NIM : 202014001
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI
1. KONSEP FISIOLOGI
Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti,
Digesti, absorpsi, metabolisme dan ekskresi (Sancia, 2018).
A. Ingesti
Proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :
Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa
makanan ke mulut.
Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr
ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah
melibatkan gigi & kontrol volunter otot-otot mulut bila makanan
berada pd gigi, gusi, palatum keras & lidah, maka akan terjadi refleks
mengunyah yg volunter (disadari), yg diatur oleh SSP.
Proses menelan merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti,
yaitu bergeraknya makanan dr mulut ke esophagus, & masuk
lambung. Proses ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya
penekanan pd bagian faring & mulai sejak makanan sudah dikunyah
secara adekuat, serta refleks ini akan menahan proses respirasi
(Sancia, 2018).
B. Digesti
1) Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang
dibawa kedalam tubuh.
2) Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi
oleh saluran intestinal.
3) Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar.
C. Absorpsi
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling
sederhana diserap oleh usus nutrien diserap berupa : (glukosa
karbohidrat), asam amino (protein), asam lemak dan gliserol (lemak),
tanpa kecuali vitamin, mineral dan air.
Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah
dan getah bening masuk ke hati melewati vena porta
D. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh.
Proses ini meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan
sejak diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai
sampah.
E. Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk
membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk
keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk,
antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari
saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi
(pengeluaran air dan CO2).
2. DEFINISI
Istilah gizi berasal dari bahasa arab “giziwi” yang berarti nutrisi.
Gizi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik
(Menurut koezien,2004).
Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh faktor usia, jenis
kelamin, dll. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan menerima jaringan
tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga serta
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit (Menurut BKKBN, 1998).
3. KARAKTERISTIK
A. Air
Merupakan sumber utama bagi makhluk hidup disamping oksigen
meliputi 30-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat beban
bagi individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8 gelas air/hari. Air
memiliki perananyang besar bagi tubuh, selain sebagai komponen
penyusun sel utama air yang berperan dalam zat-zat makanan menuju
sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah membantu proses atau reaksi
kimia dalam tubuh serta berperan dalam mengontrol temperatur tubuh.
B. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam sususan
makanan. Fungsinya adalah sebagai sumber energi bagi tubuh.
Senyawa ini mengandung unsur karbon hidrogen dan oksigen yang
dihasilkan oleh tanaman melalui proses fotosintesis.
1) Jenis-jenis karbohidrat
a) Monosakarida
Biasanya terdapat dalam penganan. Ada 3 senyawa
monosakarida yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa.
b) Disakarida
Terbentuk dari 2 senyawa atau molekul disakarida
bergabung dengan melepaskan 1 molekul gas air. Golongan di
sakardia meliputi sukrosa, laktosa dan maltosa.
c) Polisakarida
Senyawa polimer hasil kondensasi monosakarida.
Golongan polisakarida melalui selulosa, glikogen rektin serta
alginate.
2) Fungsi karbohidrat
a) Sebagai sumber energi
b) Penghasil lemak
c) Sebagai pasangan protein (Menurut Potter & Perry, 2005).
C. Protein
Merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makhluk
hidup. Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen yang mirip dengan karbohidrat dan
lemak.
1) Sifat-sifat protein
a) Memiliki banyak struktur dan substansinya ditentukan oleh
struktur tersebut.
b) Protein serat memiliki sifat baik tidak mungkin mudah larut
dan tidak mudah terpengaruh oleh asam, basa dan suhu yang
tidak terlalu tinggi.
c) Protein dapat mengalami suatu proses yang disebut denaturasi
2) Fungsi protein
a) Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh protein
untuk pembentukan enzim, antibodi dan beberapa hormon.
b) Sebagai sumber energi.
D. Lemak
Adalah suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen, lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam
lemak.
1) Jenis-jenis lemak
a) Asam lemak jenuh
Memiliki rantai hidroksi karbon yang jenuh hidrogen
b) Asam lemak tak jenuh
Memiliki rantai hidrogen tidak jenuh karenanya mempunyai
suatu ikatan rangkap atau lebih.
