Manajemen Anestesi Umum Dengan General Endotracheal Anesthesia Geta Pada Pasien Dengan Odontectomy PDF Free Dikonversi
Manajemen Anestesi Umum Dengan General Endotracheal Anesthesia Geta Pada Pasien Dengan Odontectomy PDF Free Dikonversi
Disusun Oleh:
Diah Nur Ayu.R
N 111 17 120
Pembimbing Klinik:
dr. Imtihana Amri., Sp.An., M.Kes
PALU
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. IMPAKSI GIGI
Gigi impaksi adalah gigi dimana jalan erupsi normalnya terhalang
atau terblokir, biasanya oleh gigi di dekatnya atau jaringan patologis.
Impaksi diperkirakan secara klinis apabila gigi antagonisnya sudah erupsi
dan hampir dipastikan apabila gigi yang terletak pada sisi yang lain sudah
erupsi. Gigi impaksi terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukup
pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar pada gigi
tersebut (Pranjoto, 2005).
Gigi molar tiga adalah gigi yang paling akhir erupsi dalam rongga
mulut, yaitu pada usia 18-24 tahun. Keadaan ini kemungkinan menyebabkan
gigi molar tiga lebih sering mengalami impaksi dibandingkan gigi yang lain
karena seringkali tidak tersedia ruangan yang cukup bagi gigi untuk
erupsi( Chu, 2010).
Etiologi dari gigi impaksi bermacam-macam diantaranya kekurangan
ruang, kista, gigi supernumerer, retensi gigi sulung, infeksi, trauma, anomali
dan kondisi sistemik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya
impaksi gigi adalah ukuran gigi. Sedangkan faktor yang paling erat
hubungannya dengan ukuran gigi adalah bentuk gigi. Bentuk gigi ditentukan
pada saat konsepsi. Satu hal yang perlu diperhatikan dan perlu diingat
bahwa gigi permanen sejak erupsi tetap tidak berubah. (Chanda, 2007).
Definisi dari odontektomi adalah tindakan mengeluarkan gigi secara
bedah, diawali dengan pembuatan flapmu-koperiosteal, diikuti dengan
pengambilan tulang undercut yang menghalangi pengeluaran gigi tersebut.
Prosedur odentektomi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dikeluarkan
secara utuh dan secara separasi. Indikasi pengangkatan gigi molar tiga
antara lain pericoronitis berulang, periodontitis yang sudah lanjut pada gigi
yang jaringan pendukungnya sudah rusak, lesi-lesi pada tulang alveolar,
perawatan orthodonti dan orthognathic surgery, indikasi-indikasi medis,
profilaktik. Prinsip dasar dari pengangkatan impaksi gigi pada mandibula
adalah teknik separasi. Sebelum teknik ini berkembang, ruang untuk
mengungkit gigi didapat dengan pembuangan tulang yang banyak,
mengakibatkan lebih banyak trauma. (Mathog, 2001).
Nama : Ny. Nv
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Berat badan : 50 kg
Tinggi Badan : 155 cm
IMT : 20,81 (Normal)
Alamat : Desa Tawani, Mamuju Utara
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Tanggal Operasi : 2 Januari 2019
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama: Sakit pada gusi
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan sakit pada gusi kiri dan kanan yang dialami
sudah kurang lebih sudah 1 tahun yang lalu, sakit pada gusi memberat
beberapa bulan terakhir. Pasien mengaku sulit untuk makan. Mual (-),
Muntah (-), demam (-),BAK lancar dan BAB Biasa.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami darah tinggi saat hamil anak pertama dan kedua.
Dari ayah pasien juga mengalami darah tinggi. Untuk riwayat diabetes
melitus tidak ada namun ibu pasien mengalami diabetes melitus.
D. Riwayat Merokok
Pasien tidak memiliki riwayat merokok.
E. Riwayat Alergi
Pasien memiliki riwayat alergi makanan berupa seafood
F. Riwayat Pembedahan dan Anestesi
Pasien pernah menjalani operasi secsio sesarea dua kali. Pada operasi
Secsio sesaria pasien di bius setengah badan.
B. Radiologi
Foto proksimal
- Inpaksi gigi molar 38|40
- Caries gigi |7
- Missing gigi 6|
V. DIAGNOSIS KERJA
Impaksi gigi molar 38|40
VI. TINDAKAN
Odontectomy
160
140
120
Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) Denyut Nadi (x/menit) Durasi Anestesi
100
Durasi Operasi
80
60
40
20
0
9:55 9:50
X. PERHITUNGAN CAIRAN
a. Estimasi Blood Volume
EBV = 65 x BB
= 65 x 50 Kg
EBV = 3.250 cc
Jumlah perdarahan : ± 50 cc
% perdarahan : 50/3.250 x 100% = 1,5 %
b. Cairan masuk :
Kristaloid : 600 ml
Whole blood : -
Total cairan masuk : 600 ml
c. Cairan Keluar :
Perdarahan : ± 50 ml
Urin :-
Total cairan keluar : 50 ml
BAB V
PENUTUP
Gwinnutt, CL. 2014. Catatan Kuliah Anestesi Klinis Edisi 3. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta