Bandul Reversible
Bandul Reversible
Bandul reversibel adalah bandul fisis yang mempunyai sepasang titik tumpu
dengan jarak tetap satu terhadap lainnya. Bandul reversible adalah bandul yang
memiliki sepasang titik tumpu dengan jarak tetap atau ukuran terhingga, dan bandul
reversible terkonsentrasi pada satu titik tunggal atau titik tumpu. Pada percobaan kali
ini tujuan dari percobaan bandul reversibel adalah untuk menentukan percepatan
gravitasi bumi dengan mempergunakan bandul reversibel. Aplikasi Bandul dalam
bidang industri ini diantaranya terdapat dalam bidang teknik sipil (khususnya
jembatan) dan industri automotif. Langkah awal percobaan bandul reversible yaitu
mempersiapkan alat dan bahan, pastikan beban A terhadap mata pisau pertama
berjarak sejauh 11cm, dan pastikan mata pisau pertama dan mata pisau kedua
berjarak 50cm. Kemudian mengatur beban B terhadap mata pisau pertama, pada
percobaan pertama mata pisau pertama menjadi titik tumpu, bandul diberi simpangan
dan dilakukan pencatatan waktu untuk 10 kali osilasi. Pada percobaan kedua bandul
diputar sehingga mata pisau kedua menjadi titik tumpu kemudian ulangi langkah
percobaan yang sama seperti percobaan pertama. Setelah semua prosedur dilakukan
didapatkan nilai percepatan gravitas bumi pada percobaan pertama yaitu sebesar
9,890 m/s2 dengan persen kesalahan 0,85%. Pada percobaan kedua didapatkan nilai
percepatan gaya gravitasi bumi sebesar 10,046 m/s2 dengan persen kesalahan 2,44%.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
ABSTRAK................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan............................................................................1
1.3 Batasan Masalah..............................................................................1
iii
3.3 Alat yang Digunakan.......................................................................12
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Perhitungan...........................................................................................23
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus................................................27
B.1 Jawaban Pertanyaan.......................................................................27
Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan..............................................................30
Lampiran D. Blangko Percobaan...............................................................................33
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bandul
2
Gambar 2.1 Sistem Bandul Sederhana [1]
Gaya - gaya yang bekerja pada bandul adalah gaya tegang tali T dan
gaya gravitasi m g. Komponen radial T = m.g.cos(θ) tidak mengakibatkan
percepatan pada titik massa. Komponen tangensial gaya gravitasi m g sin(θ)
selalu bekerja dengan arah menuju θ = 0, berlawanan arah dengan
simpangannya. Jadi, komponen gaya merupakan gaya pemulih dan persamaan
gerak bandul ke arah tangensial ini dapat ditulis;
ⅆ2 s
F = -m g sin (θ) = m 2 .....................................2.1
ⅆt
ⅆ2 s ⅆ2θ
Mengingat s = Lθ, maka = L . Sehingga persamaan 2.1 dapat
ⅆt2 ⅆ t2
ditulis menjadi;
ⅆ 2 θ −g
= sin (θ)..............................................2.2
ⅆ t2 L
3
karena solusinya tidak berbentuk. Namun, jika diambil nilai θ yang kecil
maka dapat dilakukan pendekatan sin (θ) ≈ θ, dengan θ diukur dalam radian.
Dengan pendekatan ini, persamaan gerak bandul matematis menjadi;
ⅆ2θ g
2 +
θ = 0..................................................2.3
ⅆt L
g k
menggantikan θ dengan x dan menggantikan dan . Dengan demikian,
L m
solusi persamaan getaran bandul sederhana dengan simpangan kecil dapat
dibentuk;
θ = θ0 sin(ω t + φ)..................................................2.4
g
dengan ω2 = . Periode getaran bandul dapat ditentukan dari
L
frekuensi sudut yaitu,
2π L
T=
ω
= 2
√ g
.................................................2.5
4
Jenis bandul yang kedua adalah bandul fisis. Asdapun untuk bandul
fisis, secara umum memang sangat mirip dengan bandul matematis.
Perbedaanya terletak pada media penggantung benda. Apabila pada bandul
matematis digunakan tali yang tipis sehingga massa tali dapat diabaikan, maka
dalam bandul fisis digunakan suatu batang pejal yang massanya wajib diikut-
sertakan didalam perhitungan. Bandul ini berupa sebuah benda tegar yang
diayunkan pada suatu sumbu ayun tertentu (lihat Gambar 2.2).
