Buat Osce Komunitas
Buat Osce Komunitas
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistole sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastole sedikitnya 90 mmHg. Pada pasien hipertensi dapat
menggunakan penatalaksanaan non farmokologi, salah satunya dengan terapi
imajinasi terpimpin. Terapi Imajinasi terpimpin merupakan terapi yang bertujuan
untuk menahan terbentuknya respon stress, terutama dalam sistem saraf dan hormone.
Tamsuri (2006, h.64) menyatakan bahwa, relaksasi dapat memberikan efek secara
langsung terhadap fungsi tubuh. Efek dari relaksasi tersebut yaitu dapat menurunkan
ketegangan otot, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, menurunkan frekuensi
pernapasan dan nadi serta dapat menurunkan tekanan darah. .
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui dan
mempraktekkan teknik relakasasi imajinasi terpimpin klien dapat melakukan
menajemen nyeri dan mengurangi nyeri
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga dapat
1. Mengurangi atau menghilangkan nyeri
2. Menurunkan ketegangan otot
3. Menimbulkan perasaan yang aman, tenang dan damai
D. Materi
1. Definisi Terapi Imajinasi Terpimpin
2. Tujuan Terapi Imajinasi Terpimpin
3. Manfaat Terapi Imajinasi Terpimpin
4. Indikasi Terapi Imajinasi Terpimpin
5. Waktu pelaksanaan Terapi Imajinasi Terpimpin
6. Langkah-langkah Terapi Imajinasi Terpimpin
E. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
F. Media
a. Flipchart
b. alunan music
c. speaker
G. Sumber
Afdila, Jihan Annisa. (2016).Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap
Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan
Skripsi. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga
Sucipto, Aditya Yayang. (2012). Pengaruh Relaksasi Guided Imagery
terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit
Daerah dr. Soebandi Jember. Skripsi Universitas Jember
Wulandari, Cynthia. (2015). Pengaruh Guided Imagery Terhadap Persepsi
Nyeri Pada Pasien Post Orif Di Rsud Dr.R Goetheng Taroenadibrata
Purbalingga. Other Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
H. Proses Penyuluhan
Tahap
Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Kegiatan
Pembukaan • Membuka kegiatan • Menjawab salam Ceramah
(5 menit) dengan mengucapkan • Mendengarkan
salam pernyataan dari
• Memperkenalkan diri perawat
• Menjelaskan tujuan
dan manfaat dari
terapi distraksi dan
guaided imagery
• Menggali
pengetahuan klien
tentang terapi
distraksi dan guaided
imagery dengan cara
mengajukan
pertanyaan
Penyajian • Menjelaskan terapi •
Memperhatikan dan Ceramah
( 15 menit ) distraksi dan guaided mendengarkan Demonstrasi
imagery keterangan penyaji Tanya jawab
• Melakukan teknik • Memberi pertanyaan
terapi distraksi dan tentang hal-hal yang
guaided imagery belum dimengerti
yang bergubungan
dengan materi yang
disampaikan
Penutup • Menanyakan kembali Mendengarkan dan Tanya jawab
( 10 menit ) pada klien tentang bertanya serta menjawab
terapi distraksi dan pertanyaan
guaided imagery
yang telah
disampaikan dan
berikan rewards
kepada klien yang
telah menjawab
pertanyaan
• Klien
mempraktekkan
kembali terapi
distraksi dan guaided
imagery yang telah
diajarkan
• Memberi kesimpulan
• Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta klien
• Mengucapkan salam
• Penutup
I. Pengorganisasi
1. Moderator :
Tugas : Memimpin jalannya acara dan proses penyuluhan
2. Penyaji :
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
J. Evaluasi
1. Proses
Penyuluhan berjalan lancar.
Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan
Maksimal audiens meninggalkan penyuluhan 10%.
2. Hasil
80% audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi dan guaided
imagery
80% audiens dapat menjelaskan tujuan dari terapi distraksi dan
guaided imagery
80% audiens dapat menjelaskan langkah terapi distraksi dan guaided
imagery
Lampiran 1:
MATERI PENYULUHAN
NO PENILAIAN
URAIAN
. YA TIDAK
TAHAP PRA-INTERAKSI
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
1.
Persiapan Alat:
1) Kursi
2) Alunan music
TAHAP ORIENTASI
2. Memberikan salam kepada pasien
3. Validasi kondisi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
5. Kontrak waktu, tempat
TAHAP KERJA
6. Menanyakan keluhan pasien
7. Menjaga privacy pasien
8. Persiapan lingkungan yang nyaman dan tenang.
9. Bantu klien ke posisi yang nyaman yaitu posisi bersandar dan
10. Minta klien untuk menutup matanya selama prosedur
Meminta klien untuk menarik napas dalam dan perlahan sebanyak
3 kali dengan menutup matanya dan fokus pada nafas mereka.
11. Klien didorong untuk relaks, mengosongkan pikiran dan
memenuhi pikiran dengan bayangan yang membuat damai dan
tenang
Dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta
kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus
12. pada nafas mereka. Klien didorong untuk relaks, mengosongkan
pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan yang membuat
damai dan tenang
Meminta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan
13. atau pengalaman dengan mata terpejam yang membantu
penggunaan semua indra dengan suara yang lembut.
Klien dibawa menuju tempat spesial dalam imajinasi mereka
(misal: sebuah pantai tropis, air terjun, lereng pegunungan, dll),
14. mereka dapat merasa aman dan bebas dari segala gangguan
(interupsi). (bila keadaan klien memungkinkan)
DOKUMENTASI
1) Catat waktu pelaksanaan tindakan
17. 2) Catat respon pasien terhadap teknik distraksi
3) Paraf dan nama perawat jaga.