2) Sifat lemak dan minyak
a) Kelarutan : lemak dan minyak tidak larut dalam air.
b) Pengaruh panas : saat dipanaskan, terdapat pengaruh titik suhu.
c) Plastisitas : sifat ini muncul karena lemak merupakan cairan
uran trigliserida yang masing-masing mempunyain titik cair
sendiri-sendiri.
E. Vitamin
Merupakan sekelompok senyawa organik komplek yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, agar tetap sehat.
1) Jenis-jenis vitamin
a) Vitamin larut lemak
(1) Vitamin A
Definisi vitamin A dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan pada anak-anak. Rabun seroa xeraftalma
(kekeringan pada kornea mata sampai menyebabkan
kebutaan), mempengaruhi kesehatan kulit, dan menurunkan
daya tahan tubuh terhadap infeksi.
(2) Vitamin D
Senyawa ini berwarna putih dan berbentuk kristal yang
larut dalam minyak dan lemak. Banyak terdapat pada
minyak, hati dan ikan, telur, mentega, keju dan susu.
Defisiensi vitamin D menyebabkan rakhitis, gangguan
absorbsi kalsium dan perlunakan tulang serta osteoporosis
yang ditandai dengan pelunakan tulang, kelemahan dan
nyeri pada individu dewasa.
(3) Vitamin E
Bahan makanan yang mengandung vitaminn E antara lain
biji gandunm, sayuran hijau, minyak sayur. Defisiensi
vitamin E dapat menyebabkan kemandulan pada hewan
jantan.
(4) Vitamin K
Terdapat dalam sayuran hijau, hati, kacang kedelai, vitamin
K membnatu pembentukan protombin sehingga dalam
proses pembentukan darah.
b) Vitamin larut dalam air
(1) Vitamin B
Terdiri dari vitamin B1, B2 dan asam nikotinat
(2) Vitamin C
Berwarna putih, berbentuk kristal, dan sangat larut dalam
air.
F. Mineral
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen yang dibutuhkan dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
bentuk garam organik seperti natrium dan klorida.
G. Kalsium
Unsur ini penting untuk pengaturan kandung cairan dalam sel.
Kalsium terdapat dalam banyak jenis makanan, seperti susu, kopi, roti,
dan sereal.
H. Zat besi
Sumber zat besi utama adalah hati dan ginjal, selain itu makanan
tertentu seperti puding hitam, coklat, kerang dan bumbu kari.
Defisiensi zat besi menyebabkan seseorang menderita anemia.
(Menurut Brunner dan Suddarth, 2001)
6. KARAKTERISTIK STATUS NUTRISI
Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Masas Index
(BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW)
a. Body Massa Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
TB x TB (m)
Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
>27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat
B. Obesitas
Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan.
C. Kwarshorkor
Kekurangan proteinnya yang berat ditandai dengan pertumbuhan
badan , wajah sembab karena uedema, perut dan kaki uedema. Kulit
depigmentasi (kering dan pecah), rambut pirang dan nampak seperti
rambut jagung, serta rontok dan terdapatnya pembesaran hati.
8. PENGKAJIAN
Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status
nutrisi dapat dikaji dengan menggunakan pedoman yaitu ABCD
A. Pengkajian antropometrik
Terdiri atas tinggi badan, berat badan, tebal lipatan kulit, lingkar
lengan atas
B. Biomedis / Data biomedis
Terdiri dari albumin, transferin, hemoglobin, hematrokit.Hasil
pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status buruk
meliputi penurunan Hb dan hematokrit, penurunan nilai limfosit,
albumin serum kurang dari 13,5 gr/dl.
C. Tanda-tanda kritis klinis
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada klien merupakan penilaian
kondisi fisik yang berhubungan dengan masalah mual. Nutrisi prinsip
pemeriksaan ini adalah head to toe.
