Anda di halaman 1dari 1

Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 23

Internal Financing dividend policy


untuk investasi dalam Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Dampak dari Menahan Laba pengembangan perusahaan dan Dividen Sebagai Objek Pemotongan PPh Pasal 26
plowing back
(retained earning) meningkatkan kinerja operasi
policy
Dividen
Dividen yang Dikecualikan dari Objek Pajak
Pendanaan dalam bentuk modal pada saat pembayaran,
dilakukan oleh perusahaan melalui saat disediakan untuk Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh
Dampak dari Pendanaan Melalui dibayarkan,jatuh tempo a.Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
penjualan kepemilikan saham
Modal (equity financing) ,saat yang ditentukan b.Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha
biasa perusahaan tersebut.
dalam kontrak atau milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan
perjanjian atau faktur yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari
jumlah modal yang disetor.

Dampak debt financing


Membatasi  DER setinggi-tingginya 4:1 Pasal 2 ayat 1
RPS 3
Aspek Debt to Equity Ratio (DER) Pengecualian
Perpajakan Perlu Diperhatikan
Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang PPh
Dalam Utang Kepada Pemegang Saham Pasal 1 ayat 5
Pemilihan Diberi wewenang Pasal 6 dan 9 UU PPh
Pembiayaan.
Menteri Keuangan Menentukan Biaya Pinjaman yang Dapat Dibayarkan PMK Nomor Per 43/PJ/2010.

Peraturan Menteri Keuangan nomor 169/PMK.010/2015

Factoring (anjak Piutang) Merupakan penjualan piutang ke pihak ketiga Tariff efektif atas anjak piutang sebesar 0.5%

Aspek Perpajakan dalam Operating Lease: Pemotongan 10% utk tanah Selain tanah dan dan
Pemilihan Pembiayaan Leasing (Sewa Guna) dan bangunan (PPH Pasal 4) bangunan PPH pasal 23

Finance Leasing: Jasa pembiayaan merupakan


non JKP (pasal 4 UU PPN)
Utang: warrant bond, convertible bonds
Hybrid Financial Instrument
Modal: saham preferen

Anda mungkin juga menyukai