Lampiran 3:
Naskah Role Play Penyuluhan
FASE PRA-INTERAKSI
Moderator : “Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi bapak dan ibu semua.”
Peserta : “Waalaikumsalam wr.wb. Selamat pagi.
Moderator : “Sebelumnya, perkenalkan nama saya ..... dan disebelah kanan
saya ada rekan namanya… Kami adalah mahasiswa keperawatan
dari UPN Veteran Jakarta.”
Moderator : “Bapak dan ibu semua, apa kabarnya nih hari ini? Sehat-sehat
semuanya?”
Peserta : “Sehaaat, Alhamdulillah.”
Moderator : “Wah bagus sekali kalau begitu. Nah apa betul dari anggota
komunitas Peduli Hipertensi?”
Peserta : “Betul.”
Moderator : “Kami ucapkan terima kasih bapak ibu semua yang sudah hadir
disini. Oke, jadi hari ini kami datang ke sini untuk memberikan
penyuluhan tentang salah satu cara mengurangi perasaan
nyeri kepala saat tekanan darah ibu sama bapak disini sedang
tinggi. Nah, namanya itu adalah terapi relaksasi guided imagery
atau relaksasi imaginasi terpimpin. Nah perbincangan kita disini
kira-kira akan dilakukan selama 30 menit, di sini aja ya ibu bapak
di POSBINDU Flamboyan Desa Limo. Apa bapak dan ibu
setuju?”
Peserta : “Setuju.”
Moderator : “Saya mau tanya dulu nih sama bapak ibu biasanya kalo lagi
ngerasain nyeri kepala apa sih yang dilakukan?”
Moderator : “Baik ibu yang disebelah sana, boleh sebutkan namanya terlebih
dahulu sebelum menjawab.”
Peserta : “Saya ibu… . kalau saya biasanya coba tidur buat ngilangin sakit
kepalanya neng.”
Moderator : “Wah, seperti itu. Tepuk tangan dulu untuk ibu yang sudah share
pengalamannya.”
Moderator : “Apa ada lagi dari ibu dan bapak yang ingin berbagi
pengalamanya?
Peserta : (diam)
Moderator : “Nah, sebetulnya kita disini punya nih cara yang lebih ampuh
buat bapak ibu menghilangkan rasa nyeri kepala. untuk dapat tips
lebih jelasnya, disini ada rekan saya yang akan menjelaskan
dengan lebih lengkap.
Moderator : “Tapi sebelum kita mulai, untuk menambah semangat bapak dan
ibu disini kita punya jargon nih. Kalau saya bilang (Jargon)
Moderator : Waaah, bagus sekali semangatnya. Sekarang saya serahkan
kepada rekan-rekan saya, saya persilahkan.”
FASE INTERAKSI
Penyuluh : “Selamat pagi ibu bapak semua.”
Peserta : “Selamat pagi.”
Penyuluh : “Nah tadi kan sudah ada yang berbagi pengalaman katanya untuk
mengurangi nyeri dengan cara tidur. Nah disini saya akan
menjelaskan cara lain yaituuu dengan terapi relaksasi imajinasi
terpimpin. Adalah sebuah teknik relaksasi dengan membayangkan
sesuatu untuk membantu mengurangi stres.”
Penyuluh : “Dan tujuan cara ini itu Mengarahkan seseorang ke dalam
keadaan dimana pikiran mereka tenang dan tetap rileks bapak
ibu”
Penyuluh : “Nah kira kira ibu bapak pada tahu gak manfaatnya?”
Penyuluh : “Nah tadi kan sudah disebutin tuh Apa aja caranya tujuannya
sama manfaatnya, sekarang langsung kita praktekin yuk”
FASE KERJA
Penyuluh : “Nah sekarang bapak dan ibu atur posisi duduk supaya lebih
relaks. Atur posisi senyaman mungkin. Apakah bapak dan ibu
sudah merasa nyaman?”
Warga : “Sudahhh.”
Penyuluh : “Baiklah kalau begitu nanti bapak dan ibu disini ikuti instruksi
dari saya ya.”
Penyuluh : “Resapi apa yang ada dipikiran bapak dan ibu. Lalu bapak dan
ibu dapat membuka mata secara perlahan.”
FASE TERMINASI
Moderator : “Nah, gimana nih bapak ibu setelah tadi rekan saya telah
mengajarkan teknik terapi imajinasi terpimpin, bagaimana
perasaan bapak dan ibu setelah melakukan kegiatan tersebut?”
Moderator : “Sekarang saya tunjuk salah satu dari bapak dan ibu untuk
memperagakan teknik yang tadi diajarkan ya. Coba ibu (tunjuk
salah satu warga) Namanya siapa, bu? Ibu A tolong peragakan
teknik yang tadi telah diajarkan.”
Warga : “Iya sus, jadi tadi kayak begini kan.” (mulai memperagakan
teknik yang telah diajarkan)
Moderator : “Wah bagus sekali. Ibu bisa mengulanginya dengan baik. Ibu
boleh kembali ke tempat duduk ibu.”
Penyuluh : “Berarti bapak dan ibu disini sudah paham ya cara melakukan
teknik ini. Bapak dan ibu bisa mengulangi teknik ini apabila
bapak dan ibu merasakan nyeri. Apakah bapak dan ibu sudah
mengerti?”
Warga : “Sudah sus.”
Moderator : “Sebelum kegiatan ini kita akhiri, apakah ada diantara bapak
dan ibu yang ingin bertanya?”
(Warga diam)