Anda di halaman 1dari 1

A.

Konflik disfungsional merupakan konflik yang menghambat pencapaian tujuan


kelompok. Konflik disfungsional bersifat merusak dan dapat menurunkan kinerja
organisasi. Konflik disfungsional dapat berarti setiap interaksi antar kelompok yang
merusak organisasi atau menghambat pencapaian tujuan organisasi.

B. Cara Penanganan Konflik Disfungsional


Beberapa cara untuk menyelesaikan konflik disfungsional adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui penyebab konflik. Hal pertama dan paling penting dilakukan dalam
penyelesaian konflik adalah memahami dengan jelas penyebab spesifik dari konflik.
Perlu diketahui bahwa penyebab terbesar untuk kegagalan penyelesaian konflik
adalah kegagalan untuk mengidentifikasi secara akurat penyebab sebenarnya dari
konflik.

2. Memahami intesitas konflik. Setelah kita mengetahui sebab utama konflik,


selanjutnya perlu memahami tingkat intensitas. Yang Pertama, bagaimana masing-
masing pihak yang berkepentingan mempunyai keinginan dalam menyelesaikan
konflik. Proses penyelesaian konflik hanya akan berjalan jika kedua peserta bersedia
untuk mengatasi konflik.

3. Memilih startegi untuk memecahkan konflik. Berdasarkan kreitner, Ada lima strategi
dasar dalam penyelesaian konflik, masing-masing mengarah ke hasil tertentu yaitu :
 Integrating (Problem Solving) dirancang untuk membantu para pihak yang berkonflik
bekerja sama untuk menemukan solusi saling menguntungkan untuk masalah
sehingga setiap orang puas dengan hasilnya.
 Dominating merupakan strategi di mana salah satu pihak yang bertikai mencoba
untuk "memenangkan" konflik dengan memaksa solusi nya di sisi lain. Dalam hal ini,
salah satu pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan (dan menang) sedangkan
pihak lain tidak (dan kehilangan).
 Obliging (Smoothing) justru sebaliknya. Di sini, salah satu pihak yang berkonflik
bersedia mengorbankan hasil yang mereka inginkan dan menyerah pada pihak yang
bersengketa lain. Hal ini lebih penting bagi mereka untuk menjaga keharmonisan dan
menjaga hubungan utuh.
 Avoiding, strategi ini berfokus pada menghindari konflik sama sekali. Para pihak
tidak melakukan apa pun untuk menyelesaikan konflik dan karena itu orang tidak
mungkin untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan (sehingga kedua kalah).
 Compromising, Strategi ini adalah setiap pihak saling memberi dan menerima untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan sehingga tidak ada pihak yang merasa kalah.
Namun hasilnya tidak akan efektif kalau membawa ke sesuatu yang tidak
meyakinkan.

Anda mungkin juga menyukai