Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kevin Pratama Yuda (20002039)

Jurusan: D-III Radiologi

Resume Bahasa Indonesia

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran
kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan
lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Pengertian kalimat efektif menurut para ahli :

Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :

• Menurut (Rahayu: 2007)

Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat


komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.

• (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001) Mengatakan

Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat.

Apa itu ejaan?

Ejaan merupakan penggambaran lambang-lambang bunyi ajaran dan


interelasi antar lambang dalam suatu bangsa, ejaan mengalami tahap
pengembangan, sebelum ejaan yang di sempurnakan, ejaan telah mengalami
perubahan berulang kali, yaitu yang pertama Ejaan Van Ophuysen pada tahun
1901, kemudian Ejaan Republik (soewandi) pada tahun 1947, baru kemudian
ejaan yang disempurnakan yang diresmikan pada tanggal 16 agustus 1972.
Ejaan sangat mempengaruhi perkembangan bangsa Indonesia. Ejaan yang
meliputi penulisan huruf , penulisan kata, termasuk singkatan, akronim,angka dan
lambang bilangan, serta penggunaan tanda baca. Selain itu juga tentang pelafalan
dan peraturan dalam penyerapan unsur asing.

Fungsi ejaan yaitu:

-sebagai landasan pembaku tata bahasa

-sebagai landasan pembaku kosa kata dan peristilahan

-sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa


idonesia.

Dengan adanya ejaan tersebut tentu membantu kita dalam penulisan agar
penyampaian informasi dapat diterima dengan baik dan benar oleh para
pembaca.

Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)

Ejaan republic yang di susun oleh Mr.soewandi. penyusunan ini dimaksudkan


untuk menyempurnakan Ejaan Van Ophuysen dan diresmikan dan ditetapkan
berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
Republik Indonesia.

Ejaan yang disempurnakan (EYD) diresmikan oleh presiden soeharto pada


tanggal 16 agustus 1972. Pedoman ejaan bahasa Indonesia di sebut pedoman
umum, karena dasarnya hanya mengatur hal-hal yang bersifat khusus, yang
belum di atur dalam pedoman itu. Ejaam yang disempurnakan merupakan hasil
penyempurnaan dari beberapa ejaan yang di susun sebelumnya.

Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan ditebitkan dalam sebuah
buku kitab Logat Malajoe, dan mulai berlaku. Ejaan tersebut disusun oleh
Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar soetan M’a moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sebelum ejaan ini dituliskaan oleh penulis
pada umumnya memiliki aturan sendiri dan sangat beragam dalam menuliskan
konsonan, vocal, kata, kalimat, dan tanda baca. Terbitnya Ejaan Van Ophuysen
sedikit banyak mengurangi kekacauan ejaan yang terjadi pada masa itu.

Hal-hal yang di atur dalam EYD :

- pemakaian huruf , termsuk huruf capital dan huruf miring


- Penulisan kata
- Penulisan tanda baca
- Penulisan singkatan dn akronim
- Penulisam angka dan lambang bilangan
- Penulisan unsure serapan

Penulisan kata ulang

- Kata ulang dihasilkan dari proses pengulangan dan ditulis secara lengkap
dengan menggunakan tanda hubung.
- Contoh: lari-lari, ragu-ragu, kadang-kadang, dll.
- Kata ulang yang berubah bunyi.
- Contoh: sayur-mayur, warna-warni, bolak-balik.
- Perulangan berimbuhan sekaligus, di awal saja atau akhir.
- Contoh: berpeluk-pelukan, berjalan-jalan, hormat-menghormati.

Kata ulang ditulis penuh dengn mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak
digunakan sebagai tanda perulangan. Contoh: Anak-anak, bukan Anak2.
Bersalam-salaman, bukan bersalam2an, bermain-main, bukan main2.

Penulisan angka

- Untuk menyatakan bilangan tingkat, harus diberi awalan ke- dan garis
penghubung (-) sehingga penulisannya sebagai berikut:
- Contoh: juara ke-2 , bangku ke-3 dari depan , abad ke-20
- Untuk angka romawi tidak perlu menggunakan awalan ke- dan garis
penghubung
- Contoh: juara ke II, bangku III dari depan, abad XX

Penggunaan tanda baca

Permasalahan yang sering ditemukan adalah:

- Penggunaan tanda titik pada singkatan nama orang, nama gelar dan nama
lembaga
- Penggunaan tanda koma pada perincian
- Penggunaan tanda penghubung pada akhir baris dan pada gabungan kata
yang maknanya meragukan.
- Penggunaan tanda titik dua (:) dan kutip (“…”) pada kalimat lansung.

Penulisan unsur serapan

Penulisan kata seraoan bahasa asing yang berimbuhan pada dasarnya tidak
berbeda dengan kata berimbuhan bahasa Indonesia pada umumnya, yang
memperlakukan kaidah peluluhan fonem-fonem tertentu. Fonemp,k dan s
meluluh.

Anda mungkin juga menyukai