D. Riwayat diet
Untuk mengetahui riwayat diet seseorang, kita bisa melakukan
wawancara mengenai status gizi, kesehatan, sosial dan ekonomi dan
budaya orang tersebut. Pengkajian riwayat diet dilakukan dengan
mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi pasien selama
24 jam yang meliputi karbohidrat, protein, lemak dan sayur, buah-
buahan, air dan mineral. Pengkajian asupan dan pada makanan
meliputi pengkajian dan informasi mengenai makanan yang
dikonsumsi, persiapan makanan dan kebiasaan (Moo re,
courtney,Marry, 1997).
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan terkait masalah nutrisi
dibagi menjadi beberapa bagian (Kozier, 2004).
A. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
B. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.
SUMBER PUSTAKA
Jackson, Lee dan Marilynn Jackson. 2009. Seri Paduan : Keperawatan klinis.
Jakarta : Erlangga Medical Series
Mubarok. Wahid. Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dalam
Praktik. Jakarta : EGC
NIM : 202014001
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2020/2021
1. PENGKAJIAN
Nama : Nn. C
Tanggal : 22 November 2020
Waktu : 08.30 WIB
Tempat : Karanganyar
A. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Nn. C
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : Sarjana (S1)
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Tuwuhan 3/5 Suruh kalang, Jaten
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Wijoko BP
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : Sarjana (S1)
Pekerjaan : Pengusaha
Hubungan dengan pasien : Anak
c. Keluhan utama
Pasien mengeluh badan lemas, mual, muntah
d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Pasein mengatakanm badannya lemas, mual muntah, asupan
makannya berkurang, sejak 1 minggu yang lalu nafsu makanya
berkurang berat badan turun dari 45 kg menjadi 40 kg, pusing, nyeri
pada tenggorokannya, terasa seperti tergores setiap menelan, skala nyeri
4 dan nyeri terus menerus, asupan minumnya berkurang, bibirnya
kering dan BAK nya berkurang.
Genogram
22
22
2
Keterangan genogram :
: Perempuan
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ rom √
b) Selama sakit
Keterangan 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ rom √
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
Atas
5 5
5 5
Bawah
5 5
5 5
Keterangan
a) Plegia : tidak ada kontraksi otot
b) Parase : ada kontraksi, tidak timbul gerakan
c) Parase : mampu melawan gravitasi
d) Good : mampu menahan tahanan dengan tahanan ringan
e) Normal : mampu menahan tahanan dengan tahanan maksimal
(1) Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala otot 5/5
ROM kanan dan kiri : lemah
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
tulang
Pergerakan sendi bahu : tidak ada pembatasan pada
pergerakan sendi dan bahu
Perubahan akral : teraba hangat
(2) Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala otot 5/5
ROM kanan dan kiri : lemah
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan
bentuk tulang
Perubahan akral : teraba hangat
Varises : tidak terdapat varises
7) Pemeriksaan genetalia
Pasien tidak terpasang DC kateter
8) Pemeriksaan anus
Tidak ada masalah
h. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
i. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1. Tanggal : 23 November 2020 Kurang asupan Domain 2
Waktu : 08.30 WIB makanan (Nutrisi)
DS :
a. Pasien mengatakan badannya demam Kelas 1
b. Pasien mengatakan muntah (Makan)
c. Pasien mengatakan mual
d. Pasien mengatakan asupan makannya berkurang
e. Pasien mengatakan berat badannya turun
f. Pasien mengatakan badannya lemas Ketidakseimba
h. Pasien mengatakan kepalanya pusing ngan nutrisi
i. Pasien mengatakan susah saat menelan kurang dari
kebutuhan
DO : tubuh (0002)
A : TB : 152 cm
BB : sebelum sakit : 45 kg, saat sakit : 40 kg
IMT :17,31 (kekurangan berat badan tingkat
sedang)
LILA : 10,8
B : Tidak dilakukan pengkajian data biomedis
C:
- Rambut : tertata, tidak kering
- Mata : konjungtiva tidak anemis,sklera tidak
ikterik
- Mulut : bibir kering
- Gusi : tidak bengkak, tidak berdarah
- Gigi : tidak kotor
- Kulit : kering
- Fungsi gastrointestinal otot : nafsu makan
tidak ada, tonus otot lembek
D:
- Kebiasaan makan : sudah sejak 1 minggu
yang lalu pasien tidak nafsu makan dan
selalu ingin mual dan muntah jika makan
- Makanan kesukaan : semua makanan suka
- Pemasukan cairan : pasien minum 6 gelas
air/ hari ( 1200 cc)
- Aktivitas fisik : pasien merasa lemas,
kepalanya terasa pusing
- Riwayat kesehatan : pasien post op tonsilitis
2. Tanggal : 23 November 2020 Agen cidera Domain 12
Waktu : 08.30 WIB fisik (Kenyamanan)
DS :
- P : Post operasi tonsilitis Kelas 1
- Q : Terasa tergores setiap menelan (Kenyamanan
- R : Tenggorokan fisik)
- S : Skala nyeri 4
- T : Terus menerus
DO :
a. Pasien tampak susah menelan Nyeri akut
b. Pasien tampak menyeringai saat menelan (00132)
c.
