Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR – DASAR FARMASI RUMAH SAKIT


PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP SERTA PENELUSURAN TENTANG
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT

Dosen :
Andi Ahriansyah, M.Farm, Apt

Kelompok 6
Disusun oleh :
Lifya Mega Febriyani (18010082)
Allysa Putri (18010149)
Ayu Nur pratiwi (18010153)
Dika Wahyuningtias Rahayu (18010158)
Dilla Putri Paramitha (18010159)
M. Ilham (18010167)
M. Jeni Muslim (18010168)
M. Zaenal M (18010172)
Ramdan Fitra Jaya (18010179)
Siti Samsiah (18010184)
Yuli Marliani (18010189)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan yang Mahakuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami telah dapat menyusun makalah
“Pengkajian dan Pelayanan Resep serta Penelusuran Tentang Riwayat Penggunaan
Obat ” yang merupakan tugas dari mata kuliah Dasar –Dasar Farmasi Rumah Sakit.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui dan memahami
tentang apa itu yang di maksud dari pengkajian dan pelayanan resep serta mengetahui
penelusuran riwayat penggunaan obat pasien khususnya dalam pelayanan di Farmasi
Rumah Sakit.
Dalam penulisan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Dasar – Dasar Farmasi Rumah
Sakit dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
terbuka terhadap saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini pada masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat kepada semua pembaca pada
umumnya dan kami pada khususnya. Terima kasih.

Bogor , Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................4

1.1. Latar Belakang ..........................................................................4


1.2. Tujuan ........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................5

2.1 Pengertian Rumah Sakit ...................................................................5


2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ........................................................5
2.3 Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit ..........................................5
2.3.1 Petugas Pelayanan Kefarmasian .........................................5
2.3.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit ...............6
2.4 Pelayanan Farmasi Klinik.................................................................6
2.5 Pengkajian dan Pelayanan Resep .....................................................6
2.5.1 Persyaratan administrasi .....................................................7
2.5.2 Persyaratan farmasetik........................................................7
2.5.3 Persyaratan klinik ...............................................................7
2.6 Kerangka Teori Pengkajian dan Pelayanan Resep ...........................8
2.7 Alur Pengkajian dan Pelayanan Resep .............................................9
2.8 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat ...........................................10
2.8.1 Tahapan penelusuran riwayat penggunaan Obat. ...............10

BAB III PENUTUP ................................................................................11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................12

LAMPIRAN............................................................................................13-18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan


dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan
farmasi klinik.
Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk merealisasikan
perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi
pasien. Untuk itu kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan secara terus menerus agar
perubahan paradigma tersebut dapat diimplementasikan. Apoteker harus dapat
memenuhi hak pasien agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk
tuntutan hukum. Dengan demikian, para Apoteker Indonesia dapat berkompetisi dan
menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Perkembangan di atas dapat menjadi peluang sekaligus merupakan tantangan bagi
Apoteker untuk maju meningkatkan kompetensinya sehingga dapat memberikan
Pelayanan Kefarmasian secara komprehensif dan simultan baik yang bersifat
manajerial maupun farmasi klinik.
Strategi optimalisasi harus ditegakkan dengan cara memanfaatkan Sistem
Informasi Rumah Sakit secara maksimal pada fungsi manajemen kefarmasian,
sehingga diharapkan dengan model ini akan terjadi efisiensi tenaga dan waktu.
Efisiensi yang diperoleh kemudian dimanfaatkan untuk melaksanakan fungsi
pelayanan farmasi klinik secara intensif.
Persyaratan kefarmasian harus menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu, bermanfaat, aman, dan
terjangkau. Selanjutnya dinyatakan bahwa pelayanan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit
harus mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian yang selanjutnya diamanahkan untuk
diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian juga dinyatakan bahwa dalam menjalankan praktik kefarmasian pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan Standar Pelayanan
Kefarmasian yang diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

1.2 TUJUAN

1. meningkatkan outcome terapi.


2. meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat.
3. keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life)
terjamin.
4. upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat medication error.
5. menganalisis adanya masalah terkait obat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rumah Sakit


Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (UUD no.44 tahun
2009 pasal 1 ayat 3).
Rumah Sakit adalah institusi pelayan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes RI No.72 (1).

2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna (UU No.44 Tahun 2009). Untuk menjalankan tugas sebagaimana
dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi :

a. Penyelanggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan


standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.3 Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit


Pengertian Pelayanan Kefarmasian. Pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical care)
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien (Permenkes RI, No.72 Tahun 2016). Pada awalnya pelayanan
ini hanya berorientasi pada obat saja (Drug ariented), namun sekarang telah
berkembang kepada pasien (patient oriented) sebagai konsekuensi dari perluasan
tersebut, apoteker di tuntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku agar dapat meningkatkan kompetensinya dan diakui keberadaannya di
masyarakat.

2.3.1 Petugas Pelayanan Kefarmasian


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis kefarmasian.
Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan

5
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Tenaga Teknis Kefarmasian
adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani perkerjaaan
kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,
Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten apoteker. Dalam
menjalankan praktek kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian,
Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian. Menurut
Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 Pasal No.21 penyerahan dan
pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh Apoteker.

