Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

Pengantar Manajemen / B11. 1. 14 / Senin 12.30 – 15.00

NAMA : Aprillia Bunga Timur Wahyudyar

NIM : B11.2020.06459

Soal :

Beberapa kekuatan pendorong perubahan organisasi diantaranya adalah:

1. Telekomunikasi

2. Keragaman pekerja

3. Kesadaran publik

4. Pasar global

5. Komunitas pemangku kepentingan

Jelaskan tentang hal-hal di atas dan berikan contohnya masing-masing

Jawaban :

1. Telekomunikasi

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau


penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain dan
komunikasi yang efektif dan berhasil adalah komunikasi yang
informasinya tersampaikan ke pihak lainnya. (Wikipedia).

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita


hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan
berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat
diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia.
Telekomunikasi memiliki dampak yang sangat besar dalam perubahan organisasi
yaitu sebagai alat bantu komunikasi agar proses komunikasi dalam berlangsung secara efektif
dan efisien dalam komunikasi kepemimpinan. Selain itu, teknologi komunikasi tentu saja
mampu mengefisiensikan waktu. Sebab penggunaaan teknologi akan semakin mempercepat
sampainya informasi. Terlebih dalam sebuah organisasi kecepatan dan ketepatan amatlah
diperlukan. Sehingga hadirnya teknologi  komunikasi dalam organisasi nyatanya akan sangat
bermanfaat. Selain waktu, kehadiran teknologi komunikasi juga berpengaruh kepada efisiensi
biaya. Dalam hal ini, organisasi tak perlu lagi mengeluarkam biaya promosi yang besar agar
organisasinya dapat dikenal.

Tingkat seberapa jauh organisasi bisa dipengaruhi oleh evolusi teknologi informasi
yang cepat ditentukan oleh seberapa banyak pekerjaan didasarkan oleh informasi, yaitu
informasi mengenai produk yang dibuat atau pelayanan yang diberikan dan bagaimana
melakukannya (pekerjaan produksi), dan juga kapan melakukannya dan dalam hubunganya
dengan siapa (pekerjaan koordinasi). Di banyak organisasi orang dalam dua kategori ini
merupakan yang paling banyak proporsinya dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Kemajuan teknologi berdampak pada sistem informasi dalam berbagai aspek


kehidupan dimana menjadi sebuah kebutuhan yang tak terpungkiri keberadaannya. Peranan
teknologi sistem informasi sangat besar pengaruhnya dalam berbagai aspek kehidupan seperti
pendidikan, industri, perbankan, dan lain-lain.

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan.


Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup
sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Dalam dunia bisnis Teknologi
Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal
sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi
internet.

Contoh dalam penerapan kehidupan dalam organisasi yaitu sebuah perusahaan pada saat
ini semua menyediakan fasilitas serba online, serba cepat. Perusahaan tersebut mengadopsi
program pendaftaran untuk setiap pasien yang berkunjung agar dapat melakukan
pendaftaraan mandiri melalui mesin, amupun melalui aplikasi chat pada telegram dan
whatsapp.

Contoh dari teknologi komunikasi dengan aplikasi yang beragam dalam kehidupan
dunia seperti

 Telecommuting
 Teleconferencing
 Internet
 Paperless office
 Electronic mail
 Faksimile

2. Keragaman pekerja

Di dalam organisasi, manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.
Manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dalam hal ini, kinerja
manusia atau karyawan harus didukung dengan faktor-faktor pendukung yang dapat
berdampak positif pada kinerja karyawan tersebut, salah satunya adalah faktor lingkungan
kerja yang baik.

Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhya dapat kita lihat dari dua sisi, yaitu sisi
positif sebagai keunggulan kompetitif yang akan memperkuat organisasi atau perusahaan,
dan sisi negatif, yaitu sebagai umber konflik yang justru akan melemahkan organisasi atau
perusahaan. Terdapat dua hal yang dapat dialakukan agar keragaman dapat membawa
organisasi atau perusahaan ke arah pencapaian tujuan, yaitu upaya yang dilakukan secara
individual atau strategi individual, dan upaya yang dilakukan oleh organisasi atau pendekatan
organisasi. Juga harus mengembangkan organisasi multibudaya, karena dasar dan titik
permulaan untuk mengelola diversitas adalah mengembangkan organisasi yang benar-benar
multibudaya.