Titik sumbu ayun pada benda sering dinamakan pivot (titik O pada
Gambar 2.2). Yang menyebabkan bandul berayun adalah torsi pemulih
(restoring torque), yaitu
τ = - m g lsin (θ)..............................................2.6
5
ⅆ2θ
pula bahwa τ = I α = I 2 (menurut teori kinematika rotasi) maka
ⅆ t2
Persamaan (2.6) dapat ditulis menjadi
ⅆ2θ m g l
+ θ = 0.............................................2.7
ⅆ t2 I
θ = θ0 sin(ω t + φ).......................................2.8
mgl
dengan ω2 = . Periode getaran bandul fisis ini dapat ditentukan
I
dari frekuensi sudutnya, yaitu
2 I
T=
ω
= 2
√ mgl
........................................2.9
Bandul reversible adalah bandul fisis yang mempunyai sepasang titik tumpu
dengan jarak tetap satu terhadap lainnya. Bandul reversibel adalah bandul yang
memiliki sepasang titik tumpu dengan jarak tetap atau ukuran terhingga, dan bandul
reversible terkonsentrasi pada satu titik tunggal atau titik tumpu. Gerak harmonis
sederhana adalah gerak dimana semua objek bergetar atau berosilasi secara bolak-
balik pada lintasan yang sama, setiap osilasi memakan waktu yang sama, gerakan
tersebut bersifat periodic. Gerakan ini akan memiliki titik kesetimbangan, dimana
6
posisi benda berosilasi tidak mengarahkan gaya. Ketika benda mendaptakan gaya
neto, benda akan bergerak menjauhi titik kesetimbangan dan kembali ke titik
kesetimbangannya disebabkan oleh gaya pemulih. Bandul Sederhana memiliki titik
kesetimbangan yang berada tegak lurus pada tali dengan tiang penyangga. Bandul ini
memiliki massa beban dan tali, bandul akan berosilasi pada koordinat x.
Bandul reversible atau fisi merupakan bentuk ideal dari sebuah bandul dalam
gerak harmonis sederhana. Reversibel secara artian adalah “dapat berbalik”. Pada
bandul sederhana, massanya hanya berada pada perangkat beban, sehingga
terkonsentrasi hanya pada satu titik. Pada bandul reversible, benda yang berosilasi
adalah sebuah batang peja. Sehingga kalimat reversible itu lah yang mengartikan
bandul tersebut dapat digunkan kedua sisinya, baik sisi atas atau sisi bawah.
( Sutarno, 2013 : 401 )
2.3 Gravitasi
Gravitasi merupakan interaksi antara benda bermassa yang berupa gaya tarik-
menarik, besarnya gaya gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan jaraknya,
korelasi keduanya bahwa perkalian antara kedua massa berbanding lurus sedangkan
jarak berbanding kuadrat terbalik terhadap besarnya gaya gravitasi. Dalam kehidupan
sehari-hari fenomena gravitasi ini sangat sulit dilihat karena interaksi antara benda
dengan massa yang relatif kecil membuat gaya gravitasi antar keduanya menjadi
sangat kecil, namun kita dapat melihat pengaruhnya pada tinjauan yang lebih luas
lagi, seperti perilaku benda-benda langit maupun satelit yang bergerak pada
lintasannya disebabkan adanya gaya gravitasi.
Setiap benda mempunyai suatu gaya yang dinamakan dengan gaya berat.
Berat sebuah benda adalah gaya tarik bumi terhadap benda tersebut atau hasil kali
massa dengan percepatan gravitasi bumi. Berbeda dengan massa benda yang tetap,
gaya berat benda selalu berubah ubah tergantung dengan besar percepatan gravitasi
yang ada di tempat tersebut. Percepatan gravitasi bumi yang disimbolkan dengan ‘g‟
7
menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan
bumi dengan satuan m/s2. Mengetahui besar nilai percepatan gravitasi sangat penting
karena gravitasi mempengaruhi sebagian besar aktifitas manusia di muka bumi.
Contohnya dalam ilmu penerbangan, semua perangkat penerbangan dibuat dengan
cara menghitung besar nilai percepatan gravitasi agar pesawat yang dihasilkan dapat
melayang di udara. Dalam bidang ekonomi, perbedaan besar nilai percepatan
gravitasi di suatu daerah menyebabkan berbeda pula berat benda di tempat tersebut
dengan daerah lainnya, sehingga perbedaan berat akan mempengaruhi perbedaan
harga barang. Nilai percepatan gravitasi bumi yang pertama ditemukan oleh Galileo
pada eksperimennya yang terkenal di Pisa, dimana Ia menjatuhkan objek dari puncak
menara. Besar nilai yang didapat pada permukaan bumi adalah sekitar 980cm/sec2.
m 1 m2
F=G ....................................................2.10
r2
Dengan,
8
Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda, dimana
setelah menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali ke posisi
kesetimbangannya (Serwey dan Jawett, 2004). Posisi kesetimbangan suatu benda
adalah posisi dimana benda tersebut dalam keadaan diam yaitu total gaya yang
bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jika benda dijauhkan dari posisi
kesetimbangannya dan dilepaskan, maka akan timbul suatu gaya atau torsi untuk
menarik benda tersebut kembali ke posisi setimbangnya (Young dan Freedman,
2002). Gerak osilasi merupakan salah satu kajian dalam fisika yang aplikasinya
sangat banyak dalam kehidupan nyata. Akan tetapi gerak osilasi yang sering dikaji
adalah gerak osilasi secara terpisah, misalnya gerak osilasi bandul dan gerak osilasi
pegas.
2.4.1 Periode
M t
2π
√ k
atau T = ................................2.11
n
Untuk mencari sebuah periode terdapat dua rumus. Rumus yang pertama
untuk mencari nilai T atau periode yang akan ditentukan menggunakan m
yaitu massa benda, k yaitu konstanta pegas. Rumus yang kedua adalah
pembagian anatara waktu dan jumlah isolasi yang didapat.
2.4.2 Frekuensi
9
Frekuensi adalah banyaknya getaran/putaran yang dilakukan benda
dalam selang waktu satu sekon. Untuk menentukan nilai frekuensi secara
sistematis dinyatakan sebagai;
1 1 k n
f= =
T 2π √ M
= f = ...........................2.12
t
10