Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

Unit Kerja : -
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi/ Perbaikan dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi
Pada DR. Kayu Besar (Pkt-I) Kec.Dolok Masihul
Kab. Serdang Bedagai
Nomor Paket : 006/ Pan.PSDA /Dok/ II/ 2013
Tahun Anggaran : 2013

Perkerjaan - pekerjaan tersebut dibawah ini disesuaikan dengan volume dan Gambar
dilapangan dengan acuan pekerjaan disesuaikan dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang
kami buat, dengan berdasarkan Item Pekerjaan Standar dan non Standart pada masing -
masing bangunan.
Jenis – jenis Item Pekerjaan pada Paket Pembangunan ini adalah meliputi antara lain :

I. PEKERJAAN GALIAN TANAH MEKANIS


II. GALIAN TANAH BIASA
III. PEMANCANGAN CERUCUK BAMBU
IV. PEKERJAAN PAS. BATU KALI 1PC : 4PSR
V. PEKERJAAN PLASTERAN 1PC : 2 PC
VI. BETON CAMPURAN 1PC : 2PSR : 3KRL
VII. PEKERJAAN PEMBESIAN
VIII. PEKERJAAN PEMASANGAN PINTU AIR UK. 1.20 X 0.80 M
IX. PEKERJAAN TIMBUNAN BEKAS TANAH GALIAN
X. PEKERJAAN GAMBANGAN
XI. MOBLISASI / DEMOBILISASI

Lingkup Pekerjaan :
a. Umum : Melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak, termaksud di dalamnya adalah
penyediaan bahan dan contoh-contohnya, perlengkapan-perlengkapan, penyediaan
tenaga kerja, pengujian dan pengetesan baik terhadapan bahan maupun terhadap hasil
pekerjaannya, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sempurna.
b. Tenaga kerja : kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli di bidangnya,
wakil kontraktor di lapangan, bahan-bahan, alat-alat kerja dan sarana kerja.
c. Pengamanan : kontraktor harus melakukan pengamanan pelaksanaan, Pengawasan
dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama berlangsungnya pekerjaan / pelaksanaan sampai seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna.
d. Pekerjaan persiapan : pekerjaan persiapan dilaksanakan sesuai dengan Bill Of
Quantity dan hal-hal untuk mendukung terlaksananya pekerjaan sesuai kontrak kerja.
e. Pekerjaan sipil : Dimulai dari pekerjaan Galian tanah dengan menggunakan alat
excavator. Pekerjaan pembuatan pintu klep dimulai dari galian tanah pondasi,
pasangan batu kali plesteran cor lantai bawah K.125, cor lantai K.225, pembesian,
bekisting, pengadaan pintu klep serta pekerjaan finishing lainnya.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut disesuaikan dengan volume dan Gambar dilapangan dengan


acuan pekerjaan disesuaikan dengan metode pelaksanaan yang kami buat, dengan
berdasarkan Item Pekerjaan Standart dan Non Standart pada masing-masing bangunan.

SARANA DAN CARA KERJA


Sebelum pelaksanaan dilapangan dikerjakan dan setelah menerima Surat Perintah Mulai
Kerja, Maka yang harus diperhatikan dan terlebih dahulu dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
a. Memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau kembali lokasi pekerjaan
apakah telah sesuai dengan gambar kerja.
b. Menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai dengan jenis
pekerjaan yang dilaksanakan, dan menjaga disiplin dan aturan yang baik dan selalu
bekerja sama dengan pengawas lapangan.
c. Menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan dilokasi
pekerjaan.
d. Mengatur dan mengawasi pekerjaan dengan perhatian penuh dan menggunakan
kemampuan terbaiknya.

KETENTUAN DAN SYARAT – SYARAT BAHAN.


Penyediaan bahan – bahan bangunan dilapangan dalam jumlah dan kualitas harus disesuaikan
dengan lingkup pekerjaan dan Bill Of Quantity.
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam RKS dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka
bahan-bahan yang dipergunakan maupun syarat-syarat yang tercantum dalam AV-41 dan
PUBI-1982 serta ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
Penyimpanan bahan-bahan diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kelancaran pelaksaan pekerjaan-pekerjaaan dan terhindar dari kerusakan.

URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN :


I. PEKEJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN
1. Setelah SPMK dikeluarkan, maka proses Mobilisasi dilaksanakan dengan membuat
Jadwal Mobilisasi tenaga kerja dan peralatan-peralatan ringan dengan kebutuhan
lapangan.
2. Setelah keluarnya Surat Perintah Kerja maka dibuatlah Papan Nama Proyek dengan
bentuk yang disesuaikan pada gambar dokumen, dengan membuat Nama Perusahaan,
Jangka waktu, Nilai poyek dan ditempatkn pada posisi yang mudah dibaca.
3. Pengukuran
Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu pekerjaan tersebut diukur ulang
agar mendapatkan Volume dan yang actual dan dapat dipertanggung jawabkan pada
saat pelaksanaan.
4. Direksikeet / Gudang / Perlengkapan
Barak untuk pemondokan pekerja/Direksikeet/gudang dibuat di sekitar lokasi proyek
yang berguna untuk menyimpan peralatan kerja tempat material yang kecil, Direksi
keet tersebut dilengkapi dengan beberapa buah meja, Papan tulis dan Peralatan-
peralatan lainnya yang berguna untuk pekerjaan administrasi dilapangan.

5. Pembersihan lapangan pekerjaan .


Lokasi yang akan dikerjakan harus terlebih dahulu dibersihkan dari material-material,
sampah-sampah, pohon-pohon yang menganggu pelaksanaan kerja.
6. Papan Nama Proyek.
Setelah hasil pengukuran Ulang pekerjaan tersebut dilaksanakan maka Shop Drawing
atau gambar kerja sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Shop Drawing tersebut dikoordinasikan dengan Konsultan Perencanaan dan Direksi
Teknis.

II. PEKERJAAN STRUKTURAL

A. PEKERJAAN PENINGGIAN TANGGUL DAN NORMALISASI 5.000 M


Dalam pekerjaan Peninggian tanggul ini menggunakan alat Excavator agar pekerjaan
pembuatan sesuai dengan rencana kerja.
Pengadaan batang kelapa sebagai gambangan dari excavator yang jumlahnya telah
disesuaikan. Dalam ppeninggian tanggul tersebut tanah digali dari sisi kanan atau kiri
tanggul yang akan direncanakan sesuai kerja/bestek berpedoman pada patok yang telah
ditetapkan sehingga membentuk menjadi gundukan tanah yang berbentuk trapesium
dengan lebar atas, lebar bawah dan ketinggian sesuai dengan rencana kerja setelah itu
dilakukan pemadatan, meratakan dan mengaluskan bangunan tanah tersebut.
1. Pekerjaan Galian Tanah Mekanis
Galian Tanah dilaksanakan dengan menggunakan tenaga alat berat (Excavator) yang
disediakan oleh penyedia barang.
Pekerjaan Galian harus mengikuti bentuk, ukuran, elevasi dan kemiringan seperti yang
ditunjukkan pada gambar kerja, pelaksanaan pekerjaan agar diatur dengan cara yang
aman dan tidak mengganggu kondisi sekelilingnya.

Dengan menggunakan 1 unit Excavator


Volume Pekerjaan = 14.913,42m3
Jumlah jam kerja = 7 jam/hari
Taksiran produksi alat = 25,940 m3/jam x 7 jam = 181,580m3/hari
Pekerjaan ini menggunakan 1 alat =181,58 m3/jam x 1 alat =181,580 m3/hari
Waktu pelaksanaan = 14.913,42 m3 / 181,580 m3/hari
Jumlah = 82,13 hari
Dibulatkan =83 hari
Tenaga yang dibutuhkan utk 1 alat = 1 orang Operator
1 orang Ass. Operator

2. Pasangan Batu Kali camp 1Pc : 4 Ps


1. Yang dimaksud dengan pekerjaan pasangan baru dalam spesifikasi teknik ini
adalah pekerjaan pemasangan batu untuk bangunan tembok penahan sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Bahan – bahan yang digunakan adalah batu kali dan mortar dengan campuran 1
Pc : 4 pasir, sebagai pengikat antara batu – batu kali.
3. Batu kali yang dipergunakan harus bersegi, keras, padat.
4. Untuk batu – batu yang dipasang dipermukaan harus batu – batu yang berbentuk
permukaannya datar. Semua batu yang akan digunakan harus bersih, tidak mudah
keropos oleh cuaca dan bebas dari retakan.
5. Batu yang akan digunakan untuk pasangan batu terlebih dahulu harus dibasahi
dan dibersihkan.
6. Mortar dengan campuran 1 Pc : 4 Pasir yaitu satu bagian semen portland dan 4
bagian pasir
7. Cara mencampur mortar harus dengan memakai pengaduk beton/mixer (molen),
jumlah masing-masing harus bagian harus sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
8. Dalam penggunaan pengaduk beton (molen) maka waktu pencampuran tidak
boleh kurang dari dua menit setelah air dimasukkan. Mortar harus dibuat dalam
jumlah secukupnya sehingga segera habis dipakai, mortal yang telah berumur
lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai dan harus dibuang, penambahan air
terhadap mortar yang mulai mengeras tidak diperkenankan.
9. Cara-cara dan peralatan yang dipergunakan untuk mengangkut batu kali dan
mortar harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak batu maupun
menyebabkan tertundanya adukan mortar.
10. Pada waktu hujan deras maupun setelah hujan reda, tetapi air yang ada masi
mampu menghayutkan adukan semen, tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan
pemasangan batu. Adukan semen yang telah terlepas dari pasangan karena air
hujan, harus dibongkar dan disemen kembali sebelum pekerjaan pemasangan
dilakukan.

3. Plesteran 1 Pc : 2 Ps
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan plesteran dalam spesifikasi teknik ini adalah
pekerjaan persiapan, penyediaan bahan-bahan, pembuatan/pengadukan mortar,
dan pemasangan plesteran hingga perawatan setelah pekerjaan pemasangan
selesai dilakukan.
2. Campuran mortar yang digunakan dibuat dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps Yaitu
1 bagian semen portland dan 2 bagian pasir.
3. Cara mencampur mortar harus dengan memakai pengaduk beton/mixer (molen),
jumlah masing-masing bagian harus sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
4. Sebelum diplester, disemua permukaan dan juga ditempatkan sambungan semen
harus dibersihkan dengan maksud untuk membuang sisa-sisa mortar yang
berceceran pada waktu pemasangan batu kali, kemudian disiram.
5. Semua permukaan pasangan batu yang tidak berhubungan dengan tanah harus
diplester dengan ketebalan 1,0 cm.

4. Pekerjaan Beton Campuran 1Pc : 2Psr : 3Krl


Penyimpanan bahan semen harus dihindari dari kelembaban, serta harus ditempatkan
yang kering/kedap air. Pemakaian semen setiap zak didasari dengan prinsip pertama
masuk pertama dipakai.
Pemakaian agregat halus dan kasar (pasir, kerikil). Aggregat yang dipergunakan tidak
boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan
terhadap karatan. Tidak boleh menggunakan pasir laut, material harus ditempatkan
pada tempat yang permukaannya bersih, padat serta kering dan harus dicegah
terhadap pengotoran, maupun kontaminasi dengan tanah, sampah atau bahan organik
lainnya. Pemakaian air untuk campuran dan untuk pemeliharaan beton harus dari air
bersih dan tidak berbau, tidak berminyak, dan tidak mengandung bahan – bahan
organis dan zat-zat yang merusak mutu beton.
Pelaksanaan penakaran campuran semen dan agregat harus dibuat terlebih dahulu
kotak takaran sesuai dengan campuaran dari spesifikasi. Pengadukan semua beton
dilaksanakan dengan mesin pengaduk beton (beton molen) dengan kapasitas yang
sesuai dengan waktu pengadukan disesuaikan dengan mixing yang telah ditentukan.
Waktu pencampuran beton dengan menggunakan mesin pencampur atau mixer beton
tidak kurang dari 1.5 menit untuk mesi dengan kapasitas ¾ m3. Melebihi ukuran ini,
jangka waktu pencampuran minimum ditambah 15 detik untuk setiap penambahan1/2
m3 campuran beton.

5. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan ini melingkupi pekerjaan pengadaan, pemotongan pembengkokan dan
penempatan batang baja tulangan pembengkokan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar yang telah ditetapkan. Untuk pekerjaaan pembesian, harus mempergunakan
besi tulangan beton yang berbentuk batang dan mutu baja tulangan yang dipakai
adalah baja lunak U-24 dengan bentuk baja tulangan polos (permukaan licin). Kawat
pengikat terbuat dari baja lunak dengan Ø 1 mm, yang telah dipijarkan terlebih
dahulu dan tidak besepuh seng. Pelaksanaan pekerjaan penulangan beton harus
benar-benar bersih dari kotoran, dan jalinan besiserta arah jalinan harus lurus dan
rapi.
6. Pekerjaan Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukupkering
tebal minimum 1’’ atau multiplek # 9mm.
Bekisting harus diperkuat dengan rangka penguat, penyokong, penyangga dan lain-
lain sehingga mampu mendukung beton sampai selesai proses ikatan dan tidak akan
terjadi perubahan bentuk pada saat pengecoran.
Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan setelah 21 hari pengecoran atau
mendapat persetujuan dari direksi teknis.
Cetakan-cetakan pada beton haruslah dengan ukuran dan bentuk seperti terliha dalam
gambar-gambar. Siapkan bukaan-bukaan sementara pada bagian bawah dari semua
cetakan beton untuk memudahkan pembersihan dan pemeriksaan.

7. Pekerjaan Pengadaan Pintu


Pekerjaan pengadaan pintu harus benar diukur sesuai gambar perencaan sehingga
pada waktu pemasangn pintu dapat dipergunakan dengan baik serta dengan hasil
yang maksimal sesuai dengan perencanaan.

8. Pekerjaan Tanah Timbun Bekas Galian


1. Setiap tanah timbunan/urugan harus dibersihkan dari tunas, akar-akar tumbuhan
dan segala macam sampah dan kotoran. Tanah urugan harus dari jenis tanah
berbutir (tanah ladang atau pasir dan tidak terlalu basah)
2. Timbunan tanah adalah timbunan dibelakang tembok. Material/tanah untuk
timbunan yang digunakan adalah tanah bekas galian
3. Pelaksanaan penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan pemadatan tidak
merusak kontruksi, dan dapat dilakukan dengan merapikan dan dihaluskan.
4. Kalau kekurangan tanah harus ditambah atau kalau kelebihan harus disingkirkan
dari areal pekerjaan.

B. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan ini meliputi, pengadaan perancah kerja, pengadaan air kerja, fhoto
dokumentasi keamanan dan P3K dan pembersihan akhir.

1. Pengadaan perancah-perancah untuk mendukung pekerjaan yang memerlukan


pemakaian perancah atau yang tidak terjangkau.
2. Pengadaan air kerja setiap saat ada didalam area lokasi pekerjaan, dimana air
tersebut harus selalu bersih.
3. Photo dokumentasi dilaksanakan untuk membuat Dokumentasi untuk setiap jenis
pekerjaan, pengambilan photo harus sama dari mulai : 0 %, 50%, 100 % atau
sebelum, sedang dan selesai dilaksanakan.
4. Keamanan dan P3K, untuk mengantisifasi apabila terjadi kecelakaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk pertolongan
pertama sebelum dibawa kerumah sakit.
Pembuatan Plank Identisitas Fakultas + Assesories ( lampu ) dilaksanakan sesuai
dengan gambar rencana dan atas persetujuan dari Direksi.
ada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih
dan siap untuk dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Pada akhir pekerjaan, maka dibuat Asbuild Drawing atas persetujuan Direksi.

Medan, 07 Mei 2013


Penawar :
CV.AEK PONIC

Gunawan Sutrisno
Wakil Direktris

Anda mungkin juga menyukai