Auditing Boynton Chapter 17
Auditing Boynton Chapter 17
Manajemen mengambil keputusan tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Salah satunya tertuju pada aktivitas investasi dan pembiayaan.
- Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, serta aktiva lain
yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali serta pembelian dan penjualan
instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
- Langah untuk mengaudit aktivitas investasi :
1. Pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas
yang bersangkutan dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan
dicapai dari aktiva yang mendasarinya
2. Mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi
selama periode berjalan
- Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari
atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atua pemilik
(pembiayaan dengan ekuitas). Contoh : menerbitkan obligasi, menerbitkan saham
preferen atau saham biasa
- Jika auditor mengetahui perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi, maka
perubahan aktivitas pembiayaan seringkali dapat diprediksi
Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran kas juga mempengaruhi akuisisi, dan
investasi dalam aktiva tetap.
- Jika auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas
untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva panjang lain, proses ini
biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran
- Jika auditor mengembangkan pendekatan berdasarkan bisnis dari bawah ke atas untuk
aktivitas investasi, maka ia akan mengaudit investasi dalam aktiva tetap, bersama
pembiayaan dari investasi ini
SIKLUS INVESTASI
Logika yang diterapakan pada audit atas aktiva tetap pada dasarnya sama dengan logika yang
akan diterapkan atas aktiva jangka panajang seperti sumber daya alam atau goodwill, yang
mungkin dihasilkan saat merger atau akuisisi.
Tujuan Audit
Materialitas
- Pertimbanagan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan
besarnya salah saji yanga akan mempengaruhi keputusan seseorang pemakai laporan
keuangan yang layak
- Pertimbangan keuda adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan
- Auditor biasanya akan mengalokasikan secara proporsional materialitas yang lebih
kecil ke aktiva tetap dibanding ke piutang atau persediaan
Risiko Inhern
- Risiko inhern yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah
karena aktiva tetap tidak mudah dicuri.
- Akan keberadaan, risiko inhern dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi
karena potensi bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin
tidak dihapuskan
Risiko prosedur analitis
- Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor
dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan
Risiko pengendalian
Transaksi yang secara individu bersifat materil atau pengeluaran modal yang besar, biasanya
merupakan pokok dari pengendalian terpisah yang mencakkup anggaran modal dan otorisasi
oleh dewan komisaris. Akibatnya, risiko pengendalian mungkin rendah untuk asersi
keberadaan atau keterjadian
Sedangkan risiko terkait asersi penilaian, seperti dalam penentuan beban penyusutan, auditor
harus mengevaluasi kelayakan asumsi-asumsi yan terlibat dalam program computer terkait,
seperti estimasi umur manfaat dan nilai sisa aktiva.
Transaksi investasi yang signifikan biasanya disertai dengan transaksi keuangan yang
signifikan. Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama
sebagai berikut :
Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber dana modal yang
utama. Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk
membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, deviden tunai, dan pembelian saham treasuri
atau treasury stock.
Materialitas
Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh
transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan laba-rugi juga sangat bervariasi dalam hal
signifikansinya seperti juga pengaruh deviden terhadap laporan laba ditahan.
Risiko Inheren
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis ini memberikan indikator
tentang kebutuhan entitas akan pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi hutang, dan
kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi).
Risiko Pengendalian
Fungsi-fungsi pembiayaan berikut dan aktivitas pengendalian terkait akan bertalian dengan
siklus pembiayaan :
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang obligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini (1) melibatkan
perjanjian kontraktual berbunga, (2) memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan (3)
dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan. Untuk akun-akun ini, terdapat masalah yang
relatif sedikit dalam mencapai tujuan audit.
Transaksi hutang jangka panjang ini jarang menimbulkan pisah batas akhir tahun.
Jadi, pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik sebelum
maupun sesudah tanggal neraca.
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka
panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan
kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin
berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung
amortisasi diskonto atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan
setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat
ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka panjang.
Dari pengujian yang mungkin dilakukan ini, auditor merancang program audit untuk
memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Auditor
mengandalkan terutama pada:
Di sini penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya,
menentukan kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi
hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktivitas investasi, maka auditor
dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak.
4. PROSEDUR ANALITIS
Suatu bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Auditor juga harus
mengevaluasi pengungkapan mengenai jatuh tempo hutang dan perjanjian utang. Sebagai
bagian dari tanggung jawab auditor atas evaluasi mengenai apakah suatu entitas dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor akan mengevaluasi kemampuan entitas itu
untuk menghasilkan arus kas yang mencukupi guna memenuhi komitmen yang berkaitan
dengan beban bunga (termasuk bunga yang dikapitalisasi), jatuh tempo hutang, dan
perjanjian hutang. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan
tingkat skeptisisme profesional yang tepat dan menyelidiki hasil-hasil yang abnormal.
Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti tentang nilai nominal dan hasil
bersih obligasi itu pada tanggal penerbitan. Penerbitan instrumen hutang ini harus ditelusuri
ke penerimaan kas sebagaimana yang dibuktikan oleh surat kiriman uang dari pialang.
Pembayaran pokok hutang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher dan
cek-cek yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa
wesel yang dibatalkan atau sertifikat obligasi. Bukti-bukti tentang transaksi semacam itu
dapat tersedia dalam bentuk sertifikat obligasi yang dibatalkan dan penerbitan sertifikat
saham yang berkaitan.
Apabila bunga obligasi dibayar oleh agen independen, maka auditor harus memeriksa
laporan agen tentang pembayaran tersebut. Vouching atas ayat jurnal yang dicatat tidak akan
mengungkapkan hutang jangka panjang yang belum tercatat.
Penilaian resiko inheren untuk asersi asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang
saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun
bersangkutan.
Suatu daftar pengujian substantive yang mungkin dilakukan atas saldo ekuitas pemegang
saham dan audit spesifik.
Prosedur Awal
Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta menentukan
kebutuhan entitas danakan pembiayaan eksternal dan manfaat menggunakan pemanfaatan
dengan ekuitas.
Prosedur Analitis
Hubungan keuangan yang dinyatakan dalam rasio-rasio ini dapat bermanfaat untuk
mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas pemegang saham.
Pengujian Rincian Transaksi
APB Opinion No. 12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan dalam akun-akun
terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan
keuangan yang cukup informative.