TTV :
- N : 70x/menit
- RR : 20x/menit
- S: 37,5C
3. Tanggal : 23 November 2020 Kehilangan Domain 2
Waktu : 08.30 WIB cairan aktif (Nutrisi)
DS :
a. Pasien mengatakan minumannya berkurang Kelas 5
b. Pasien mengatakan berat badannya turun dari (Hidrasi)
yang 45 kg menjadi 40 kg
c. Pasien mengatakannya bibirnya kering
d. Pasien mengatakannya BAK nya kurang
DO : Kekurangan
a. Minum : Sebelum sakit : 5-6 gelas/hari volume cairan
Saat sakit : 3 gelas/hari (00027)
b. BB : Sebelum sakit : 45 kg
Saat sakit : 40 kg
c. Mukosa bibir pasien tampak kering
d. Kulit kering dan turgot kulit kurang elastis
e. BAK : Sebelum sakit : 4-6 kali sehari
Saat sakit : 2-3 kali sehari
j. Diagnosa keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Kaji
keadaan Untuk
umum mengetahui
pasien dan keadaan
TTV, umu dan ttv
Monitor pasien
intake Untuk
nutrisi mengetahui
keseimbang
an nutrisi
pasien
Timbang
BB secara Untuk
teratur, mengetahui
Lakukan perkembang
hygiene an BB
mulut pasien,
Agar mulut
pasien
bersih dan
nyaman saat
makan/minu
m
Anjurkan
pasien Untuk
makan memenuhi
sedikit tapi kebutuhan
sering, nutrisi
Anjurkan pasien,
makan Untuk
makanan menambah
yang nafsu
disukai makan
pasien dan pasien,
makan Agar dapat
snack mencerna
ditengah makanan
makan dengan
besar lebih baik
Anjurkan
makan pada
posisi
duduk tegak
Kolaborasi
dengan Untuk mem
keluarga berikan diit
sesuai
kebutuhan
pasien
2. Senin- Nyeri akut Setelah dilakukan Domain :
Rabu berhubungan tindakan Kenyamana
23–25 dengan cidera keperawatan n (12)
November fisik cairan aktif
selama 3x24 jam Kelas :
2020
07.00 – diharapkan Kenyamana
19.00 WIB Domain : n fisik (1)
Kenyamanan (12) Intervensi :
Kelas : Manajemen
Kenyamanan fisik nyeri
(1) Aktivitas :
Indikator : 1. Lakukan
1. Pengendalian pengkajian
nyeri. nyeri yang
Ditingkatkan pada komprehens
skala 1 (Tidak if
pernah) 2. Berikan
informasi
tentang
nyeri
3. Ajarkan
penggunaan
teknik
nonfarmako
logis
4. Gunakan
tindakan
pengendalia
n nyeri
5. Libatkan
pasien
dalam
modalitas
peredaan
nyeri
6. Pastikan
pemberian
analgesia
terapi atau
strategis
nonfarmako
logis
Kaji Untuk
manajemen mengetahui
nyeri manajemen
(PQRST) nyeri pasien
Anjurkan Mengalihka
pada pasien n rasa nyeri
untuk
menonton
film
kesukaanya Untuk
mengatasi
Kolaborasi rasa nyeri
dengan a. untuk
keluarga mempermu
dalam dah
mengatasi menelan
nyeri makanan
a. konsumsi b.