Diversitas merupakan keberagaman aspek yang ada di dalam sebuah organisasi. Alasan
utama munculnya diversitas adalah perubahan demografi. Karyawan lebih tua, perempuan,
minoritas, dan yang lebih berpendidikan sekarang dapat menjadi tenaga kerja dan jumlahnya
banyak. Selain itu, alasan pragmatis atas diversitas dalam organisasi saat ini berakar pada
undang-undang dan tuntutan hukum. Kemudian, alasan atas munculnya kepentingan
diversitas dalam organisasi adalah kesadaran bahwa diversitas dapat membantu memenuhi
tekanan kompetitif yang sedang dihadapi. Dengan kata lain, diversitas dapat memberikan
keunggulan kompetitif pada organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa diversitas adalah keragaman  antara individu satu dengan
individu yang lain dalam sebuah organisasi dimana antarindividu mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda dalam hal usia, etnis, jenis kelamin, ras, dan kemampuan fisik. Selain itu,
definisi lain dari diversitas yaitu keragaman yang disebabkan adanya perbedaan pendapat,
budaya, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Selain  sifat atau karakteristik di atas, terdapat dua tingkat keragaman dalam organisasi,
yaitu

1. Surface-level diversity (keragaman tingkat permukaan), merupakan perbedaan dalam


karakteristik yang dapat secara mudah dipersepsikan, misalnya jenis kelamin, ras,
suku, umur, atau disabilitas, yang tidak begitu merefleksikan bagaimana orang
berpikir atau merasa, tapi dapat mengaktivasi stereotipe tertentu.
2. Deep-level diversity (keragaman tingkat dalam), merupakan perbedaan dalam nilai,
kepribadian, dan keinginan kerja yang dapat menjadi semakin penting dalam
penentuan kesamaan sebagaimana orang mengenal satu sama lain lebih baik.

Contoh keragaman pekerja sebagai pendorong perubahan dalam organisasi yaitu


Kesenjangan antara karyawan yang lebih tua dengan karyawan yang masih muda, 
dikarenakan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa
pengaruh yang cukup besar dalam dunia pendidikan.  Penggunaan TIK dalam era globalisai
ini bukanlah hal yang asing lagi, bahkan Pendidikan dituntut untuk dapat menggunakan TIK
untuk mempermudah pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyebaran dan penyajian
informasi. Sebut saja fasilitas internet, email, pendaftaran online, e-book, e-library, e-class,
sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam dunia pendidikan. Perkembangan TIK secara
otomatis menuntut manusia atau penggunanya untuk dapat cepat beradaptasi dan mampu
mengoperasikannya. Kendala yang sering timbul bahkan dapat menghambat adalah
keterbatasan kemampuan karyawan dalam menggunakan TIK. Karyawan usia tua biasanya
mengalami kesulitan untuk belajar dan beradaptasi dengan segala sesuatu yang
sudah computerized bahkan enggan untuk belajar karena merasa tidak mampu
dan gaptek. Keengganan karyawan usia tua untuk mengenal dan belajar TIK sedikit banyak
berpengaruh pada kinerja karyawan yang lebih mudah yang biasanya juga cenderung
memiliki irama kerja yang lebih tinggi.  Masalah semakin kompleks ketika yang tua merasa
‘gengsi’ untuk belajar dari yang muda dan yang muda sungkan untuk menegur yang lebih
tua.

