FILSAFAT ILMU
Oleh:
NIM. 1321700005
FAKULTAS HUKUM
2017
Studi hukum dalam perspektif ilmu sosial merupakan sebuah ikhtiar
melakukan konstuksi hukum yang didasarkan pada fenomena sosial yang ada.
Prilaku masyarakat yang dikaji adalah prilaku yang timbul akibat berinteraksi
dengan sistem norma yang ada. Interaksi itu muncul sebagai bentuk reaksi
bisa pula dilihat prilaku masyarakat sebagai bentuk aksi dalam memengaruhi
dalam model studi hukum dalam perspektif sosial adalah misalnya studi tentang
hukum pertanahan tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Kita bisa
objeknya fenomena hukum, tetapi menggunakan optik ilmu sosial dan teori-teori
hukum, tetapi juga dari kalangan hukum sendiri. Yang pasti Kajian yang
digunakan dalam kajian sosiologi hukum berbeda dengan Kajian yang digunakan
oleh Ilmu Hukum seperti Ilmu Hukum Pidana, Ilmu Hukum Perdata, Ilmu Hukum
Acara, dan seterusnya. Persamaannya hanyalah bahwa baik Ilmu Hukum maupun
Sosiologi Hukum, obyeknya adalah hukum. Jadi meskipun obyeknya sama yaitu
itu berbeda, maka berbeda pulalah penglihatan terhadap obyek tadi. Yang
mengenakan kaca mata hitam akan melihat obyeknya sebagai sesuatu yang hitam,
bersifat sentral bagi sifat sosial manusia dan yang tanpa pranata-pranata itu, maka
manusia akan menjadi suatu makhluk yang sangat berbeda. Banyak bidang
pemikiran dan tindakan, yang di dalamnya hukum, ditelaah dan terus memainkan
peran besar dalam kegiatan manusia. Pemikiran tentang hukum telah berkembang
sepanjang sejarah umat manusia. Para filosof mulai dari Plato hingga Marx telah
menegaskan betapa hukum adalah sesuatu yang buruk, yang menjadikan umat
manusia akan melakukan dengan baik untuk mengendarai cirinya sendiri. Namun
Lloyd (1982), ketentuan hukum tidak berada dalam suatu ruang kosong, tetapi
salah satu “gejala sosial” , yang diterapkan di dalam masyarakat yang berbeda-
beda satu sama lain. Olehnya, kitapun tak dapat menafikan wujud hukum sebagai
“realitas sosial”.
Dalam perkembangannya, paling tidak ada tiga jenis kajian yang dapat
digunakan dalam mempelajari ilmu hukum, yaitu : (a) Kajian normatif, yang
memandang hukum hanya dalam wujudnyasebagai aturan dan norma; (b) Kajian
filosofis, yang memandang hukum sebagai pemikiran, dan (c) Kajian sosiologis,
adanya dua jenis Kajian sosiologis : (a) yang menggunakan sociology of law , dan
Roscoe Pound, guru besar Harvard Law School di Amerika Serikat, olehnya itu
action, and based on subjective values. Some other writters use the term to refer to
the Sociological School of jurisprudence, that is, those jurists who see in a study
of society a means whereby the science of law might be made more precice.
with an examination of why the law sets about its tasks in the way it odes. It views
law as the product of a sosial system and as a means of controlling and changing
that system.Note: The term “legal sociology” has been used in some texts to refer
to a specific study of situations in which the rules of law operate, and of behavior
“sein”, di dalam realitas. Keduanya berada di dunia “is” (realm of “is”) yang
(“ought”).
memahami objeknya dari segi tingkah laku sosial), meliputi : “ causes, its course,
and its effects”. Fenomena hukum dari sudut pandangan aliran sosiologis ini
adalah gejala-gejala yang mengandung streotip baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis.