Pengertian data kuantitatif menurut Sugiyono (2015) adalah data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan.
SUMBER : WIKIPEDIA
Karena riset operasi merupakan salah satu alat analisis yang berdasarkan angka saja, padahal
tidak semua hal dapat diukur dengan angka. Oleh karena itu, hasil optimal dalam riset operasi
belum tentu merupakan keputusan terbaik, tetapi mungkin ada sedikit perubahan atau
penyesuaian setelah mempertimbangkan data-data kuantitatif.
Selain itu di
dalam bisnis, pengambilan keputusan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam keseharian seorang manajer. k eputusan ini untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Sebelum mengambil keputusan, biasanya dilakukan
analisis terhadap data yang ada agar bisa diketahui pemecahannya. Untuk melakukan analisis,
biasanya digunakan ilmu-ilmu pengetahuan, seperti matematika, riset operasi, statistik, dan
akuntansi. Disinilah kedudukan analisis kuantitatif sebagai alat untuk membantu manajemen dalam
menganalisis data sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
1. Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!
Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas suatu perusahaan
yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang. Aliran-aliran kas tersebut,untuk saat ini
bisa disamakan dengan laba. Oleh karena itu, nilai perusahaan sekarang ini atau nilau sekarangnya
adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang yang dihitung
pada masa sekarang dengan cara mendiskontokannya pada suatu tingkat bunga tertentu. Tingkat
bunga tersebut sering juga disebut sebagai tingkat diskonto yang terbaik.
Laba per lembar saham adalah pembagian laba bersih perusahaan dengan jumlah lembar
saham yang beredar. Contoh laba per lembar saham adalah:
Laba bersih per saham adalah Rp. 2.000/ lembar saham. Dikenal dengan nama EPS (Earning
per Share).
Principal Agent Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan adalah suatu kondisi
dimana individu dalam hal ini adalah seorang Pegawai yang berupaya untuk melanggar nilai-nilai
kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan pribadinya karena keadaan lingkungan dimana individu
dalam hal ini Pegawai tersebut beraktivitas memberikan kesempatan melakukan tindakan
pelanggaran tersebut.
Dalam banyak kasus, berbagai kasus korupsi dalam lembaga bisnis terjadi karena permasalahan
principal-agent dan praktik moral hazard dari pegawainya, karena manajemen maupun staf
operasional memiliki tugas yang kompleks yang disertai dengan banyak pertemuan, perjalanan
dinas, berbagai proyek kerjasama riset, serta pembagian dan koordinasi tugas yang berlapis dimana
pelaksanaannya tidak secara detail termonitor oleh principal. Berbagai aktivitas tersebut tampaknya
dapat dipertanggungjawabkan dan perlu dibiayai. Meskipun demikian di balik itu, seringkali terdapat
sejumlah manipulasi anggaran dan praktik korupsi keuangan perusahaan yang akhirnya berdampak
negative terhadap keuangan perusahaan dan pada titik tertentu dapat berujung pada kebangkrutan
perusahaan.
Kasus principal-agent yang berdampak negatif pada inefisiensi bahkan kehancuran perusahaan
sudah banyal teradi pada perusahan, baik luar negeri maupun dalam negeri. Penyebab utamanya
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu karakter dan perilaku agen yang
mengedepankan kepentingannya, terbatasnya kapasitas principal dalam memonitor perilaku agent,
dan kurangnya kapasitas dan efektivitas kelembagaan yang ada dalam lingkungan perusahaan dalam
membatasi perilaku individu, terutama agent, yang bekerja dalam perusahaan
Hukum marginal utility yang semakin menurun / Law of Diminishing Marginal Utility : “ apabila
tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan
menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya dan pada
akhirnya tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negative”
Sedangkan the law of diminishing of return berkaitan dengan hasil yang kita peroleh jika
menambahkan satu unit faktor produksi yang mula-mula akan meningkatkan outputnya,
namun jika terus ditambah sementara faktor produksi lainnya tetap, maka hasil atau output
yang akan diperoleh semakin berkurang.
Sebagai contoh dalam memproduksi komputer perusahaan membutuhkan 10 orang karyawan akan
menghasilkan 2 unit komputer, dan jika ditambah 10 orang karyawan lagi maka hanya dapat
menghasilkan 3 unit komputer saja.
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal. Salah satu contoh lembaga pembiayaan yang ada disekitar
saya adalah leasing.
Leasing atau sewa guna usaha adalah suatu kegiatan pembiayaan yang diberikan kepada suatu
perusahaan dalam upaya untuk penyediaan barang dan modal yang akan digunakan oleh
perusahaan (nasabah) dalam jangka waktu yang sesudah ditentukan.
Pembiayaan ini maksudnya adalah apabila suatu perusahaan membutuhkan peralatan penunjang
fungsi produksi dalam perusahaan seperti alat mesin, kendaraan ataupun kantor perusahaan atau
nasabah tersebut dapat memperolehnya melalui perusahaan leasing.
Pihak leasing akan menyediakan kebutuhan tersebut dan perusahaan yang bertindak sebagai
nasabah dapat melunasinya dengan cara mengajukan kartu kredit ataupun sewa sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Fungsi lembaga pembiayaan seperti leasing berbeda dengan bank, keduanya memang memiliki
kesamaan karena sama-sama bergerak dalam bidang jasa keuangan. Namun perusahaan leasing
merupakan perusahaan berbadan hukum yang hanya melakukan kegiatan pengadaaan barang
ataupun modal usaha dan tidak boleh melakukan penarikan dana langsung dari masyarakat.
Perusahaan leasing yang mendominasi pasar dan sudah berkembang pesat hingga memiliki banyak
cabang yang tersebar ke seluruh daerah di Indonesia contohnya PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mitra pembiayaan dan juga asuransi yang
berdiri sejak 1990. Saat ini PT Adira Dinamika Multifinance Tbk telah berkembang dan menjadi salah
satu perusahaan pembiayaan kendaraan terbesar di Indonesia.
Kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh PT Adira Dinamika Multifinance Tbk sudah sesuai dengan
atauran yang ditentukan oleh OJK. Sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No.
30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan dan Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, PT Adira
Dinamika Multifinance Tbk telah melakukan penilaian penerapan Tata Kelola Perusahaan
dengan mempergunakan kertas kerja dan format sesuai dengan ketentuan tersebut.
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk juga berkewajiban melindungi kegiatan pihak terkait yang
mempunyai kepentingan, meingkatkan ketaatan pada peraturan dan codes of conduct, dan
melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan PJOK no. 30 / POJK.05/2014 yaitu :
1. Keterbukaan, dalam melaksanakan tugasnya tugas dari karyawan Adira Finance yaitu
menyampaikan pemberian informasi secara jelas, lengkap, akurat dan tepat waktu kepada
masyarakat yang akan menggunakan jasanya.
2. Akuntabilitas, sebagai perusahaan pembiayaan yang berbentuk perseroan terbatas terdapat
adanya peran,tanggungjawab,hak, dan kewajiban antara Dewan Komisaris, Direksi, dan para
pemegang saham perusahaan
SUMBER :
https://www.ojk.go.id
https://www.adira.co.id
1. Apa makna dari kata "tepat" pada pernyataan “mencari dan menemukan calon
karyawan yang tepat dan berkualitas” ?
3)Tes Bakat
Tes bakat berusaha mengukur kemampuan belajar tentang pekerjaan tertentu atau mengukur
kapasitas seseorang, yaitu kemampuan potensial untuk belajar dan melaksanakan pekerjaan.
Tes ini dapat berupa multibakat atau bakat tertentu. Beberapa tes yang lebih sering digunakan
mengukur kemampuan verbal, numerik, kecepatan persepsi, kemampuan spasial dan
kemampuan rasional.
4)Tes Kepribadian
Tes kepribadian berusaha mengukur karakteristik kepribadian seperti orientasi penyelesaian
pekerjaan, kekuasaan, dan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena terdapat kesulitan
dalam memvalidasi (memiliki masalah validitas dan reliabilitas yang rendah) dari hasil tes ini,
maka tes kepribadian tidak berkembang dalam penggunaannya.
5)Tes Minat
Tes minat didesain untuk menentukan seberapa tinggi minat seseorang dibanding dengan
minat keberhasilan seseorang dalam jabatan tertentu. Tes ini menunjukkan pekerjaan atau
area pekerjaan mana yang paling diminati pelamar.dasar asumsi dalam penggunaan tes
minat adalah, bahwa orang akan lebih memiliki kemungkinan untuk sukses dalam pekerjaan
yang mereka sukai. Problem utama penggunaan tes minat untuk tujuan seleksi adalah
bahwa respons terhadap pertanyaan tidak selalu jujur.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa kualitas produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan
apabila seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Kualitas memiliki dua perspektf yaitu perspektif
konsumen dan perspektif produsen.
Menurut Russel dan Taylor (2011), kedua perspektif tersebut akan bertemu pada kata
fitness for consumer use. Kesesuaian untuk digunakan tersebut merupakan kesesuaian
antara konsumen dan produsen sehingga dapat membuat suatu standar yang disepakati
bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah pihak. Kegiatan
pengendalian kualitas pun tidak hanya meliputi penetapan standar produk atau proses dari
pihak produsen, melainkan standar yang ditetapkan produsen tersebut juga harus sesuai
dengan spesifikasi atau toleransi yang ditetapkan oleh pihak konsumen.
Arti kualitas itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu pandangan produsen yang didalamnya
terdapat kualitas kesesuaian (sesuai dengan standar dan biaya) dan pandangan konsumen
yang didalamnya terdapat kualitas desain (karakteristik kualitas dan harga)
Berikut langkah-langkah Formulasi masalah
1. Fungsi tujuan
Fungsi ini menunjukan tujuan akan dioptimalkan. Tujuan itu bisa dimaksimumkan atau
diminimumkan. Nilai tujuan diberi symbol Z. Tujuan perusahaan adalah maksimisasi keuntungan,
sehingga dapat menuliskan fungsi dan tujuan sebagai berikut :
Maksimumkan Z=C1 X1 + C2X2+…+CnXn
Pada kasus produk sukra dan Rasmi, tujuannya adalah memkasimumkan seluruh nilai sumbangan
laba. Padahal, setiap unit produk Sukra dan Rasmi masing-masing 40 dan 30. Maksimumkan
Z=40X1+30X2
2. Batasan Fungsional
Batasan ini menunjukan alokasi sumber yang tersedia. Kalau setiap unit aktivitasmemerlukan a unit
sumber I, dapat ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut :
Demikian pula untuk produk Rasmi, dengan logika yang sama disusun pertidaksamaan sebagai
berikut : 2X1 + 3X2 ≤ 30
Secara keseluruhan, dapat dicantumkan formulasi masalah pada kasus produk Rasmi dan Sukra
kedalam fungsi-fungsi berikut :
Fungsi tujuan : maksimum Z=40X1 + 30X2
Batasan-batasan:
1) 2X1 + X2 6.000
(2) 2X1 +3X2 9.000
(3) X1 0; X2 ; ≥ 0