2.3.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.72 tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit pelayanan
kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
(Permenkes RI No.72/ 2016:1(3))

2.4 Pelayanan Farmasi Klinik


Pelayanan farmasi klinis adalah praktik kefarmasian berorientasi kepada pasien
dengan penerapan pengetahuan dan keahlian farmasi dalam membantu
memaksimalkan efek obat dan meminimalkan toksisitas bagi pasien secara individual.
Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan
mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat sehingga
meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan, dan keamanan terapi obat.
1. pengkajian dan pelayanan Resep.
2. penelusuran riwayat penggunaan Obat.
3. rekonsiliasi Obat.
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO).
5. Konseling.
6. Visite.
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO).
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO).
10. dispensing sediaan steril.
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)

2.5 Pengkajian dan Pelayanan Resep

Interpretasi pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,


pengkajian resep, penyiapan perbekalan farmasi termasuk peracikan obat,
pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi. alur pelayanan resep,
dilakukan upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat medication error.
Pengkajian Resep dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait Obat, bila
ditemukan masalah terkait Obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis Resep.
Apoteker harus melakukan pengkajian Resep sesuai persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.

6
2.5.1 Persyaratan administrasi meliputi:
a. nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien.
b. nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter.
c. tanggal Resep
d. ruangan/unit asal Resep.
2.5.2 Persyaratan farmasetik meliputi
a. nama Obat, bentuk dan kekuatan sediaan.
b. dosis dan Jumlah Obat.
c. Stabilitas.
d. aturan dan cara penggunaan.

2.5.3 Persyaratan klinis meliputi:

a. ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat.


b. duplikasi pengobatan.
c. alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD).
d. Kontraindikasi.
e. interaksi Obat.

2.6 Kerangka Teori Pengkajian dan Pelayanan Resep

7
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit

Pengelolaan sediaan farmasi, alat Pelayanan Farmasi Klinik

kesehatan dan bahan media habis


pakai

a. Pengkajian dan pelayanan resep

Jenis tenaga kefarmasian

A. Apoteker

B. TTK

Komponen informasi obat


Nama Obat
Khasiat Obat
Aturan Pakai
Cara Penggunaan Obat
Cara Penyimpanan Obat
Lama Penggunaan Obat
Efek Samping Obat
Anjuran Melapor Bila Mengalami
Keluhan)

8
2.7 Alur Pengkajian dan Pelayanan Resep

Penerimaan resep dan persyaratan

Pengkajian Resep, Salinan resep

Entri resep dan print nota pengeluaran obat

Konfirmasi harga dan pembayaran untuk


pasien umum

Pembuatan etiket obat

Penyiapan obat, bila ada racikna


dilakukan perackan dan
pengemasan obat

Pengkajian obat

Penyerahan obat disertai


informasi obat

9
2.8 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan Obat merupakan proses untuk mendapatkan
informasi mengenai seluruh Obat/Sediaan Farmasi lain yang pernah dan sedang
digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau data rekam
medik/pencatatan penggunaan Obat pasien.

2.8.1 Tahapan penelusuran riwayat penggunaan Obat.


1. membandingkan riwayat penggunaan Obat dengan data rekam
medik/pencatatan penggunaan Obat untuk mengetahui perbedaan
informasi penggunaan Obat.
2. melakukan verifikasi riwayat penggunaan Obat yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lain dan memberikan informasi tambahan jika diperlukan.
3. mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD).
4. mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi Obat.
5. melakukan penilaian terhadap kepatuhan pasien dalam menggunakan
Obat.
6. melakukan penilaian rasionalitas Obat yang diresepkan.
7. melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien terhadap -30- Obat yang
digunakan.
8. melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan Obat.
9. melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan Obat;.
10. memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap Obat dan alat bantu
kepatuhan minum Obat (concordance aids).
11. mendokumentasikan Obat yang digunakan pasien sendiri tanpa
sepengetahuan dokter.
12. mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen dan pengobatan alternatif
yang mungkin digunakan oleh pasien. Kegiatan meliputi :
a. penelusuran riwayat penggunaan Obat kepada pasien/keluarganya.
b. melakukan penilaian terhadap pengaturan penggunaan Obat pasien.
Informasi yang harus didapatkan :
1. nama Obat (termasuk Obat non Resep), dosis, bentuk sediaan,
frekuensi penggunaan, indikasi dan lama penggunaan Obat.
2. reaksi Obat yang tidak dikehendaki termasuk riwayat alergi.
3. kepatuhan terhadap regimen penggunaan Obat (jumlah Obat yang
tersisa).

BAB III

10
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan
mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat sehingga
meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan, dan keamanan terapi
obat.

Interpretasi pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan


ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan perbekalan farmasi termasuk peracikan
obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi. alur pelayanan resep,
dilakukan upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat medication
error. Tujuan pengkajian pelayanan dan resep untuk menganalisis adanya masalah
terkait obat

Riwayat pengobatan dan penelusuran obat pasien dapat diperoleh dari


wawancara atau data rekam medic pencatatan penggunaan obat pasien. Tujuan
penelusuran riwayat penggunaan obat

11
DAFTAR PUSTAKA

1. http://healtyapotek.blogspot.com/2018/11/pentingnya-pengkajian-dan-
pelayanan.html.
2. https://text-id.123dok.com/document/6qmjre09q-pengkajian-dan-pelayanan-
resep-penelusuran-riwayat-penggunaan-obat.html.
3. Permenkes%20Nomor%2072%20Tahun%202016.pdf
4. http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/780/3/6.%20BAB%20II%20revisi.pdf
5. https://sipp.menpan.go.id/pelayanan-publik/jawa-barat/kota-tasikmalaya/alur-
pelayanan-resep-di-instalasi-farmasi-rumah-sakit

12
LAMPIRAN

1. Formulir Rekonsiliasi

13
2. Formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).

14
3. Analisa Terkait ESO (Algoritma Naranjo)

15
4. Edukasi dan Informasi Pasien dan keluarga Terintegrasi

5. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

16
6. Formulir Pengkajian Resep

17
\

7. Asesmen Resep Instalasi Farmasi

18
19

Anda mungkin juga menyukai