makanan menghindar
yang lunak i iritasi
dan lembut kembali
b. hindari pada luka
konsumsi c. agar
makanan proses
yang panas, peradangan
keras, dan tidak
pedas kembali
c. konsumsi aktif
air dingin d.
jangan menghindar
panas i beban
d. kurangi berat pada
bicara dan tenggorokan
teriak e.agar
e.banyak tenggorokan
konsumsi tidak kering
air putih
minimal 2 L
sehari (10
gelas)
Kaji
keadaan Untuk
umum dan mengetahui
ttv, keadaan
Monitor umum dan
intake ttv pasien,
cairan Untuk
mengetahui
asupan
intake
cairan
pasien
Beri minum
yang Untuk
banyak memenuhi
kebutuhan
cairan
pasien
Anjurkan
pasien Untuk
minum memenuhi
sedikit tapi kebutuhan
sering cairan
pasien
Kolaborasi
dengan Untuk
keluarga memenuhi
dalam kebutuhan
pemberian cairan
cairan pasien
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnosa Implementasi Respon TTD
/jam keperawatan
1. 23 Ketidakseimban 1. Mengkaji keadaan S:
November gan nutrisi umum dan ttv pasien - Pasien
2020 kurang dari mengatakan
07.00 kebutuhan tubuh badan lemas
WIB berhubungan dan demam
dengan faktor - Pasien
biologis mengatakan
pusing
- Pasien
mengatakan
muntah
O:
- KU : CM
- TD : 120/80
mmHg
- N:
80x/menit
- Bibir kering
4. EVALUASI FORMATIF
24 November S:
2020 - P : Post operasi tonsilitis
- Q : Terasa tergores setiap
menelan
- R : Tenggorokan
- S : Skala nyeri 2
- T : Berjangka
O : Keluarga pasien mengerti
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
25 November S:
2020 - P : Post operasi tonsilitis
- Q : Terasa tergores setiap
menelan
- R : Tenggorokan
- S : Skala nyeri 2
- T : Berjangka
O : Keluarga pasien mengerti
A : Masalah nyeri teratasi
P : Hentikan intervensi
3. 23 November Kekurangan S : Pasien mengatakan jarang minum
2020 volume cairan O : Pasien minum 3 gelas/hari, BC :
berhubungan -600 cc
dengan A : Masalah cairan belum teratasi
kehilangan cairan P : Lanjutkan intervensi
24 November aktif
2020 S : Pasien mengatakan sudah sering
minum tapi sedikit
O : Pasien minum 5 gelas/hari, BC :
-400 cc
A : Masalah cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
5. EVALUASI SUMATIF
No Hari/Tang Diagnosa Evaluasi TTD/
gal Nama
1. Rabu, 25 Ketidakseimban S : Pasien mengatakan badannya vit
November gan nutrisi O : BB 42 kg, IMT : 18,17
2020 kurang dari A : Masalah nutrsi teratasi
P : Hentikan intervensi
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan kurang
asupan makan
2. Rabu, 25 Nyeri akut S:
November berhubungan - P : Post operasi tonsilitis
2020 dengan agen - Q : Terasa tergores setiap menelan
cidera fisik - R : Tenggorokan
- S : Skala nyeri 2
- T : Berjangka
O : Keluarga pasien mengerti
A : Masalah nyeri teratasi
P : Hentikan intervensi
3. Rabu, 25 Kekurangan S : Pasien mengatakan sudah mau minum
November volume cairan O : Pasien minum 6 gelas/hari, BC : -430 cc
2020 berhubungan A : Masalah cairan belum teratasi
dengan P : Lanjutkan intervensi
kehilangan
cairan aktif