SOP Pemberian Dan Pemasangan Oksigen O2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

SOP Pemberian dan Pemasangan Oksigen O2

Pengertian ?
Pemberian oksigen merupakan salah satu terapi pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dimana oksigen dengan
konsentrasi tinggi diberikan kepada pasien yang membutuhkan melalui selang nasal kanul atau jenis mask
oksigen dan yang lainnya.

Apa tujuan dari pemberian Oksigen ?


Tujuan utama dari pemberian oksigen adalah untuk memberikan suplai oksigen yang lebih banyak sehingga
kebutuhan tubuh akan oksigen dapat terpenuhi. Tentunya pemberian oksigen ini hanya ditujukan bagi mereka
yang mengalami gangguan pernapasan saja, seperti orang dengan gangguan jalan napas (akumulasi sekret,
penyempitan bronkhus), atau mereka yang mengalami gangguan pola napas.

Peralatan apa saja yang dibutuhkan ?

 Alat pertama yang dibutuhkan adalah tabung oksigen yang tentunya masih terisi dengan O2. Dan
dilengkapi dengan manometer.
 Pengukur aliran oksigen yaitu flow meter serta humidifier

 Nasal kanul sesuai ukuran (ukuran untuk anak-anak 8 sampai 10 Fr, ukuran untuk wanita dewasa 10
sampai 12 fr, dan ukuran untuk pria dewasa adalah 12 sampai 14 fr). Untuk menentukan apakah
seseorang memerlukan nasal kanul, simple mask, dan sebagainya, anda bisa menyesuaikannya dengan
saturasi oksigen.

 Selang oksigen (untuk menghubungkan nasal kanul dengan humidifier)

 Jelly jika dibutuhkan

 Plester atau pita, jika dibutuhkan.

Bagaimana SOP langkah pemasangan oksigen ??


Pemberian atau mesangan oksigen ini, terdiri dari 4 tahap yaitu (pra interaksi, orientasi, tahap kerja, dan
terminasi). Lebih lengkapnya, mari simak berikut ini :

Tahap Pra interaksi

 Pertama, anda harus mengidentifikasi kebutuhan pasien akan oksigen. Yaitu mengukur respirasi rate
dalam 1 menit, dan mengukur saturasi oksigennya. Pastikan orang yang akan diberikan terapi tepat
sasaran.
 Lakukan cuci tangan yang benar, yaitu dengan 6 langkah dan 4 gerakan.

 Persiapkan peralatan yang telah disebutkan diatas, sesuaikan juga dengan ketersediaan alat, dan
kebutuhan pasien.

Tahap Orientasi

 Ucapkan salam kepada pasien, serta panggil nama pasien untuk meningkatkan keakraban dan
kepercayaan
 Jelaskan juga tujuan dilakukan tindakan dan berbagai hal tentang informasi tindakan. Baik
ketidaknyamanan dan manfaatnya.

 Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan. Jika klien tidak
mau diberikan tindakan, jelaskan kembali manfaat dan dampak yang akan timbul. Jika masih menolak,
sebaiknya minta tanda tangan untuk persetujuan penolakan tindakan. Hal ini akan berguna bagi anda,
jika anda mendapat masalah dengan hukum.

Tahap Kerja

 Atur posisi pasien senyaman mungkin, dalam hal ini, posisi yang paling tepat adalah posisi semi
fowler. Karena dengan posisi ini, pernapasan akan terjadi secara maksimal.
 Pasang berbagai peralatan yang telah tadi disediakan. Hubungkan antara oksigen dengan flow meter
dan humidifier. Hubungkan juga dengan selang oksigen.

 Nyalakan oksigen dengan aliran yang sudah sesuai dengan rencana tindakan (advis).

 Periksa apakah oksigen mengalir dengan baik atau tidak.

 Sambungkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan selang oksigennya.

 Pasangkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan hidung pasien.

Catatan atau cara pemasangan :

Dalam pemberian oksigen dengan nasal kanul, masukan ujung lubang nasal kanul tetap masuk kedalam 2
lubang hidung pasien. Selanjutnya eratkan selang baik kebelakang kepala, atau mengikat ketelinga dan dagu.

Sedangkan untuk pemasangan oksigen dengan kateter nasal, yaitu ukur terlebih dahulu jarak kateter dari hidung
ke lubang telinga, lalu tandai area tersebut dengan plester. Olesi ujung kateter dengan jely dan masukan ke salah
satu lubang hidung secara perlahan sampai masuk pada bagian yang ditandai tadi. Untuk melihat letak selang,
buka mulut klien dengan tong spetel dan senter, lalu tarik sedikit agar tidak terlalu panjang, rekatkan dengan
plaster pada bagian hidung agar tidak lepas.

Pemasangan mask oksigen lebih simple, yaitu anda hanya perlu memasangkan mask menutupi hidung dan
mulut, lalu kaitkan tali kebelakang kepala pasien.

 Kaji respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan, pengkajian dilakukan setelah 15 sampai 30
menit dari pemasangan. Hal-hal yang perlu dikaji yaitu gerakan dada, respirasi rate, kenyamanan,
saturasi oksigen, dan sebagainya sesuai kebutuhan.
 Setelah 30 menit pemasangan, periksa kembali aliran dan cairan humidifier, pastikan dalam tabung
humidifier terisi air.

 Kaji pasien secara berkala untuk mengetahui adanya hipoxia, cemas, gelisah, dan sebagainya.

 Kaji juga apakah terdapat iritasi pada hidung pasien. Berikan cairan ataupun pelumas, untuk
melemaskan membran mukosa.

 Catat Permulaan terapi oksigenasi dan hasil pengkajian

Tahap Terminasi

 Evaluasi kembali pasien setelah dilakukan tindakan, tanyakan juga bagaimana respon pasien setelah
diberikan tindakan.
 Hasil data yang terkumpul di dokumentasikan untuk kebutuhan tindakan selanjutnya.

 Kontrak dengan pasien untuk tindakan yang akan dilakukan selanjutnya

 Bereskan peralatan dan akhiri kegiatan

 Lakukan cuci tangan kembali setelah selesai tindakan

Anda mungkin juga menyukai