3. Kesadaran Publik

Kesadaran diri adalah keadaan dimana seseorang bisa memahaminya dirinya sendiri
dengan setepat-tepatnya. seseorang disebut memiliki kesadaran diri jika seseorang memahami
emosi dan suasana hati yang sedang perasaan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya
sendiri, dan sadar tentang dirinya yang nyata. Dessler (1997), mengemukakan arti penting
dari sumber daya manusia itu sendiri terhadap organisasi terletak pada kesadaran diri manusia
untuk bereaksi positif terhadap sasaran pekerjaan atau kegiatan yang mengarah pada
organisasi organisasi.

Kesadaran publik (public self awarennes) adalah diarahkan pada aspek tentang diri yang
tampak atau terlihat pada orang lain seperti penampilan dan tindakan sosial. Orang yang
memiliki kesadaran diri publik yang tinggi akan cenderung perhatian pada identitas sosialnya
dan reaksi orang lain pada dirinya.

Sebuah program yang baik, tidak akan terlaksana dengan baik bila tidak didukung oleh
semua pihak, baik yang ada di dalam dan di luar Lembaga atau institusi. Oleh karena itu,
kesadaran public harus dapat melaksanakan dan menciptakan iklim komunikasi organisasi
yang baik. Iklim organisasi yang baik tersebut meliputi komunikasi internal dan eksternal.
Tujuan komunikasi organisasi dilakukan untuk meningkatkan saling pengertian di antara
sesame publik internal dan eksternal. Jika ssudah terjadi iklim komunikasi yang baik, maka
apapun program yang digulirkan akan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan
kesungguhan.
Contoh upaya kesadaran publik dalam organsasi yaitu menciptakan kesadaran publik
dengan cara membuat dan memuat berita sebuah produk, pelayanan, dengan mewawancarai
tokoh-tokoh yang menunjang. Seperti yang telah dipaparkan di atas, kinerja humas saat ini
sudah mirip dengan kinerja pers. Oleh karena itu, public relations, juga dituntut untuk
membuat dan memuat berita tentang lembaga atau institusi yang bertujuan untuk
memasarkan apapun tentang Lembaga atau institusi. Mulai dari memasarkan produk,
layanan, dan pimpinan dari lembaga atau institusi.

4. Pasar Global

Pasar global adalah pemasaran berskala seluas


dunia internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku
usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua
pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang
penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam
mengembangkan pasar, pelaku bisnis meski
tantangan yang datang semakin berat.

Pemasaran Global merupakan proses untuk memfokuskan bermacam sumber daya (SDM,
modal uang atau aset fisik) serta bermacam tujuan dari organisasi perusahaan lainnya untuk
menggapai ancaman pasar global dan mendapatkan kesempatan di pasar global. (Wikipedia)

Pemasaran global merupakan pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu
terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif
dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.

Dalam melakukan aktivitas pemasaran internasional terdapat dalam tiga cara:

 Departemen ekspor. Perusahaan terjun ke pemasaran internasional hanya melalui


pengiriman barang. Jika penjualan internasionalnya berkembang, perusahaan
membentuk departemen ekspor yang terdiri dari seorang manajer penjualan dan
beberapa orang asisten. Bila penjualan meningkat departemen ekspor diperluas
menjadi sub-sub departemen.
 Divisi internasional. Divisi internasional diorganisasikan dengan berbagai cara. Staf
divisi internasional perusahaan terdiri dari para spesialis dalam pemasaran,
manufaktur, riset, keuangan, perencanaan, dan sumber daya manusia, mereka
merencanakan serta menyediakan pelayanan bagi berbagai unit operasi.
 Organisasi global. Dalam organisasi global, manajemen puncak dan staf perusahaan
merencanakan fasilitas manufaktur, kebijakan pemasaran, arus finansial, dan sistem
logistik di seluruh dunia. Unit-unit operasi global melapor langsung kepada kepala
eksekutif atau komisi eksekutif yang dilatih untuk berpikir dengan membentuk
wawasan secara global.
 Perusahaan harus membangun organisasi yang efektif untuk menyelenggarakan
pemasaran internasional. Kebanyakan perusahaan memulainya dengan sebuah
departemen ekspor, sampai divisi internasional. Ini langkah menuju organisasi global,
yang berarti manajemen puncak harus memikirkan dan merencanakan strategi global.

Contoh pasar global di Indonesia

Perusahaan Inaco yang didirikan pada tahun


1999 ini sudah tidak asing bagi masyarakat
Indonesia. Dengan produk andalan yaitu nata de
coco yang terbuat dari kelapa asli Indonesia.
Perusahaan ini pada awalnya memiliki nama PT
Niramas Utama, namun melihat ekspansi global
dalam sektor nata de coco begitu diterima oleh
Jepang, kemudian lahirlah merk Inaco yang merupakan singkatan dari Indonesia Nata De
Coco. Perusahaan ini menyadari bahwa kelemahan produk Indonesia adalah kualitasnya yang
kurang dan juga standar produksi perusahaan dibawah rata-rata. Oleh karenanya kedua hal
tersebut yang menjadi fokus dari Inaco. Segmen menengah keatas kemudian menjadi
sasarannya agar sesuai dengan upaya peningkatan kualitas dan standar produksi. Kini Inaco
sudah menjadi produk global yang bisa diterima oleh dunia, karena kualitas produk dan
inovasi yang terus dilakukan.

5. Komunitas Pemangku Kepentingan

Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah


semua individu, kelompok masyarakat, atau
komunitas yang memiliki hubungan dan
kepentingan terhadap organisasi atau
perusahaan. Dalam organisasi atau
perusahaan, stakeholder berperan aktif dan pasif
dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam kegiatan bisnis atau
perusahaan, pemangku kepentingan memiliki fungsi sebagai salah alat untuk
mengembangkan bisnis atau perusahaan tersebut. Jenisnya pun beragam, seperti pemegang
saham, karyawan/karyawan/staf, distributor, dan konsumen. 

Dalam teori stakeholder dijelaskan bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri hanya untuk


kepentingan perusahaan saja, tetapi juga memberi manfaat dan pemenuhan kebutuhan bagi
pihak lain, dalam hal ini adalah datanglah peran stakeholder.

Kelompok stakeholder ini menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam


memutuskan berbagai hal menyangkut pengembangan perusahaan. Misalnya saja, informasi
terkait rencana bisnis ke depan, apakah sebaiknya diinformasikan atau tidak.

Secara umum, stakeholder atau pemangku kepentingan diklasifikasikan dalam tiga


kelompok berdasarkan kekuatan, posisi, dan pengaruhnya, yaitu

1. Pemangku kepentingan utama (primer)

Pemangku kepentingan kategori primer adalah semua yang berhubungan langsung dengan
pengambilan keputusan, kebijakan, program, dan proyek perusahaan.

2. Pemangku kepentingan pendukung (sekunder)

Pemangku kepentingan kategori sekunder adalah semua pihak yang tidak berkaitan secara
langsung dengan hasil keputusan, kebijakan, atau proyek suatu perusahaan. Namun, mereka
berandil dalam menyampaikan keprihatinan atau kepedulian.

3. Pemangku kepentingan kunci

Pemangku kepentingan kunci adalah mereka yang berada di unsur-unsur eksekutif.


Contohnya adalah anggota legislatif dan instansi yang memiliki kewenangan secara legal
untuk memutuskan suatu kebijakan, aturan, atau proyek. 

Peran atau fungsi utama pemangku kepentingan adalah membantu membuat suatu
kebijakan, aturan, atau proyek agar sesuai dan tercapai dengan arah pengembangan organisasi
atau perusahaan.

Contoh Stakeholder yaitu :

1. Pemerintah
2. Kelompok masyarakat
3. Organisasi lingkungan
4. Media massa
5. Stakeholders Internal dan Stakeholders Eksternal
6. Stakeholders Primer, Sekunder, dan Marjinal
7. Stakeholders Tradisional dan Stakeholders Masa Depan
8. Proponents, Opponents, dan Uncommitted
9. Silent Majority dan Vocal Minority

Anda mungkin juga menyukai