Anda di halaman 1dari 2

ESSSAY KETUHANAN

Tuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sesuatu yg diyakini, dipuja, dan
disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa. Tuhan dipahami sebagai zat Mahakuasa dan asas
dari suatu kepercayaan. Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan,
sehingga ada berbagai konsep ketuhanan meliputi teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain.
Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di
alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun tidak ikut
campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta
itu sendiri. Para cendekiawan menganggap berbagai sifat-sifat Tuhan berasal dari konsep
ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di antaranya adalah Mahatahu
(mengetahui segalanya), Mahakuasa (memiliki kekuasaan tak terbatas), Mahaada (hadir di
mana pun), Mahamulia (mengandung segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak ada yang
setara dengan-Nya, serta bersifat kekal abadi. Penganut monoteisme percaya bahwa Tuhan
hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala
kewajiban moral, dan "hal terbesar yang dapat direnungkan”.

Ada banyak nama untuk menyebut Tuhan, dan nama yang berbeda-beda melekat pada
gagasan kultural tentang sosok Tuhan dan sifat-sifat apa yang dimilikinya. Atenisme pada
zaman Mesir Kuno, kemungkinan besar merupakan agama monoteistis tertua yang pernah
tercatat dalam sejarah yang mengajarkan Tuhan sejati dan pencipta alam semesta, yang
disebut Aten. Kalimat "Aku adalah Aku" dalam Alkitab Ibrani, dan "Tetragrammaton"
YHVH digunakan sebagai nama Tuhan, sedangkan Yahweh, dan Yehuwa kadangkala
digunakan dalam agama Kristen sebagai hasil vokalisasi dari YHVH. Dalam bahasa Arab,
nama Allah digunakan, dan karena predominansi Islam di antara para penutur bahasa Arab,
maka nama Allah memiliki konotasi dengan kepercayaan dan kebudayaan Islam. Umat
muslim mengenal 99 nama suci bagi Allah, sedangkan umat Yahudi biasanya menyebut
Tuhan dengan gelar Elohim atau Adonai (nama yang kedua dipercaya oleh sejumlah pakar
berasal dari bahasa Mesir Kuno, Aten).

Banyaknya konsep tentang Tuhan dan pertentangan satu sama lain dalam hal sifat, maksud,
dan tindakan Tuhan, telah mengarah pada munculnya pemikiran-pemikiran yang
menganggap adanya satu kebenaran teologis yang mendasari segalanya, yang diamati oleh
berbagai agama dalam sudut pandang yang berbeda-beda, maka sesungguhnya agama-agama
di dunia menyembah satu Tuhan yang sama, namun melalui konsep dan pencitraan mental
yang berbeda-beda mengenai-Nya.

Dalam upaya kita mengetahui hakikat keberadaan Tuhan, yang harus kita ketahui adalah apa
yang sesungguhnya ada. Tuhan itu Maha Ada. Dia ada dari diri-Nya sendiri, Self Existent.
Tuhan tidak bergantung pada sesuatu yang lain demi menjadi Tuhan. Sementara kita berada
karena Tuhan telah menciptakan kita.

Tuhan bersifat abadi, tanpa awal dan akhir. Tuhan selalu berada di mana-mana. Kemanapun
dan dimanapun kita berada, Tuhan akan selalu menyertai kita. Tiada sedikit pun ruang tanpa
kehadiran-Nya. Kita juga tidak perlu mencari dimana Dia berada, yang diperlukan hanyalah
kesadaran kita akan hakikat keberadaan-Nya dan bukti-bukti Kekuasaan-Nya.

Tuhan bersifat abadi, tanpa awal dan akhir. Tuhan selalu berada di mana-mana. kita sangat
memerlukan kesadaran akan hakikat keberadaan-Nya dan bukti-bukti Kekuasaan-Nya.

Dengan demikian, tanpa melihat dzat-Nya yang Maha Agung, kita telah dapat mengungkap
hakikat keberadaan-Nya melalui segala ciptaan-Nya yang ada. Apa yang ada pada diri kita
sendiri dan semua yang ada di alam semesta ini, tanpa kecuali, dapat dijadikan bukti akan
hakikat keberadaan-Nya. Tuhan telah memberikan bekal kepada manusia berupa akal, dan
dengan akal itu manusia dapat memikirkan segala hal yang ada di dalam kehidupannya,
sampai akhirnya dia dapat mengetahui tentang hakikat adanya Tuhan dan sifat-sifat-Nya

Oleh karena itu, bagi kita yang telah percaya akan keberadaan-Nya sebagai Sang Pencipta
alam semesta yang maha luas ini, maka tidaklah cukup bagi kita dengan hanya percaya
bahwa Tuhan itu sesungguhnya memang ada. Akan tetapi kita juga meyakini-Nya sebagai
satu-satunya yang dapat dipertuhankan, serta tidak memandang adanya kualitas serupa
kepada sesuatu apapun yang lain.

Anda mungkin juga menyukai