1988
E. Flood, Telecommunication Switching, Traffic and Network, Prentice-Hall, 1995
V.B. Iversen, Teletraffic Engineering and Network Planning, Technical University of Denmark,
2010
K.I. Park, QoS in Packet Networks, Springer Science, 2005
H. Akimaru & K. Kawashima, Teletraffic Theory and Applications, 2nd ed., Springer Verlag ,
1999
Zukerman, M., Introduction to Queueing Theory and Stochastic Teletraffic Models, City
University of Hongkong,
2015
C.H. Ng, B.H. Soong, Queueing Modelling Fundamentals, 2nd ed., John Wiley & Sons, 2008

2020 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai