Anda di halaman 1dari 1

A.

Alam Semesta sebagai Penampakan (Epifani) Tuhan

Semua agama dan aliran spiritual memiliki satu keyakinan mendasar bahwa alam lingkungan
termasuk manusia di dalamnya diciptakan Tuhan Yang Maha Esa yang indah dan baik adanya
sejak semula. Alam adalah emanasi, pancaran atau mengalir keluar dari Tuhan itu sendiri.
Agama-agama yakin dan percaya bahwa Tuhan berbicara kepada kita umat-Nya melalui
fenomena alam yang kita lihat sehari-hari. Oleh karena itu alam semesta (universum) adalah
tanda kehadiran Tuhan. Alam semesta adalah epifani (penampakan) Tuhan itu sendiri. Adanya
dunia dan proses evolusinya dalam dinamika waktu yang panjang tidak mengurangi kualitas
nilai luhur alam semesta sebagai ciptaan Tuhan. Lingkungan alam tempat manusia hidup
merupakan sebuah realitas yang bernilai intrinsik pada dirinya sendiri. Nilai intrinsik alam
tidak ditentukan oleh manusia, namun memiliki nilai internal pada dirinya sendiri (in se)
sejak awal mula diciptakan Tuhan. Nilai intrinsik lingkungan alam diberikan Tuhan sejak proses
penciptaan dan berlangsung sampai sekarang dan hingga ke masa depan sepanjang keberadaan
alam ini. Manusia tidak berhak sedikitpun menentukan nilai dan martabat lingkungan alam.
Lingkungan alam adalah sebuah faktisitas atau kenyataan yang terberikan oleh Tuhan untuk
manusia. Karenanya lingkungan alam adalah berkat (rahmat) instimewa Tuhan yang perlu
disyukuri oleh setiap manusia di kolong langit ini. Bentuk syukur tersebut harusnya
direalisasikan dalam wujud sikap tanggung jawab manusia untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.

Anda mungkin juga menyukai